9/30/2021 1
11
OUTLINE
1
KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN
EMISI DAN BEST PRACTICE KEBIJAKAN
BBM RAMAH LINGKUNGAN
Penyampaian Nationally Determined Kebijakan Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Contribution (NDC) kepada UNFCCC Pada 2017, Pemerintah menerbitkan Permen LHK No 20 Tahun
Melalui NDC, Indonesia berkomitmen 2017 tentang Penerapan Bahan Baku Standar Euro 4, namun
menurunkan emisi GRK dari level BaU dalam implementasinya masih menghadapi kendala
pada tahun 2030 sebesar: Standar BBM Ramah Lingkungan:
Spesifikasi Bensin RON minimal 91 dan kandungan Sulfur
29% melalui upaya nasional maksimal 50 ppm.
Indonesia telah meratifikasi dan spesifikasi Diesel CN minimal 51 dan kandungan sulfur
Paris Agreement ke dalam UU
No. 16/2016 41% dengan dukungan internasional maksimal 50 ppm dan kekentalan minimal 2mm2/s dan
maksimal 4,5 mm2/s.
Target Penurunan Emisi Per Sektor (MTon CO2e) Kebutuhan Pembiayaan Mitigasi Perubahan Iklim per Sektor
Second Biennial Update Roadmap NDC Mitigasi
TARGET
Sektor Report (Rp triliun)
PENURUNAN (Rp triliun)
EMISI
INDONESIA
Kehutanan 77,82 93,28
KEHUTANAN ENERGI & LIMBAH PERTANIAN IPPU
Energi dan Transportasi 3.307,20 3.500,00
TRANSPORTASI
IPPU 40,77 0,92
29% 497 314 11 9 2.75
Limbah 30,34 181,40
Pertanian 5,18 4,04
41% 692 441 26 4 3.25 Total 3.461,31 3.779,63
Sumber: Updated NDC (2021) Sumber: Second Biennial Update Report (2018) & Roadmap NDC Mitigasi (2020)
Source: Mc Kinsey Analysis Based on FGE Asia Pacific Databook Fall 2019
2
UPAYA TRANSFORMASI
BBM RAMAH LINGKUNGAN DAN
MITIGASI DAMPAK
Jenis BBM berdasarkan Perpres No.191/2014 jo. 43/2018 jo. 69/2021 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan HJE BBM
1 2 3
BBM Khusus BBM Umum
BBM Tertentu (JBT) Penugasan (JBKP) (JBU)
Harga, volume, dan konsumen tertentu, didistribusikan di wilayah penugasan dan tidak diberikan diluar BBM JBT dan JBKP dan tidak
dan disubsidi. subsidi, namun muncul kewajiban kompensasi apabila diberikan subsidi
terdapat kerugian
Minyak tanah dan Solar Minimal RON 90 a.l. Pertalite,
Minimal RON 88 Premium Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Dex
PLB Fase 1 Semester 2-2021 PLB Fase 2 Semester 1-2022 PLB Fase 2 Semester 2-2022
• Target Premium menjadi Nol • Switching Pertalite ke Pertamax • Target Pertalite menjadi NOL
switching ke Pertalite switching ke Pertamax
• Fokus pada wilayah dengan UMK di
• Fokus pada wilayah dengan UMK di atas 3,2 Juta per bulan. • Mulai menjangkau ke wilayah
atas 3,2 Juta per bulan. dengan UMK Rp3,2 juta per bulan
• Dimulai dari kota-kota besar di
• Fokus pada kota/kabupaten di Non Jamali dan Non-Jamali. • Mulai masuk ke kota/kabupaten di
Jamali (di luar ibukota Provinsi). luar ibukota propinsi
Sumber: Pertamina, 2021
• Sejak TW III 2020, Pertamina melaksanakan Program Langit Biru (PLB) untuk mengedukasi masyarakat agar mencoba menggunakan
BBM dengan kualitas baik dan ramah lingkungan, yaitu shifting dari Premium ke Pertalite.
• PBL dilakukan melalui pemberian harga khusus (diskon) untuk produk Pertalite khusus bagi kendaran roda 2 (dua), kendaraan roda
3 (tiga), angkutan umum serta taksi plat kuning.
