Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENTINGNYA MENJAGA KERUKUNAN HIDUP


BERAGAMA DI NKRI

DOSEN PEMBIMBING

Dr. H.Nurasa,M.A.

DISUSUN OLEH

1. VIONA AFRILIA (NIM : 2014201087)

2. VIVY FITRIANINGSIH (NIM : 2014201088)

3. WELLA WISTA EDWARD (NIM : 2014201089)

4. WULANDARI (NIM : 2014201090)

STIKES ALIFAH PADANG

i
S1 KEPERAWATAN

2020/2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas
izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu
apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul ‘Pentingnya Menjaga Kerukunan Hidup Beragama di


NKRI’ bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama.

Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan


dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada Dosen Agama
DR.H.NURASA.MA.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik
dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Padang, 30 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A Latar Belakang.........................................................................................1

B Identifikasi Masalah................................................................................2

C Batasan Masalah......................................................................................2

D Rumusan Masalah....................................................................................2

E Tujuan......................................................................................................3

F Manfaat....................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4

A. Pengertian Kerukunan.............................................................................4

B. Kerukunan Antar Umat Beragama..........................................................4

C. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama................................4

BAB III PENUTUP..............................................................................................7

A. Simpulan..................................................................................................7

B. Saran........................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang


terdiri dari beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan
keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan kuat terhadap
identitas agama masing-masing, dan berpotensi konfik. Indonesia
merupakan salah satu contoh masyarakatnya yang multikultural.
Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja karena keanekaragaman
suku, budaya, bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Adapun agama
yang diakui oleh pemerintah Indonesia saat Era Reformasi sekarang ini
adalah agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong
Huchu. Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan kepercayaan
yang dianut masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila
tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat
beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri, yang
mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan
saling tolong menolong.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan kehidupan antara
umat beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup
bernegarayang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda
agama guna menghindari “ledakan konflik antarumat beragama yang
terjadi tiba-tiba” yang masih terjadi di Era Reformasi saat ini. Maka dari
itu, tulisan ini akan mengupas tentang pentingnya menciptakan
kerukunan antar umat beragama di lingkungan masyarakat Indonesia.

1
B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut ternyata begitu banyak


persoalan yang bisa dibahas terkait pentingnya menjaga kerukunan
hidup beragama di Indonesia

 Pentingnya menjaga kerukunan hidup beragama di NKRI


 Pentingnya menjaga kerukunan hidup beragama dalam
perkembangan media sosial
 Pentingnya menjaga kerukunan hidup beragama di Era serba
teknologi
 Pentingnya menjaga kerukunan hidup beragama di Era reformasi

C. Batasan masalah

Dengan adanya identifikasi masalah tersebut penulis hanya


membatasi pada “pentingnya menjaga kerukunan hidup beragama di
NKRI”

D. Rumusan Masalah

Merujuk pada batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah


pada makalah adalah :

1. Apa definisi dari kerukunan?

2. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama?

3. Bagaimana menjaga kerukunan hidup antar umat


beragama?

4. Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat


beragama?

2
E. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Menambah wawasan pembaca mengenai pentingnya menjaga


kerukunan hidup beragama di NKRI

2. Mengetahui definisi dari kerukunan

3. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama

4. Mengetahui cara menjaga kerukunan hidup antar umat


beragama

5. Mengetahui manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat


beragama

F. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari menciptakan suasana rukun


antar umat beragama dilingkungan masyarakat yaitu dengan rasa aman,
nyaman dan sejahtera.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerukunan

Definisi Kerukunan, Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh


muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat
dengan kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan
dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850). Kerukunan juga bisa bermakna
suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan;
serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama
dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan
seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka,
menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.

B. Kerukunan Antar Umat Beragama

Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya


dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti
aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama. Manusia
ditakdirkan Allah Sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial,
manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual. Ajaran

4
Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta
awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan.

C. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama

Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat


berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama.
Selain itu islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena
pada hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan
salah satu ajaran yang pada hakikatnya bukan bermakna persaudaraan
antara orang-orang Islam, melainkan cenderung memiliki arti sebagai
persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang
bersifat Islami. Allah SWT berfirman : Manusia diciptakan Allah SWT
dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka saling mengenal dan
saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain (QS 49:13).
Tiap-tiap umat diberi aturan dan jalan yang berbeda, padahal andaikata
Allah menghendaki, Dia dapat menjadikan seluruh manusia tersatukan
dalam kesatuan umat. Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk
memberi peluang berkompetisi secara sehat dalam menggapai kebajikan,
fastabiqul khairat (QS 5:48). Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya
menjadi saudara antara yang satu dengan yang lain, wakunu ibadallahi
ikhwana (Hadist Bukhari). Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan
bahwa Al-Qur an dan hadist sekurang-kurangnya memperkenalkan empat
macam ukhuwah, yakni:

1. Ukhuwah ubudiyyah, ialah persaudaraan yang timbul dalam lingkup


sesama makhluk yang tunduk kepada Allah.

2. Ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karena


samasama memiliki kodrat sebagai manusia secara keseluruhan
(persaudaraan antarmanusia, baik itu seiman maupun berbeda
keyakinan).

5
3. Ukhuwah wataniyyah wa an nasab, yakni persaudaraan yang didasari
keterikatan keturunan dan kebangsaan.

4. Ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seiman atau seagama.


Esensi dari persaudaraan terletak pada bentuk perhatian,
kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib
sepenanggungan. Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan
dalam haditsnya yang artinya Seorang mukmin dengan mukmin
yang lain seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh
terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya.
Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan
kesatuan antar sesama. Kebersamaan di kalangan muslim dikenal
dengan istilah ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat
oleh kesamaan aqidah.

6
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kerukunan adalah suatu proses untuk menjadi rukun karena


sebelumnya ada ketidakrukunan, serta kemampuan dan kemauan untuk
hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tentram.
Kerukunan umat beragama adalah suatu kondisi social ketika semua
golongan agama bisa hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar
masing masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Bahwa pada
dasarnya dalam membentuk suatu kerukunan antar umat beragama
dalam suatu negara, harus adanya suatu rasa saling menghargai maupun
menghormati satu dengan yang lain. Karena manusia diciptakan untuk
saling berdampingan dalam menjalani hidup. Maka, pentingnya
kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan
bermasyarakat yang damai, harmonis, tolong menolong atau pun saling
berbuat baik terhadap yang satu.
Selain itu, ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan
kerukunan hidup antar umat beragama antara lain:
1.Menghindari sifat yang saling menjatuhkan antar agama.

7
2.Menghindari hal yang berkaitan dengan menyalahkan suatu agama
dalam melakukan tindak kesalahan.
3.Tidak memandang rendah agama yang satu dengan agama yang lain
dalam melakukan suatu ibadah.
4.Menghilangkan rasa tinggi hati terhadap agama yang dipercayai.
Manfaat menciptakan kerukunan antar umat beragama :
1. Terhindar dari adanya perpecahan antar umat beragama.
2. Dapat mempererat tali silaturahmi.
3. Pembangunan Negara akan lebih terjamin dalam pelaksanaannya.
4.Terciptanya ketentraman dalah hidup bermasyarakat.
5.Lebih mempertebal keimanan.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam kerukunan umat beragama yaitu

agar seluruh umat beragama internal maupun antar umat beragama mampu

dan saling menjaga, menghargai, bahkan memliki rasa saling

membutuhkan yang dapat menjadikan kerukunan sebagai pedoman bagi

individu, kelompok maupun masyrakat suatu Negara, sehingga terciptanya

rasa aman, nyaman dan sejahtera

Anda mungkin juga menyukai