Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI

DALAM BIDANG BIOMEDIS

STEFANI ELZA ANGGRAINI

2011004

PRODI SAINS BIOMEDIS

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG

JAWA TENGAH
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................ii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................iii

BAB I (Pendahuluan)

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................1

1.3 Manfaat ..............................................................................................................1

BAB II (Pembahasan)

2.1 Pengertian Teknologi Kesehatan ........................................................................2

2.2 Sejarah Perkembangan Teknologi Kesehatan .....................................................3

2.3 Pengaruh Pengembangan Teknologi...................................................................4

BAB III (Penutup)

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................6

3.2 Saran ..................................................................................................................6

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi sangat berkembang dengan
begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah
merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Secara umum teknologi informasi adalah
studi tentang penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-
kata, bilangan maupun gambar. Kemajuan teknologi informasi memiliki banyak manfaat
bagi berbagai bidang kehidupan, terutama pada bidang kesehatan. Kemajuan teknologi
informasi dibidang kesehatan ini terbukti dari ditemukannya berbagai alat yang sangat
membantu dalam bidang perorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian dari
ilmu kesehatan itu sendiri. Dengan adanya pengembangan teknologi informasi juga memberi
dampak yang cukup besar pada perkembangan pelayanan kesehatan baik pada bidang kuratif
maupun preventif.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk mengetahui apa yang disebut teknologi kesehatan, sejarah singkat
perkembangan teknologi kesehatan serta pengaruh pengembangan tekonologi informasi
dalam bidang kesehatan terutama biomedis.

1.3 Manfaat
 Bagi penulis. Penulis dapat mengetahui sejarah dan pengaruh perkembangan
teknologi informasi terutama dalam bidangnya yaitu sebagai seorang biomedis, serta
guna sebagai pemenuhan tugas yang diberikan kepada penulis.
 Bagi ilmu pengetahuan. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang
semakin baik, memicu banyaknya ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh dari masing-
masing teknologi.
 Bagi masyarakat umum. Dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
pentingnya pengembangan teknologi informasi dibidang kesehatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi Kesehatan


Teknologi secara harafiah berasal dari bahasa latin “textere” yang berarti menyusun
atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada panggunaan
mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Munurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancanan atau desain untuk alat bantu
tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai
suatu hal yang diinginkan. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan
sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Secara umum teknologi dibagi atas teknologi informasi dan komunikasi, dalam
penerapannya dibidang kesehatan teknologi dijelaskan dalam teknologi kesehatan. Menurut
Feeny (1986), teknologi kesehatan didefinisikan sebagai perangkat teknik-teknik, obat-
obatan, prosedur yang digunakan oleh profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan
medis kepada perorangan dan pelayanan kesehatan di masyarakat. Dalam UU RI No.39 tahun
2009 ayat (2) disebutkan bahwa teknologi kesehatan mencangkup segala metode dan yang
digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit, meringankan
penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil komplikasi dan memulihkan
kesehatan setelah sakit.
Teknologi kesehatan dibagi dalam 5 kelompok sebagai berikut :
a. Obat-obatan, meliputi bahan-bahan kimia dan subtansi biologis yang dipakai untuk
dimakan, dioleskan, maupun diinjeksikan kedalam tubuh manusia untuk kepentingan
medis.
b. Alat (device), meliputi alat-alat khusus untuk diagnostik maupun terapi.
c. Prosedur bedah dan medis atau kombinasinya yang seringkali sangat kompleks.
d. Sistem penunjang atau support system, adalah teknologi yang digunakan untuk
memberikan pelayanan medis di rumah sakit.
e. Sistem organisasional, adalah teknologi yang digunakan untuk menjamin
penyampaian pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Dengan kemajuan teknologi dibidang kesehatan dapat memudahkan penyebaran


informasi kesehatan dan kemajuan dalam segi pengobatan. Seiring dengan perkembangan

2
zaman menuju arah yang lebih modern maka teknologi yang sudah ada harus terus
dikembangkan agar tetap sesuai dengan pergerakan zaman guna memenuhi kebutuhan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat itu sendiri. Proses pengembangan teknologi dibagi menjadi :
a. Teknologi bakalan (emerging technology) adalah teknologi yang sedang diterapkan
dalam taraf pengembangan di laboratorium inkubator atau sedang dalam uji coba
laboratorium.
b. Teknologi baru (new technology). Teknologi baru secara fundamental berbeda dengan
teknologi yang sudah ada sebelumnya. Teknologi ini biasanya menunjukan perbaikan
dalam diagnosis dan ketepatan diagnosis, demikian juga memberikan teknologi terapi
yang baru.