• PBL berhasil meningkatkan konsumsi Pertalite 12%, sedangkan premium turun 33% pada tahun 2020-2021.
8,483 ,
1. Kendaraan berbahan bakar
28% bensin (gasoline) Research
2020 Octane Number (RON) minimal
18,089 ,
59%
14,007
, 96%
91 dan kandungan sulfur
maksimal 50 ppm
179 , 1%
2,376 ,
203 , 102 , Saat ini Pertamax dan Pertamax
2,281 ,
15%
15%
3% 1%
Turbo ( 16% dari sales)
2. Kendaraan berbahan bakar solar
YTD Juni 2021
(diesel) Cetane Number (CN)
10,946 , 7,276 ,
minimal 51 dan kandungan
69% 96% sulfur maksimal 50 ppm
401 , 1%
Saat ini Dexlite dan Pertadex
434 , 3% 236 , 1%
5,120 , (sekitar 4% dari sales)
16% 5,645 ,
18% Perlu effort untuk mewujudkan
Prog 2021 BBM ramah lingkungan sesuai
20,234 ,
Permen LHK melalui peningkatan
15,557 ,
65% 96% penggunaan Pertamax dan Dexlite
Volume BBM Januari 2020 – Juni 2021 (juta KL) Perkembangan Harga Pertalite dan ICP 2020-2021
70.2
65.4 63.5 62.0 65.5
Premium Pertalite Lain-Lain 56.6
60.4
2.03 53.2
1.90 1.89 47.8
1.84 1.86 40.6 41.6 40.7
1.72 34.2 36.7 37.4 38.1
1.70 1.69
1.59 1.58 1.60 1.59
1.50 1.50 1.52 25.7 10,40010,700
20.7 9,750 9,950
1.34 9,550 9,200
1.20 8,650 8,400
6,900 6,8507,300 7,800
1.08 7,100 7,050 7,150
0.88 5,700 5,850
0.79 0.79 7,650 7,650
0.76 0.75
0.69 0.73 0.74 0.71 0.70
0.57 0.53 4,100
0.48 0.49 0.45
0.41 0.43 0.43
0.41 0.37
0.37 0.38 0.34
0.30 0.34
0.36 0.35 0.37 0.38 0.35 0.40 0.36 0.37 0.35 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
0.23 0.27
2020 2021
Jan-20 Mar-20 May-20 Jul-20 Sep-20 Nov-20 Jan-21 Mar-21 May-21
HJE SPBU (Rp/L) Harga Keekonomian* (Rp/L) ICP (US$/bbl)
*Lain-Lain terdiri dari Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Plus, dan Pertamax Racing *perhitungan BKF
Sumber: Pertamina, 2021 Sumber : Kementerian ESDM, diolah
Harga Jual dan Struktur Biaya Januari s.d. Juni 2021 Dampak Harga Pertalite terhadap Kinerja Pertamina FY2021 (USD juta)
Pertamax Pertamina
Biaya (Rp/Liter) Pertalite Pertamax
Turbo Dex
Dexlite Kebijakan Harga Konsolidasi Induk
Harga Jual (excl. tax) 6.652 7.826 8.565 8.870 8.261
Total Perolehan 6.123 6.212 6.598 5.629 5.768 Revenue Profit/Loss Total Profit/Loss
Biaya Bahan Baku 5.347 5.602 5.764 4.981 5.265
Perolehan
Biaya Pengolahan 631 464 688 503 357
Cash Flow
Biaya Freight 146 146 146 146 146
Existing 25.092 265 11.391 183
Total Penyimpanan 387 332 319 222 262
Penyimpanan Operasional Depot 185 185 185 185 185
Jan-Juni 2021
Overhead 202 147 134 37 78
Tanpa penyesuaian 52.920 (1.203) 6,336 (1,340)
Distribusi Distribusi ke SPBU 99 99 99 99 99
Margin Outlet 361 556 729 653 468
Diskon Penjualan 80
Naik Rp 2.450 53.847 (276) N/A (413)
Total Cost 7.051 7.199 7.745 6.604 6.598
P/L Rp/Liter (398) 627 820 2.266 1.663
Di tengah tren kenaikan ICP, bisnis Pertalite mencatatkan kerugian Secara konsolidasi, Pertamina Grup terdiri dari Entitas Induk dan sekitar 180
Rp398 per liter, sementara untuk komponen BBM lain masih subsidiaries dan perusahaan asosiasi
mencatatkan untung dari Rp627 hingga Rp1.664 per liter dengan Tanpa penyesuaian Pertalite, kinerja konsolidasi 2021 berpotensi rugi US$1,2
keuntungan terbesar pada Dexlite yaitu Rp1.664 per liter miliar, namun total outstanding Cash Flow masih cukup kuat sebesar US$6,3
miliar terutama didukung oleh Financing Cash Flow Rp6,6 miliar dan Cash Flow
2020 US$9,9 miliar
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Potensi Kerugian Pertalite Pertamina 2021* (Rp Triliun) 1. Harga Keekonomian Pertalite 2021 diproyeksikan selalu di atas HJE di
SPBU, rata-rata Rp10.100/L (132,0 %) selisih Rp2.450/L
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2. Volume Pertalite 2021 diproyeksikan sebesar 20,47 juta kL.
3. Jika tidak ada penyesuaian HJE di SPBU, diperkirakan Pertamina akan
1,29 2,46 3,98 4,34 5,59 5,68 4,55 4,54 4,15 4,22 4,52 4,67 mengalami kerugian Rp49,98 T pada 2021 yang bersumber dari selisih
harga keekonomian dan HJE SPBU.
POTENSI KERUGIAN 4. Masih terdapat kewajiban kompensasi BBM 2017-2020 Rp45,94 T,
DARI SELISIH HARGA Rp49,98 T untuk 2021 diperkirakan Rp45,37 T, sehingga total sebesar Rp91,30 T.
5. Jika kerugian Pertalite dari selisih harga dikompensasi Pemerintah,
* Potensi kerugian = selisih harga x volume Sumber: Perhitungan dan Proyeksi BKF maka total kewajiban Kompensasi BBM diperkirakan Rp141,28 T.
• Kompensasi atas kerugian Pertamina secara korporasi juga dimungkinan apabila Pertamina memenuhi
KPI tertentu yang dikaitkan dengan efisiensi di sisi capital expenditure (capex) maupun operational
expenditure (opex) usaha Pertamina dan/atau pencapaian roadmap transformasi subsidi BBM dengan
target penghapusan Premium dan Pertalite.
• Perlu disusun KPI kepada komisaris dan Direktur untuk peningkatan efisiensi Pertamina dan keberhasilan
transformasi BBM, beberapa KPI yang dapat diusulkan adalah:
Indikator KPI
1. Penurunan biaya pokok Pertalite Biaya pokok Pertalite 3-10 % lebih rendah daripada
harga MOPS konversi RON 90, harga di kilang
2. BOPO (beban operasi terhadap pendapatan operasi) BOPO tahun 2021 lebih rendah 5-10% daripada
BOPO tahun 2020
3. EBITDA Margin EBITDA Margin tahun 2021 lebih tinggi 5-10%
daripada EBITDA Margin tahun 2020
4. Penghapusan Premium hingga akhir 2021 Pengurangan volume Premium secara bertahap
5. Penghapusan Pertalite hingga akhir 2022 Pengurangan volume Pertalite secara bertahap
Opsi 1 : Kompensasi BBM Pertalite berdasarkan desil orang tidak mampu (60% terbawah) Rp23,37 T
Opsi 2 : Kompensasi BBM Pertalite berdasarkan volume premium yang tidak disalurkan oleh Pertamina
pada Tahun 2021 Rp18,58 T
Opsi 3 : Kompensasi BBM Pertalite berdasarkan volume yang disalurkan kepada masyarakat di Tahun 2021
(margin badan usaha 10%) Rp63 T
Opsi 4 : Kompensasi BBM Pertalite berdasarkan volume yang disalurkan kepada masyarakat di Tahun 2021
(margin badan usaha 5%) Rp50,92 T
Opsi 5 : Kompensasi BBM Pertalite berdasarkan volume yang disalurkan kepada masyarakat di Tahun 2021
(margin badan usaha 1%) Rp42,15 T
Rp100.000 / bulan, setiap 3 Rp100.000 / bulan, setiap 3 bulan Rp150.000 / bulan, dalam 4 bulan Rp200.000 / bulan selama 2 bulan (Nov 2014) &
bulan Rp200.000 / bulan selama 3 bulan (Maret 2015)
Layanan Pos (Tunai) Layanan Pos (Tunai) Layanan Pos (Tunai) Layanan Pos (Tunai)
Non Tunai
