Anda di halaman 1dari 2

20 nama medis sistem imun

1. Antibody: suatu molekul imunglobulin yang memiliki sekuens asam amino spesifik
yang hanya berinterksi dengan antigen yang diinduksi oleh sintesis antibody pada sel
atau antigen yang terkait.
2. Basophil: sebuah leukosit dengan granula yang memiliki bentuk irregular, nucleus
dengan pewarnaan pucat, terdiri atas dua lobus dan mengandung serotonin serta
histamine yang akan dilepaskan jika distimulasi.
3. Thymus: sebuah organ limfoid berbentuk simetris bilateral yang merupakan situs
produksi dari limfosit T.
4. Medulla Ossium: jaringan semi-padat yang ditemukan dalam bagian spons tulang dan
berperan penting dalam sistem imun karena merupakan yang menghasilkan limfosit
dari sel hematopoietic yang belum bermaturasi, disebut juga sumsum tulang belakang
5. Eosinophil: leukosit bergranula dengan nucleus yang memiliki dua lobus yang
terhubung dengan benang kromatin.
6. B Lymphosite: leukosit mononuclear nonfagosit yang bertanggung jawab pada
imunitas humoral dan precursor dari sel yang memproduksi antibody yaitu sel plasma.
7. T Lymphosite: leukosit mononuclear nonfagosit yang bertanggung jawab pada
imunitas yang dimediasi oleh sel dan berasal dari sel stem limfoid yang berasal dari
sumsum tulang belakang dan berdiferensiasi di timus.
8. Lymphatic nodes: Akumulasi dari limfosit yang kecil dan padat yang berperan dalam
fungsi sitogenetik dan fungsi pertahanan tubuh.
9. Macrophage: bentuk dari fagosit mononuclear yang akan berikulasi di darah dan
memasuki jaringan untuk bertumbuh dalam ukuran dan melakukan aktivitas fagositik.
Fungsinya yaitu fagositosis dan pinositosis, membunuh mikroorganisme, mencerna
antigen, dan lain-lain
10. Mast cell: jenis sel jaringan ikat uang dapat menguraikan butiran basofilik yang
mengandung histamine dan heparin yang berperan dalam sistem imun manusia.
11. NK cell: sel natural killer (pembunuh alami), sel yang mampu memediasi reaksi
sitotoksik tanpa sensititasi sebelumnya terhadap target. Sel NK adalah limfosit kecil
tanpa penanda permukaan sel B atau T yang berasal dari sumsum tulang dan
berkembang sepenuhnya tanpa adanya timus;
12. Mucous membrane: membrane yang berperan dalam menghasilkan mucus, dimana
mucus tersebut merupakan pertahanan pertama terhadap bakteri dan virus serta
mengandung leukosit yang berperan dalam sistem imun.
13. Spleen: suatu organ besar yang mirip kelenjar tanpa saluran dengan struktur fisik yang
memungkinkan untuk menyaring darah dari patogen dan sel abnormal serta
memfasilitasi interaksi sel yang mempresentasikan antigen pada limfosit.
14. Cytokine: protein nonantibodi yang dilepaskan oleh satu populasi sel saat kontak
dengan antigen spesifik dan bertindak sebagai mediator antar sel seperti pada generasi
respon imun.
15. Plasma cell: Sel yang telah berdiferensiasi dari limfosit B yang menghasilkan
antibody, berbentuk oval atau bulat dengan reticulum endoplasma kasar yang luas.
Disebut juga plasmasit.
16. Dendritic cell: kelompok heterogen dari konstituen kelenjar getah bening nonfagosit
yang terdiri dari sel dendritic folikel dari pusat germinal, sel dari korteks dalam, dan
sel selubung pembuluh limfatik aferen dan sinus limfatik
17. Kemokin: alah satu dari keluarga sitokin dengan berat molekul rendah (8-10 kD) yang
menginduksi kemotaksis atau kemokinesis pada leukosit (atau pada populasi leukosit
tertentu). Kemokin memiliki peran dalam pertahanan sebagai pengatur sistem
kekebalan tubuh
18. Komplemen: Sebutan pada faktor yang labil dalam suhu yang terdiri dari 20 protein
serum yang berbeda, reseptor seluler, dan protein pengatur serta menyebabkan
sitolisis imun, lisis dari sel yang berlapis antibody.
19. Tonsil: Jaringan limfosit yang memproduksi antibody dan terdiri dari kumpulan
limfosit.
20. Monocytes: Leukosit fagositik mononuclear dengan nucleus yang berbentuk seperti
ginjal dan sitoplasma berwarna abu-abu kebiruan serta memiliki granula. Monosit
akan ditranspor ke jaringan dari sumsum tulang belakang dimana mereka akan
berkembang menjadi makrofag.

Anda mungkin juga menyukai