2.2 Sejarah Perkembangan Teknologi dalam Bidang Kesehatan


Pada masa sebelum abad ke-20 M, teknik pengobatan masih bergantung pada teknik
pengobatan yang ditemukan ilmuwan-ilmuwan Arab jauh sebelumnya. Dalam teknik
pembedahan sebut saja Abu Qasim Al-Zahrawi yang hidup sekitar abad ke-10 M, penemu
alat-alat bedah. Alat-alat temuan Al-Zahrawi antara lain adalah pisau bedah, benang penjahit
bekas bedah, alat suntik, dan sebagainya. Tidak hanya peralatannya saja, prosedur
pembedahan pada masa itu juga telah ia kembangkan. Salah satu contoh prosedur yang
digagas Al-Zahrawi adalah mengikat organ tubuh untuk mencegah pendarahan. Selain
itu, ia menggunakan benang yang dikembangkannya untuk menjahit luka pascabedah. Hal
tersebut akan dapat membuat pendarahan berhenti dan segera membeku. Penemuan-
penemuan Al-Zahrawi merupakan fondasi dari teknik biomedis awal yang sangat bermanfaat
dan terus digunakan selama berabad-abad. Pengetahuan dasar tentang gelombang
elektromagnetik merupakan fondasi dari pengembangan perangkat-perangkat yang nantinya
akan dimanfaatkan dalam bidang Biomedis.
Penemuan pertama yang langsung dapat dihubungkan dengan teknik biomedis adalah
penemuan sinar-X (X-rays) oleh Wilhelm Conrad Röntgen. Röntgen adalah fisikawan asal
Jerman yang merupakan profesor fisika Würzburg University. Penemuan penting lainnya
dalam bidang biomedis adalah penemuan mekanisme elektrokardiogram (EKG) oleh Willem
Einthoven. Einthoven adalah seorang fisiolog asal Belanda yang lahir pada tahun 1860 di
Semarang, Jawa, Indonesia, yang dulunya merupakan wilayah bagian Hindia Belanda.
Sejarah teknologi biomedis berlanjut ke penemuan elektroensefalograf (EEG) yang dibuat

3
oleh Hans Berger, dari Universitas Jena di Austria, pada tahun 1924. EEG adalah alat yang
digunakan untuk mengukur dan merekam aktivitas elektris dari otak.
Salah satu alat terpenting lainnya dalam dunia penelitian biomedis adalah penemuan
mikroskop elektron pada awal tahun 1930-an oleh dua kelompok yang berbeda di Jerman.
Kelompok pertama adalah Hans Herman Knoll dan Ernst Ruska dari Universitas Berlin
sedangkan kelompok kedua adalah Reinhold Rüdenberg dari Siemens-Schuckert, sebuah
perusahaan peralatan elektronik pada masa itu.
Pada tahun 1952, perhatian paling utama dari penelitian kardiologi adalah penemuan
alat pacu jantung pertama (cardiac pacemaker). Alat tersebut dibuat oleh Paul Maurice Zoll,
seorang Amerika, yang bekerja pada Beth Israel Hospital di Boston. Dalam
pengembangannya, Dr. Zoll bekerjasama dengan para insinyur dari Electrodyne Company.
Alat pacu jantung yang dibuat saat itu adalah external pacemaker yang menstimulasi detak
jantung melalui elektroda besar yang diletakkan di dada. Alat pacu yang sepenuhnya ditanam
di dalam tubuh adalah pacemaker yang dibuat pada 1958 dan 1959 oleh Wilson Greatbatch
dan William M. Chardack. Dalam bidang teknologi pencitraan pada ditemukannya ultra-
sound tidak dapat diindahkan dari sejarah. Pada akhir 1940- an dan tahun 1950-an, sejumlah
kelompok di berbagai negara, antara lain Jepang, Austria, Perancis, dan Amerika Serikat,
memprakarsai pembuatan teknik pencitraan medis menggunakan ultrasound. Teknik ini
menggunakan suara frekuensi tinggi yang akan merefleksikan struktur dalam tubuh. Sebagai
pionir dari teknologi cross-sectional imaging, teknik yang yang saat ini dikenal sebagai
ultrasonografi banyak digunakan untuk mengembangkan teknologi
lanjut berikutnya.

