Anda di halaman 1dari 16

Politik Hukum Pengaturan Organisasi Sayap Partai Politik dalam

Hukum Positif Indonesia

Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Fakultas Hukum Universitas Bengkulu
Email: putrappas@unib.ac.id

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menjawab problematika pengaturan Organisasi Sayap Partai
Politik dalam Hukum Positif. Metodologi yang digunakan adalah metode penelitian yuridis
normatif, dengan pendekatan perundang-undangan, historis, dan konseptual. Hasil dari
Penelitian ini adalah menjawab Politik Hukum Organisasi Sayap Partai Politik dalam
Undang-Undang Partai Politik di Indonesia adalah untuk mengukuhkan Partai Politik dalam
melakukan artikulasi, dan agregasi kepentingan yang lebih luas. Serta pengakaran Partai
Politik yang signifikan dalam menjalankan fungsi-fungsinya agar terhubung secara langsung
dengan rakyat, khususnya dalam menjembatani dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

Kata Kunci: Organisasi sayap partai politik, hukum positif

Abstract

This article aims to answers the problem of organizing the Political Parties Wings in Positive
Law. This research used a normative juridical research method, with a statutory, historical,
and conceptual approach. The result of this research shows that Legal Politics of the Wing of
Political Parties in the Law on Political Parties in Indonesia is to strengthen political parties in
carrying out broader articulation and aggregation of interests. As well as imparting significant
role of political parties in carrying out their functions to connect with the people directly,
especially in bridging and fighting for the people interests.

Keywords: Wing party organizations, positive law

Sejarah Artikel bersama rakyat.1 Partai politik dalam sistem


Dikirim: 15 Juli 2020 politik demokrasi berfungsi baik terkait
Direview: 7 Desember 2020 dengan representation in presence maupun
Diterima: 16 Desember 2020
terkait dengan representation in idea. Partai
Diterbitkan: 27 Desember 2020
politik mempunyai posisi dan peranan yang
PENDAHULUAN sangat penting dalam sistem demokrasi.
Salah satu unsur penting dari Partai memainkan peran penghubung yang
dianutnya sistem demokrasi dalam suatu sangat strategis antara proses-proses
negara adalah adanya partai politik. Demo- 1
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara
krasi yang dipahami dengan pemerintahan Dan Pilar-Pilar Demokrasi: Serpihan Pemikiran
dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, dan Hukum, Media, Dan HAM, (Jakarta: Konstitusi
Press, 2005), 241–42.

17
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

pemerintahan dengan warga negara. Bahkan maupun eksternal untuk Parpol optimal
banyak yang menyatakan bahwa partai menjalankan fungsi dalam UU Parpol.
politiklah yang sebetulnya menentukan Untuk mewujudkan fungsi-fungsi
demokrasi.2 Partai politik merupakan instru- Parpol dalam Pasal 11 UU Parpol tersebut,
men yang tak terpisahkan dari sistem Pembentuk UU5 menambahkan hak parpol
demokrasi di negara dimanapun di dunia ini. untuk memiliki afiliasi melalui pemben-
Tidak dapat dikatakan demokrasi sebuah tukan suborganisasi-suborganisasi oleh
negara jika tidak ada partai politik di negara parpol dengan membentuk dan memiliki
tersebut karena pada hakikatnya partai organisasi sayap partai politik6 (untuk
politik merupakan manifestasi dari kebe- selanjutnya Penulis sebut OSP) yang diatur
basan masyarakat untuk membentuk Pasal 12 huruf J UU Parpol. Tujuan
kelompok sesuai dengan kepentingannya.3 dibentuknya OSP menurut Djadijono
Kehadiran partai politik merupakan adalah sebagai pelaksana kebijakan partai
suatu perwujudan dari usaha untuk peme- dan untuk memenuhi kebutuhan strategis
nuhan hak-hak asasi manusia (HAM), dalam rangka memperkuat basis dukungan
yaitu: implementasi dari kemerdekaan ber- parpol, serta untuk memperkuat fungsi dan
serikat dan berkumpul. Sebagai Negara peran partai di masyarakat.7 Pengakuan
demokrasi, peran partai politik saat ini dan dan jaminan ini merupakan wujud
di masa mendatang akan semakin penting pentingnya keberadaan OSP bagi setiap
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. parpol yang bukan sekedar pelengkap
Hal ini tidak lain karena negara demokrasi struktural semata, melainkan menjadi
memang dibangun di atas sistem kebutuhan nyata yang harus dipenuhi.8
kepartaian. Dalam Pasal 11 Undang- OSP menjadi sumber penting
Undang No.2 Tahun 2008 Tentang Partai lainnya dalam kaderisasi partai politik.
Politik (untuk selanjutnya Penulis sebut Melalui OSP internasilasi ideologi partai
UU Parpol), Parpol berfungsi sebagai politik dan pembanguan karakter militansi
sarana pendidikan politik; penyerap, dapat lebih mudah dilakukan. OSP dapat
penghimpun, dan penyalur aspirasi politik memberikan andil besar bagi parpol baik
masyarakat dalam merumuskan dan dalam upaya implementasi, sosialisasi
menetapkan kebijakan Negara; partisipasi maupun diseminasi program dan kebijakan
politik; dan rekrutmen politik.4 Agar ke-
5
percayaan publik kepada Parpol menga- Saldi Isra, Pergeseran Fungsi Legislasi:
Menguatnya Model Legislasi Parlementer Dalam
lami peningkatan, perlu adanya upaya Sistem Presidensial Indonesia, (Jakarta: Rajawali
untuk memperkuat Parpol secara internal Pers, 2010), 187.
6
Sigit Pamungkas, Pemilu: Perilaku Pemilih
Dan Kepartaian, (Yogyakarta: Institute for
2
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Bernegara: Democracy and Welfarism, 2010), 125–129.
7
Praksis Kenegaraan Bermartabat Dan Demokratis, M Djadijono, “Formulasi Hubungan Parpol
(Malang: Setara Press, 2015), 207–208. Dengan Organisasi Sayap Partai,” Jurnal Analisis
3
Muhadam Labolo and Teguh Ilham, Partai CSIS, 2, 37 (June 2008): 209.
8
Politik Dan Sistem Pemilihan Umum Di Indonesia: Dzihnatun Nabilah, “Peran Organisasi
Teori, Konsep Dan Isu Strategi (Jakarta: Sayap Tidar (Tunas Indonesia Raya) Dalam
Rajagrafindo Persada, 2017), 7. Perluasan Basis Massa Partai Gerindra Di Jawa
4
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Tengah,” (Semarang: Skripsi Jurusan Politik, dan
Politik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2012), 14– Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
17. Negeri Semarang, 2015), 3.

18 Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

parpol. OSP jika dikembangkan dan organisasi sayap partai politik”.10


diberdayakan oleh parpol sebagai instru- Walaupun Penulis tidak setuju juga OSP
men penting untuk menarik simpati dan diatur dalam UU Ormas, mengingat OSP
dukungan massa baik untuk memenangkan tidak dapat dipisahkan dari pelembagaan
pemilihan umum maupun untuk menso- Parpol itu sendiri. Apalagi dengan entitas
sialisasikan kebijakan-kebijakan parpol. hukum OSP yang apabila dilihat secara rill,
Selain itu, dalam proses pelembagaan mesti harus diberikan ketegasan terkait
partai, relasi parpol dengan organisasi dengan apa yang menjadikannya berbeda
massa merupakan salah satu cara untuk dengan Ormas serta bidang-bidang yang
memperluas jumlah basis massa dari segi ada di dalam kepengerusan Parpol itu
sumber daya manusia dalam proses sendiri. Selain mengenai status ada ketidak
pengkaderan.9 sinkronan jika OSP diatur dalam UU
Faktanya fungsi dari OSP sebagai Ormas, OSP bisa menjadi “pelarian” bagi
mesin parpol yang punya peran sentral parpol untuk melakukan tindakan-tindakan
tidak sebanding dengan regulasinya yang yang dilarang oleh Hukum Positif11 agar
kurang memadai. Pengaturan OSP dalam terbebas dari proses hukum, contohnya
Hukum Positif masih memiliki kelemahan dalam Pasal 40 ayat (3) huruf d UU Parpol
karena Penjelasan Pasal 12 huruf J UU disebutkan bahwa parpol dilarang meminta
Parpol menyatakan pengaturan lebih lanjut atau menerima dana dari BUMN, BUMD,
OSP diatur Anggaran Dasar, dan Anggaran dan BUMDES atau dengan sebutan
Rumah Tangga (untuk selanjutnya Penulis lainnya. Sementara dalam UU Ormas tidak
sebut AD/ART) masing-masing Parpol melarang hal tersebut, sehingga bisa saja
sehingga banyak dikritisi oleh masyarakat. parpol menggunakan OSP yang menjadi
Pengaturan OSP juga semakin tidak jelas ormas untuk menerima dana dari BUMN,
ketika tidak diatur dalam Undang-Undang padahal pada akhirnya dana tersebut
No.17 Tahun 2013 Tentang Organisasi digunakan parpol.
Kemasyarakatan (untuk selanjutnya OSP juga perlu memiliki regulasi
Penulis sebut (UU Ormas). Pasal 4 UU yang jelas karena potensial melakukan
Ormas berbunyi: “Ormas bersifat sukarela, pelanggaran dalam konsteksi politik,
sosial, mandiri, nirlaba, dan demokratis” seperti Pemilu, dan Pilkada, diantaranya
mengubah rumusan yang disepakati Panja Politik Uang, dan Kampanye Hitam.
RUU Ormas DPR RI Tanggal 11 Juni 2012 Politik Uang yang dilakukan bisa dilihat
yang rumusannya berbunyi: “Ormas dalam Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017,
bersifat sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, salah satu OSP Partai Demokrasi Indonesia
demokratis, dan bukan merupakan Perjuangan (PDIP), yaitu Banteng Muda

10
“Organisasi Sayap Parpol Tak Diatur
Dalam RUU Ormas - Nasional JPNN.Com,”
9
Syamsudin Haris and et.al, Panduan Diakses Tanggal 30 Maret 2019, Pukul 03.27 WIB,
Rekrutmen, Dan Kaderisasi Partai Politik Ideal accessed December 19, 2020,
Indonesia, (Jakarta: Direktorat Pendidikan dan https://www.jpnn.com/news/organisasi-sayap-
Pelayanan Masyarakat Kedeputian Pencegahan, parpol-tak-diatur-dalam-ruu-ormas.
11
Komisi Pemberantasan Korupsi Bekerja sama I Gede Pantja Astawa, Dinamika Hukum
dengan Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Dan Ilmu Perundang-Undangan Di Indonesia,
Pengetahuan Indonesia, 2016), 54–55. (Bandung: PT. Alumni, 2008), 56.

Politik Hukum 19
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

Indonesia (BMI) diduga menggelar pasar sejenis sah, dan suara adzan akan
murah yang dilaksanakan serentak di 30 dilarang.14
titik wilayah DKI Jakarta menjelang Penulis menilai kecemasan masya-
pelaksanaan Pilkada. Dalam Hukum rakat beralasan karena berdasarkan fakta
Positif, tindakan seperti itu dapat dikua- historis yang ada, OSP selama ini menjadi
lifikasikan sebagai Politik Uang.12 Praktik perpanjangan tangan Parpol induknya
Kampanye Hitampun terjadi pada Pemilu dalam melakukan kejahatan yaitu pertama,
Presiden (Pilpres) 2014 dimana Ketua OSP pada Tahun 1948, dan 1965, OSP Partai
Tunas Indonesia Raya (Tidar) Partai Komunis Indonesia (PKI): FDR (Front
Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Edgar Demokrasi Rakyat sebagai sayap kiri dari
Jonathan dilaporkan ke Bareskrim Polri PKI) melakukan kerusuhan, pembunuhan,
lantaran diduga melakukan pemalsuan penculikan,15 penyusunan kekuatan bersen-
surat penangguhan penahanan kepada jata secara illegal,16 fitnah, penghasutan,
Kejaksaan Agung (Kejagung) yang desas desus, adu domba, dan juga
mengatasnamakan Capres 2014, Joko pemberontakan di beberapa daerah Indo-
Widodo (Jokowi) terkait dugaan tindak nesia yang telah mengakibatkan kekacauan
pidana korupsi pengadaan bus Transjakarta politik, terganggunya keamanan dan
dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) ketertiban di masyarakat,17 sehingga oleh
pada APBD tahun anggaran 2013. Namun, Pemerintah PKI dibubarkan melalui TAP
belakangan surat itu diketahui palsu.13 MPRS No.XXVI/MPRS/1966. Kedua,
Bahkan di Pilpres 2019 terjadi Kampanye menurut Koordinator Divisi Korupsi
Hitam walaupun bukan dilakukan oleh Politik Indonesia Corruption Watch (ICW),
OSP, tetapi dilakukan Relawan Capres- Donal Fariz jenis korupsi yang biasa
Cawapres tertentu, dimana Relawan Partai dilakukan OSP adalah melalui sumbangan.
Emak-emak Pendukung Prabowo Subianto Modusnya dengan cara mengumpulkan fee
- Sandiaga Uno (PEPES) berkampanye dari Perusahaan yang mendapat proyek di
hitam di Karawang dengan menyatakan Kementerian yang telah dikuasai parpol
bila Jokowi terpilih kembali menjadi tertentu.18 Oleh Artidjo Alkostar jenis
Presiden di Pilpres 2019, maka pernikahan
14
“Ketua PEPES Blakblakan Soal Emak-
Emak Kampanye Hitam Jokowi,” Diakses pada
tanggal 17 Januari 2019, Pukul 08.00 WIB,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/201902251
61242-32-372489/ketua-pepes-blakblakan-soal-
12
PT VIVA MEDIA BARU- VIVA, emak-emak-kampanye-hitam-jokowi.
15
“Organisasi Sayap PDIP Jawab Tudingan Sandi Rachmat Susatyo, Pemberontakan PKI
soal Politik Uang,” April 9, 2017, Diakses pada Musso Di Madiun, (Bandung: Koperasi Ilmu
tanggal 17 Januari 2019, Pukul 08.00 WIB, Pengetahuan Sosial, 2008), 32.
16
https://www.viva.co.id/berita/politik/903423- Abdul Haris Nasution, Sedjarah
organisasi-sayap-pdip-jawab-tudingan-sandi-soal- Perdjuangan Nasional Indonesia, (Jakarta: Mega
politik-uang. Book Store, 1966), 132.
13 17
“Kubu Jokowi Polisikan Ketua Sayap Hemawan Sulistyo, Palu Arit Di Ladang
Partai, Ini Tanggapan Gerindra | Merdeka.Com,” Tebu: Sejarah Pembantaian Massal Yang
Diakses pada tanggal 17 Januari 2019, Pukul 08.00 Terlupakan (Jombang-Kediri 1965-1966), (Jakarta:
WIB, https://www.merdeka.com/politik/kubu- Penerbit Pensil 324, 2011).
18
jokowi-polisikan-ketua-sayap-partai-ini-tanggapan- Donal Fariz, “Keuangan Partai, Dan
gerindra.html. Persoalannya, Makalah Disampaikan Dalam

