Anda di halaman 1dari 8

Nama : Irma Kartika

Kelas : X AKL 2
Absen :11

PENGGABUNGAN BADAN USAHA


Penggabungan badan usaha (business combination) adalah
penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah
menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau
memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi
perusahaan lain. Menurut IFRS 3, penggabungan usaha
terjadi sewaktu suatu perusahaan dibentuk sebagai entitas
pelapor tunggal atas satu atau beberapa perusahaan yang
diperolehnya. Dengan kata lain, penggabungan badan
usaha (business combination) adalah meliputi suatu
pembelian aktiva bersih, termasuk goodwill dari suatu
entitas lain. Namun bukan sebagai suatu pembelian atas
ekuitas perusahaan lain atau bukan menghasilkan suatu
hubungan perusahaan induk dan anak.
Berdasarkan definisi penggabungan badan usaha menurut
IFRS 3 tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa seluruh
penggabungan usaha harus dicatat dengan menggunakan
metode pembelian. Dan metode The Pooling tidak lagi
digunakan.
Kombinasi perusahaan-perusahaan dilakukan karena
bermacam-macam tujuan yang ingin dicapai, di antaranya
untuk memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas,
volume penjualan yang lebih tinggi, organisasi yang lebih
kuat, produksi dan manajemen yang lebih baik,
penghematan biaya melalui operasi yang ekonomis dan
efisien, pengendalian yang lebih baik terhadap pasar dan
posisi persaingan, diversifikasi produk, dan kemampuan
mengumpulkan modal yang lebih besar.

Bentuk-bentuk Penggabungan Badan Usaha

Bentuk penggabungan badan usaha dilihat dari segi jenis


usaha perusahaan-perusahaan yang bergabung dibedakan
ke dalam tiga macam bentuk sebagai berikut.

a. Penggabungan Horizontal. Penggabungan horizontal


terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang bergabung
dalam lini usaha atau pasar yang sama. Pada umumnya
motif yang mendasari terbentuknya penggabungan
horizontal adalah dalam rangka mengurangi tingkat
persaingan di antara perusahaan sejenis tersebut.
Keuntungan lain yang diharapkan dari penggabungan
horizontal di samping mengurangi persaingan, juga dengan
adanya skala operasi yang lebih besar sehingga dapat
dihemat berbagai macam biaya.
Contoh, Delta Air-Lines mengambil alih kendali rivalnya
yaitu Western Air-Lines, dengan biaya sebesar $787 juta.

b. Penggabungan Vertikal. Apabila perusahaan yang semula


merupakan langganan terhadap produk (jasa) yang
dihasilkan oleh perusahaan lain, atau sebaliknya
perusahaan lain itu adalah supplier bahan baku baginya
dan kemudian mengadakan penggabungan perusahaan,
maka penggabungan demikian disebut penggabungan
vertikal. Motif penggabungan vertikal pada umumnya
adalah di dalam rangka mendapatkan kepastian pemasaran
hasil produksi atau kon¬tinuitas penyediaan bahan baku.
Contoh, Disney mengakuisisi ABC Television selama tahun
1995 untuk memberikan akses yang mudah ke pasar
penyiaran massal untuk filem-filem produksi Disney, serta
outlet iklan yg cocok untuk produk Disney yang lain.

c. Penggabungan Konglomerat (Conglomerate


Combinations). Penggabungan perusahaan-perusahaan
dengan fungsi produk atau jasa, atau kedua-duanya, yang
tidak saling berhubungan dan beragam. Tujuan
penggabungan konglomerat pada umumnya adalah
diversifikasi untukmengurangi risiko yg berkaitan dengan
lini bisnis tertentu.
Contoh, Texas Utilities Company mengakuisis Lufkin-Conroe
Communications Company, sebuah perusahaan telepon
lokal, untuk mendiversifikasi ke bisnis telekomunikasi.

Dari Segi Kejadian Hukumnya

Dari segi kejadian hukumnya, bentuk-bentuk


penggabungan badan usaha dapat dibedakan ke dalam:

a. Merger. Merger adalah penggabungan perusahaan


dengan jalan pemilikan langsung oleh suatu perusahaan
terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan lain
yang digabungkan. Pada cara ini perusahaan yang
mengambil alih harta milik perusahaan lain menjadi satu-
satunya perusahaan yang tetap mempertahankan identitas
serta melanjutkan usahanya. Sementara perusahaan lain
yang menyerahkan harta miliknya dibubarkan dan dengan
demikian kehilangan statusnya sebagai unit usaha yang
terpisah. Biasanya penggabungan semacam ini dilakukan
dengan jalan memiliki seluruh harta kekayaan dan
mengakui semua kewajiban (utang-utang) dari perusahaan
yang dibubarkan tersebut. Pembayaran terhadap kekayaan
bersih yang diserahkan dapat berbentuk uang tunai; surat-
surat berharga (saham sendiri) atau kedua-duanya. Dalam
hal pembayaran melebihi jumlah (di atas) nilai pasar dari
kekayaan bersih yang diserahkan, selisih lebih tersebut
diakui dan dicatat (diperlakukan) sebagai pembayaran
goodwill. Hal ini bisa dibenarkan hanya apabila perusahaan
yang digabungkan memiliki kemampuan lebih untuk
memperoleh keuntungan.