2.3 Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dalam Bidang Biomedis


Ilmu Biomedis adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan azas-azas dan
pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam (Biologi, Kimia dan Fisika) untuk menjelaskan
fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan organisme utuh, dan berhubungan
dengan penyakit dan pengembangan bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati dan
memulihkan kerusakan akibat penyakit. Penelitian dalam ilmu biomedis ini dapat dibagi
menjadi dua kategori umum yaitu evaluasi pengobatan baru untuk keamanan dan
keberhasilan dalam hal uji klinis, dan semua penelitian lain yang memberikan kontribusi
untuk pengembangan pengobatan baru. Demikian luas cakupan ilmu biomedis sehingga

4
terbuka peluang bagi semua disiplin ilmu untuk mempelajarinya dan membantu memecahkan
masalah yang ada pada bidang kesehatan baik dari segi material maupun sampai proses
rehabilitasi.
Dalam penerapannya, ilmu biomedis masa kini memanfaatkan berbagai teknologi /
peralatan elektronik dalam melakukan penanganan medis. Beberapa peralatan yang sudah
umum digunakan saat ini antara lain adalah elektrokardiogram (ECG/EKG) yang digunakan
untuk mengukur detak jantung, elektroensefalogram (EEG) yang digunakan untuk mengukur
aktivitas gelombang otak, mesin sinar-X yang digunakan untuk melihat bagian struktur
bagian dalam tubuh, alat Ultrasonography (USG) yang biasa digunakan untuk melihat kondisi
perut seorang ibu yang sedang mengandung, dan masih banyak lagi.

Contoh penemuan teknologi terbaru dibidang biomedis


1. MelaFind : scanner kanker kulit berbasis gelombang elektromagnetik
Alat ini berfungsi sebagai detektor yang mempu membedakan tahi lalat yang tidak
berbahaya dengan kenker kulit (melanoma), sejenis kanker mematikan yang
menyerang kulit dan memiliki bentuk mirip tahi lalat. Peralatan ini memanfaatkan
teknologi fotografi dengan berbagai jenis panjang gelomban elektromagnet.
2. Aspirin Elektrik
Sakit kepala dan migran umumnya dapa diredakan dengan aspirin. Kini ilmuan
berhasil mengembangkan perangkat kesehatan canggih yang mempu melawan rasa
sakit akibat migran dan sakit kepala. Alat ini berupa pemancar sinyal listrik kecil yang
dapat diimplankan pada kranial (tengkorak), khususnya pada bagian rahang yang
bergusi.
3. Plester Anti Diabetes
Pengontrolan kadar glukosa pada penderita diabetes melitus umumnya dilakukan
dengan menggunakan test darah secara berkala. Hal tersebut sangat mengganggu
kenyamanan dan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terinfeksi berbagai jenis
mikroba penyebab penyakit. Namun, Echo Therapeutic, sebuah perusahaan penyedia
alkes berhasil mengembangkan plester anti diabetes. Plester tersebut dapat
ditempelkan pada kulit dan biosensornya akan mendeteksi perubahan biokimiawi
pada kulit akibat fluktuasi kadar gula darah. Informasi yang didapat akan dikirimkan
secara nirkabel menuju monitor khusus.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa teknologi diterapkan di berbagai bidang
dan salah satunya dibidang kesehatan sehingga munculan istilah teknologi kesehatan.
Teknologi kesehatan yaitu seprangkat teknik-teknik, obat-obat, prosedur yang digunakan oleh
profesional kesehatan dalam memberikan pelayanan medis kepada perorangan dan pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Teknologi kesehatan mempunyai peran yang sangat penting, terutama dalam
memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
informasi seakan telah membuat standart baru yang harus dipenuhi. Tidak dapat dipungkiri
bahwa kemajuan teknologi memberi banyak pengaruh pada bidang kesehatan. Dengan
kemajuan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan yang besar di masyarakat.

3.2 Saran
Sebaiknya pengembangan teknologi dibidang kesehatan dilakukan beriringan dengan
pelatihan tenaga ahli guna supaya pengembangan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan
dengan seharusnya, juga sebagai insan terpelajar sepatutnya kita mampu untuk turut berperan
dalam mengembangkan teknologi terutama dalam bidang kesehatan.

6
DAFTAR PUSTAKA

 Jatmiko, wisnu dkk. 2013. Teknik Biomedis Teori dan Aplikasi. Depok: Universitas
Indonesia.
 Anonym. (n.d). Implementasi Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan. Retrieved
from www.academia.edu . Diakses pada tanggal 27 September 2020.
 Idzamdewandaru. 2016. Teknologi di Bidang Kesehatan. Retrieved from
https://idzamdewandaru.wordpress.com/2016/11/14/makalah-teknologi-di-bidang-
kesehatan/amp/#aoh=16011736329204&amp_ct=1601173643976&referrer=https%3
A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s . Diakses pada tanggal
27 September 2020.

ii
LAMPIRAN

Alat ECG
Alat EEG

Alat dengan Sinar-x


Alat USG

Aspirin Elektrik
Plester Anti Diabetes

Alat MelaFind scanner


iii

Anda mungkin juga menyukai