Anda di halaman 1dari 10

MODUL 1

AKUNTANSI DAN RUANG LINGKUPNYA

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa disadari bahwa secara teknis akuntansi sudah
dilaksanakan, misalnya, seorang ibu rumah tangga yang membuat catatan belanja yang sudah
dilakukannya setiap hari, atau seorang pemilik warung yang mencatat semua hutang pelanggannya.
Mengapa sampai dibuat catatan seperti itu ?, karena catatan tersebut menyajikan informasi yang
benar dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan selanjutnya. Seperti ibu rumah
tangga tadi dengan catatan tersebut beliau tahu barang apa saja yang sudah dibeli berapa harganya,
apakah perlu dibeli kembali atau akan membeli barang lain, atau tidak akan membeli lagi karena
terlalu mahal dan lain sebagainya. Demikian juga pemilik warung, dengan catatannya dia dapat
memutuskan akan memberi hutangan lagi atau tidak kepada para pelanggannya.
Hal yang sama terjadi pada semua perusahaan, baik perusahaan kecil apalagi perusahaan
besar, pencatatan mengenai kondisi perusahaan, yang berkenaan dengan harta, hutang, modal,
pendapatan dan biaya suatu perusahaan harus dicatat dengan tertib sesuai dengan aturan dalam
akuntansi. Aturan ini terlihat dengan adanya asumsi, konsep dan prinsip akuntansi yang harus
dijalankan. Ketiga hal tersebut merupakan pedoman bagi pihak yang menjalankan perusahaan, baik
tingkat bawah, menengah ataupun tingkat atas.

OBJEKTIVE PERILAKU SISWA

Setelah pelajaran ini berakhir, mahasiswa diharapkan mampu untuk:


1. Menjelaskan pengertian akuntansi
2. Menjelaskan kegunaan informasi akuntansi dan pemakai akuntansi
3. Menjelaskan bidang dan profesi akuntansi
4. Menjelaskan SAK, konsep dasar akuntansi dan penggolongan perusahaan

POKOK MATERI
1. Pengertian akuntansi
2. Pemakai akuntansi
3. Kegunaan informasi akuntansi
4. Bidang akuntansi
5. Profesi akuntansi
6. Standar akuntansi keuangan
7. konsep dasar akuntansi dan penggolongan perusahaan

1
I. SEJARAH AKUNTANSI

Akuntasi terdokumentasi secara akademik di salah satu bab di buku Luca Pacioli yang
diterbitkan tahun 1494 dengan judul “Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni et
Proportionalita” (selanjutnya disingkat Summa) yang dalam bahada inggris berjudul “The Collected
Knowledge of Arithmetic, Geometric, Geometry, Proportions and Proportionality”(Weis and Tinius,
1991). Dari perspektif akademik, Luca Pacioli adalah professor matematika yang menulis banyak buku
yang sebagian besar adalah buku matematika. (Sangster et al., 2007).
Summa berisi kumpulan pengetahuan matematika yang sudah berlangsung pada masa itu.
Dengan kata lain, praktik akuntansi sangat mungkin telah ada ratusan tahun sebelum terdokumentasi
di buku Summa. Salah satu pengetahuan matematika yang dibahas di buku Summa dan sampai
sekarang tetap diaplikasikan tanpa mengalami perubahan yang berarti adalah sistem pencatatan
berpasangan (double entry system).

II. PENGERTIAN AKUNTANSI


Walaupun terdokumentasi di buku matematika di tahun 1494, dalam perjalanannya akuntansi
pernah dianggap sebagai seni maupun ilmu social murni. Saat ini akuntansi diperlakukan sebagai
sebuah system yang menyediakan informasi keuangan (Weygandt et al., 2011). Hal ini juga tercemin
dalam the Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (selanjutnya
disebut kerangka dasar) yang dihasilkan IASC ( International Accounting Standards Committee).
Kerangka dasar menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi banyak penggua dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Akuntansi tepatnya Akuntansi Keuangan atau ada juga yang menyebut akunting adalah
merupakan bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi
keuangan (ekonomi) berupa posisi keuangan yang tertuang dalam jumlah kekayaan, utang dan modal
suatu bisnis dari hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu. Dengan informasi ini
pembaca laporan tidak perlu lagi mengunjungi suatu perusahaan atau melakukan interview untuk
mengetahui keadaan keuangannya, hasil usahanya maupun memprediksi masa depan perusahaan ini.
Definisi akuntansi yang dapat dipakai untuk memahami lebih dalam pengertian akuntansi ini, ada
dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), akuntansi diartikan sebagai berikut :

"Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai


bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh
para pemakainya”

Sedangkan Komite istilah American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan
Akuntansi sebagai berikut :

2
"Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu
dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan
termasuk menafsirkan hasil-hasilnya"
Definisi ini bisa dipermasalahkan seandainya kita berhadapan dengan keadaan sistem
pencatatan yang sudah menggunakan komputerisasi, apalagi proses pengolahan datanya tidak lagi
melalui pencatatan tetapi melalui optic, dialing atau keyboard sehingga sama sekali tidak melibatkan
proses pencatatan konvensional. Definisi ini sudah "out of date".
Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
"Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif,umumnya
dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara berbagai alternatif”
Berbagai aktivitas kehidupan membutuhkan keberadaan akuntansi. Misalnya pengambilan
uang tunai di ATM (anjungan tunai mandiri) menjadikan bank melakukan pencatatan akuntansi. Di
lembaga pemerintahan, akuntansi juga dapat berperan penting dalam mencegah dan mendeteksi
kejahatan korupsi. Oknum koruptor tidak mau menerima uang suap melalui transfer bank karena
peristiwa tersebut terekam di akuntansi bank yang memudahkan pihak pemberantas korupsi
menelusuri aliran dana yang disalah-gunakan.
Singkat kata, sepanjang sistem perekonomian menggunakan uang (money) sebagai alat
pembayaran peran akuntansi selalu krusial karena akuntansi mencatat peristiwa bisnis yang bersifat
keuangan. Penjualan barang dagangan, pembayaran gaji, dan pembelian secara kredit merupakan
contoh peristiwa bisnis yang dicatat akuntansi.

III. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI


Secara umum pihak-pihak yang membutuhkan akuntansi dibagi dua yaitu pihak ekstern dan
pihak intern. Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya
kepada individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pemilik dan calon pemilik dari suatu
perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya di masa
datang. Bagi pemilik; informasi itu dapat digunakan untuk memutuskan apakah ia akan tetap
mempertahankan kepemllikannya di perusahaan itu atau menjualnya dan kemudian menanamkan
modalnya di tempat lain. Bagi calon pemilik informasi akuntansi akan digunakan untuk memutusan
apakah ia akan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Pihak kreditur (misalnya bank) ingin mengetahui perkembangan perusahaan setelah pinjaman
diberikan. la harus selalu menilai kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman untuk
memutuskan apakah harus memberi tambahan pinjaman atau malah menarik pinjaman yang telah
diberikan. Bagi calon kreditur, informasi tentang perusahaan diperlukan untuk menilai risiko yang
akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan untuk diberikan.

3
Badan-badan Pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi keuangan perusahaan
untuk tujuan-tujuan pajak dan pengaturan-pengaturannya. Kantor pajak berkepentingan terhadap
informasi akuntansi perusahaan untuk memeriksa kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan. Pegawai
dan serikat pekerjanya sangat tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan yang
mempekerjakannya.
Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi
adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Kadang-
kadang mereka, secara keseluruhan disebut sebagai manajemen (management) perusahaan. Jenis
informasi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen perusahaan berbeda sesuai dengan besarnya
perusahaan.
Manajemen sebuah perusahaan kecil mungkin hanya membutuhkan informasi akuntansi yang
sedikit saja. Semakin besar perusahaan, semakin sedikit kesempatan manajemen perusahaan untuk
berhubungan langsung dengan kegiatan sehari-hari. Akan tetapi, walaupun demikian, ia harus
mendapatkan informasi yang tepat waktu mengenai bermacam-macam aspek yang terdapat dalam
perusahaan itu.

