Anda di halaman 1dari 8

TUGAS LITERASI JURNAL

HASIL PENELITIAN HERBAL UNTUK MENGATASI ATRITIS PADA MASA


KLIMATERIUM

Nama : Atika Dewi Yulyani

NIM : 1811060010

Semester :7

Mata Kuliah : Blok Asuhan Kesehatan Reproduksi Dan KB

Dosen Pengampu : Bu Khamidah Achyar, M.Keb

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
HASIL LITERASI JURNAL

1. Judul Penelitian : Pola Makan Dan Kadar Asam Urat Pada Wanita Menopause Yang
Menderita Gout Athritis Di Puskesmas Tikala Barumanado
Peneliti : Rudolf B. Purba, Fred Rumagit dan Novita P. Loleh
Terjemahan Abstrak :
Arthritis Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan pengendapan asam urat
pada persendian arthritis yang menyakitkan Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah
makanan yang dikonsumsi dan peningkatan risiko pada wanita setelah menopause. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan diet dengan kadar asam urat tinggi pada wanita
pascamenopause yang menderita gout arthritis di Puskesmas Tikala Baru. Jenis penelitian
observasional menggunakan cross desain bagian. Data primer dikumpulkan melalui wawancara
dan observasi menggunakan kuesioner, data sekunder diambil dari Puskesmas. Dari 39 responden
yang sering mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung sumber purin yaitu ayam, ikan,
bayam, tempe, tahu, bayam dan kacang-kacangan. Frekuensi sumber makanan purin untuk
mingguan tertinggi yaitu mengkonsumsi 3x per minggu dimana ada 14 (35,9%). Asupan protein
lebih banyak ada 34 orang (87,2%) dan asupan purin sebanyak 5 orang (12,8%). Ada yang
signifikan hubungan antara frekuensi mengkonsumsi makanan yang mengandung sumber purin
menjadi per minggu dengan kadar asam urat (ρ <0,01) pada wanita pascamenopause di kesehatan
sentra Tikala Baru Manado dan tidak ada hubungan antara karakteristiksubyek penelitian (asupan
protein, dan purin) dengan kadar asam urat.

2. Judul Penelitian : Literature Review Yang Berhubungan Dengan Rheumatoid Artritis


Pada Lansia.
Peneliti : Daryanti, Budi Widiyanto, Sudirman
Terjemahan Abstrak :
Pendahuluan: Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan
proses inflamasi kronis yang sistematis. Salah satu jenis rematik yang sering dijumpai pada usia
lanjut adalah artritis reumatoid. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi rheumatoid arthritis pada lansia berdasarkan Literature Review (LitRef). Metode:
Tinjauan pustaka diambil dari artikel jurnal yang dipublikasikan secara online yang terdiri dari
jurnal berbahasa Indonesia dan Inggris. Kriteria untuk mengambil artikel adalah yang sesuai
dengan kata kunci dan dipublikasikan minimal 2004-2019. Hasil: LitRef menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi Rheumatoid Aretitis pada lansia adalah (konsumsi obat-obatan,
menopause, patah tulang, usia, gaya hidup, obesitas, keturunan, pengetahuan, alkohol, nutrisi).

3. Judul Penelitian : Pengaruh Senam Ergonomik terhadap Nyeri Sendi Lansia Penderita
Gout Arthritis
Peneliti : Anis Risma Fadilah , Eka Novitayanti
Terjemahan Abstrak :

Gout Arthritis merupakan penyakit radang sendi yang dapat menimbulkan nyeri pada
persendian. Nyeri sendi dapat diatasi dengan terapi non-farmakologi aktivitas olahraga yaitu
senam ergonomik dapat digunakan sebagai latihan fisik untuk menurunkan nyeri. Jenis penelitian
ini menggunakan metode quasi-experiment dengan rancangan pre-test post-test with control
group. Sampel yang digunakan 36 responden yang mengalami nyeri sendi GA, sampel dibagi
menjadi 17 responden kelompok eksperimen dan 19 responden kelompok kontrol dengan teknik
pusposive sampling. Hasil penelitian ini dengan menggunakan Uji Mann-whitney adalah (P =
0.000) atau P < 0,05 berarti terdapat pengaruh senam ergonomik terhadap penurunan skala nyeri
sendi pada lansia penderita GA. Gerakan senam ergonomik, selain dapat mengaktifkan
metabolisme asam urat dan melenturkan sendi yang kaku, dalam senam ergonomik lansia juga
dilatih untuk dapat memunculkan respon relaksasi, sehingga pengeluaran endorphin menghambat
aktifitas trigger cell, maka gerbang subtansi gelatinosa tertutup dan impuls nyeri berkurang atau
sedikit di transmisikan ke otak, kondisi seperti ini dapat membuat lansia lebih rileks dan
mengurangi sensasi nyeri. Saran untuk peneliti selanjutnya lebih memperhatikan variabel perancu
seperti pola makan dan konsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi nyeri sendi GA.

4. Judul Penelitian : Pengaruh Kombinasi Terapi Akupresur Dan Pemberian Jus Sirsak
Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Penderita Atritis.
Peneliti : Yogi Utomo, Galih Setia Adi, Tresia Umarianti
Terjemahan Abstrak :
Artritis gout adalah penyakit yang disebabkan oleh penimbunan asam urat atau kristal
monosodium urat dalam jaringan, terutama pada jaringan penyambung. Penatalaksanaan
nonfarmakologi seperti terapi herbal dan komplementer adalah biasanya disarankan untuk
mengatasinya. Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Banyudono I menunjukkan
bahwa 64 (37,6%) klien di sana mengalami hiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menyelidiki pengaruh kombinasi terapi akupresur dan pemberian jus sirsak terhadap penurunan
asam urat kadar asam urat penderita arthritis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi
eksperimen dengan pre-test and post-test dengan desain kelompok kontrol. Populasinya 64 klien
di wilayah kerja Puskesmas Banyudono I. Teknik purposive sampling digunakan untuk
menentukan sampelnya. Responden penelitian berdasarkan Teori Roscoe 20:10 pada kelompok
perlakuan dan 10 pada kelompok kontrol. Hasil berpasangan Uji t pada kelompok perlakuan
menunjukkan bahwa p-value adalah 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Sementara itu, hasil dari uji
t independent pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapatkan nilai p-value sebesar
0,149 yaitu lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, kombinasi terapi akupresur dan pemberian
jus sirsak berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat, namun tidak ada perbedaan pengaruh
yang signifikan dari terapi akupresur dan pemberian jus sirsak antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol terhadap penurunan asam urat tingkat asam.

5. Judul Penelitan : Perbedaan Efektivits Kompres Hangat Kayu Manis Dan Kompres
Hangat Jahe Putih Terhadap Skala Nyeri Kadar Asam Urat Suhu Lokal Gout Atritis.
Peneliti : Nurul Hafiza, Yoga Pramana, Faisal Kholid Fahdi
Terjemahan Abstrak :
Penyakit gout arthritis menjadi fenomena masalah kesehatan yang cukup dominan. Gout
arthritis terjadi di sekitar sendi dengan membentuk monosodium urate yang dapat menimbulkan
rasa nyeri, peningkatan kadar asam urat dan suhu lokal. Selain menggunakan terapi farmakologi,
terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri, kadar asam urat dan suhu lokal yaitu
kompres hangat kayu manis dan kompres hangat jahe putih. Tujuan: Menganalisis perbedaan
efektivitas kompres hangat kayu manis dan kompres hangat jahe putih terhadap skala nyeri, kadar
asam urat, suhu lokal gout arthritis.
Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan jenis pre
test and post test nonequivalent control group pada 32 responden menggunakan teknik purposive
sampling. Instrumen penelitian menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), glukometer, dan
termometer infra merah, jenis analisis menggunakan uji T Berpasangan, uji Wilcoxon, dan uji
Mann Whitney.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan efektivitas kompres hangat kayu manis
dan kompres hangat jahe putih terhadap skala nyeri dengan nilai p = 0,119, suhu lokal = 0,100,
dan ada perbedaan pada variabel kadar asam urat dengan nilai p = 0,018. Kesimpulan: Tidak ada
perbedaan efektivitas kompres hangat kayu manis dan kompres hangat jahe putih terhadap skala
nyeri dan suhu lokal gout arthritis. Ada perbedaan efektivitas kompres hangat kayu manis dan
kompres hangat jahe putih terhadap kadar asam urat gout arthritis.

6. Judul Penelitian : Hubungan Status Gizi Dengan Gout Athritis Pada Lanjut Usia Di
Puskesmas Wawonasa Manado.
Penelitian : Oktavina J. Lumunon, Hendro Bidjuni, Rivelino Hamel
Terjemahan Abstrak :

Gout Arthritis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kronis konsentrasi
asam urat I dalam plasma. Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan
terjadi kelainan metabolism purin.Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir
dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilasinya.Status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.Tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan status gizi dengan gout arthritis pada lanjut
usia di Puskesmas Wawonasa Manado. Desainpadapenelitian iniadalahmetode observasional
analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh lanjut usia yang berkunjung di
Puskesmas Wawonasa Manado. Sampel menggunakan teknik pengambilan sampel ditentukan
secara purposif (purposive sampling). Sampel penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah
60 orang dengan rincian perempuan 45 orang dan laki-laki 15 orang. Data diolah secara univariat
dan bivariat dengan menggunakan program SPSS (Statistic Program for Social Science) melalui
perhitungan Chi Square pada tingkat kemaknaan 95% (α0,05). Hasil menunjukkan, ada hubungan
antara status gizi dengan gout arthritis karena nilai yang diperoleh ρ 0,048.Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah ada hubungan antara status gizi dengan gout arthritis pada lanjut usia di
wilayah kerja Puskesmas Wawonasa Manado. Saran bagi lanjut usia disarankan untuk melakukan
pemeriksaan gout arthritis secara rutin/sebulan sekali.
7. Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri (Apium Graveolens L.)
Terhadap Kadar Asam Urat pada Penderita Gout Artritis di
Rasau Jaya
Penelitian : Usman, Ika Prasetya, Gusti Jhoni Putra, Wuriani
Terjemahan Abstrak :

Gout sering dialami oleh orang dewasa disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi
makanan tinggi purin. Air rebusan seledri yang mengandung apiin dan apigenin dipercaya dapat
menurunkan kadar asam urat secara alami tanpa menimbulkan efek samping. Selain itu,
kemudahan dalam mendapatkan dan mengaplikasikan seledri menjadikan seledri obat alternatif
tradisional dalam penurunan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian air rebusan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada penderita
gout di wilayah kerja Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Puskesmas Rasau Jaya. Penelitian ini
menggunakan rancangan quasi eksperiment dengan rancangan non-equivalent pre-test and post-
test control group design. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 64
responden yang dibagi menjadi dua kelompok. Analisa menggunakan uji Independent t-test. Hasil
kadar asam urat pada kelompok intervensi didapatkan p value=0.002, sedangkan kadar asam urat
pada kelompok kontrol didapatkan p value=0.496. Perbandingan antara kelompok kontrol dan
intervensi memiliki nilai signifikansi p value 0.001. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat
pengaruh pemberian air rebusan seledri (Apium graveolens L.) terhadap kadar asam urat pada
penderita gout di Rasau Jaya, sehingga pemberian air rebusan seledri (apium graveolens L.) ini
dapat diaplikasikan sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam menangani masalah asam urat.

8. Judul Penelitian : Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gout Athritis Terhadap


Perilaku Pencegahan Gout Athritis Pada Lansia
Peneliti : Firman Ardhiatma, Ani Rosita, Rista Eko Muji Lestariningsih
Terjemahan Abstrak :

Gout arthritis adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi, penyakit ini paling sering menyerang pria usia pertengahan sampai usia lanjut dan
wanita pasca menopause. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan Antara
Pengetahuan Lansia Tentang Gout Arthritis Terhadap Perilaku Pencegahan Gout Arthritis Pada
Lansia di Posyandu Budi Mulia Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Desain
penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasi
penelitian Seluruh lansia di Posyandu Budi Mulia Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten
Ponorogo Sedangkan Sampel penelitian sebagian lansia yang berada di Posyandu Budi Mulia
Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. Teknik pegambilan sampel adalah Accidental
sampling, jumlah sampel sebanyak 20 responden Variabel independent adalah Pengetahuan lansia
tentang gout arthritis, sedangkan variabel dependent nya perilaku pencegahan lansia pada gout
arthritis. Uji statistik Sperman Rank. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya
responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 8 responden (40,0%), dan setengahnya
responden 10 responden (50,0%) mempunyai perilaku baik terhadap pencegahan gout arthritis.
Berdasarkan hasil uji statistik Sperman Rank didapatkan hasil ρ=0,001 ρ.