20 Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

korupsi yang dilakukan OSP sebagaimana Politik Hukum22 dibentuknya OSP dalam
dijelaskan Donal Fariz tersebut sebagai UU Parpol merupakan usul inisiatif DPR
korupsi politik.19 RI. Anggota Panitia Khusus (Pansus) dan
Kurang rincinya aturan dalam Panitia Kerja (Panja) RUU Parpol yang
Hukum Positif yang mengatur OSP ini pertama menyebutkan untuk membahas
menjadi alasan tulisan ini karena urgensi dibentuknya Organisasi Parpol
memperbaiki hukum positif, menurut dalam Revisi UU No.31 Tahun 2002
Jeremy Waldron adalah upaya mening- Tentang Parpol adalah Idham dari Fraksi
katkan martabat Pemerintah, dan penghor- PDIP (F-PDIP) dalam Rapat Kerja Pansus
matan terhadap sumber hukum.20 Untuk dan Panja RUU Parpol DPR RI dengan
itu, artikel ini merumuskan masalah: 1) Menteri Dalam Negeri (Mendagri),
Bagaimanakah riginal Intent Pasal 12 Mardiyanto. Idham menyatakan:
Huruf J UU Parpol yang mengatur tentang “Ada perubahan substansi hak parpol
OSP 2). Mengapa OSP tidak diatur dalam dalam RUU ini yang kami tawarkan :
UU Ormas 3). Bagaimanakah Pengaturan “pertama, pengusulan nama pasa-
ngan capres, dan cawapres; kedua,
OSP dalam AD/ART Sembilan Parpol
memiliki hak membentuk OSP; dan
yang lolos parliamentary threshold di ketiga yang terakhir, parpol dapat
Pemilu 2019. 4) Bagaimanakah konsep memiliki badan usaha milik parpol”.
ideal tentang pengaturan OSP?.
Adapun artikel ini dibuat meng- Ketika Idham mengusulkan agar
gunakan metode penelitian yuridis Parpol memiliki hak membentuk OSP,
normatif, dengan pendekatan perundang- Pihak Pemerintah yang diwakili Mendagri,
undangan, historis, dan konseptual. langsung menyetujui usulan ini dengan
menyatakan:
PEMBAHASAN “menanggapi F-PDIP memang dari
Original Intent Pengaturan OSP dalam awal Pemerintah sudah sepakat
Pasal 12 Huruf J UU Parpol untuk masalah OSP; dan, badan
Dalam melihat Original Intent usaha milik parpol. Biar nanti kita
kembangkan, dan matangkan lagi di
Pembentukan, dan Proses Pembahasan
Panja”.23
Pasal Tentang OSP dalam UU Parpol,
Penulis meneliti dan melihat konfigurasi Yang menarik ketika F-PDIP, dan
politik dalam risalah-risalah rapat pemben- Mendagri setuju tentang OSP ini semua
tukan Undang-Undang No.2 Tahun 2008.21 fraksi di DPR dalam Pansus RUU Parpol
menyetujui semua. Hal ini terlihat ketika
Ketua Tim Perumus (Timus), Chozin
International Business Integrity Conference (IBIC) Chumaidy dari Fraksi Partai Persatuan
2018, Di Jakarta, Tanggal 4-5 Desember 2018,”
2018, 9.
19
Artidjo Alkostar, Korupsi Politik Di Indonesia,” Jurnal Pandecta FH Univ. Negeri
Negara Modern, (Yogyakarta: FH UII Press, 2015). Semarang, 11 (2016): 180.
20 22
Bayu Dwi Anggono, Perkembangan Moh. Mahfud MD, Politik Hukum Di
Pembentukan Undang-Undang Di Indonesia, Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 25.
23
(Jakarta: Konstitusi Press, 2014), 13. DPR RI, “Risalah Rapat Pansus RUU
21
Putra Perdana Ahmad Saifulloh, Parpol DPR RI Dengan Menteri Dalam Negeri,
“Kewajiban Partai Politik Berideologi Pancasila Tanggal 27 September 2007,” ((Jakarta: Sekretariat
Ditinjau dari Prinsip- Prinsip Negara Hukum Jenderal DPR RI, 2007), 25.

Politik Hukum 21
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

Pembangunan (F-PPP) dalam Rapat Kerja DPR RI. Panja RUU Ormas DPR Tanggal
dengan Mendagri membacakan hasil 11 Juni 2012, menyepakati rumusan Pasal 4
pembahasan dari Timus yang akan dibawa RUU Ormas yang membahas OSP adalah:
ke dalam Rapat Paripurna Pengundangan “Ormas bersifat sukarela, sosial, mandiri,
RUU ini. Chozin Chumaidy menyatakan: nirlaba, demokratis, dan bukan merupakan
“Naskah hasil pembahasan dari OSP”.25 Akan tetapi ketika diundangkan
Timus adalah: 9. Bab tentang hak, Tanggal 22 Juli 2013 rumusan Pasal 4
dan kewajiban. Terdiri dari dua menjadi: “Ormas bersifat sukarela, sosial,
pasal, Secara umum sejumlah
mandiri, nirlaba, dan demokratis”.
rumusan yang telah disepakati, salah
satunya adalah hak parpol untuk Mengenai perubahan Pasal 4 yang diatur
membentuk, dan memiliki OSP”.24 dalam RUU Ormas dapat dilihat di dalam
Risalah Pembentukan UU Ormas. Abdul
Setelah penulis mempelajari origi- Malik Haramain dari Fraksi Partai
nal intent dari risalah-risalah rapat pem- Kebangkitan Bangsa (F-PKB) yang juga
bentukan UU Parpol, Penulis menilai Ketua Pansus RUU Ormas menjelaskan
Politik Hukum setiap Parpol memiliki hak mengapa rumusan dalam RUU Ormas,
mendirikan, dan membentuk OSP adalah terutama pada frasa “dan bukan OSP”.
untuk mengukuhkan Parpol dalam melaku- Abdul Malik Haramain menjelaskan dalam
kan artikulasi, dan agregasi kepentingan Rapat Timus/Timsin:26
yang lebih luas, serta pengakaran parpol Rapat Lobby menghasilkan beberapa
yang signifikan dalam menjalankan fungsi- hal penting, diantaranya untuk menghil-
fungsinya agar terhubung secara langsung angkan kata ”OSP” dalam Pasal 4. Jadi
dengan rakyat, khususnya dalam menjem- mengklasifikasikan bahwa OSP tunduk pada
batani dan memperjuangkan kepentingan UU Papol, bukan UU Ormas. Contohnya:
rakyat. Walaupun Penulis nilai tidak ada PKB punya badan otonom yang tergolong
pembahasan yang detail mengenai urgensi OSP, namanya Garda Bangsa, itu diatur di
parpol membentuk, dan memiliki OSP. AD/ART PKB, SK-nya dari Ketua Umum
Baik semua fraksi yang ada di DPR, dan PKB, apabila Ormas kan SK nya dari
Pemerintah yang diwakili Mendagri tam- Menkumham. Jadi saya usulkan frasanya
paknya hanya menyetui saja usulan dari menjadi “Ormas bersifat sukarela, sosial,
Anggota Pansus RUU Parpol dari F-PDIP, mandiri, nirlaba, dan demokratis”. Hal ini
Idham. untuk menghindari stigma atau persepsi
orang-orang bahwa UU ini dibuat agar OSP
Original Intent Tidak Diaturnya OSP tidak tersentuh hukum.
dalam Pasal 4 UU No.17 Tahun 2013
Tentang Ormas 25
“PSHK Sebaiknya Ormas Sayap Parpol
Revisi UU No.8 Tahun 1985 Masuk RUU Ormas,” Diakses Tanggal 28 Maret
Tentang Ormas merupakan usul inisiatif 2019, Pukul 01.36 WIB,
https://www.beritasatu.com/nasional/97937/pshk-
sebaiknya-ormas-sayap-parpol-masuk-ruu-ormas.
26
DPR RI, “Risalah Rapat Timsus/Timsin
24
DPR RI, “Risalah Rapat Pansus RUU RUU Ormas DPR RI Dengan Kementerian Dalam
Parpol DPR RI Dengan Menteri Dalam Negeri, Negeri, Dan Kementerian Hukum Dan HAM,
Tanggal 3 Desember 2007,” (Jakarta: Sekretariat Tanggal 9 April 2013,” (Jakarta: Sekretariat
Jenderal DPR RI, 2007), 2. Jenderal DPR RI, 2013), 2–21.

22 Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

Dalam Risalah Pembentukan UU Ormas, Setelah penulis mempelajari origi-


Abdul Malik Haramain yang merupakan nal intent dari risalah-risalah rapat
Ketua Pansus RUU Ormas memang pembentukan UU Ormas, Penulis menilai
terlihat dominan dalam pembahasan Pasal Politik Hukum tidak dimasukannya OSP
4 RUU Ormas ini. dalam Pasal 4 UU Ormas karena
Indra dari Fraksi Partai Keadilan Pembentuk UU bersepakat bahwa OSP
Sejahtera (F-PKS) tidak menyetujui rumu- pengaturannya tunduk pada UU Parpol,
san yang disepakati Panja diubah di forum bukan pada UU Ormas.
Lobby dengan menyatakan:
Penghilangan kata OSP dalam Pasal Pengaturan OSP di AD/ART Parpol di
4 RUU Ormas ini sebenarnya Indonesia
mengganjal kami dari PKS. Kami Eksistensi OSP harus terlembaga
mengkhawatirkan Parpol melalui
dengan baik agar benar-benar menjalankan
OSP-nya bisa menyebabkan
permasalahan sendiri, seperti OSP Fungsi Parpol sebagaimana termaktub dalam
bisa saja mendapat bantuan dari Pasal 11 UU Parpol, karena seringkali OSP
APBN, dan APBD. Jangan sampai digunakan secara pribadi oleh pengurus
DPR difitnah lagi membuat UU parpol yang hendak mencalonkan diri
Ormas supaya parpol dapat sebagai anggota legislatif dan pimpinan
mengeruk dana dari APBN. eksekutif, contohnya dalam konteks Parpol
Islam, biasanya dakwah yang dilakukan OSP
Pemerintah yang diwakili Direktur
dilakukan dengan setengah hati. Apalagi
Perundang-Undangan Direktorat Jenderal
kegiatan-kegiatan baru terlihat menjelang
Politik, dan Pemerintahan Umum Kemen-
Pemilu. Hal ini mengindikasikan bahwa
trian Dalam Negeri, Bahtiar pun ikut
fungsi utama OSP Islam hanya untuk
mendukung pernyatan Ketua Pansus RUU
pencitraan, dan meraih simpati juga suara
Ormas dengan menyatakan:
umat Islam.27 Sehingga hal tersebut
Jadi sejatinya OSP merupakan
bertentangan dengan Konsep Parpol ideal
bagian dari parpol itu sendiri, jadi
memang berbeda dengan ormas pada menurut Moh. Hatta pernah seharusnya tidak
umumnya. Oleh karenanya dalam bergantung pada agitasi, tetapi pada
segi teknis pendaftaran badan hukum pencarian kader yang kuat. Agitasi dapat
sebuah OSP tidak perlu lagi ke membangkitkan kegembiraan setiap orang,
Ditjen AHU Kemenkumham layak- tetapi tidak membentuk pikiran orang.28
nya Ormas pada umumnya, Sejauh ini yang Penulis teliti dari
contohnya Angkatan Muda Partai
kesembilan Parpol yang lolos parliamentary
Golongan Karya (AMPG) itu bagian
dari P-Golkar, Badan Hukumnya P- threshold29 di Pemilu 2019, Penulis lihat dari
Golkar sehingga tidak perlu lagi
mengajukan pendaftaran AMPG ke
Ditjen AHU Kemenkumham. Tujuan 27
“Ahmad Asroni, et.al, Dakwah Dan
UU Ormas ini agar Ormas itu Politik: Menakar Kontribusi Organisasi Islam
nirpolitik artinya Ormas bukan Sayap Partai Politik Bagi Masyarakat Muslim
didirikan untuk kegiatan politik Yogyakarta, Dalam Jurnal Dakwah, Vol. XIV, No.
1 Tahun 2013,” 27–50.
praktis apalagi kegiatan parpol 28
Syamsudin Haris, et.al,
tertentu. 29
Firmanzah, Mengelola Partai Politik:
Komunikasi Dan Positioning Ideologi Politik Di

Politik Hukum 23
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

sembilan Parpol yang ada Fraksinya di DPR (KPPG) dan Organisasi Sayap Pemuda yaitu
RI. Sembilan Partai Politik sudah mengatur Angkatan Muda Partai Golongan Karya
OSP dengan jelas di dalam AD/ART nya- (AMPG) dan dapat membentuk OSP lainnya
sejalan dengan Pasal 12 Huruf J UU Parpol sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan
cuma penyebutannya saja yang berbeda- Partai. Ketentuan lebih lanjut mengenai OSP
beda, ada yang menyebut OSP, ada yang diatur dalam Peraturan OSP.33
menyebut Badan Otonom, dan ada yang Keempat, PKB menyebut OSP nya
menyebut Komunitas Juang. sebagai Badan Otonom yang diatur di dalam
Pertama,30 PDIP menyebut OSP-nya Bab VIII Pasal 14-15 AD PKB, dan Bab
sebagai Komunitas Juang yang diatur di VIII Pasal 44-45 ART PKB. Dalam Pasal 44
Bagian Kelima Pasal 54 AD PDIP, dan Ayat (3, dan 4) ART PKB: PKB menyebut
Bagian Kelima Pasal 39 ART PDIP. Akan nama Badan Otonomnya, yaitu Gerakan
tetapi, daftar nama-nama Organiasi yang Pemuda Kebangkitan Bangsa yang disingkat
termasuk Komunitas Juang tidak diatur GARDA BANGSA; Pergerakan Perempuan
secara rinci oleh AD/ART karena diatur Kebangkitan Bangsa yang disingkat
lebih lanjut dengan Peraturan Partai.31 PEREMPUAN BANGSA.34 Kelima, Partai
Kedua, Partai Gerakan Indonesia Raya (P- Nasional Demokrat (P-Nasdem) menyebut
Gerindra) sejalan dengan nama dalam UU OSP nya sama seperti PKB, dan PPP, yaitu:
Parpol, yaitu OSP yang diatur di dalam Bab Badan Otonom yang diatur di dalam Bab X
IX Pasal 26 AD P-Gerindra, dan Bab VII Pasal 38 ART P-Nasdem. Susunan, dan
Pasal 23 ART P-Gerindra. Akan tetapi, kepengurusan Badan Otonom yang diatur di
nama-nama Organiasi yang termasuk OSP dalam AD/ART masing-masing Badan
tidak diatur secara jelas, dan tegas oleh Otonom.35 Keenam, PKS dalam AD/ART
AD/ART karena diatur lebih lanjut dengan yang Penulis teliti tidak ada bab maupun
Peraturan Partai.32 Ketiga, Partai Golongan pasal yang secara khusus menyebut OSP.
Karya (P-Golkar) sejalan dengan nama Artinya dalam AD/ART PKS tidak
dalam UU Parpol, yaitu OSP yang diatur di mengatur tentang OSP. Arief Mudatsir
dalam Bab X Pasal 25 AD P-Golkar, dan Mandan menyebut model perekrutan,
Bab VII Pasal 21 ART PG. Dalam Pasal 21 pengkaderan, dan pembinaan anggotanya di
Ayat (2) ART PG. dalam ART P-Golkar seluruh tingkatan melalui pertemuan
menyebut nama-nama OSP-nya, yaitu pekanan halaqah Lembaga Dakwah Kampus
Kesatuan Perempuan P-Golongan Karya yang merupakan forum untuk membahas
isu-isu politik, dan meningkatkan pemaha-
Era Reformasi, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, man agama.36 PKS merupakan Parpol Kader
2011), 11.
30
Kompas Cyber Media, “Ini Hasil Lengkap
33
Pemilu Legislatif 2019 yang Ditetapkan KPU,” “Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar,”
KOMPAS.com, Diakses Tanggal 28 Maret 2019, Pasal 21 Ayat (1-7).
34
Pukul 01.36 WIB, “Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah
https://nasional.kompas.com/read/2019/05/21/0500 Tangga PKB,” Pasal 14-15 dan Pasal 44-45.
35
0061/ini-hasil-lengkap-pemilu-legislatif-2019- “Anggaran Rumah Tangga Partai
yang-ditetapkan-kpu. Nasdem,” Pasal 39 Ayat (1).
31 36
“Anggaran Rumah Tangga PDIP,” , Pasal Arief Mudatsir Mandan, “Antara Jemaah
19. Dan Partai Politik: Dinamika Habitus Kader
32
“Anggaran Rumah Tangga Partai Partai Keadilan Sejahtera Dalam Arena Politik
Gerindra,” Pasal 23 Ayat (7). Indonesia Pasca Pemilu 2004,” (Jakarta, Disertasi

