PENDAHULUAN
bahasa dijadikan alat komunikasi untuk bersosialisasi satu sama lain. Menurut
Abidin (2010), “Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan
bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-
mulut.”
kemampuan anak didik agar dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi
membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yang cukup sulit
kegiatan yang paling sering digunakan dan dilakukan oleh siswa pada saat
1
2
memperhatikan dengan baik apa yang dikatakan oleh orang lain yang sudah mulai
melibatkan unsur kejiwaan yang berarti aktivitas mental sudah muncul. Tanpa
mendapat perhatian khusus agar nantinya peserta didik tidak salah dalam
penapsiran.
seseorang menjadi penyimak yang baik, maka dia akan dapat berbicara mengenai
apa yang dia simak. Brooks (Trigan, 2013: 3) menyebutkan bahwa, “Menyimak
dan berbicara merupakan kegiatan berbahasa dua arah yang sifatnya langsung dan
dan berbicara di kelas V masih sangatlah rendah. Hal ini dapat dilihat pada pokok
dibacakan oleh guru kelas, hanya 1 dari 22 siswa kelas V yang mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai berita tersebut, itupun dengan
penguasaan yang kurang. Sebagian besar siswa kelas V hanya diam dan tidak
dapat mengidentifikasi unsur dari berita yang dibacakan oleh guru karena tidak
didik di kelas asyik dengan kegiatannya sendiri, seperti mengobrol, bermain, dan
sangat susah diatur. Hal ini disebabkan karena guru kurang mampu menarik
pembelajarannya.
untuk digunakan. Media akan menarik perhatian siswa sekolah dasar dalam
menyimak. Ketika siswa sekolah dasar dapat menyimak dengan baik, bukan tidak
mungkin jika mereka dapat berbicara untuk mengungkapakan apa yang telah
mereka simak.
Media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Salah satu media yang dapat
menarik perhatian siswa sekolah dasar adalah media audio visual. Dengan
menyenangkan. Selain untuk menarik minat siswa untuk menyimak, guru juga
yang aktif pula antar guru dan siswa dalam mencapai hal belajar yang optimal.
Oleh karena itu, peneliti menggunakan teknik dengar jawab. teknik dengar-jawab
merupakan salah satu format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan
4
bertanya yang dilakukan oleh guru ketika siswa telah mendengar atau menyimak
berita melaui audio visual untuk mendapat respon lisan maupun tulisan dari
kemampuan menyimak dan berbicara siswa terutama dalam pokok bahasan berita.
Salah satu upaya guru untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara
siswa adalah dengan menggunakan media audio visual dengan teknik dengar-
jawab.
penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Tinggede”
sebagai berikut:
berikut:
1. Bagi siswa
dan berbicara.
2. Bagi guru
sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru dapat
diminimalkan.
6
3. Bagi sekolah
1. Keterampilan Menyimak
2. Keterampilan Berbicara
penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain sehingga
mendukung satu sama lain. Seso rang dapat berbicara dengan baik jika dia
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi