Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Capaian Pembelajaran
Mahasiswa Mampu menjelaskan dan menentukan Tipe data, identifier dan
operator dalam pemrograman.
D. Uraian Materi*)
1. TEKS ALGORITMA PEMROGRAMAN
Paradigma pemrograman procedural memisahkan bagian data dan bagian
instruksi dipisahkan tempatnya. Pada dasarnya, teks algoritma selalu disusun
oleh tiga bagian (blok): bagian kepala (header) algortima, bagian deklarasi dan
bagian deskripsi algoritma program. Setiap bagian sebaiknya dilengkapi dengan
komentar untuk memperjelas maksud teks yang dituliskan. Bagian komentar
pada pemrograman bahasa C (C++) adalah kalimat yang diapit oleh pasangan
tanda slash (garis miring) dan bintang (asterisk) ( /* …. */ )
Algoritma NAMA_ALGORITMA
/* Penjelasan tentang algoritma/program, berisi uraian singkat mengenai apa
yang dilakukan oleh algoritma. Pada bahasa C hal ini tidak wajib/perlu */
DEKLARASI
/* Semua nama yang dipakai, meliputi nama tipe, nama tetapan (konstanta),
nama peubah (variabel), nama prosedur & nama fungsi didefinisikan di sini */
DESKRIPSI
/* Semua langkah/aksi algoritma dituliskan di sini */
2. TIPE DATA
Pemrograman C maupun C++ mempunyai ketentuan bahwa semua
variable (perubah) yang akan dipakai harus telah ditentukan tipe di awal. Tipe
data adalah himpunan yang dapat ditemui pada semua data, merupakan suatu
batasan nilai terhadap variable dan menentukan operator dan jenis operasi
yang dapat dilaksanakan atas variable tersebut. Memahami tipe data berarti
kita dapat menentukan suatu batasan nilai yang dapat dimiliki oleh data
tersebut. Salah satu contoh bentuk penerapan tipe data dalam kehidupan
sehari-hari adalah pada bilangan bulat. Karena pada hakikatnya penulisan
suatu bilangan pada data dapat bermacam–macam, seperti 5,5 atau ¾.
Bilangan yang disebutkan adalah termasuk bilangan tak bulat, tidak seperti
bilangan bulat 5, 6, 1, 3, 8 dan masih banyak lagi.
Tahap awal pembuatan program, harus menentukan terlebih dahulu tipe
data yang akan dipakai. Contoh tipe data yang sering digunakan adalah Integer,
Real, Double, Float, Char, String dan banyak lagi lainnya. Setelah menentukan
tipe data, selanjutnya mendeklarasikannya di awal tahapan pemrograman.
Tujuannya untuk memberi batasan atau pengkategorian khusus pada data
(biasanya berupa variable atau konstanta) yang akan digunakan program.
Penentuan memori juga dapat ditentukan ketika tipe data sudah dipilih.
Suatu tipe data jika dipahami dengan baik akan dapat difungsikan dengan
baik pula. Penggunaan tipe data yang baik dapat memberi kontrol atau batasan
tersendiri pada program yang akan dibuat. Pemilihan tipe data dapat pula
menentukan pengalokasian memori yang akan digunakan program.
Salah satu contoh adalah mengenai bilangan bulat dan bilangan tak bulat
(desimal, pecahan dan lain – lain). Pada penentuan suatu volume air mungkin
kita akan jumpai data 1,5 liter. Namun pada perhitungan barang seperti mobil,
orang tentunya akan ditulis dalam bilangan bulat. Tidak mungkin suatu mobil
atau orang dapat berjumlah 8,5 atau yang lainnya.
Tipe data dapat dikelompokan menjadi atas dua macam yaitu tipe dasar
dan tipe bentukan. Suatu tipe di acu dari namanya. Nilai-nilai yang dicakup
oleh tipe tersebut dinyatakan dalam ranah (domain) nilai. Operasi-operasi
(beserta operator) yang dapat dilakukan pada tipe tersebut juga didefinisikan.
