Anda di halaman 1dari 1

FAJAR ROFIESCHA 19137048

Bencana ekologis nasional semburan lumpur panas telah terjadi di daerah Sidoarjo Indonesia (dikenal
dengan Lusi, Lumpur Sidoarjo) pada tanggal 29 Mei 2006. Prakiraan volume semburan Lusi antara
50.000 – 120.000 m3 /hari. Muara adalah bagian hilir sungai yang langsung berhubungan dengan laut,
berfungsi sebagai pengeluaran air sungai. Sedimen yang terakumulasi dari sungai tersebut akan
menyebabkan pendangkalan di daerah muara. Muara Porong yang terletak di Kecamatan Jabon,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur merupakan muara dari Sungai Porong yang berasal dari percabangan
sungai. Akibat pembuangan Lusi ke Sungai Porong terjadi transpor sedimen yang besar menuju muara
Porong. Melalui Inderaja, dapat kita lihat pada tahun 2016 lumpur sebagian besar sudah mulai masuk ke
muara dan mulai meluas. Jika dibandingkan dengan tahun 2015, pada tahun 2016 lumpur sudah mulai
masuk ke aliran sungai. Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar
maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Lumpur menggenangi 16 desa di tiga kecamatan.
Semula hanya menggenangi empat desa dengan ketinggian sekitar 6 meter, yang membuat
dievakuasinya warga setempat untuk diungsikan serta rusaknya areal pertanian. Luapan lumpur ini juga
menggenangi sarana pendidikan dan Markas Koramil Porong. Hingga bulan Agustus 2006, luapan
lumpur ini telah menggenangi sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Porong, Jabon, dan Tanggulangin,
dengan total warga yang dievakuasi sebanyak lebih dari 8.200 jiwa dan tak 25.000 jiwa mengungsi.
Karena tak kurang 10.426 unit rumah terendam lumpur dan 77 unit rumah ibadah terendam lumpur.

Anda mungkin juga menyukai