DI SUSUN OLEH :
EMA UNAYAH
(11150569)
BANTEN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat dan
rahmat serta karunia Nya lah akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
MANAJEMEN STRATEJIK”.
Ema Unayah
11150569
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................
Bab 7 Kesimpulan......................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB 1
KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK
A. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional
yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan (David, 2011:6).
Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli:
2. Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya meng-ujud-kan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan
misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata
untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.
Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju
serta kadang kalamemberikan pula keterangan tentang bagaimana cara lembaga bekerja.
Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka selama pembentukannya perlu
diperhatikan masukan-masukan dari anggota lembaga serta sumber-sumber lain yang
dianggap penting.
Untuk secara Iangsung pernyataan Misi belum dapat dipergunakan sebagai petunjuk
bekerja. Intepretasi lebih mendetail diperlukan agar pernyataan Misi dapat diterjemahkan ke
langkahlangkah kerja atau tahapan pencapaian tujuan sebagaimana tertulis dalam pernyataan
Misi.
Pengertian dan Definisi Tujuan menurut para ahli
Berikut ini adalah pengertian dan definisi tujuan:
H.R. DAENG NAJA
Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan
datang dan manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan
tersebut
IDA NURAIDA
Tujuan merupakan bagian dari fungsi planning atau perencanaan dan merupakan langkah
awal fungsi manajemen
SPILLANE, SJ
Tujuan merupakan bagian dari proses mencapai keserasian dan konsentrasi kekuasaan
ABUBAKAR A & WIBOWO
Tujuan merupakan norma terakhir untuk organisasi menilai dirinya. Tanpa tujuan, organisasi
tidak mempunyai dasar yang jelas
KEN MCELROY
Tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan tujuan juga
merupakan kunci mencapai kesuksesan
JEMSLY H & MARTANI H
Tujuan merupakan sesuatu yang mungkin untuk dicapai, bukan sesuatu yang utopis
YAYASAN TRISAKTI
Tujuan merupakan kunci untuk menentukan atau merumuskan apa yang akan
dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus dilaksanakan dan disertai pula dengan jaringan politik,
prosedur, anggaran serta penentuan program
TOMMY SUPRAPTO
Tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik dan dapat dilakukan dalam jangka
pendek Tujuan merupakan pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana organisasi
atau perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan
di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk
menimbulkannya.
BAB 3
MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
1. Proses manajemen strategic
Proses Pengambilan Keputusan Strategis
Proses analisis dan pilihan strategis tersebut terdiri atas lima tahap, baik pada tingkat korporat
maupun pada tingkat unit bisnis. Hal itu disebabkan karena pilihan strategis berasal dari
proses analitis untuk mengetahui dampaknya di masa yang akan datang terhadap kinerja
perusahaan. Dengan demikian, tiga pertanyaan dasar berikut ini dapat terjawab:
1. Bagaimana efektivitas strategi yang ada selama ini?
2. Bagaimana efektivitas strategi di masa yang akan datang?
3. Bagaimana kemunkinan efektivitas strategi terpilih di masa yang akan datang?
Meskipun demikian, sebelum menentukan alternatif strategis yang layak, perencanaan
strategis harus mengevaluasi dan meninjau kembali misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu,
tahap selanjutnya baru dapat dilaksanakan, yaitu generation, evaluasi, dan pemilihan
alternatif strategi yang terbaik. Analisis situasi membutuhkan keterlibatan manajemen puncak
secara penuh untuk menentukan strategi yang sesuai dengan peluang eksternal dan kekeuatan
internal agar dapat menghasilkan corporations’s distinctive competence (perusahaan yang
memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing).
Contoh:
Kekuatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dari mesin pengolah makanan berbiaya
rendah dapat memberikan distinctive competence dalam kegiatan manufaktur sehingga
perusahaan tersebut dapat mendominasi kegiatan industri. Manajemen dapat mencapai
penghematan biaya produksi sehingga perusahaan dapat menjual produk yang lebih murah
kepada konsumennya dan secara tidak langsung menciptakan entry barrier terhadap
pesaingnya
Pengertian Implementasi
adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi. Dengan keterampilan
intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan khusus serta mampu melakukan
banyak koordinasi Implementasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan
strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi juga dapat
diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan.
Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan.
banyak faktor2 tak terduga yang bisa menjadi hambatan. Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2000)
menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis yang disebut formulasi strategi dan
implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati jika perusahaan ingin mencapai daya
saing strategis dan menghasilkan pendapatan di atas rata-rata. Kesuksesan persaingan terjadi
ketika perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten
dengan strategi-strategi level-bisnis, level-perusahaan, akuisisi, internasional, dan kerjasama
yang sebelumnya dipilih.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan
misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang
diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari
lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman
pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam
usaha mendapatkan hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan
membentuk tujuan-tujuan strategis, misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produk-
produk yang ingin diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika
mendayagunakan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya.
B. Cakupan Implementasi Strategi
Penerapan atau implementasi strategi mencakup (1) penguasaan perusahaan (corporate
governance), (2) struktur dan kontrol organisasi (organizationa structure and control), (3)
kepemimpinan strategis (strategic leadership), dan kewirausahaan dan inovasi perusahaan
(entrepreneurship & innovation).
1. Penguasaan Perusahaan
Penguasaan perusahaan adalah suatu hubungan antara para pihak yang digunakan untuk
menentukan dan mengendalikan arah strategik dan kinerja atas organisasi. Penguasaan
perusahaan (corporate governance) berurusan dengan mengindentifikasi cara-cara untuk
meyakinkan bahwa keputusan-keputusan strategik dibuat secara efektif. Penguasaan
perusahaan digunakan dalam perusahaan untuk memantapkan perintah antara para pemilik
perusahaan dan para manajer puncak perusahaan tersebut.
Dalam teori keagenan (Agency Theory) dijelaskan adanya hubungan antara para pemegang
saham (prinsipal) sebagai para pemilik perusahaan dengan para manajer sebagai agen
pembuat keputusan. Para prinsipal menyewa para manajer untuk dijadikan agen pembuat
keputusan. Hubungan keagenan tersebut menuntut kekhususan risiko dengan para pembuat
keputusan.
Masalah keagenan terjadi ketika hasrat-hasrat atau tujuan-tujuan atas prinsipal dan agen
konflik dan kesukran atau mahalnya atas prinsipal untuk memverifikasi bahan agen telah
diperoleh secara tepat.
Ada lima kunci mekanisme penguasaan (governance mechanisms), yaitu (1) konsentrasi
kepemilikan (ownership concentration), (2) dewan direktur (boards of Directors), (3)
kompensasi eksikutif (executive compensation), (4) struktur keorganisasian multidivisi
(multidivisional organizational structure), dan (5) pasar bagi pengendalian perusahaan
(market for corporate control ).
2. Konsentrasi Kepemilikan
Ownersship concentration terjadi sebagai berikut. Sejumlah besar para pemegang saham
mempunyai suatu insentif yang kuat untuk memantau manajemen secara tertutup. Mereka
dalam jumlah besar membantu membuat berarti pemantauan tersebut sementara
menghabiskan waktu, usaha dan mahal pemantauan secara tertutup. Mereka juga bisa
mencari kedudukan dewan yaitu meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau secara
efektif (meskipun lembaga-lembaga finansial secara legal terlupakan secara pengarahan dari
kepemilikan kursi-kursi dewan).
3. Dewan Direktur
Mekanisme penguasaan board of Directors bisa terjadi di dalam prganisasi, dalam hubungan
di luar organisasi, dan di luar organisasi lainnya. Di dalam organisasi yaitu pada CEO
perusahaan dan para manajer level-puncak lainnya. Di luar organisasi yang berhubungan,
yaitu terjadi pada individu-individu yang tdak dilibatkan dengan operasi sehari-hari, tetapi
yang mempunyai suatu hubungan dengan perusahaan. Di luar organisasi lainnya, yaitu terjadi
pada individu-individu yang bebas atas operasi perusahaan sehari-hari dan hubungan-
hubungan lainnya. Karena itu dalam mekanisme dewan direktur agar penguasaan dewan lebih
efektif disarankan sebagai berikut:
-Meningkatkan diversitas atau keragaman atas latar belakang keanggotaan dewan
-Memperkuat mnajemen internal dan sistem pengendalian akuntansi.
