Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM FISIKA DASAR I

KONSTATANTA PEGAS

NAMA : ATTALA AFIFAH

NPM : 18010002

GROUP/KELOMPOK : T1/1

NAMA DOSEN : RONI S., S.ST., MT.

TGL PRATIKUM : 19 November 2018

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2018
KONSTANTA PEGAS
Attala Afifah (18010002), Teknik Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung
E-Mail: attalaafifah4@gmail.com
Phone: 082277000525

Abstrak

Pada eksperimen ini akan diberikan topik tentang getaran harmonis sederhana yang sering digunakan
dalam dunia teknik dan sains. Topik getaran sederhana salah satunya dapat digunakan untuk
menentukan percepatan grafitasi serta menentukan konstanta elastisitas pegas. Pada eksperimen ini
akan digunakan persamaan Hukum newton untuk memperlihatkan konstanta grafitasi serta
menentukan nilai konstanta pegas. Teori ralat juga digunakan dalam eksperimen ini baik pengukuran
tunggal ataupun berulang.

I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan kita sehari-hari, terdapat banyak benda yang bergetar. Gitaris group
band musik terkenal yang memainkan gitar, getaran garpu tala, getaran mobil saat mesin
dinyalakan atau rumah yang bergetar dahsyat ketika terjadi gempa bumi.Getaran dan gelombang
adalah dua hal yang saling berkaitan. Gelombang, baik itu gelombang air laut, gelombang gempa
bumi, gelombang suara yang merambat di udara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata
lain, getaran adalah penyebab adanya gelombang.
(Putra, V.G.V. dan Purnomosari E., 2015)
Tujuan
1. Mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen.
2. Mengerti cara penulisan ilmiah.
3. Mampu menggunakan percobaan konstanta pegas untuk percepatan grafitasi.

II. DASAR TEORI


Getaran merupakan suatu gerak bolak-balik disekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di
sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya
yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh
dengan titik tengah) yang sama. (Putra, V.G.V. dan Purnomosari E., 2015)
II.1 Hukum Hooke
Jika sebuah pegas diberi gaya berat dengan besar tertentu, maka secara otomatis pegas
tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Hubungan antara besar gaya yang bekerja pada
pegas dengan pertambahan panjang pegas adalah konsep dasar dari hukum Hooke.

Hukum Hooke berbunyi sebagai berikut.: “Bila pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya,
maka pegas tersebut akan dwie/laporan-pengukuran-konstanta-pegas. , 2010)
II.2 Getaran Bebas Tanpa Peredam

Gambar 2.1 Sistem getaran sederhana


Pada Gambar 2.1 redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang
mempengaruhi massa. Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas F sebanding dengan
panjang peregangan x dikalikan dengan kosntanta pegas k, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila
dirumuskan secara matematis:
F ( pegas )=−kx ... (1)

Dengan :
F = gaya yang dikerjakan (N)
x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta gaya (N/m)
Arah gaya pegas berlawanan arah dengan arah gerak partikel massa m dengan k adalah
tetapan pegas.
Sesuai hukum kedua newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa

dv d2 x
Σ F=m =m 2 ... (2)
dt dt

dx
mg−kx=m ... (3)
d t2

d2x
m 2 +kx=mg ... (4)
dt
m ẍ + kx=mg …(5)
k
ẍ + x=g …(6)
g
Untuk benda dalam keadaan setimbang, maka berlaku :
kx =mg... (7)
g
x= m → y= M gradien X ... (8)
k

Bilangan f adalah salah satu besaran yang terpenting dalam analisis getaran, dan dinamika
frekuensi alami takredam. Untuk sistem massa-pegas sederhana, didefinisikan sebagai:
2 πf =ω ... (9)
2π k
2 πf =
T
=
m √
... (10)

1 m
T=
2π √ k
... (11)

Gerak Osilasi bebas pada bandul


Gerak pada bandul adalah salah satu contoh getaran selaras sederhana yang merupakan
gerak bolak-balik suatu benda digantungkan pada seutas tali dengan panjang l , kemudian
benda tersebut diputar dengan sudut θ. (Putra V.G.V dan Purnomosari E, 2015)
Persamaan gerak osilasi pada bandul adalah :
1
L= m ¿
2
Besar periode untuk bandul adalah memenuhi persamaan :

l
T =2 π
√ g
... (13)

III. METODE EKSPERIMEN


Pada metode eksperimen akan dijabarkan bagaimana metode yang digunakan serta alat
dan bahan yang dipakai dalam eksperimen ini.
III.1 Alat dan Bahan

