Anda di halaman 1dari 9

ARSITEKTUR BERWAWASAN BUDAYA

ANALISIS CITRA BANGUNAN ARSITEKTUR MODERN


DAN PASCA MODERN

Oleh :

Muhammad Ikhsan Mauman Abubakar

E1B119074

UNIVESITAS HALU OLEO

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR

2021/2022
1. ARSITEKTUR MODERN
a. Pengertian Arsitektur Modern
Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan
bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik,
maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang lebih dipentingkan. Fokus
dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan sebuah gagasan ruang, kemudian
mengolah dan mengelaborasinya sedemikian rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam
penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata.
Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A Personal
View of Modern Architecture”, 1978, perkembanagan arsitektur modern menekankan pada
kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu menginginkan bangunan
rancangannya bersih dari ornamen dan sesuai dengan fungsinya dengan menghilangkan
paham eclecticism pada tiap rancangannya. Arsitektur modern merupakan Internasional Style
yang menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid
yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur
modern.
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul, “Achitecture
in the 20th century”, 1991.

b. Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah: 


 Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang
dapat menembus budaya dan geografis. 
 Berupa khayalan, idealis 
 Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi
monoton karena tidak diolah.  
 Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur
tersebut. 
 Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen
dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini
disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya
perang dunia II. 
 Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek,
sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya
(seragam). 
 Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple,
bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan aslinya. 
 Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos,
ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa
hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja
dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan
karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang memang menjadi kekuatan
dari jenis material tersebut.
1|Page
Contoh : 
1. Beton untuk menampilkan kesan berat, massif, dingin. 
2. Baja untuk kesan kokoh, kuat, industrialis. 
3. Kaca untuk kesan ringan, transparan, melayang.

c. Pemahaman Bentuk dan Ruang

Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep


fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini penekanan lebih pada
pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau
teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau
dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-
bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta
perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan
arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan
berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan
arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-
bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern
menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya.

Berdasarkan pada Slogan Le Corbusier “ rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Le
Corbusier sebenarnya menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang
menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan.
Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisaign dengan kejujuran. Oleh karena itu
slogan tersebut menjadi terkenal pada masa perkembangan arsitektur modern dan menjadi
konsep dasar suatu rancangan bangunan yang modern.

1.1 Bentuk 

Bentuk dalam arsitektur modern adalah merupakan periode yang membingungkan bagi
para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan bangunan yang
dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya, dan pelaku yang
antusias pada pemecahan fungsional yang baru dan metode baru struktur seperti terlibat juga
pada ekspresi yang baru. 

Dalam arsitektur modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan
muncul menjadi bentuk yang khusus dan kita selalu mengharapkan solusi yang tepat agar
menghasilkan bentuk yang spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi-solusi yang unik
umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin
untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua style
lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah
bentuk–bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya. 

Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk rasional


pada awal abad 20 dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas
dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik
konstruksi yang baru, Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam
2|Page
menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern. Muncul pemikiran baru tentang struktur yang
tergantung pada tempat dimana bangunan itu dibangun.
1.2 Ruang

Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran dalam
memanipulasi ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar hanyalah
alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renesan telah mengulangi proses dan dapat
melihat tampak luar dari bangunan ( seperti yang dilakukan bangsa Yunani) dan terpisah dari
seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.

Konsep ruang pada arsitektur modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala arah,
ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat) arsitektur dipahami dalam
tiga dimensi, ruang dari arsitektur modern memiliki hubungan dengan pengamat. Ruang yang
didalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat diterusuri
melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan
berdasarkan proses kegiatan.

Pada perkembangannya arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap.
Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah
yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan
manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur.

d. Contoh Bangunan Arsitektur Modern

Nama Arsitek : Le Corbusier,

                           Gambar 1 villa savoye 


(Sumber : https://www.researchgate.net)

Nama Karya : villa savoye 

Dasar Pemikiran : Fungsional

Penerapan Dan Filosofinya : Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai
dengan kaidah industri. Karena ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati.

3|Page
Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan
adalah bentuk yang halus dan sederhana. Bentuk bangunan menggunakan modul
manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat
kubisme dan futuris

Nama Arsitek : Walter Gropius,

    Gambar 2 Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line, 


(Sumber : blogspot.com)

Nama Karya : Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line, 

Dasar Pemikiran : Fungsional

Penerapan Dan Filosofinya : Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari suasananya, baru
setelah itu beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari produk industri dan bukan dari
alam. Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan pola perletakan ruang yang urut
berdasarkan sequence proses kegiatan penghuninya. Awal pembentukan ruang adalah
dimulai dari suasananya, baru setelah itu beralih pada fungsi. Keindahan ditemukan dari
produk industri dan bukan dari alam.