-Memantapkan proses-proses formal bagi evaluasi atas kinerja dewan.
4. Kompensasi Eksikutif
Mekanime penguasaan perusahaan dari segi kompensasi eksikutif dapat meliputi:
Gaji, bonus-bonus, kompensasi insentif jangka panjang.
Keputusan-keputusan eksikutif adalah bersifat kompleks dan tidak-rutin.
Banyak faktor mencampuri pembuatan keputusan tersebut mempersulit untuk memantapkan
bagaimana keputusan-keputusan manajerial agar dapat tanggap secara terarah bagi outcomes.
Sebagai tambahan, kepemilikan saham (kompensasi insentif jangka panjang) membuat para
manajer lebih dapat lebih mudah membujuk untuk mengubah-ubah pasar yang menjadikan
pengendalian parsial mereka.
Sistem-sistem insentif tidak menjamin bahwa para manajer membuat keputusan-keputusan
yang “benar”, tetapi mereka meningkatkan kemunkinan (likelihood) bahwa para manajer
akan melakukan sesuatu bagi balasjasa yang diberikan kepada mereka.
5. Struktur Keorganisasian Divisional
Mekanisme penguasaan melalui struktur keorganisasian mutidivisional bergantung pada :
Desain untuk kendali yang mengajarkan peluang-peluang manajerial. Kantor perusahaan dan
dewan memantau keputusan-keputusan strategik para manajer. Kepentingan manajerial
ditingkatkan dalam memaksimumkan kesejahteraan.
Struktur organisasi bentuk-M tidak perlu terbatas pada tindakan-tindakan swa-layan para
manajer tingkat perusahaan. Hal ini bisa membimbing untuk agak memperbesar penguasaan
daripada tanpa diversifikasi.
Diversifikasi lini produk secara luas membuat mekanisme penguasaan sulit bagi para manajer
level-punak untuk mengevaluasi keputusan-keputusan strategik ata para manajer divisional.
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai
sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi, maka logis jika strategi dan
strutur terkait erat. Lebih tepatnya struktur harus mengikuti strategi.
6. Pasar bagi Pengendalian Perusahaan
Governance mechaniusm o market for corporate control meliputi operasi-operasi, dan
tindakan-tindakan. Melalui operasi-operasi ketika penampakan risiko perusahaan atas
pengambil-alihan ketika mereka beroperasi tidak efisien. Tahun tahun 1980-an menunjukkan
pasar aktif bagi pengendalian perusahaan, secara meluas sebagai suatu hasil atas
memungkinkan pengelompokkan atas modal (junk bonds). Beberapa perusahaan mulau untuk
mengoperasikan secara lebih efisien sebagai hasil atas “kendala” pengambil-alihan, meskipun
terjadi secara tiba-tiba atas pengambil-alihan yang secara relatif tidak berperasaan. Kemudian
dibuat perubahan-perubahan dalam regaulasi yang telah membuat kesulitan pengambil-alihan
yang tidak berperasaan.
Mekanisme penguasaan pasar bagi pengendalian perusahaan melalui tindakan-tindakan
sebagai suatu sumber penting atas disiplin sepanjang manajerial yang tidak-kompeten dan
boros.
C. ISU-ISU MANAJEMEN : SEPUTAR IMPLEMENTASI STRATEGI
1. Tujuan Tahunan/ annual objective
Tujuan tahunan merupakan:
Panduan bagi tindakan, arahan dan penyaluran usaha dan aktivitas organisasi.
Standar Kinerja
Sumber Penting bagi motivasi dan identifikasi karyawan
Memberikan insentif bagi manajer dan karyawan atas kinerjanya
Dasar bagi desain organisasi.
Tujuan harus spesifik , jelas, dan dapat diukur. sesuai dengan budaya organisasi, berkarakter,
sesuai dengan dimensi waktu, disertai dengan bentuk reward & punishment.
2. Kebijakan (Policy)
Kebijakan merupakan panduan spesifik yang dibuat untuk mendukung pekerjaan.
Kebijakan memungkinkan karyawan dan manajer memahami apa yang diharapkan
perusahaan dari mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan
diimplementasikan secara sukses.
3. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation)
Manajemen strategis memungkinkan sumberdaya bisa dialokasikan berdasarkan priotitas
yang dibuat dalam tujuan tahunan
Terdapat empat macam sumber daya yaitu:
1. Sumber Daya Keuangan
2. Sumber Daya Fisik
3. Sumber Daya Manusia
4. Sumber Daya Teknologi
Beberapa faktor yang dapat menghambat alokasi sumberdaya yang efektif adalah: proteksi
terhdap salah satu sumberdaya secara berlebihan, terlalu menekankan pada kriteria keuangan
jangka pendek, politik organisasi, target dan strategi kurang jelas, kurang berasni mengambil
resiko dan kekurangan pengetahuan yang dibutuhkan.
4. Mengelola Konflik (Conflict Management)
Konflik (conflict) adalah suatu ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih dalam suatu isu,
atau beberapa isu.
Konflik tidak selalu buruk. Tidak adanya konflik merupakan sinyal terjadinya apatisme dan
indiferen. Konflik dapat dijadikan alat untuk mendorong kelompok yang berhadapan untuk
bertindak dan mungkin membantu manajer dalam mengidentifikasi masalah
Pendekatan Penyelesaian Konflik
1. Penghindaran (Avoidance)
Mengabaikan masalah dengan harapan konflik akan selesai dengan sendirinya
2. Penyatuan (Defusion)
Menyingkirkan perbedaan-perbedaan antara kedua belah pihak, dan disaat yang bersamaan
menekankan kesamaan dan kepentingan bersama
3. Konfrontasi (Defusion)
Saling bertukar anggota antara pihak yang berkonflik sehingga masing-masing akan mengerti
sudut pandang pihak lain. Atau, melakukan pertemuan di mana masing-masing
mempresentasikan pandangannya, lalu bekerja dengan perbedaan tersebut
5. Menyesuaikan struktur dengan strategi
Alasan utama mengapa perubahan dalam strategi memerlukan bahkan mengharuskan
perubahan dalam struktur organisasi, yaitu:
a. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan disusun.
b. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagimana sumberdaya akan dialokasikan.
Ada 5 jenis struktur organisasi yg biasa digunakan, yaitu:
a. Struktur Fungsional : Pengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis.
b. Struktur Divisional : Pengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan wilayah geografis,
produk atau jasa, berdasar konsumen, dan berdasarkan proses.
c. Struktur Unit Bisnis Strategis : Mengelompokkan divisi-divisi yg sama kedalam unit bisnis
strategis dgn tugas yg telah di delegasikan.
d. Struktur Matriks : Pengelompokkan yg dibuat lebih kompleks dan detail.
Tujuan:
a. Struktur organisasi bertujuan untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah perusahaan
.
b. Pengembangan tujuan dan kebijakan secara signifikan untuk melakukan aktivitas
organisasional.
c. Efektivitas dan optimalisasi kegiatan organisasi.
6.Restrukturisasi
Restrukturisasi (reenginering ) adalah mengurangi ukuran perusahaan dalam artian jumlah
karyawan, jumlah divisi/unit, atau tingkat heirarki dalam suatu organisasi. Manfaat utama
dari restrukturisasi adalah pengurangan biaya. Sedangkan kelemahan restrukturisasi
adalah:Banyak orang pada masa ini tidak berambisi untuk jadi manajer.
7.Reward
Pembagian keuntungan, sistem bonus. Mengaitkan kinerja dengan system penggajian.