Contoh, Bank Danamon + Bank Duta = Bank Danamon,


dan
PT Sarasa Nugraha tbk. + PT Indo Acidatama = PT Sarana
Nugraha tbk.

b. Konsolidasi. Penggabungan perusahaan disebut dengan


konsolidasi, jika dalam proses penggabungan itu dibentuk
sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus untuk
membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui utang-
utang dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada.
Biasanya perusahaan baru yang dibentuk akan
mengeluarkan modal saham (surat berharga) sebagai alat
pembayaran atas kekayaan ber¬sih yang diserahkan oleh
perusahaan-perusahaan lain. Dengan demikian, pemilik
(pemegang saham) perusahaan terdahulu juga menjadi
pemegang saham (pemilik) pada perusahaan yang baru
dibentuk tersebut.
Contoh, Bank Exim + Bank BDN = Bank Mandiri
Sebelum merger dan konsolidasi dilaksanakan, biasanya
beberapa persyaratan yang diajukan oleh masing-masing
perusahaan disahkan oleh mana¬jemen yang
bersangkutan. Perjanjian penggabungan perusahaan harus
terlebih dahulu disetujui oleh pemilik atau pemegang
saham dari perusahaan yang akan digabungkan dan
dibubarkan, maupun oleh pemilik perusahaan yang akan
tetap ada dan melanjutkan usahanya. Perjanjian
penggabungan perusahaan harus sesuai dengan dan
disahkan oleh instansi atau pengusaha yang berwenang.
Sebelum perjanjian penggabungan badan usaha
dilaksanakan, biasanya terlebih dahulu diperlukan
pemeriksaan terhadap laporan keuangan dari masing-
masing perusahaan dan penilaian kembali terhadap harta
kekayaan oleh instansi yang ditunjuk (disetujui) oleh pihak-
pihak yang bersangkutan. Hasil pemeriksaan laporan
keuangan dan penilaian kembali harta kekayaan akan
dipakai sebagai dasar menentukan kontribusi relatif dari
masing-masing pihak kepada perusahaan yang baru
dibentuk.
Penggabungan perusahaan baik dengan cara merger
maupun dengan cara konsolidasi akan berakibat
terbentuknya satu perusahaan yang merupakan gabungan
dari dua atau lebih perusahaan. Di dalam praktik, sering
tidak dibedakan antara peng¬gabungan perusahaan
dengan cara merger dan penggabungan perusahaan
dengan cara konsolidasi.
c. Bentuk lain dari penggabungan usaha menurut PSAK
adalah jika Satu perusahaan memperoleh saham dari
perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang diperoleh
sahamnya dapat dibubarkan (merger) pada akhirnya, jika
memperoleh 100% hak kendali.

d. Bentuk lainnya adalah jika Satu perusahaan memperoleh


hak kendali melalui pemilikan saham mayoritas (> 50%).
Sedangkan perusahaan yang diperoleh sahamnnya pada
akhirnya akan tetap berdiri. Kedua perusahaan yang saling
kepemilikan saham akan disebut: parent-subsidiary
relationship.

Contoh, Temasek company + Danamon = Temasek


(parent) + Danamon (subsidiary).

Alasan-Alasan Penggabungan Usaha

• Manfaat Biaya (Cost Adventage).Seringkali lebih murah


bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang
dibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama
pada periode inflasi.
• Risiko Lebih Rendah (Lower Risk). Membeli lini produk
dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil risikonya
dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan
pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama
ketika tujuannya adalah diversifikasi.
• Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating
Delays).Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui
penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera
beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan
dengan lingkungan dan peraturan pemerintah yang lainnya.
• Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of
Takeovers).Beberapa perusahaan bergabung untuk
mencegah pengakuisisian diantara mereka. Karena
perusahaan-perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih
mudah diserang untuk diambilalih, beberapa di antara
mereka memakai strategi pembeli yang agresif sebagai
pertahanan terbaik melawan usaha pengambilalihan oleh
perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan dengan rasio
hutang-terhadap ekuitas yang tinggi biasanya bukan
merupakan calon pengambilalih yang menarik. Dalam
industri perbankan, contohnya, bank-bank yang
independent mengakuisisi bank-bank tetangganya untuk
memperluas pangsa pasar (market share) dan berkembang
menjadi bank regional. Bank menggunakan penggabungan
sebagai suatu cara untuk mencegah pengambilalihan oleh
bank asing.
• Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible
Assets).Penggabungan usaha melibatkan penggabungan
sumber daya tidak berwujud maupun berwujud.
Keuntungan Penggabungan Badan usaha

Keuntungan dari Penggabungan Diantara nya :


- Untuk meningkatkan efisiensi dan Peningkatan
kemampuan menghasilkan laba
- Mengembangkan usaha
- Meningkatkan daya saing perusahaan / lebih kompetitif

• THANK YOU !! •

Anda mungkin juga menyukai