24 Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

walaupun dalam AD/ART PKS tidak ada menyebut OSP-nya sama seperti PKB,
pengaturan bab OSP, akan tetapi PKS yaitu: Badan Otonom yang diatur di dalam
memiliki hubungan dan kesejerahan dengan Bab X Pasal 76 AD PPP. Dalam Pasal 76
Organisasi yang bisa digolongkan sebagai Ayat (8) AD PPP. PPP menyebut nama
OSP juga, yaitu: Garda Keadilan; Organisasi Badan Otonomnya, yaitu: Badan Otonom
Pemuda Gema Keadilan; Kesatuan Aksi PPP, yaitu: Wanita Persatuan Pemba-
Pelajar Muslim Indonesia (KAPMI); Kesa- ngunan disingkat WPP; Gerakan Pemuda
tuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Ka’bah disingkat GPK; Generasi Muda
(KAMMI); Yayasan Pemuda dan Pelajar Pembangunan Indonesia disingkat GMPI;
Asia Pasifik (YPPAP); Gugus Tugas d. Angkatan Muda Ka’bah disingkat AMK
Dakwah Sekolah (GTDS); Serikat Pekerja dan Badan Otonom lain yang ditetapkan
Keadilan (SPK); Perhimpunan Petani oleh Pengurus Harian DPP.40
Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI); Dengan diaturnya OSP dalam
Central for Indonesian Reform (CIR); Pusat AD/ART Parpol di Indonesia diharapkan
Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat mengontrol dan mengevaluasi kiner-
(PAHAM); Institute for Economics Studies ja partai politik yang berada di legislatif,
(INFES); Institute of Students and Youth for baik secara internal maupun eksternal.
Democracy (INSYD); dan Yayasan Pengawasan internal ini dilakukan dengan
Pengembangan Sumber Daya Pemuda peran kader OSP yang menjadi politisi
(CYFIS).37 parpol tertentu. Sementara pengawasan
Ketujuh, Partai Demokrat (PD) eksternal dilakukan dengan kegiatan
sejalan dengan nama dalam UU Parpol, advokasi melalui public hearing, demons-
yaitu OSP yang diatur di dalam Bab XI trasi dan kritikan melalui media massa.41
Pasal 116 AD PD. Nama-nama Organiasi
yang termasuk OSP PD tidak diatur secara Konsep Ideal Pengaturan OSP di
rinci oleh AD karena diatur lebih lanjut Indonesia.
dengan Peraturan OSP.38 Kedelapan, Penulis dalam sub bab ini akan
Partai Amanat Nasional (PAN) menyebut memberikan Konsep Ideal Pengaturan OSP
OSP-nya sebagai Organisasi Otonom yang di Indonesia. Konsep ideal dalam pende-
diatur di dalam Bab IX Pasal 22 AD PAN, katan ilmu hukum yang dikenal secara
dan Bab VIII Pasal 58 ART PAN. Nama- umum, sama dengan ius constituendum
nama Organiasi yang termasuk Organisasi yang berarti hukum yang dicita-citakan
Otonom tidak diatur secara rinci oleh atau yang diangan-angankan.42 Konsep
AD/ART karena diatur lebih lanjut dengan Ideal Pengaturan OSP, yang pertama,
Peraturan Partai.39 Kesembilan, PPP
40
“Anggaran Dasar PPP,” Pasal 76.
41
Chairul Fahmi, Chairul Fahmi, Relasi
Doktor Sosiologi FISIP Universitas Indonesia, Politik OMS Dengan Partai Politik: Sebuah
2011), 138. Dinamika Dan Tantangan Gerakan Sipil Di Aceh,
37
Burhanuddin Muhtadi, Dilema PKS: (Aceh: The Aceh Institute, 2014), 155.
42
Suara Dan Syariah, (Jakarta: Kepustakaan Populer Achmad Ali, Menguak Teori Hukum
Gramedia (KPG), 2012), 137–38. (Legal Theory) Dan Teori Peradilan
38
“Anggaran Dasar Partai Demokrat,” Pasal (Judicialprudence): Termasuk Interprestasi
116 Ayat (4). Undang-Undang (Legisprudence), Volume I
39
“Anggaran Rumah Tangga PAN,” Pasal Pemahaman Awal, (Jakarta: Kencana Prenada
58 Ayat (5). Media Group, 2009), 181.