Informasi yang relevan untuk satu pihak mungkin menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Akan
tetapi, begitu kelompok-kelompok yang membutuhkan informasi akuntansi dapat diidentifikasikan,
informasi yang relevan juga dapat ditentukan. Jika kedua hal tersebut telah diketahui, seorang
akuntan dapat menciptakan kerangka sistem informasi yang diperlukan untuk membantu setiap
kelompok tersebut dalam membuat penilaian dan keputusan yang berhubungan dengan tindakan-
tindakan di masa mendatang.

IV. PROFESI AKUNTAN


Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi :
a) Penyusun laporan keuangan; Individu ini bekerja di perusahaan, dan bertanggungjawab terhadap
penyusunan laporan keuangan perusahaan. Oleh karenanya, individu ini harus memiliki
pengetahuan yang memadai tentag IFRS maupun praktik – praktik akuntansi terbaik di industry
yang berlaku.
b) Analisis laporan keuangan; Individu ini memberi konsultasi dan rekomendasi kepada orang atau
organisasi yang ingin melihat prospek suatu perusahaan melalui evaluasi laporan keuangan.
Individu ini harus mampu menganalisis dan mengintepretasikan hubungan antara komponen yang
terdapat di laporan keuangan. Individu tersebut juga perlu memiliki kemampuan komunikasi agar
dapat menyampaikan hasil analisisnya dengan tepat.
c) Auditor; Individu ini bertanggungjawab terhadap pemeriksaan atas kewajaran informasi keuangan
entitas. Laporan auditor bermanfaat bagi banyak pihak untuk menilai perusahaan. Auditor harus
memiliki pengetahuan memadai tentang akuntansi dan pemeriksaan informasi keuangan. Terdapat
4
beberapa tipe auditor, antara lain auditor internal, auditor . Eksternal (akuntan public), dan
auditor pemerintahan.
d) Praktisi perpajakan; Individu ini memberikan konsultasi tentang jumlah pajak yang harus dibayar
maupun manajemen pajak tanpa melanggar aturan perpajakan. Oleh karena perhitungan pajak
mendasarkan diri sebagian besar dari data akuntansi, individu yang menjadi praktisi perpajakan
harus memiliki pengetahuan akuntansi yang memadai disamping pengetahuan tentang peraturan
perpajaka yang berlaku dan manajemen pajak.
e) Manajer keuangan; Individu ini merupakan pihak internal perusahaan yang bertugas untuk
mengoptimalkan pemerolehan dan penggunaan dana perusahaan. Pengetahuan akuntansi yang
dimiliki individu ini bermanfaat untuk mengelola dana yang dimiliki dengan baik dan efisien, dan
terhindar dari kekurangan dana dalam penyelenggaraan kegiatan operasional.
f) Pengembang system informasi; Individu ini hamper selalu dibutuhkan perusahaan yang
mengembangkan system informasinya karena sebagian besar system informasi berhubungan
dengan informasi keuangan. Individu yang kompeten di bidang akuntansi dapat berperan sebagai
peberi usulan system informasi yang seharusnya dikembangkan atau bahkan terlibat aktif dalam
pengembangan system infomasi yang baru.
g) Pendidik; Individu ini bertanggungjawab member bekal pengetahuan akuntansi kepada para
pembelajar, melakukan riset, dan mengkaji standar akuntansi keuangan yang berlaku. Oleh karena
itu, individu ini harus memiliki pengetahuan akuntansi yang lengkap, serta menjadi pelopor
dalam pengembangan akuntansi sebagai bidang pengetahuan akademik.

