Anda di halaman 1dari 8

BAB III

Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara
terus-menerus tentang keluarga yang dibina. Pengkajian merupakan langkah awal
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga yang terdiri dari beberapa tahap meliputi (Komang
Ayu, 2010) :
a. Data Umum :
1) Identitas Kepala keluarga
2) Komposisi anggota keluarga
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku bangsa
6) Agama
7) Status sosial ekonomi keluarga
8) Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
4) Riwayat keluarga sebelumnya
c. Lingkungan :
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
3) Mobilitas geografis keluarga
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur Keluarga :
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur Peran
4) Nilai dan Norma Keluarga
e. Fungsi Keluarga :
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
3) Fungsi Perawatan kesehatan
f. Stress / Penyebab masalah dan koping yang dilakukan keluarga :
1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek
2) Respon keluarga terhadap stress
3) Strategi koping yang digunakan
4) Strategi adaptasi yang disfungsional
g. Pemeriksaan fisik (Head to toe) :Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota
kelurga tisak berbeda jauh dengan pemeriksaan fisik pada klien di klinik atau rumah
sakit yang meliputi pemeriksaan head to toe.
h. Harapan Keluarga :
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada

2. Diagnosa Keperawatan keluarga


Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu, keluarga atau
komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan potensial
(Allen, 1998) dalam Salvari Gusti (2013)
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada
pengkajian, komponen diagnosa keperawatan meliputi :
a. Problem atau masalah
b. Etiologi atau penyebab masalah
c. Tanda Sign dan Gejala (symptom)
Secara umum faktor-faktor penyebab / etiologi yaitu : ketidaktahuan, ketidakmampuan.
Ketidakmampuan yang mengacu pada 5 tugas keluarga, antara lain :
a. Mengenal Masalah
b. Mengambil keputusan yang tepat
c. Merawat anggota keluarga
d. Memelihara / Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Setelah data dianalisa dan dtetapkan masalah keperawatan keluarga, selanjutnya masalah
kesehatan keluarga yang ada perlu diprioritaskan bersama keluarga dengan memperhatikan
sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga. Prioritas masalah asuhan keperawatan
keluarga dibuat dengan menggunakan proses skoring.Proses skoring menggunakan skala
yang telah dirumuskan oleh (Bailon dan Maglaya, 1978) dalam Suprajitno (2012) yaitu
dengan cara :
a. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat
b. Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot
c. Jumlah skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu
5)
Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah : 1
Tidak / kurang sehat / actual 3
Ancaman kesehatan / resiko 2
Krisis atau keadaan sejahter / potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat dirubah: 2
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk dicegeh: 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah: 1
Masalah berat harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera di tangani 1
Masalah tidak dirasakan 0

Skor yang diperoleh


X Bobot
Skor yang tertinggi

Jenis-Jenis Diagnosa Keperawatan Keluarga :


a. Diagnosa Aktual, menunjukkan keadaan yang nyata dan sudah terjadi saat pengkajian
keluarga
b. Diagnosa Resiko / Resiko Tinggi, merupakan masalah yang belum terjadi pada saat
pengkajian, namun dapat terjadi masalah aktual jika tidak dilakukan tindakan
pencegahan dengan cepat
c. Potensial / Wellness, merupakan proses pencapaian tingkat fungsi yang lebih tinggi,
atau suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumper penunjang kesehatan yang
memungkinkan dapat ditingkatkan (Suprajitno, 2012)

Beberapa diagnosa keperawatan keluarga yang dapat dirumuskan pada anggota


keluarga dengan TB Paru sesuai dengan pathway diatas adalah :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubung dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
b. Hipertermia karena proses penyakit TB Paru berhubung dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
c. Gangguan pertukaran gas karena proses penyakit TB Paru berhubung dengan ketidak
mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubung dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang saki
e. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain berhubung dengan ketidakmampuan
keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan
f. Resiko tinggi penyebaran infeksi pada diri sendiri (klien) berhubung dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
g. Kurang pengetahuan berhubung dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan
4 Intervensi Keperawatan keluarga
Intervensi / Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
telah diidentifikasi dari masalah keperawatan yang sering muncul (Salvari Gusti, 2013)
Perencanaan keperawatan keluarga mencakup tujuan umum dan tujuan khusus yang
didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang mengacu pada
penyebab. Selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan
standar.
Langkah-langkah dalam rencana keperawatan keluarga adalah :
a. Menentukan sasaran atau goal
b. Menentukan tujuan atau objektif
c. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang dilakukan
d. Menentukan kriteria dan standar kriteria
Standar mengacu kepada lima tugas keluarga sedangkan kriteria mengacu pada 3 hal yaitu :
a. Pengetahuan (kognitif), intervensi ini ditujukan untuk memberikan informasi,
gagasan, motivasi, dan saran kepada keluarga sebagai target asuhan keperawatan
keluarga
b. Sikap (Afektif), intervensi ini ditujukan untuk membantu keluarga dalam berespon
emosional, sehingga dalam keluarga terdapat perubahan sikap terhadap masalah yang
dihadapi
c. Tindakan (Psikomotor), intervensi ini ditujukan untuk membantu keluarga dalam
perubahan perilaku yang merugikan ke perilaku yang menguntungkan
Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan adalah :

a. Tujuan hendaknya logis Diagnosa Keperawatan


b. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur
c. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki oleh
keluarga (Salvari Gusti, 2013)

Intervensi Keperawatan Keluarga dengan TB Paru

No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas Tujuan : a. Ajarkan keluarga untuk
tidak efektif Keluarga mampu merawat melatih klien teknik
berhubung dengan anggota keluarga yang sakit batuk efektif
ketidakmampuan yang mengalami bersihan b. Pantau keluarga dalam
keluarga merawat jalan nafas tidak efektif melakukan perawatan
anggota keluarga Kriteria : untuk mencegah
yang sakit Anggota keluarga mengerti terjadinya bersihan jalan
dan mampu mengajarkan nafas yang tidak efektif
klien teknik batuk efektif
dan posisi semi fowler agar
bersihan jalan nafas efektif
kembali

2. Hipertermia Tujuan : a. Beri penjelasan pada


karena proses Keluarga mengerti keluarga proses penyakit
penyakit TB Paru tentang Hipertermia TB Paru hingga
berhubung dengan yang timbul karena timbulnya Hipertermia
ketidakmampuan proses penyakit TB b. Ajarkan keluarga untuk
keluarga merawat Paru beri kompres dan
anggota keluarga Kriteria : anjurkan beri banyak
yang sakit Keluarga mampu minum bila klien
menjelaskan penyebab mengalami hipertermia
hipertermia pada
penyakit TB Paru dan
mampu merawat
anggota keluarga yang
yang sakit

Gangguan Tujuan : a. Beri penjelasan pada


pertukaran gas Keluarga mengerti keluarga mengenai
karena proses tentang gangguan timbulnya gangguan
penyakit TB Paru pertukaran gas yang pertukaran gas pada
berhubung dengan timbul karena proses penyakit TB paru
ketidakmampuan penyakit TB Paru b. Ajarkan keluarga cara
keluarga merawat Kriteria : posisi semi fowler bila
anggota keluarga Keluarga paham klien mengalami sesak
yang sakit tentang proses nafas
pertukaran gas pada
penyakit TB paru dan
mampu merawat
anggota keluarga yang
sakit dengan TB Paru

Perubahan nutrisi Tujuan : a. Jelaskan pada keluarga


kurang dari Keluarga mengerti mengenai pentingnya
kebutuhan tubuh tentang pentingnya kebutuhan nutrisi bagi
berhubung dengan kebutuhan nutrisi bagi klien yang menderita TB
ketidakmampuan penderita TB Paru dan Paru
keluarga merawat dapat merawat klien b. Anjurkan klien untuk
anggota keluarga Kriteria : memberi makanan
yang sakit Kelurga dapat menjelaskan bergizi dan sajikan
manfaat nutrisi dan akibat hangat dengan porsi
kekurangan nutri bagi kecil tapi sering
klien dengan TB Paru dan
keluarga mampu memenuhi
mebutuhan
nutrisi klien ditandai
dengan nafsu makan
klien bertambah,dan berat
badan naik kembali