D. Berbagai Kemungkinan Formulasi dan Implementasi Strategi
1. Success
Sukses adalah hasil yang paling diinginkan oleh perusahaan. Terjadi pada saat perusahaan
mampu melakukan formulasi strategi sekaligus mampu mengimplementasikannya secara
baik.
2. Roulette
Situasi dimana strategi yang diformulasikan sesungguhnya kurang kurang baik, akan tetapi
hasil yang didapat tidak terlalu mengecewakan karena perusahaan mampu
mengimplementasikan strateginya dengan baik.
3. Trouble
Situasi dimana strategi perusahaan sebenarnya diformulasikan dengan baik namun strategi
tersebut kacau dan tidak optimal karena manajemen perusahaan tidak
mengimplementasikannya dangan baik.
4. Failure
Merupakan hasil yang buruk dan paling tidak diinginkan oleh manajemen perusahaan
E. Proses Implementasi Strategi
1. Menganalisa perubahan
– Tahap pertama dalam proses implementasi strategi.
– Tujuannya untuk memberikan gagasan yang jelas & terperinci mengenai seberapa banyak
perusahaan harus berubah agar berhasil dalam mengimplementasikan strateginya.
– Terbagi dalam beberapa pola, yaitu:
a. Tidak adanya perubahan yang signifikan (continuation)
Terjadi karena adanya pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang digunakan dalam
periode sebelumnya.
b. Perubahan rutin (routine change)
Merupakan perubahan yang digunakan oleh perusahaan untuk lebih memikat pelanggan.
Misal: memperbaharui kemasan, taktik harga yang berbeda.
c. Perubahan terbatas (limited change)
Disebabkan karena adanya penawaran produk baru kepada pelanggan baru dalam golongan
produk umum yg sama.
d.Perubahan radikal (radical change)
Reorganisasi besar-besaran dalam perusahaan. Biasanya dilakukan pada saat terjadi merger &
akuisisi, tetapi masih dalam industri yang sama.
e.Organizational redirection
Melibatkan merger & akuisis perusahaan yang berasal dari industri yang sama sekali berbeda.
Jenis ini merupakan perubahan yang kompleks. Melibatkan perubahan misi perusahaan.
2. Analisis struktur organisasi
Alasan utama mengapa perubahan dalam strategi memerlukan bahkan mengharuskan
perubahan dlm struktur organisasi, yaitu:
a. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan disusun.
b. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagimana sumberdaya akan dialokasikan.
Ada 5 jenis struktur organisasi yg biasa digunakan, yaitu:
a. Struktur organisasi sederhana
b. Struktur organisasi fungsional
c. Struktur organisasi divisional
d. Struktur organisasi SBU (Strategic Business Unit Structure)
e. Struktur organisasiMatriks
3. Analisis budaya organisasi
Budaya perusahaan merupakan komponen yagn menyebabkan mengapa suatu strategi dapat
diimplementasikan pada suatu perusahaan, sementara strategi tersebut gagal untuk
diimplementasikan pada perusahaan yang lain dengan kondisi yang relatif sama.
4. Analisis gaya kepemimpinan
4 gaya kepemimpinan secara umum, yaitu:
a.Gaya kepemimpinan administrator
- Kurang inovatif & terlalu kaku pada aturan
– Sikapnya konservatif, kelihatan takut untuk mengambil resiko (mencari aman).
b.Gaya kepemimpinan analitis
– Pembuatan keputusan didasarkan pada proses analisa, terutama analisa logika
– Berorientasi pada hasil
- Rencana-rencana rinci & jangka panjang.
c.Gaya kepemimpinan asertif
– Sifatnya agresif & mempunyai perhatian yang sangat besar kepada pengendalian personal.
– Lebih terbuka pada konflik & kritik.
d.Gaya kepemimpinan entrepreneur
– Sangat menaruh perhatian kepada kekuasaan & hasil akhir
- Kurang menekankan kerjasama
- Selalu mencari easing & emnargetkan standar yg tinggi.