Politik Hukum 25
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

kedudukan OSP wajib diatur secara rinci Organisasi Sayap Politik Tidak Boleh
dalam Revisi UU Parpol dengan membuat Mencalonkan Diri Menjadi Calon Anggota
satu bab khusus tentang OSP. Hal itu Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dalam
diperlukan untuk menjaga agar OSP patuh kaitannya dengan kandidat anggota DPD
pada Pancasila, dan UUD 1945; setia pada yang berangkat dari jalur perseorangan di
Negara Kesatuan Republik Indonesia atas, awalnya masih memunculkan
(NKRI); UU Parpol juga harus mewajib- perdebatan wacana tentang apakah yang
kan setiap OSP untuk transparans, dan dimaksud perseorangan hanya menyangkut
akuntabel terutama terhadap pendanaan, kepesertaannya saja dimana Parpol, dan
sumbangan, pembukuan, dan pengeluaran OSP tidak boleh menjadi peserta, ataukah
keuangan OSP; dan yang tidak kalah perseorangan diartikan lebih luas lagi
penting UU Parpol juga wajib mengatur dimana kandidat perseorangan yang
tata hubugan yang jelas antara hak dan hendak menjadi peserta Pemilu anggota
kewajiban parpol terhadap OSP atau DPD tidak boleh menjadi partisan, anggota
sebagainya maka OSP diharapkan akan atau pengurus Parpol dan juga OSP.
melaksanakan fungsi-fungsi parpol berda- Perdebatan ini selesai ketika Putusan
sarkan UU Parpol, terutama dalam Mahkamah Konstitusi (MK) No.30/PUU-
memberikan pendidikan politik dalam pola XVI/2018 memberikan persyaratan bahwa
rekrutmen kader dan pendidikan politik kandidat anggota DPD tidak boleh sebagai
bagi kader. OSP tidak hanya menjadi pengurus parpol dan OSP.44 Persyaratan
organisasi bagi pencari kerja dan pencari anggota DPD tidak boleh menjadi
kursi untuk jabatan-jabatan publik. Kader pengurus atau berasal dari pengurus partai
yang korupsi merupakan bukti kegagalan politik mencegah terjadinya distorsi
parpol dalam melakukan pengkaderan. politik. Distorsi yang dimaksud adalah
Oleh karena dengan pengaturan OSP yang berupa lahirnya perwakilan ganda atau
lebih jelas diharapkan Korupsi, Kolusi, dan double representation partai politik dalam
Nepotisme dapat dieliminir. Menurut M. pengambilan keputusan. Ini termasuk juga
Nasih, Upaya pencegahan KKN dapat adalah dalam keputusan politik penting
dilakukan melalui pendidikan yang basis seperti perubahan UUD. MK menyebut-
falsafahnya nilai, moral dan agama. kan, pasal 2 ayat (1) UUD 1945 menyata-
Pendidikan dapat dimaknai dan dimanfaat- kan: “MPR terdiri atas anggota DPR, dan
kan sebagai instrumen, selain mampu DPD”. Adapun pasal 3 ayat (1) UUD 1945
mentransformasikan nilai-nilai moral, menyatakan: “MPR berwenang mengubah
pendidikan juga berfungsi melakukan dan menetapkan UUD”.45 Dengan demi-
social engineering (pemecahan masalah
sosial).43 44
Ayuk Hardani and Lita Tyesta Addy
Kedua, dalam Revisi UU Parpol, Listiya Wardhani, “Implementasi Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor: 30/PUU-XVI/2018
dan UU Pemilu nanti mengatur Anggota Menurut Sistem Hukum Di Indonesia,” Jurnal
Pembangunan Hukum Indonesia 1, no. 2 (May 29,
2019): 183–86.
43 45
Putra Perdana Saifulloh, “Peran Perguruan “Piers Andreas Noak, Dewan Perwakilan
Tinggi Dalam Menumbuhkan Budaya Anti Korupsi Daerah (DPD) Republik Indonesia Dan Dilema
Di Indonesia,” Jurnal Hukum & Pembangunan 47, Konstitusional Dalam Sistem Parlemen, Jurnal Ilmu
no. 4 (December 29, 2017): 471. Politik Sarathi, Vol.3, Februari 2016,” 10.

26 Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

kian, jika anggota DPD dimungkinkan berdasarkan sejarah yang ada, yaitu:
berasal dari pengurus parpol, berarti akan kejahatan-kejahatan yang dilakukan FDR
terjadi perwakilan ganda dalam (Front Demokrasi Rakyat sebagai sayap
keanggotaan MPR, di mana partai politik kiri dari PKI); dan Korupsi Politik yang
yang sudah terwakili dalam keanggotaan biasa dilakukan OSP sebagaimana dipapar-
DPR juga terwakili dalam keanggotaan kan Donal Fariz, yaitu melalui sumbangan
DPD. Hal ini, menurut MK, secara tidak dengan modus mengumpulkan fee dari
langsung telah mengubah design ketata- Perusahaan yang mendapat proyek di
negaraan terkait keanggotaan MPR yang Kementerian yang telah dikuasai partai
hendak diwujudkan dalam UUD 1945. tertentu47 adalah bukti apa yang dilakukan
Dalam UUD 1945, MPR adalah wujud OSP merupakan by design parpol
perwakilan politik dan perwakilan wilayah. induknya.
Ketiga, OSP wajib memberi tempat Kelima, perlu disediakan meka-
pada Kepengurusan untuk Golongan nisme ketatanegaraan yang jujur, adil, dan
Perempuan, dan Golongan Disabilitas. demokratis untuk membubarkan OSP.
Untuk golongan perempuan sebagaimana Mengingat OSP bagian integral dari
kepengurusan dalam UU Parpol wajib Parpol. Dalam Pasal 68 ayat (1) Undang-
30%, dan untuk golongan disabilitas 5%. Undang No.24 Tahun 2003, dan Undang-
Hal ini dilakukan untuk menyamakan Undang No.8 Tahun 2011 Tentang
kewajiban antara parpol dengan OSP. Mahkamah Konstitusi (UU MK), mengatur
Begitu juga mesti ada penerimaan anggota, bahwa Parpol bisa dibubarkan oleh MK.
dan pengurus khusus penyandang dis- Akan tetapi, yang memiliki legal
abilitas. Tujuannya adalah menyadarkan standing48 untuk menjadi Pemohon
peran penting perempuan, dan penyandang pembubaran parpol di MK hanya peme-
disabilitas untuk mengakomodasi peme- rintah. Dalam Pasal 3 Peraturan Mahka-
nuhan hak-haknya. mah Konstitusi (Untuk selanjutnya Penulis
Keempat, OSP yang merupakan sebut PMK) No.12 Tahun 2008 tentang
bagian dari Parpol sebagai badan hukum Prosedur Beracara Dalam Pembubaran
yang merupakan subjek hukum.46 Status Partai Politik, dijelaskan Pemerintah yang
tersebut memungkinkan OSP untuk turut dapat menjadi Pemohon adalah Jaksa
digugat secara hukum, baik pidana, Agung atau Menteri yang ditunjuk oleh
perdata, maupun administrasi. Dakwaan Presiden atau didasarkan pada surat kuasa,
pidana “secara bersama-sama” bisa dan diperkuat Putusan MK No.53/PUU-
digunakan, jika fakta hukum menunjukkan IX/2011 yang semakin memperkuat bahwa
bahwa tindak pidana dilakukan secara by hanya Pemerintah yang memiliki legal
design oleh OSP atau bahkan parpol standing Pembubaran Parpol di MK.49
induknya. Sehingga melepaskan tanggung-
jawab hukum terhadap parpol dalam kasus 47
Donal Fariz,
48
pidana maupun pelanggaran adalah alasan Harjono, Konstitusi Sebagai Rumah
Bangsa Pemikiran Hukum, (Jakarta: Sekretariat
yang tidak berdasar. Penulis berargumen Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi,
2008), 176.
46 49
Zaeni Asyhadie and Rahman Arief, Allan Fatchan Gani Wardhana and Harry
Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Rajagrafindo Setyanugraha, “Pemberian Legal Standing kepada
Persada, 2013), 61. Perseorangan atau Kelompok Masyarakat dalam