Nama Arsitek : Frank Lloyd Wright,

                      Gambar 3 Falling Water 


(Sumber : cnet.com)
4|Page
Nama Karya : Falling Water 

Dasar Pemikiran : Fungsional

Penerapan Dan Filosofinya : Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam.
Bagaimana lingkungan binaan merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi
kesederhanaan dan kesempurnaan dari alam. Bentuk suatu bangunan sangat bersifat
kontekstualism dengan merespon kondisi alam, korelasi alam,topografi dengan
arsitektur terwujud pada bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk site itu sendiri.

2. ARSITEKTUR PASCA MODERN

a. Pengertian Arsitektur Pasca Modern


 Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua
duanya masih eksis.
 Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama.
 Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur
Modern tetap dipakai.
 Merupakan pengulangan periode 1890-1930.
 Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional
dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.
 Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern.

b. Sejarah Arsitektur Pasca Modern


Perubahan mendasar dalam sejarah dunia arsitektur adalah saat hadirnya arsitektur
modern. Arsitektur sampai abad ke-19 dianggap sebagai seni bangunan. Reformasi pemikiran
Arsitektur Modern ini mulai muncul pada abad ke-18, dimana yang dimaksud Arsitektur
Modern bukan karya arsitektur, melainkan ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar
tentang arsitektur. Pemikiran tersebut baru dapat direalisasikan pada pertengahan abad ke-19
dikarenakan pendidikan Arsitektur yang dibagi menjadi dua, sebagai kesenian dan sebagai
ilmu teknik sipil, dan munculnya industri bahan bangunan.

Antara tahun 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan, antara lain : Art and Craft,
Art Noveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School, dll.  Periode
tersebut merupakan puncak sekaligus titik awal dari arsitektur modern.

Pada tahun 1950-1960, terdapat 2 pihak yang berlawanan :

1)      Kelompok yang berpihak pada teknologi dan industrialisasi; tahun 1950 dikatakan
sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur Modern.
5|Page
2)     Kelompok yang memuja estetik dan artistik; tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal
kemerosotan Arsitektur Modern.

Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara kedua pihak itu terjadi lagi dikarenakan
adanya perbedaan pendapat tentang ‘untuk siapa arsitektur itu diciptakan?’. Hal tersebut yang
menjadi titik awal lahirnya pasca Modernisme yang melawan Modernisme dengan
pernyataan: Less Is Bore. Media massa juga ikut berperan dalam memicu timbulnya
pluralism yang menjadi bahan dasar post modernisme.

c. Ciri – Ciri Arsitektur Pasca Modern

Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur pasca modern, Charles Jencks memberikan
daftar ciri–ciri sebagai berikut :
1. Ideological Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan
arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur pasca modern, ideological
adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur pasca modern
bisa lebih terarah dan sistematis.
2. Double coding of Style Bangunan pasca modern adalah suatu paduan dari dua gaya
atau style, yaitu :Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
3. Popular and pluralist Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap
kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari
pada gagasan tunggal.
4. Semiotic form Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk
yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
5. Tradition and choice Merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih
atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
6. Artist or client Mengandung dua hal pokok yaitu:
- Bersifat seni (intern)
- Bersifat umum (extern)

d. Contoh-contoh Arsitektur Pasca-Modern

            Didalam Arsitektur Pasca-Modern terdapat berbagai contoh contoh berdasarkan


konsep perancangan dan reaksi terhadap lingkungannya. Berikut merupakan contoh contoh
yang terdapat pada Arsitektur Pasca-Modern berdasarkan Charles JenksI :

1.  Aliran historicism
6|Page
gambar 4 terminal bandara
(sumber : idea.grid.id)

Nama Arsitek : Aero Saaninen


Dasar pemikiran : Fungsional
Penerapan dan Filosofinya : Menggunakan dekorasi berupa elemen-elemen klasik
(misalnya ionic, Doric, dan Corinthian) yang digabungkan dan disesuaikan dengan
pola-pola modern pada bangunan dengan aliran historicism

3.   Aliran neo-vernacularism
.

Gambar 5 estec noordwijk eropean


(sember : pinterest.com)

Nama Arsitek : Aldo van Eyck & Hannie van Eyck


Dasar pemikiran : Fungsional
7|Page
Penerapan dan Filosofinya : Menerapkan elemen tradisional dalam perancangan
bangunan. Hal ini berfungsi untuk menghidupkan kembali suasana tradisional
setempat dengan membuat bentuk dan pola-pola bangunan sesuai dengan arsitektur
lokal

8|Page

Anda mungkin juga menyukai