5. Implementasi dan evaluasi strategi
Tahap akhir dlm implementasi strategi. Untuk melakukan tahap ini dgn baik & berhasil,
manajemen perusahaan perlu mengetahui 4 jenis keahlian dasar, yaitu:
a. Kemampuan Berinteraksi (Interacting skills)
Kemampuan manajemen berinteraksi dan ber-empati dgn berbagai perilaku & sikap orang
lain untuk mencapai tujuan.
b.Kemampuan Mengalokasi (Allocating skills)
Kemampuan manajemen dalam menjadwalkan tugas2, anggaran, waktu, serta sumberdaya2
lain secara efisien.
c. Kemampuan Memonitor (Monitoring skills)
Meliputi penggunaan informasi yg efisien untuk memperbaiki atau menyelesaikan berbagai
masalah yg timbul dlm proses implementasi.
d.Kemampuan Mengorganisasikan (Organizing skills)
Kemampuan untuk menciptakan jaringan atau organisasi informal dlm rangka
menyesuaikan diri dgn berbagai masalah yg mungkin terjadi.
6. Evaluasi dan pengawasan
a. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategik. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan
karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Evaluasi Strategik adalah proses manajemen strategi dimana manajer puncak
berusaha memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Proses Pengendalian Dan Evaluasi:
1. Menetapkan asumsi lingkungan yang mendasar terhadap strategi dan rencana.
2. Memantau faktor lingkungan untuk mendeteksi penyimpangan yang penting.
3. Jika terjadi penyimpangan yang luar biasa, lakukan penilaian kembali terhadap tujuan,
strategi, dan rencana.
4. Melaksanakan formulasi strategi baru dan proses pelaksanaan sebagaimana diperlukan.
Jenis-jenis Pengendalian
1. Pengendalian Asumsi
2. Pengendalian Implementasi
3. Pengawasan Strategi
4. Pengendalian Peringatan Khusus
BAB 4
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP DALAM AUDIT STRATEJIK
Lingkungan internal:
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan
organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap
perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis
mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan
dan kelemahannya, yang meliputi:
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang
meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan
maupun amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa
membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor
internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya
dapat diperbaiki. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan
bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa
untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan
penunjang.
Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari
produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan
pemeliharaan.
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan
pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta
dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa
haldiantranya:
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya
betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di
kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
a.Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/ keputusan
adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu perusahaan
bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhitu ngkan dan dipertimbangkan
dalam pengambilan suatu keputusan yaitu :
v Perkembangan global di bidang ekonomi
v Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan
v Kehadiran korporasi multinasional
v “Kejutan” di bidang energi,dan
v Pendanaan .
b. Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara lain berarti
adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan kekuatan dan
pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan mana ia bergerak,
termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para
negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat
banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil
oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain ialah
bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di selenggarakan pemilihan
umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan
sosial yang akan dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu.
Hasil dari pemilihan umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk memegang
kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya, atau,
2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda pemerintahan negara
untuk periode berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya penting pula
untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik yang timbul secara
regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena
mempunyai implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara
domestik. Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman
modal asing, pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing,
serta persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan
internasional .
c. Faktor-faktor Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok
masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat penting untuk di sadari
oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai
yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial
yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa
oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun
mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya:
a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.
b. Gaya memilih dan menggunakan busana.
c. Penggunaan produk yang sedang “trendy”
d. Bahan bacaan yang disenangi
e. Bentuk hiburan yang diminati
f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak-anaknya.
g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
h. Makna kehidupan kekaryaan.
Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen strategic
terlihat pada lima hal yaitu :
1) Pendidikan
2) Fakto kultur
3) Konfigurasi ketenagakerjaan
4) Faktor demografi
5) Etos kerja sebagai faktor sosial.
d. Faktor Teknologi
Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan teknologi yang
sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan menetapkan teknologi mana
yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses bisnis yang akan di lakukan.
Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar bagi
kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil
keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung
semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi
terhadap kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM
yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat
beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha
tersebut
3. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah
kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
organisasi.
6. Disamping itu pengertian manajemen strategik yang telah disebutkan terakhir dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu :
Daftar Pustaka