Pengendalian Kualitas Produk Dengan Pend
Pengendalian Kualitas Produk Dengan Pend
Abstrak
I. PENDAHULUAN
Dimana:
Dimana:
Dimana:
QCC = total biaya pengawasan kualitas
R = jumlah produk ditest
o = biaya pengetesan setiap kali test
q = jumlah produk rusak
2) Biaya jaminan mutu/kualitas
Dirumuskan: QAC = c.q
Dimana:
4) Dari kedua biaya tersebut diatas yaitu biaya pengawasan kualitas (QCC) dan
biaya jaminan mutu (QAc), maka dapat dicari titik temu antara kedua biaya
tersebut dan menemukan jumlah produk rusak yang menanggung total biaya
kualitas yang rendah. Caranya adalah dengan menyamakan persamaan garis
dari kedua biaya tersebut. Titik temu itu adalah pada:
R.o
Q*
c
Dimana:
Q* = jumlah produk optimal
R = jumlah produk ditest
o = biaya pengetesan setiap kali test
- n rata-rata
96.500
12
8041,67
- Standar Deviasi (penyimpangan)
P(1 P )
SP
n
0,026 (1 0,026)
8041,67
0,025324
8041,67
0,0000031
0,0017746
- Batasan pengawasan
Batasan Atas (Upper Control Limit = UCL)
UCL P 3SP
0,026 3 (0,0017746)
0,026 0,0053238
0,026 3(0,0017746)
0,026 0,0053238
Dari perhitungan dengan metode control charts diperoleh batas atas sebesar
0,031 atau 3,1 % dan batas bawah sebesar 0,021 atau 2,1 %. Dengan melihat batasan
pengawasan yaitu batas atas (UCL) dan batas bawah (LCL) serta kejadian selama satu
tahun, maka dikatakan bahwa pengendalian kualitas terhadap mebel sudah
dilaksanakan dengan baik, karena kerusakan produk yang terjadi masih dalam batas
wajar yaitu masih terletak antara batas atas dan batas bawah. Kejadian-kejadian itu
bila digambarkan tampak sebagai berikut:
3,1 UCL
2,1 LCL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan
1. Produk rusak digudang sebelum barang dijual seperti: kotor, pecah, cacat dan lainnya
2. Produk rusak merupakan hal yang normal terjadi dalam proses pengolahan produk,
seperti : berlubang, cacat, kotor.
a. Biaya kerusakan bahan baku dan bahan penolong karena kurangnya perawatan
pada waktu penyimpanan di gudang dan kurang stabilnya mutu bahan baku,
sehingga pada waktu bahan baku akan diproses kualitasnya mengalami
penyusutan.
b. Biaya tenaga kerja yang terlibat dalam pengawasan kualitas. Biaya ini merupkan
biaya tambahan karena perusahaan sering mengadakan kerja lembur untuk
pemeriksaan kualitas. Besarnya biaya pengawasan kualitas dipengaruhi oleh ketat
tidaknya intensitas pengawasan kualitas produk. Hal tersebut dapat diketahui
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R.o
QCC
q
Dimana:
QCC = total biaya pengawasan kualitas
Dimana:
Dimana:
Dari keadaan di atas, maka dapat dicari titik temu antara kedua biaya tersebut untuk
menentukan jumlah produk rusak yang menanggung biaya kualitas yang terendah.
Titik temu itu dapat diketahui dengan rumus:
R.o
Q*
c
Dimana:
Q* = jumlah produk optimal
- Biaya tenaga kerja yang melakukan kegiatan pengendalian kualitas dalam satu
tahun.
7 orang tenaga kerja = 7 x 12 x 420.000
= Rp.35.280.000
Rp. 35.730.000
108
Rp. 330.833,3
C = Rp. 140.000, 00 × 2 %
= Rp. 2.800, 00
- Berdasarkan data diatas, dapat dibuat persamaan total biaya pengawasan
kualitas (QCC) dan biaya jaminan mutu (QAC) sebagai berikut:
R.o
QCC
q
96.500 x 330.933,3
q
QAC c.q
Rp. 2.800 x q
Dari persamaan tersebut, dapat ditentukan jumlah produk rusak yang menanggung
biaya terendah (q*) yaitu:
R.o
q*
c
96.500 x 330.833,3
2800
11401933,3
3376,674888 unit
96.500 x 330.833,3
3378,674888
R.o
QCC
q
96.500 x 330.933,3
1000
31.925.414
QAC = c x q
= 2.800 x 1000
= 2.800.000
= 31.925.414 + 2.800.000
= 34.725.414
96.500 x 330.933,3
2000
15.962.707
QAC = c x q
= 2.800 x 2000
= 5.600.000
= 15.962.707 + 5.600.000
= 21.562.707
96.500 x 330.933,3
3000
10.641.805
QAC = c x q
= 2.800 x 3000
= 8.400.000
= 10.641.805 + 8.400.000
= 19.041.805
96.500 x 330.933,3
3376
9.456.579
QAC = c x q
= 2.800 x 3376
= 9.452.800
TQC = QCC + QAC
= 9.456.579 + 9.452.800
= 18.909.379
96.500 x 330.933,3
5000
6.385.082
QAC = c x q
= 2.800 x 5000
= 14.000.000
= 6.385.082 + 14.000.000
= 20.385.082
Perhitungan tersebut bila disusun dalam tabel tampak seperti di bawah ini :
30.000.000
TQC
25.000.000
20.000.000
15.000.000 QAC
10.000.000
QCC
5.000.000
(Ribuan Unit)
Keterangan :
1. QCC akan menurun apabila jumlah produk rusak meningkat dan sebaliknya QCC
akan meningkat apabila jumlah produk rusak menurun.
2. QAC akan menurun apabila jumlah produk rusak juga menurun dan sebaliknya
QAC akan meningkat apabila jumlah produk rusak juga meningkat.
3. Dengan jumlah produk rusak sebanyak 3376 unit akan diperoleh biaya QCC
sebesar Rp. 9.456.579, biaya QAC sebesar Rp. 9.452.800 dan biaya TQC = Rp.
18.909.379
4.1. Kesimpulan
1. Analisis Control Charts
Analisis control charts untuk mebel sebagai berikut:
4.2. Rekomendasi
Dari hasil analisis tersebut, maka penulis memberikan saran-saran. Adapun
saran-saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Elwood S. Buffa dan Rakesh K. Sarin, 1999, Manajemen Operasi dan Produksi Modern,
Binarupa Aksara, Jakarta.