6 Genetika Kelamin N Sitoplasmik + Soal
6 Genetika Kelamin N Sitoplasmik + Soal
GENETIKA KELAMIN
Sifat keturunan selain ditentukan oleh gen yang terdapat pada kromosom
tubuh/autosom ternyata ada pula gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin/gonosom.
Gen-gen yang terdapat/terangkai pada kromosom kelamin dinamakan gen terangkai
kelamin/ sex-linked genes. Gen terangkai kelamin dapat menentukan penentuan jenis
kelamin. Mekanisme penentuan jenis kelamin pada umunya ditentukan oleh faktor genetik,
oleh karena bahan genetik terdapat di dalam kromosom, maka perbedaan jenis kelamin
terletak dalam komposisi kromosom.
Umumnya tanaman tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena bunga jantan
dan bunga betina terdapat dalam tanaman yang sama (monoecious) atau mempunyai bunga
yang mengandung alat kelamin jantan dan betina (hermaphrodite). Meskipun demikian
terdapat tanaman yang dapat dibedakan jenis kelaminnya. Tanaman ini biasanya terpisah
menjadi tanaman jantan yang mempunyai benang sari saja dan bunga betina yang
mempunyai putik saja (dioecious). Sebagai contoh ialah tanaman salak (Zalaca sducalis)
dan Melandrium sp. Jenis kelamin tanaman dapat dikelompokkan kedalam tipe jenis
kelamin XY.
Pada tanaman tingkat tinggi, kromosom kelamin membedakan sifat jantan dan sifat
betina. Penampakan jenis kelamin dapat dikembangkan dengan manipulasi gen-gen pada
autosom, misalnya pada jagung menyebabkan malai berbiji dan tidak ada rambut tongkol
(tidak ada bunga betina). Individu betina memiliki sepasang kromosom-X yang disebut
dengan homogametik (XX). Individu jantan memiliki satu kromosom-X dan satu
kromosom-Y yang disebut heterogametik (XY).
PEWARISAN SITOPLASMIK
Sebegitu jauh pembicaraan kita tentang pewarisan sifat pada eukariot selalu
dikaitkan dengan gen-gen yang terletak di dalam kromosom/nukleus. Kenyataannya gen-
gen kromosomal ini memang memegang peranan utama di dalam pewarisan sebagian
besar sifat genetik. Meskipun demikian, sesekali pernah pula dilaporkan bahwa ada
sejumlah sifat genetik pada eukariot yang pewarisannya diatur oleh unsur-unsur di luar
nukleus. Pewarisan ekstranukleus, atau dikenal pula sebagai pewarisan sitoplasmik, ini
tidak mengikuti pola Mendel.
Pewarisan sifat sitoplasmik diatur oleh materi genetik yang terdapat di dalam
organel-organel seperti mitokondria, kloroplas (pada tumbuhan), dan beberapa komponen
sitoplasmik lainnya. Begitu juga virus dan partikel mirip bakteri dapat bertindak sebagai
pembawa sifat herediter sitoplasmik.
Sebenarnya tidak ada kriteria yang dapat berlaku universal untuk membedakan
pewarisan sitoplasmik dengan pewarisan gen-gen kromosomal. Namun, setidak-tidaknya
lima hal di bawah ini dapat digunakan untuk keperluan tersebut.
TUJUAN
Tujuan dari praktikum adalah agar mahasiswa dapat memahami genetika kelamin
dan pewarisan sitoplasmik melalui berbagai macam fenomena yang ada.
SOAL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN
GENETIKA KELAMIN DAN PEWARISAN SITOPLASMIK