Gambar 3.1 Seperangkat alat pegas dan Gambar 3.4 Stopwatch

Sistem Bandul

Gambar 3.5 Neraca


Gambar 3.2 Penggaris ( alat ukur )
Gambar 3.3 Massa beban

III.2 CARA KERJA


1. Menimbang massa ember dan massa beban-beban kecil dengan neraca tehnis.
2. Menggantungkan ember pada pegas. Mencatat kedudukan.
3. Memuati ember berturut-turut dengan : 1 beban, 2 beban, 3 beban, … , (m-1) beban, m beban.
Mencatat setiap kali kedudukan.
4. Mengulangi percobaan no. 2 dan 3, menggetarkan ember yang menggantung di pegas dengan
cara turun naik. Mengamati dan waktu getar (t) beberapa kali ( n kali ), setiap kali
pengamatan terdiri dari p getaran.
5. Mengukur panjang tali bandul.
6. Mengayunkan bandul dengan 10 kali getaran.
7. Mencatat waktu yang diperlukan bandul untuk 10 kali bergetar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DATA PERCOBAAN

Percobaan 1. Mengukur Pertambahan Perpanjang Pegas

No. Beban Massa (m) ± X ± 0,0005 ∆ x ± 0,05


0,0005 gram gram cm
1. Member 40,7 5,5 cm 2,1 cm
2. Member +M1 46,9 6,3 cm 2,9 cm
3. Member +M1 + M2 53,3 7 cm 3,6 cm
4. Member +M1 + M2 + M3 59,8 7,8 cm 4,4 cm
5. Member +M1 + M2 + M3 + M4 65,4 8,7 cm 5,3 cm
6. Member +M1 + M2 + M3 + M4+ M5 71,5 9,5 cm 6,1 cm

Percobaan 2. Menghitung Waktu Bergetar Pegas

No. Beban Massa (m) ± 0,0005 T


gram
1. Member 40,07 4,83 s
2. Member +M1 46,09 5,43 s
3. Member +M1 + M2 53,03 6,0 s
4. Member +M1 + M2 + M3 59,08 6,2 s
5. Member +M1 + M2 + M3 + M4 65,04 6,37 s
6. Member +M1 + M2 + M3 + M4+ M5 71,05 6,45 s

Percobaan 3. Menghitung Waktu Bergetar Bandul


l = 22,5 cm
n = 5 kali
t = 9,708 sekon

B. PERHITUNGAN
Pada perhitungan tunggal didapatkan bahwa pada percobaan getaran sederhana :
4,83
T1 ¿ =0,483 s
10
5,43
T2 ¿ =0,543 s
10
6
T3 ¿ =0,6 s
10
6,2
T4 ¿ =0,62 s
10
6,37
T5 ¿ =0,637 s
10
6,45
T6 ¿ =0,645 s
10

0,483+0,543+0,6+ 0,599+0,637+0,645
Maka, T ¿ =0,58 s
6

No T1 T2
1 0,483 0,233
2 0,543 0,294
3 0,6 0,36
4 0,62 0,384
5 0,637 0,405
6 0,645 0,416

∑ T =3,057 ∑ T 2=¿ 2,092 ¿

2 2

∆T=
n √
1 n (∑ T )− ( ∑ T )
n−1
2
1 6 ( 2,092 )−( 3,057 )
∆T=
6 √ 6−1
1 12,552−9,345
¿
6√ 5
1
¿ √ 0,6414
6
1
¿ 0,80
6
¿ 0,133 s …(14)
T ± ∆ T =( 0,58 ± 0,133¿ ) s …(15)
∆T
A.P = × 100%
T
0,133
= × 100% = 0,22%
0,58
= 3 angka penting

¿T) = (0,58 ± 0,01)s

Panjang tali = 22,5 cm = 0,225 m


l tali ± ∆l tali = (22,5 ± 0,05) cm

∆l
A.P = × 100%
l
0,05
= × 100% = 0,22%
22,5

= 3 angka penting
Percepatan gravitasi
l
g=
(T /2 π )2
0,225
g ¿ 2
(0,58 /6,28)
g=2,44 m/ s 2

Ralat tunggal:

∆g =|∂∂gl ∆ l| +|∂∂Tg ∆ T|
1 2
∆g =| ∆l| + l(2 π)² ∆ T
| T | 3
(T / 2 π )²

1 2
∆ g=|
(0,58 /6,28)² |
0,0005| + 0,225( 6,28) ² 3
( 0,58 )
0,133
|
∆ g=¿0,648ǀ
∆ g = 12,1

( g ± ∆ g)eks = (2,44 ± 0,70) m/s²

∆g
A.P = × 100%
g
0,70
= × 100% = 28,68%
2,44
= 3 angka penting

( g ± ∆ g)eks = (2,44 ± 0,70) m/s²

Untuk mendapatkan koefisien konstanta pegas dilakukan dengan membuat tabel


dibawah ini:
Diketahui :
m ember = (40,7 ± 0,005)gr
m1 = (6,02 ± 0,005)gr
m2 = (6,04 ± 0,005)gr
m3 = (9,05 ± 0,005)gr
m4 = (5,06 ± 0,005)gr
m5 = (6,01 ± 0,005)gr

