SKT Minggu 15
SKT Minggu 15
Pertemuan ke 15
Perancangan Kontrol
Safira Firdaus Mujiyanti, S.T. M.T.
Agenda
Ada berapa kontrol yang dapat dipasang pada beberapa proses di atas?
1. Control Degree of Freedom (CDOF)
DOF merupakan jumlah variabel bebas, dimana didapatkan dari jumlah semua
variabel yang belum diketahui, dikurangi dengan persamaan yang independen
Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mencari nilai CDOF ini.
(Stephanopoulos, 2003)
Dengan :
𝑁𝑏𝑣 = number of boundary variables
𝑁𝑏𝑒𝑠 = number of boundary equations at steady state
𝑁0 = number of independent hold-ups that cannot be determined at steady state (e.g. liquid level in a tank
cannot be determined at steady state as the steady state models do not usually contain accumulation terms
that do not influence steady state mass and energy balances)
Regulatory control yang dipasang biasanya menggunakan kontrol konvensional yaitu kontrol PID
Urutan perancangan kontrol pada proses yang komplek biasanya dimulai dari proses pertama
yang terletak di sebelah kiri jika pada gambar PFD.
Urutan variabel kontrol berdasarkan yang paling cepat responnya adalah :
1. Flow
2. Level
3. Pressure
4. Temperature
5. Komposisi
3. Regulatory Control (Kontrol PID)
Supervisory control biasanya digunakan untuk mengontrol proses yang lebih komplek. Di era modern
ini, supervisory control bisa dilakukan oleh DCS.
Dengan adanya supervisory control, maka kerja dari regulatory control bisa terawasi, apabila dirasa
kurang optimal maka supervisory control dapat memberikan nilai setpoint (SP) yang optimal pada
regulatory control.
Begitu juga apabila pihak management ingin mengoptimalkan profit dari
produksi, maka DCS juga bisa melakukan fungsi optimisasi, kemudian akan
ditindaklanjuti oleh supervisory control untuk mencapai tujuan tersebut.
Salah satu metode kontrol yang bisa mewakili fungsi supervisory control dan
optimisasi adalah MPC (Model Predictive Control).
Case Study based on Problem Solving
Diberikan suatu PDF Gas Sweetening System. Dalam
proses ini feed yang merupakan sour gas berasal dari
production well sehingga tidak bisa dikontrol dan
jumlahnya tidak menentu, maka tahap yang dilakukan
adalah :
1. Merancang sistem kontrol pada proses ini, kontrol PID
dan boleh ditambah kontrol proses yang lain (Dari
matkul Teknik Otomasi, Sistem Instrumentasi Industri,
serta materi CDOF)
2. Merancang sistem safety pada proses ini (Dari matkul
Sistem Instrumentasi Industri)
3. Menganalisis AI, AO, DI, DO pada proses yang anda
rancang, serta memberikan alamat untuk setiap input
dan output
4. Membuat cause-effect matrix dari proses yang anda
rancang
5. Merancang diagram blok pada DCS
6. Membuat tampilan HIS (Human Interface System)
Case Study based on Problem Solving
Instruksi
Silahkan dikerjakan berkelompok (Sesuai kelompok praktikum)
Buatlah laporan dengan isinya menjawab dari setiap langkah yang diinstruksikan
Pada bagian lampiran, diberikan jobdesk dari masing-masing anggota kelompok..
Laporan dikumpulkan dalam format PDF.
Untuk poin 1-4 dikerjakan semua
Untuk poin 5 bisa memilih equipment untuk dirancang diagram bloknya dalam DCS
Thank You
Safira Firdaus Mujiyanti, S.T., M.T.