Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupkakan komponen terpenting bagi kehidupan manusia,

bahasa dijadikan alat komunikasi untuk bersosialisasi satu sama lain. Menurut

Abidin (2010), “Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan

bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-

paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat

mulut.”

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan anak didik agar dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesastraan bangsa Indonesia.

Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yang cukup sulit

diterapkan di sekolah dasar adalah menyimak. Kegiatan menyimak merupakan

kegiatan yang paling sering digunakan dan dilakukan oleh siswa pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran. Kegiatan menyimak sudah mencangkup

mendengar dan mendengarkan, Alhadiah (Saddhono dan Slamet, 2014:18)

Menyimak atau dalam kurikulum sekolah menggunakan istilah mendengarkan,

mendengarkan yaitu merespon atau menerima bunyi secara disengaja, dan

1
2

memperhatikan dengan baik apa yang dikatakan oleh orang lain yang sudah mulai

melibatkan unsur kejiwaan yang berarti aktivitas mental sudah muncul. Tanpa

kemampuan menyimak yang baik akan terjadi banyak kesalahpahaman dalam

komunikasi antara sesama pemakai bahasa yang dapat menyebabkan berbagai

hambatan dalam pelaksaanan tugas dan kegiatan sehari-hari (Santoso, dkk.

2014:7.22). Sehingga dalam kehidupan sehari hari, menyimak sangat perlu

mendapat perhatian khusus agar nantinya peserta didik tidak salah dalam

penapsiran.

Keterampilan menyimak erat kaitannya dengan berbicara, ketika

seseorang menjadi penyimak yang baik, maka dia akan dapat berbicara mengenai

apa yang dia simak. Brooks (Trigan, 2013: 3) menyebutkan bahwa, “Menyimak

dan berbicara merupakan kegiatan berbahasa dua arah yang sifatnya langsung dan

merupakan komunikasi tatap muka.

Keterampilan berbicara adalah sesuatu yang penting untuk mengukur

keaktifan dan pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Setelah

melakukan observasi di SD Inpres Perumnas Tinggede, keterampilan menyimak

dan berbicara di kelas V masih sangatlah rendah. Hal ini dapat dilihat pada pokok

bahasan menidentifikasi unsur berita. Setelah mendengarkan berita yang

dibacakan oleh guru kelas, hanya 1 dari 22 siswa kelas V yang mampu menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai berita tersebut, itupun dengan

penguasaan yang kurang. Sebagian besar siswa kelas V hanya diam dan tidak

dapat mengidentifikasi unsur dari berita yang dibacakan oleh guru karena tidak

menyimak dengan baik. Ketika pembelajaran dilakukan, kebanyakan dari peserta


3

didik di kelas asyik dengan kegiatannya sendiri, seperti mengobrol, bermain, dan

sangat susah diatur. Hal ini disebabkan karena guru kurang mampu menarik

perhatian siswanya karena guru tidak menggunakan media dalam

pembelajarannya.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar, media sangat penting

untuk digunakan. Media akan menarik perhatian siswa sekolah dasar dalam

menyimak. Ketika siswa sekolah dasar dapat menyimak dengan baik, bukan tidak

mungkin jika mereka dapat berbicara untuk mengungkapakan apa yang telah

mereka simak.

Media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan

dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan siswa

memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Karena dalam kegiatan tersebut

ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan

media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru

ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Salah satu media yang dapat

menarik perhatian siswa sekolah dasar adalah media audio visual. Dengan

menggunakan media audio visual pembelajaran bahasa Indonesia akan lebih

menyenangkan. Selain untuk menarik minat siswa untuk menyimak, guru juga

perlu meningkatkan keaktifan siswa.

Guru menjadikan siswa lebih aktif diperlukan pula interaksi komunikasi

yang aktif pula antar guru dan siswa dalam mencapai hal belajar yang optimal.

Oleh karena itu, peneliti menggunakan teknik dengar jawab. teknik dengar-jawab

merupakan salah satu format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan
4

bertanya yang dilakukan oleh guru ketika siswa telah mendengar atau menyimak

berita melaui audio visual untuk mendapat respon lisan maupun tulisan dari

siswa, sehingga guru dapat mencipatakan siswa yang aktif.

Sebagai seorang guru sudah seharusnya dapat meningkatkan

kemampuan menyimak dan berbicara siswa terutama dalam pokok bahasan berita.

Salah satu upaya guru untuk meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara

siswa adalah dengan menggunakan media audio visual dengan teknik dengar-

jawab.

Berdasarkan uraian masalah di atas, peneliti memilih untuk melakukan

penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Pengaruh Media Audio Visual Terhadap

Kemampuan Menyimak dan Berbicara Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas

Tinggede”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap keterampilan

menyimak berita siswa kelas V SD Inpres Perumnas Tinggede?

2. Apakah ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap keterampilan

berbicara siswa kelas V SD Inpres Perumnas Tinggede?


5

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada keterampilan menyimak

berita siswa kelas V SD Inpres Perumnas Tinggede yang diajar menggunakan

media audio visual.

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada keterampilan berbicara

siswa kelas V SD Inpres Perumnas Tinggede yang diajar menggunakan

media audio visual.

1.3 Manfaat Penelitian manfaat

Hasil dari penelitian akan memberikan yang sangat berarti bagi

perorangan atau institusi. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan siswa mendapat pembelajaran bermakna

sekaligus menyenangkan bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimak

dan berbicara.

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan guru dapat lebih kreatif lagi dalam

mengembangkan materi yang diajarkan melalui penggunaan suatu media

sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru dapat

diminimalkan.
6

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapakan dapat menjadi input atau masukan dalam

perbaikan proses belajar mengajar.

1.4 Batasan Istilah

Dalam penelitian ini tentunya diperlukan batasan istilah sebagai berikut:

1. Keterampilan Menyimak

Menyimak adalah suatu aktivitas mendengarkan dengan penuh

perhatian, mengidentifikasi, menilik, serta memahami makna komunikasi yang

telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

2. Keterampilan Berbicara

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi untuk

penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain sehingga

maksud tersebut dipahami oleh orang lain

3. Hubungan menyimak dan berbicara

Menyimak dan berbicara merupakan suatu kegiatan yang saling

mendukung satu sama lain. Seso rang dapat berbicara dengan baik jika dia

menyimak dengan baik pula.

4. Media Audio visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi

kedua jenis auditif (mendengar) dan visual (melihat).

Anda mungkin juga menyukai