Akuntan publik atau kadang disebut akuntan ekstern (external accountants) adalah akuntan
independent yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara
bebas, pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Termasuk dalam kategori akuntan publik
adalah akuntan yang bekerja pada kantor tadi. Untuk dapat berpraktik sebagai akuntan publik dan
mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang
akuntan publik dapat memberikan pelayanan dalam bidang :
1. Jasa pemeriksaan (audit);
2. Jasa perpajakan (tax services);
3. Jasa konsultasi manajemen (management advisory services)
4. Jasa akuntansi (accounting services).
Akuntan manajemen atau disebut juga akuntan intern (internal accountants) adalah akuntan
yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf
biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi, controller atau direktur keuangan.

Tugas yang dikerjakan oleh akuntan intern dapat berupa :


1. Penyusunan sistem akuntansi;
5
2. Penyusunan laporan akuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan Penyusunan laporan
akuntansi kepada manajemen
3. Penyusunan anggaran;
4. Menangani masalah perpajakan;
5. Melakukan pemeriksaan intern.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan Pemerintah, seperti di
departemen-departemen, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas
Keuangan (BPK), Direktorat Jenderal Pajak, dan lain-lain. Disamping tiga golongan akuntan tersebut
di atas, terdapat akuntan yang bekerja sebagai pendidik. Akuntan pendidik terutama bertugas dalam
pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan
penelitian di bidang akuntansi.

V. BIDANG AKUNTANSI

Seperti halnya bidang-bidang kegiatan yang lain, akuntansi juga mempunyai bidang-bidang
khusus sebagai akibat dari perkembangan zaman. Pembahasan mengenai bidang-bidang akuntansi
banyak diambil dari: Guideline on The Core of Knowledge Professional Subjects; International
Federation of Accountants; New York; 1984.
Kecenderungan untuk spesialisasi disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem
perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh Pemerintah terhadap kegiatan
perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan
ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam
spesialisasi tertentu.

Berikut ini adalah bidang – bidang dalam Akuntansi :


Akuntansi Keuangan (Financial Accounting).
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. la
berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena pihak--
pihak di luar perusahaar yang mempunyai kepentingan banyak macam ragamnya, maka laporan yang
dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Hal yang penting untuk diperhatikan dalam
menyusun laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui
bersama. Aturan-aturan itu disebut "Standar Akuntansi Keuangan". Adalah merupakan kewajiban bagi
perusahaan untuk mengikuti standar akuntansi keuangan tersebut dalam menyusun laporan
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Standar akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

6
Auditing (Auditing).
Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan
dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup. Misalnya, memastikan
ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan efektivitas suatu
kegiatan. Konsep yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa.
Konsep lain yang dianut adalah kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan.
Pengumpulan bukti, bukti pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian
terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur pemeriksaan lainnya.

Dalam melakukan audit, akuntan tunduk pada standar auditing dan kode etik akuntan.
Standar auditing dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP). Audit merupakan jasa utama yang diberikan oleh akuntan publik. Tetapi
disamping akuntan publik, hampir semua perusahaan besar juga mempekerjakan pegawai yang
berfungsi sebagai pemeriksa intern (internal auditor). Salah satu tugas utama dari pemeriksa intern
adalah menentukan sampai sejauh mana tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

Akuntansi Manajemen (Management Accounting).


Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan.
Beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan
melalui aktivitas yang dijalankan (activity based management) merupakan trend baru dalam akuntansi
manajemen. Kegunaan akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dapat dilihat, misalnya,
dalam hal penetapan harga jual, metode produksi, investasi, dan pembelanjaan. Dalam menghasilkan
informasi yang diperlukan, akuntansi manajemen tidak membatasi diri pada data historis saja. Ada
kalanya digunakan data yang baru terjadi dan bahkan data taksiran di masa datang.
Di samping itu, pemecahan masalah akuntansi manajemen kadang memerlukan bantuan
disiplin ilmu lain, misamya: teori organisasi, ilmu perilaku (behavioral sciences), dan teori informasi.
Dalam tahun-tahun terakhir ini, akuntan publik telah mengembangkan penyediaan jasa konsultasi
bisnis (business consulting) serta jasa konsultasi ekonomi dan keuangan (economic and financial
consulting). Jasa-jasa tersebut banyak mendasarkan pada pengetahuan tentang akuntansi
manajemen.

Akuntansi Biaya (Cost Accounting).


Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. la terutama berhubungan dengan
7
biaya produksi suatu barang, tetapi perhatian yang makin meningkat mulai diberikan atas biaya
distribusi. Bahkan akuntansi biaya telah mengarah pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas
(activity-based costing). Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan manganalisis data
mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna
bagi-manajemen sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk
membuat rencana di masa mendatang.

Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting).


Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk
tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan,
metode pengukuran dan cara pelaporan. Untuk tujuan pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian
keuangan serta bagaimana mengukur dan melaporkannya ditetapkan oleh peraturan pajak. Oleh
karena setiap perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka seorang akuntan
perlu mengetahui konsep, metode, dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut. Di samping itu,
peraturan perpajakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan usaha yang akan
dilakukan perusahaan. Dalam menghadapi masalah pajak, akuntan dapat berperan dalam hal
perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan peraturan perpajakan atau mewakili perusahaan
dihadapan kantor pajak.
Tugas akuntan dalam perencanaan pajak di antaranya adalah memberi nasihat tentang
bagaimana meminimalisasi pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan. Nasihat-nasihat
tersebut di antaranya adalah pemilihan bentuk badan usaha, metode akuntansi yang diterapkan dan
cara menangani suatu transaksi. Dalam pelaksanaan peraturan perpajakan seorang akuntan dapat
membantu dalam perhitungan pajak yang terutang, mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan
(SPT) dan kegiatan-kegiatan administrasi perpajakan lainnya. Jasa mewakili perusahaan berkaitan
dengan kegiatan pengurusan masalah perpajakan yang memerlukan hubungan langsung dengan
pihak pajak.

Sistem Informasi Akuntansi( Accounting Information System).


Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan
untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan Pemerintah, pimpinan
perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan
pimpinan perusahaan mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah tersebut
dapat ditangani. Beberapa aspek dari suatu sistem adalah bahwa ia harus dapat menghasilkan
informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang
wajar.

8
Perlu diterapkan pengendalian dalam sistem sehingga dapat menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya pada tingkat biaya yang layak. Bidang ini berhubungan dengan perencanaan serta
pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan maupun non-keuangan. Sistem
yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk melindungi kekayaan perusahaan sedemikian rupa
sehingga terdapat adanya "pengendalian intern" dan sedapat mungkin mendapatkan arus laporan
yang efisien dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. la juga harus
mengetahui tentang penggunaan dan kegunaan dari beberapa peralatan pemrosesan data (data
processing equipment). Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan,
pelaksanaan, dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.

Penganggaran (Budgeting).
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengontrolannya.
Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. la berisi rencana kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat di dalamnya. Apabila rencana ini
dibandingkan dengan realisasinya, maka ia dapat merupakan alat kontrol di dalam perusahaan.

Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting).


Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang,
terjadi di badan Pemerintah. la menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan
(business aspect) dari administrasi keuangan negara. Di samping itu, bidang ini mencakupi
pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuaian
dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

9
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pengertian akuntansi!
2. Sebutkan pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi dan apa kepentingan
mereka!
3. Jelaskan menurut pendapat anda mengenai lingkup tugas yang dapat dilakukan oleh
seorang akuntan!
4. Jelaskan bidang-bidang yang termasuk dalam ruang lingkup akuntansi!
5. Jelaskan perbedaan antara Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, dan Akuntansi
Biaya!

10

Anda mungkin juga menyukai