9. Judul Penelitian : Rebusan Daun Salam Untuk Penurunan Kadar Asam Urat Dan
Intensitas Nyeri Athritis Gout Di Puskesmas Andalas Padang
Peneliti : Ayuro Cumayunaro
Terjemahan Abstrak :
Arthritis gout merupakan peradangan pada sendi yang disebabkan oleh peningkatan kadar
asam urat dalam darah, karena terganggunya metabolisme purin dalam tubuh yang ditandai
dengan nyeri sendi, sehingga dapat mengganggu aktivitas penderita. Salah satu terapi non
farmakologi untuk menurunkan kadar asam urat dan intensitas nyeri dapat digunakan pengobatan
alami yang berasal dari tumbuhan, yaitu daun salam. Daun salam mengandung senyawa
flavonoid, tanin, tritepen, polifenol, alkaloid, steroid, sitral dan euguol yang bekerjasama untuk
menurunkan kadar asam urat dan mengurangi nyeri juga sebagai anti inflamasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap kadar asam
urat dan intensitas nyeri pada pasien dengan arthritis gout di Puskesmas Andalas Padang. Jenis
penelitian ini adalah Pre-Experiment denganpendekatan one grouppretest-postest menggunakan
teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengukur kadar asam urat menggunakan blood uric acid dan intensitas nyeri
menggunakan numeric rating scale.Perlakuan diberikan 2 kali sehari selama 7 hari, penelitian
dilakukan pada tanggal 25 Agustus-4 September 2016. Berdasarkan hasil penelitian terdapat
perbedaan rata-rata kadar asam urat dan intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian air
rebusan daun salam. Dari hasil analisa data dengan menggunakan paired sample t-test didapatkan
p value0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam
terhadap kadar asam urat dan intensitas nyeri pada pasien dengan arthritis gout. Untuk itu,
dibutuhkan penelitianlebih lanjut tentang manfaat lain dari air rebusan daun salam.

10. Judul Penelitian : Kompres Jahe Hangat dapat Menurunkan Intensitas Nyeri pada Pasien
Gout Artritis.
Peneliti : Radhika Radharani
Terjemahan Abstrak :
Latar Belakang: Gout artritis adalah suata proses peradangan karena terjadinya peradangan di
sekitar sendi. Salah satu terapi non-farmakologi pada pasien gout artritis adalah dengan
memberikan kompres jahe hangat. Efek panas dari kompres jahe hangat akan menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke tubuh dengan rasa sakit yang
mengakibatkan penurunan rasa sakit Tujuan : mengetahui lebih lanjut tentang kompres jahe
hangat yang dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien gout artritis. Metode : Menggunakan
studi literatur dari jurnal baik nasional maupun internasional dengan cara meringkas topic
pembahasan dan membandingkan hasil yang disajikan dalam artikel. Hasil : Kompres jahe hangat
dapat mengurangi nyeri pada gout artritis. Kompres jahe hangat adalah pengobatan tradisional
atau terapi alternatif untuk mengurangi nyeri gout artritis. Jahe mengandung enzim
siklooksigenasi yang dapat mengurangi peradangan pada pasien dengan gout artritis , selain itu
jahe juga memiliki efek farmakologis berupa sensasi panas dan pedas, di mana panas ini dapat
meredakan rasa sakit, kekakuan dan kejang otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah,
manfaat maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit setelah aplikasi kompres jahe hangat di
lokasi nyeri. Kesimpulan : Kompres jahe hangat dapat mengurangi nyeri radang pada pasien gout
artritis. Kompres jahe adalah pengobatan tradisional atau terapi alternatif untuk mengurangi nyeri
radang sendi gout. Kompres jahe hangat mengandung enzim siklooksigenase yang dapat
mengurangi peradangan dan nyeri pada penderita gout artritis.

Anda mungkin juga menyukai