Untuk tipe data short int, long int, signed int dan unsigned int, maka
ukuran memori yang diperlukan serta kawasan dari masint-masing tipe data
adalah sebagai berikut :
Catatan :
• Ukuran dan kawasan dari masing-masing tipe data adalah bergantung pada
jenis mesin yang digunakan (misalnya mesin 16 bit bisa jadi memberikan
hasil berbeda dengan mesin 32 bit).
Beberapa Tipe Data pemrograman bahasa C, Yaitu :
1. Void (Kosong)
Adalah tipe data yang tidak bertipe karena mempunyai ukuran 0 byte
biasanya digunakan untuk tipe data kosong seperti membuat fungsi.
Contohnya:
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
cout<<" Hello World !!!!"<<endl;
getch();
}
2. Char (karakter)
Adalah tipe data untuk karakter yang sering digunakan untuk tipe data
yang menggunakan huruf dan angka sebagai datanya. Misalnya seperti contoh
dibawah ini :
3. Int (Integer)
Adalah tipe data untuk numerik yang sering digunakan untuk data berupa
angka. untuk fungsinya bisa dilihat contoh program dibawah ini :
6. Bool (Boolean)
Adalah tipe data yang digunakan untuk menentukan false dan true, tipe
data ini sama seperti bilangan biner hanya ada dua angka saja yaitu 0 dan 1.
untuk contoh program dengan tipe data boolean :
7. Wchar_t
Adalah tipe data yang digunakan sama seperti char yang menyimpan
karakter besar, biasanya digunakan untuk menyimpan karakter yang tidak ada
di huruf abjad misalnya huruf japan, china, korea, dll. Contoh programnya
seperti dibawah ini :
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main(){
char kanji[6] = "学生";
wchar_t kanji2[6] = L"学生";
getch(); }
3. IDENTIFIER
Identifier adalah pengenal atau pengidentifikasi yang dideklarasikan
agar kompiler dapat mengenalinya. Identifier juga diartikan sebagai nama
yang diberikan untuk penamaan objek. Identifier dapat berupa nama variabel,
nama konstanta, nama fungsi, nama prosedur maupun nama namescape.
namun pada kesempatan ini kita akan batasi pembahasannya pada identifier
yang berperan sebagai variabel dan konstanta saja.
Identifier yang berperan sebagai variabel dan konstanta berfungsi untuk
menampung sebuah nilai yang digunakan dalam program. Hal ini digunakan
untuk memudahkan proses penanganan data atau nilai, misalnya untuk
memasukkan dan menampilkan nilai. Sebagai gambaran dibawah ini adalah
sebuah contoh program yang menggunakan 2 buah identifier didalamnya.
Pada program di atas mempunyai 2 buah identifier, yaitu Teks dan X.
Pada saat program dijalankan, identifier tersebut akan digunakan untuk
menyimpan nilai yang dimasukkan dari keyboard. Dalam C, proses
penyimpanan nilai seperti ini dinyatakan dengan perintah "cin" yang
menggunakan operator ">>". Berbeda dengan "cin", perintah "cout"
digunakan untuk menampilkan nilai, dimana operator yang digunakan adalah
operator "<<".
Pada C sendiri dalam pembuatan Identifier dapat dituuliskan dengan
karakter sebagai berikut:
Huruf "a" sampai "z"
Huruf "A" sampai "Z"
Bilangan antara "0" sampai "9"
Underscore " _ "
1. Case sensitive
Karena bahasa C bersifat case sensitive, maka C juga akan membedakan
identifier yang ditulis dengan huruf kapital dan huruf kecil. Misalnya identifier
ABC tentunya akan berbeda dengan identifier aBC.
6. Sesuaikan penamaan
Nama identifier sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, artinya
jangan sampai orang lain bingung hanya kara kita salah / asal dalam penamaan
identifier, contohnya:
4. Operator.
Operator adalah simbol atau karakter khusus yang digunakan untuk
melakukan suatu operasi membantu kompilator untuk memanipulasi secara
matematis atau logis pada data yang diberikan.
Bahasa pemrograman C menyediakan banyak operator yang sangat
berguna untuk melakukan operasi. pada artikel ini penulis akan membahas
beberapa informasi tentang operator yang umum harus diketahui.
A + B;
• Binary: Sifat Binary adalah operator yang melibatkan dua operand dan satu
operator di tengah dua operand pada suatu operasi.
Bentuk Penulisan : a + b;
Arithmetic operators
Operator aritmatika digunakan melakukan operasi matematika umum.
Ekspresi Aritmatika
Ekspresi Aritmatika adalah pernyataan pemberian nilai. Bentuk umum:
Keterangan :
Variabel, sering disebut Left Value( LValue)
Ekspresi aritmatika disebutnya pula Right Value( R Value)
Tanda = disebut Operator Pemberi Nilai
LValue harus berupa variabel tunggal
RValue dapat berupa konstanta, variable lain maupun ekspresi atau
rumus aritmatika.
5. Aktivitas Pembelajaran*)
Menu Aktifitas Keterangan
Informasi, Kehadiran dan Tatap Maya
1. Informasi Mahasiswa melihat informasi
Perkuliahan terbaru terkait perkuliahan
melalui menu Announcement
2. Presensi Mahasiswa melakukan
Online pengisian presensi online
3. Tatap Maya Mahasiswa melakukan tatap
maya (web conference) sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan
oleh dosen (opsional)
Sumber Belajar
3. Modul Ajar Mahasiswa mempelajari materi
kuliah melalui Modul Ajar
4. Slide Mahasiswa mempelajari intisari
materi melalui slide presentasi
5. Video Mahasiswa menyaksikan
Pendukung tayangan video pendukung
yang berisi materi contoh
pemrograman dengan
menerapkan struktur kontrol
sekuensial, percabangan dan
perulangan.
Aktifitas Belajar
6. Latihan Mahasiswa mengerjakan
Latihan membuat program
sederhana.
7. Tugas Mahasiswa mengerjakan tugas
proyek dengan menerapkan
struktur kontrol sekuensial,
percabangan dan perulangan
dalam menyelesaikan masalah
sederhana.
8. Tes Online Mahasiswa mengikuti Tes yang
dilakukan pada akhir topik
bahasan materi (Opsional)
6. Rangkuman
1. Tipe data adalah himpunan yang dapat ditemui pada semua data, merupakan
suatu batasan nilai terhadap variable dan menentukan operator dan jenis
operasi yang dapat dilaksanakan atas variable
2. Identifier adalah pengenal atau pengidentifikasi yang dideklarasikan agar
kompiler dapat mengenalinya. Identifier juga diartikan sebagai nama yang
diberikan untuk penamaan objek. Identifier dapat berupa nama variabel, nama
konstanta, nama fungsi, nama prosedur maupun nama namescape.
3. Operator adalah simbol atau karakter khusus yang digunakan untuk melakukan
suatu operasi membantu kompilator untuk memanipulasi secara matematis
atau logis pada data yang diberikan.
4. Kasus/Tugas
1) Mengkonversikan jam-menit-detik (hh:mm:ss) menjadi total detik. Data jam-
menit-detik diberikan nilainya pada bagian deklarasi program.
Ingatlah bahwa : 1 menit = 60 detik
1 jam = 3600 detik
Misalnya, 1 jam, 5 menit, 40 detik adalah (1 x 3600) + (5 x 60) + 40 = 3940
detik.
f. Soal Teori :
1) Jelaskan struktur beberapa komponen dasar sebuah program
sederhana yang ditulis dengan bahasa C maupun C++.
2) Apakah yang dimaksudkan dengan men-deklarasi (declare) atau
menyatakan ?
3) Apakah arti format spesifikasi (specification) %x ?
4) Terangkan apa maksud dari escape sequence \v ?
5) Jelaskanlah dengan kalimat sendiri kegunaan dari file header
6) Tuliskan dan terangkan minimal tujuh macam operator
7) Jelaskan perbedaan antara variable statis (static variable) dan variable
otomatis (automatic variable).
g. Daftar Rujukan**)
1) Munir, Rinaldi. (2016). Algoritma dan pemrograman : Dalam bahasa pascal, C,
dan C++. Informatika, Bandung.
2) G.Kochan, S. (2001). Programming in C, Third Edition (Vol. 40).
https://doi.org/10.1002/1521-3773(20010316)40:6<9823::AIDANIE9823