Politik Hukum 27
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

Apabila mengacu pada prinsip pelaksanaan memperbaharui kehidupan masyarakat.51


kedaulatan rakyat menurut UUD 1945, Untuk merespon lebih cepat kejelasan
maka seharusnya pelaksanaan pembubaran pengaturan mengenai OSP agar tidak
partai politik termasuk OSP tidak dapat terjadi kekosongan hukum bisa dilakukan
dibatasi hanya semata pada kewenangan Pemerintah dengan membuat Peraturan
pemerintah tetapi juga membaginya Pemerintah (PP) karena Pasal 12 Undang-
dengan pihak lain untuk mengajukan Undang No.12 Tahun 2011 Tentang
permohonan ke MK, seperti perseorangan Pembentukan Peraturan Perundang-unda-
atau kelompok masyarakat,50 yang ngan (UU P3) menyebutkan: “materi
memenuhi kriteria warga negara tersebut muatan Peraturan Pemerintah berisi
tidak merupakan anggota dari suatu parpol materi untuk menjalankan undang-undang
atau tidak terindikasi oleh suatu partai sebagaimana mestinya”. Hal ini dilakukan
politik yang mana ingin menjatuhkan untuk menjamin kepastian hukum OSP
parpol lain (bukan juga simpatisan tokoh mengingat jika menunggu Revisi UU
tertentu, seperti: Teman Ahok, dan Projo Parpol akan berlangsung lama, tentu juga
(Pro Jokowi) yang belum tentu kader partai Fraksi-Fraksi DPR belum tentu juga setuju
politik, tetapi terafiliasi dengan tokoh dengan pengaturan rinci mengenai OSP.
politik tertentu); dan juga Lembaga Negara Dalam PP ini ditekankan Kedudukan, Hak,
lain, yaitu: KPK khusus bagi Parpol dan Kewajiban, dan Sanksi bagi OSP, dengan
OSP yang Pengurus Utamanya terbukti pengaturan dalam Ketentuan Penutupnya
melakukan tindak pidana korupsi, dan PP ini akan berlaku sampai ada pengaturan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lebih lanjut mengenai OSP dalam UU
sebagai lembaga independent untuk Tindak Parpol yang baru.
Pidana Pemilu yang dapat dijamin akan Mengingat OSP memilki segmen
lebih objektif dan terukur. Tolak ukurnya tersendiri untuk melakukan pendidikan
siapapun Pemohon harus dapat menun- politik, dan komunikasi politik, untuk itu
jukkan alat bukti bahwa OSP memenuhi butuh kedewasaan setiap parpol untuk
syarat untuk dibubarkan. mereformasi AD/ART nya menjadikan
Keenam, Membuat Peraturan kedudukan OSP kuat dengan cara: Parpol
Pelaksana UU Parpol (Peraturan wajib mengalokasikan dana dari yang
Pemerintah (PP)) Tentang OSP sebagai layak untuk setiap kegiatan OSP,
Solusi Jangka Pendek yang bisa dilakukan khususnya dalam hal operasional; dan OSP
Pemerintah. Peraturan yang dalam bahasa di setiap tingkatan baik dari tingkat pusat,
Lawrence M. Friedman disebut Susbtansi tingkat daerah, dan tingkat cabang
Hukum perlu dibuat untuk mengatur dan sebaiknya memiliki kantor yang terpisah
dari parpol induknya, agar lebih
memudahkan pengarsipan dan pengorga-
Usul Pembubaran Partai Politik,” JURNAL
nisasian anggota.
HUKUM IUS QUIA IUSTUM 20, no. 4 (October
2014): 540.
50
Firmansyah Arifin and Julius Wardi,
Merambah Jalan Pembentukan Mahkamah
51
Konstitusi Di Indonesia, (Jakarta: Konsorsium “Hariyanto, Pembangunan Hukum
Reformasi Hukum Nasional (KRHN), 2003), 108– Nasional Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila, Dalam
109. Jurnal Volkgeist, Vol.1, No.1, Juni 2018,” 56–57.

28 Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

PENUTUP Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk Tindak


Politik Hukum Organisasi Sayap Pidana Pemilu. Keenam, Membuat PP
Partai Politik adalah untuk mengukuhkan Tentang OSP.
Parpol dalam melakukan artikulasi, dan
agregasi kepentingan yang lebih luas, serta DAFTAR PUSTAKA
pengakaran parpol yang signifikan dalam Ahmad Asroni, et.al, Dakwah Dan Politik:
menjalankan fungsi-fungsinya agar terhu- Menakar Kontribusi Organisasi
bung secara langsung dengan rakyat, Islam Sayap Partai Politik Bagi
khususnya dalam menjembatani dan Masyarakat Muslim Yogyakarta,
memperjuangkan kepentingan rakyat. Politik Dalam Jurnal Dakwah, Vol. XIV,
Hukum tidak dimasukannya Organisasi No. 1 Tahun 2013,”.
Sayap Partai Politik dalam Pasal 4 UU Ali, Achmad. Menguak Teori Hukum
Ormas karena Pembentuk UU bersepakat (Legal Theory) Dan Teori Peradilan
bahwa OSP pengaturannya tunduk pada UU (Judicialprudence): Termasuk
Parpol, bukan pada UU Ormas. Dari Interprestasi Undang-Undang
kesembilan Parpol yang lolos parliamentary (Legisprudence), Volume I
threshold, dan ada Fraksinya di DPR, Pemahaman Awal,. Jakarta: Kencana
Penulis nilai sembilan Parpol sudah Prenada Media Group, 2009.
mengatur OSP dengan jelas di dalam Alkostar, Artidjo. Korupsi Politik Di
AD/ART-nya sejalan dengan Pasal 12 Huruf Negara Modern,. Yogyakarta: FH
J UU Parpol cuma penyebutannya saja yang UII Press, 2015.
berbeda-beda, ada yang menyebut OSP, ada “Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah
yang menyebut Badan Otonom, Organisasi Tangga PKB,”.
Otonom, dan ada yang menyebut Komunitas “Anggaran Dasar Partai Demokrat,”.
Juang. Konsep Ideal Pengaturan OSP, yang “Anggaran Dasar PPP,” n.d.
pertama, kedudukan OSP wajib diatur “Anggaran Rumah Tangga PAN,”.
secara rinci dalam Revisi UU Parpol. Kedua, “Anggaran Rumah Tangga Partai
dalam Revisi UU Parpol, dan UU Pemilu Gerindra,”.
nanti mengatur Anggota Organisasi Sayap “Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar,”.
Politik Tidak Boleh Mencalonkan Diri “Anggaran Rumah Tangga Partai
Menjadi Calon Anggota DPD. Ketiga, OSP Nasdem,”.
wajib memberi tempat pada Kepengurusan “Anggaran Rumah Tangga PDIP,”.
untuk Golongan Perempuan, dan Golongan Anggono, Bayu Dwi. Perkembangan
Disabilitas. Keempat, OSP yang merupakan Pembentukan Undang-Undang Di
bagian dari Parpol sebagai badan hukum Indonesia,. Jakarta: Konstitusi Press,
yang merupakan subjek hukum yang dapat 2014.
digugat secara hukum, baik pidana, perdata, Arifin, Firmansyah, and Julius Wardi.
maupun administrasi. Kelima, diberikannya Merambah Jalan Pembentukan
legal standing Pembubaran OSP di MK Mahkamah Konstitusi Di Indonesia,.
kepada perseorangan atau kelompok Jakarta: Konsorsium Reformasi
masyarakat, juga kepada KPK khusus bagi Hukum Nasional (KRHN), 2003.
Partai Politik dan OSP yang terbukti Asshiddiqie, Jimly. Hukum Tata Negara
melakukan tindak pidana korupsi, dan Badan Dan Pilar-Pilar Demokrasi:

Politik Hukum 29
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

Serpihan Pemikiran Hukum, Media, Haris, Syamsudin, and et.al. Panduan


Dan HAM,. Jakarta: Konstitusi Press, Rekrutmen, Dan Kaderisasi Partai
2005. Politik Ideal Indonesia,. Jakarta:
———. Konstitusi Bernegara: Praksis Direktorat Pendidikan dan Pelayanan
Kenegaraan Bermartabat Dan Masyarakat Kedeputian Pencegahan,
Demokratis,. Malang: Setara Press, Komisi Pemberantasan Korupsi
2015. Bekerja sama dengan Pusat
Asyhadie, Zaeni, and Rahman Arief. Penelitian Politik, Lembaga Ilmu
Pengantar Ilmu Hukum,. Jakarta: Pengetahuan Indonesia, 2016.
Rajagrafindo Persada, 2013. “Hariyanto, Pembangunan Hukum
Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Nasional Berdasarkan Nilai-Nilai
Politik,. Jakarta: PT. Gramedia Pancasila, Dalam Jurnal Volkgeist,
Pustaka, 2012. Vol.1, No.1, Juni 2018,”.
Djadijono, M. “Formulasi Hubungan Harjono. Konstitusi Sebagai Rumah
Parpol Dengan Organisasi Sayap Bangsa Pemikiran Hukum,. Jakarta:
Partai,.” Jurnal Analisis CSIS, 2, 37 Sekretariat Jenderal dan
(June 2008). Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi,
Fahmi, Chairul. Chairul Fahmi, Relasi 2008.
Politik OMS Dengan Partai Politik: Isra, Saldi. Pergeseran Fungsi Legislasi:
Sebuah Dinamika Dan Tantangan Menguatnya Model Legislasi
Gerakan Sipil Di Aceh,. Aceh: The Parlementer Dalam Sistem
Aceh Institute, 2014. Presidensial Indonesia,. Jakarta:
Fariz, Donal. “Keuangan Partai, Dan Rajawali Pers, 2010.
Persoalannya, Makalah Disampaikan “Ketua PEPES Blakblakan Soal Emak-
Dalam International Business Emak Kampanye Hitam Jokowi.”.
Integrity Conference (IBIC) 2018, Di https://www.cnnindonesia.com/nasio
Jakarta, Tanggal 4-5 Desember nal/20190225161242-32-
2018,” 2018. 372489/ketua-pepes-blakblakan-soal-
Firmanzah. Mengelola Partai Politik: emak-emak-kampanye-hitam-
Komunikasi Dan Positioning jokowi.
Ideologi Politik Di Era Reformasi,. “Kubu Jokowi Polisikan Ketua Sayap
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, Partai, Ini Tanggapan Gerindra |
2011. Merdeka.Com.”.
Hardani, Ayuk, and Lita Tyesta Addy https://www.merdeka.com/politik/ku
Listiya Wardhani. “Implementasi bu-jokowi-polisikan-ketua-sayap-
Putusan Mahkamah Konstitusi partai-ini-tanggapan-gerindra.html.
Nomor: 30/PUU-XVI/2018 Menurut Labolo, Muhadam, and Teguh Ilham.
Sistem Hukum Di Indonesia,.” Partai Politik Dan Sistem Pemilihan
Jurnal Pembangunan Hukum Umum Di Indonesia: Teori, Konsep
Indonesia 1, no. 2 (May 29, 2019): Dan Isu Strategi. Jakarta:
182–93. Rajagrafindo Persada, 2017.

30 Putra Perdana Ahmad Saifulloh


Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

Mahfud MD, Moh. Politik Hukum Di Pantja Astawa, I Gede. Dinamika Hukum
Indonesia,. Jakarta: Rajawali Pers, Dan Ilmu Perundang-Undangan Di
2010. Indonesia,. Bandung: PT. Alumni,
Mandan, Arief Mudatsir. “Antara Jemaah 2008.
Dan Partai Politik: Dinamika Habitus “Piers Andreas Noak, Dewan Perwakilan
Kader Partai Keadilan Sejahtera Daerah (DPD) Republik Indonesia
Dalam Arena Politik Indonesia Pasca Dan Dilema Konstitusional Dalam
Pemilu 2004,.” Disertasi Doktor Sistem Parlemen, Jurnal Ilmu Politik
Sosiologi FISIP Universitas Sarathi, Vol.3, Februari 2016,” n.d.
Indonesia, 2011. “PSHK Sebaiknya Ormas Sayap Parpol
Media, Kompas Cyber. “Ini Hasil Lengkap Masuk RUU Ormas.” Accessed
Pemilu Legislatif 2019 yang December 18, 2020.
Ditetapkan KPU.” KOMPAS.com. https://www.beritasatu.com/nasional/
https://nasional.kompas.com/read/20 97937/pshk-sebaiknya-ormas-sayap-
19/05/21/05000061/ini-hasil- parpol-masuk-ruu-ormas.
lengkap-pemilu-legislatif-2019-yang- RI, DPR. “Risalah Rapat Pansus RUU
ditetapkan-kpu. Parpol DPR RI Dengan Menteri
Muhtadi, Burhanuddin. Dilema PKS: Dalam Negeri, Tanggal 3 Desember
Suara Dan Syariah,. Jakarta: 2007,.” Jakarta: Sekretariat Jenderal
Kepustakaan Populer Gramedia DPR RI, 2007.
(KPG), 2012. ——. “Risalah Rapat Pansus RUU Parpol
Nabilah, Dzihnatun. “Peran Organisasi DPR RI Dengan Menteri Dalam
Sayap Tidar (Tunas Indonesia Raya) Negeri, Tanggal 27 September
Dalam Perluasan Basis Massa Partai 2007,.” (Jakarta: Sekretariat Jenderal
Gerindra Di Jawa Tengah,.” DPR RI, 2007.
Semarang: Skripsi Jurusan Politik, ——. “Risalah Rapat Timsus/Timsin RUU
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Ormas DPR RI Dengan Kementerian
Sosial Universitas Negeri Semarang, Dalam Negeri, Dan Kementerian
2015. Hukum Dan HAM, Tanggal 9 April
Nasution, Abdul Haris. Sedjarah 2013,.” Jakarta: Sekretariat Jenderal
Perdjuangan Nasional Indonesia,. DPR RI, 2013.
Jakarta: Mega Book Store, 1966. Saifulloh, Putra Perdana. “Peran Perguruan
“Organisasi Sayap Parpol Tak Diatur Tinggi Dalam Menumbuhkan
Dalam RUU Ormas - Nasional Budaya Anti Korupsi Di Indonesia,.”
JPNN.Com.” Jurnal Hukum & Pembangunan 47,
https://www.jpnn.com/news/organisa no. 4 (December 29, 2017): 459.
si-sayap-parpol-tak-diatur-dalam- Saifulloh, Putra Perdana Ahmad.
ruu-ormas. “Kewajiban Partai Politik
Pamungkas, Sigit. Pemilu: Perilaku Berideologi Pancasila Ditinjau dari
Pemilih Dan Kepartaian,. Prinsip- Prinsip Negara Hukum
Yogyakarta: Institute for Democracy Indonesia.” Jurnal Pandecta FH
and Welfarism, 2010. Univ. Negeri Semarang, 11 (2016):
15.

Politik Hukum 31
Volksgeist
Vol. 3 No. 2 Desember 2020
DOI 10.24090/volksgeist.v3i2.3974

Sulistyo, Hemawan. Palu Arit Di Ladang


Tebu: Sejarah Pembantaian Massal
Yang Terlupakan (Jombang-Kediri
1965-1966),. Jakarta: Penerbit Pensil
324, 2011.
Susatyo, Rachmat. Pemberontakan PKI
Musso Di Madiun,. Bandung:
Koperasi Ilmu Pengetahuan Sosial,
2008.
VIVA, PT VIVA MEDIA BARU-.
“Organisasi Sayap PDIP Jawab
Tudingan Sandi soal Politik Uang,”
April 9, 2017.
https://www.viva.co.id/berita/politik/
903423-organisasi-sayap-pdip-
jawab-tudingan-sandi-soal-politik-
uang.
Wardhana, Allan Fatchan Gani, and Harry
Setyanugraha. “Pemberian Legal
Standing kepada Perseorangan atau
Kelompok Masyarakat dalam Usul
Pembubaran Partai Politik.” JURNAL
HUKUM IUS QUIA IUSTUM 20, no.
4 (October 2014): 523–44.

32 Putra Perdana Ahmad Saifulloh

Anda mungkin juga menyukai