BLT: Unconditional Cash Transfer
3
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI KEBIJAKAN
TERIMA KASIH
• Premium tidak lagi disubsidi, • Mulai terjadi shifting volume • Harga Pertalite • Sejak TW III, Pertamina
harga masih diatur konsumsi Pertalite > Premium. Rp7.650/L, melaksanakan Program Langit
Pemerintah. belum ada Biru (PLB), mengedukasi
• KLHK mengeluarkan Permen P.20
penyesuain masyarakat agar mencoba
• Juli 2015, Pertalite (RON 90) Tahun 2017 tentang Baku Mutu
hingga saat ini. menggunakan BBM dengan
hadir sebagai alternatif BBM Emisi Gas Buang Kendaraan
kualitas baik dan ramah
dengan oktan yang lebih Bermotor Tipe Baru kategori M,
lingkungan.
bagus dan harga lebih Kategori N, dan kategori O.
terjangkau dibanding • Diberikan harga khusus (diskon)
• PT Pertamina diminta untuk
Pertamax (Rp8400/L). untuk produk Pertalite khusus
menyediakan bahan bakar
bagi kendaran roda 2 (dua),
• Pertalite merupakan JBU, dengan spesifikasi Bensin RON
kendaraan roda 3 (tiga),
harga ditetapkan oleh Badan minimal 91 dan kandungan Sulfur
angkutan umum serta taksi plat
Usaha, dan terdapat batas maksimal 50 ppm.
kuning.
atas yang diatur oleh
Kementerian ESDM.
Dengan tidak adanya penyesuaian harga secara berkala menjadi bom waktu yang menimbulkan kerugian Pertamina.
704
YTD Juni 2.459 (10%)
2021 10.946 (16%) 7.029 1.756 3.916
(69%) (78%) (20%) (57%) 2.203
2.376 -33% 173 -87% -9%
(32%)
(15%) (2%)
1.630
5.521 (11%)
Prog 2021 (18%) 3.891
20.234 12.439 7.795
(64%) (75%) (23%) (53%) 5.316
5.645
329 (36%)
(18%)
(2%)
Premium Pertalite Lain-lain
Sumber: Pertamina, 2021
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 24
62,9% KONSUMSI PERTALITE DINIKMATI OLEH GOLONGAN
MASYARAKAT MAMPU
KOMPOSISI KONSUMSI PER DESIL
Juta kL
0.79
6. Jika Pertalite dikategorikan sebagai JBKP, maka
0.59 menjadi tidak adil karena manfaatnya lebih banyak
0.48
0.23 0.27 0.28 0.27
0.35 dinikmati oleh golongan mampu.
0.17
Termiskin 2 3 4 5 6 7 8 9 Terkaya
Sumber: REPUBLIK
KEMENTERIAN KEUANGAN KESDM 2020
INDONESIA 26
ANALISIS LEGAL TERKAIT PENGOLALAAN ANGGARAN
BBM BERSUBSIDI
LANDASAN HUKUM • Program Pengelolaan Subsidi adalah pemberian dukungan
dalam bentuk pengalokasian anggaran kepada perusahaan
UU 30/2007 tentang Energi negara, Lembaga Pemerintah, atau pihak ketiga berdasarkan
peraturan perundang-undangan1 yang berlaku untuk
UU 9/2020 (UU APBN 2021)
menyediakan barang atau jasa yang bersifat strategis atau
PP 45/2005 tentang tentang Pendirian, menguasai hajat hidup orang banyak sesuai kemampuan
Pengurusan, Pengawasan dan keuangan negara. (Pasal 1 angka 12 UU APBN TA 2021).