Tabel-1 Pertambahan Panjang vs Massa

M X0 X (t) ∆x
No
± 0,0005 gr ± 0,05 cm ± 0,05 cm ± 0,05 cm
1.
Me = 40,07 2,5 5,5 2,1

2. M1 = 6,02 2,5 6,3 2,9

3. M2 = 6,04 2,5 7,0 3,6

4. M3 = 6,05 2,5 7,8 4,4

5. M4 = 5,06 2,5 8,7 5,3

6. M5 = 6,01 2,5 9,5 6,1

Gradien

g
k=
M gradien

y 2− y 1
M gradien =
x 2−x 1

( 6,01−2,09 )
¿
(71,5−46,9)

3,92
¿
24,6

¿ 0,1539 cm/gr =1,539 m/kg

( 6,01−0,05 ) −( 2,09+0,05 )
M gradien 1 =
24,6

( 6,05 )−( 2,14 )


=
24,6
cm m
= 0,1589 = 1,589
gram kg

( 6,01+ 0,05 )−( 2,09−0,05 )


M gradien 2 =
24,6

( 6,06 )−(2,04)
=
24,6
cm m
= 0,1634 = 1,634
gram kg
∆ M gradien

|M grad1−M grad|+| M grad 2 −M grad| ¿ |0,1589−0,1593|+|0,1634−0,1593|


¿ ( 2 )( 2 )
= ( 0,0004+2 0,0041 )
0,0045
=
2
cm
= 0,0022
gram
0,022m
=
kg
∆ Mgrad
A.P = × 100%
Mgrad
0,0040
= × 100% = 0,2%
0,130

= 3 angka penting ...

( Mgrad ± ∆ Mgrad )=( 1,539 ± 0 , 022 ) m s 2

Konstanta Pegas :
g 2,44 kg
k= = = 1,585 2
M gradien 1,539 s

∆ k= |∂∂ kg ∆ g| + |∂ Mgrad
∂k
∆ M grad|

g g

| ||
= M
∂g

∆g+

M
∂g
∆ Mgrad |
∂ g M −1 ∂ g M −1
¿| ∂g ||
∆g+
∂M
∆ Mgrad |
= | M1 ∆ g| + |−g M ∆ Mgrad|
−2

1 g
=| ∆ g|+| ∆ Mgrad
|
M Mgradien 1 2

1 2,44
¿ 0,70+ 0,022
1,539 1, 5892
¿ 0,45+ 0,02

= 0,45 kg/s2
(k ± ∆ k ¿=¿) kg/s2

GRAFIK

Grafik antara Massa dan Perpanjangan

5
PERPANJANGAN (X)

0
40.07.00 58.13 MASSA (M) 6,05
6,04 5,06 6,01

Grafik antara F (gaya) dan x (perpanjangan)


7

PERPANJANGAN (X)
4

0
40.07 46.09 53.03 GAYA (F)59.08 65.04 71.05

Grafik antara T2 vs M beban

80
70
60
MASSA (M)

50
40
30
20
10
0
0.23 0.29 0.36 0.38 0.41 0.64
T2

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini terdapat beberapa perbedaan dengan contoh eksperimen yang sudah
ada pada buku, dimungkinkan perbedaan terjadi karena perbedaan dalam pengukuran, seperti
hasil konstanta gravitasi di peroleh :
( g ± ∆ g)eks = (2,44 ± 0,70) m/s²

Sedangkan pada literatur adalah g = 9.8 m/ s2


Perbedaan terjadi antara percobaan dan literatur disebabkan oleh berbeda nya posisi atau
kedudukan saat praktik.

KESIMPULAN
Hasil dari eksperimen ini yang telah dilakukan dengan cara pengukuran tunggal
memperlihatkan bahwa data yang diperoleh yaitu:
l tali ± ∆l tali = (22,5 ± 0,05) cm

¿T) = (0,58 ± 0,01)s


( g ± ∆ g)eks = (2,44 ± 0,70) m/s²

( Mgrad ± ∆ Mgrad )=( 1,539 ± 0,0225 ) m s2

(k ± ∆ k ¿=¿) kg/s2

Didalam eksperimen yang diperoleh banyak hasil literatur dan eksperimen yang telah dilakukan.
Pada literatur menunjukan bahwa percepatan grafitasi yaitu 9,8m/s 2, sedangkan pada
eksperimen yang dilakukan memperoleh nilai grafitasi 2,44 m/ s2

DAFTAR PUSTAKA
Putra,V.G.V & Purnomosari,E., 2015, Pengantar Eksperimen Fisika (untuk Sma/S1),
Bandung, Cv.Mulia Jaya.

Anda mungkin juga menyukai