Resiko tinggi Tujuan : a. Jelaskan pada keluarga


penyebaran infeksi Keluarga mengerti proses penularan
pada orang lain resiko penyebaran penyakit TB
berhubung dengan infeksi penyakit TB b. Ajarkan keluarga cara
ketidakmampuan Paru kepada orang lain cuci tangan yang baik
keluarga dan Infeksi tidak dan benar
memelihara/memo terjadi c. Anjurkan keluarga untuk
difikasi Kriteria : menerapkan PHBS di
lingkungan Keluarga bebas dari rumah tangga
infeksi penularan d. Anjurkan keluarga untuk
penyakit TB, keluarga membuka jendela dan
dapat menjelaskan membiarkan cahaya
kembali proses matahari masuk ke
penularan penyakit TB dalam rumah
dan keluarga dapat
menerapkan PHBS di
rumah tangganya

Resiko tinggi Tujuan : a. Jelaskan pada keluarga


penyebaran infeksi Keluarga mengerti akibat tentang resiko
pada diri seniri dari resiko penyebaran penyebaran infeksi pada
(kilen) berhubung infeksi penyakit TB Paru diri kilen penderita TB
dengan pada diri klien dan keluarga paru
ketidakmampuan mampu mengambil b. Jelaskan pada keluarga
keluarga mengambil keputusan yang tepat dalam pentingnya memantau
keputusan yang mengobati dan mendampingi klien
tepat anggota keluarganya yang minum obat TB
sakit c. Ajurkan klien
Kriteria : menyediakan tempat
Keluarga mau mengikuti penampungan dahak
anjuran dari petugas yaitu dalam wadah
kesehatan dalam memantau tertutup yang diberi lisol
dan mendampingi klien
dalam melakukan
pengobatan selama 6
bulan

Kurang Tujuan : a. Beri penjelasan pada


pengetahuan Kelurga mengerti keluarga mengenai
berhubung dengan tentang penyakit TB, pengertian penyakit TB
ketidakmampuan penyebab, pencegahan, Paru, penyebab,
keluarga mengenal pengobatan dan perawatan pencegahan, pengobatan
masalah kesehatan klien dengan TB Paru dan perawatan pada
Kriteria : klien dengan TB Paru
Keluarga klien dapat b. Jelaskan pada keluarga
menjelaskan kembali akibat bila klien
mengenai penyakit TB penderita TB paru tidak
paru, penyebab, mendapat pengobatan
pencegahan, dan perawatan maksimal
pengobatan dan perawatan
pada klien dengan Tb Paru

2.3.3 Implementasi / Pelaksanaan


Implementasi / pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga
dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk
mendapatkan perbaikan kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan
keluarga didasarkan kepada asuhan keperawatan yang telah disusun (Salvari Gusti, 2013)
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan
keluarga yang telah dibuat dengan didahului perawat menghubungi keluarga bahwa akan
dilakukan implementasi sesuai dengan kontrak sebelumnya (saat mensosialisaasikan diagnosa
keperawatan).
4 Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil, implementasi dengan
kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi
tidak berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru. Metode evaluasi
keperawatan, yaitu :
a. Evaluasi formatif (proses)
Adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan dan bertujuan untuk
menilai hasil implementasi secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, sistem
penulisan evaluasi formatif ini biasanya ditulis dalam catatan kemajuan atau menggunakan
sistem SOAP
b. Evaluasi Sumatif (hasil)
Adalah evaluasi akhir yang bertujuan untuk menilai secara keseluruhan, sistem penulisan
sumatif ini dalam bentuk catatan naratif atau laporan singkat (Salvari Gusti, 2013)

Anda mungkin juga menyukai