Pembubaran BUMN
• Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal berwenang a.l.
PP 45/2013 tentang Tata Cara mengelola anggaran belanja subsidi. Adapun selaku PA atas
Pelaksanaan APBN jo. PP 50 /2018 anggaran belanja subsidi, Menteri Keuangan berwenang:
Perpres 191/2014 jo. Perpres 69/2021 a. menunjuk pejabat setingkat eselon I di lingkungan
tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Kementerian Keuangan untuk menjalankan PA; dan
HJE BBM
b. menetapkan pejabat pada K/L yang membidangi fungsi
PMK 208/PMK.02/2020 (PMK Revisi pelaksanaan pemberian subsidi pelaku KPA. (Pasal 95 PP
Anggaran TA 2021) 45/2013).
PMK 16/PMK.02/2021 (PMK Kompensasi
BBM dan Listrik)
Sumber : Pertamina
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 29
POTENSI KEHILANGAN PENERIMAAN PERTALITE JAN S.D DES 2021 MENCAPAI
RP63,00 T (INCL PAJAK) TERDIRI DARI JAMALI RP38,44 T & NON JAMALI RP24,56 T
2 Asumsi :
Volume dikompensasi 8,07 juta KL 6,41 juta KL 21,75 juta KL dan 21,75 juta KL 21,75 juta KL
22,24 juta KL
Margin badan usaha 10% 10% 10% 5% 1%
Dasar HJE formula Kepmen 62/2020 Kepmen 62/2020 Kepmen 62/2020 Kepmen 62/2020 Kepmen 62/2020
Data volume Jan-Juli realisasi dan Jan-Juli realisasi Jan-Juli realisasi Jan-Juli realisasi Jan-Juli realisasi
Agus-Des prognosa dan Agus-Des dan Agus-Des dan Agus-Des dan Agus-Des
prognosa prognosa prognosa prognosa
Data perhitungan HJE Jan-Sept realisasi & Jan-Sept realisasi & Jan-Sept realisasi Jan-Sept realisasi Jan-Sept realisasi &
Okt- Des prognosa Okt- Des prognosa & Okt- Des & Okt- Des Okt- Des prognosa
prognosa prognosa
(dalam Rp Triliun)
No BBM Kompensasi BBM Realisasi Pembayaran Sisa Kompensasi BBM Potensi Kompensasi Total Kompensasi
2017-2020 2017-2020 2017-2020 Tahun 2021 *) BBM
1 2 3 4 5=3-4 6 7=5+6
1 BBM Minyak Solar 66,79 44,99 21,80 37,71 59,51
2 JBKP Premium 24,14 - 24,14 7,66 31,79
- Jamali 3,84 - 3,84 0,53 4,37
- Non Jamali 20,30 - 20,30 7,13 27,43
3 Jumlah (1+2) 90,93 44,99 45,94 45,37 91,30
Catatan :
*) Potensi kompensasi BBM Tahun 2021 berdasarkan realisasi Jan-Juni dan perkiraan Juli-Des 2021. Rata2 ICP Tahun 2021 $60/bbl dan kurs Rp14.450/$1.
- Pada APBN 2021 terdapat anggaran cadangan kompensasi BBM dan Listrik sebesar Rp25 Triliun dan belum dialokasikan
- Sisa kompensasi Tahun 2017-2020 sebesar Rp45,94 Triliun belum memperhitungkan alokasi kompensasi Tahun 2021 sebesar Rp25 Triliun.
Indikator Kesejahteraan
Naik Rp2.450/ltr 0,90 0,18 0,0007
2 Kompensasi BBM
a. Rencana pembayaran kompensasi BBM pada 10,00 Dalam APBN 2021 terdapat cadangan pmbayaran
Tahun 2021 kompensasi BBM dan Listrik sebesar Rp25,00 T.
b. Rencana pengakuan kompensasi BBM • Perkiraan kompensasi BBM Semester I 2021 sebesar
Semester I Tahun 2021 15,18 Rp15,18 T terdiri atas JBT solar Rp12,97 T dan JBKP
Premium Rp2,21 T
• Menunggu revisi PMK No 16/PMK.02/2021