Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MERISA APRILIANTI

NPM : 701180031

MATA KULIAH : KEPERAWATAN JIWA II

Resume Sesi Ke-3

PSIKODINAMIKA DAN PSIKOPATOLOGI TERJADINYA GANGGUAN JIWA

Pengertian gangguan Jiwa

American psychiatric Association 1994 mendefinisikan gangguan jiwa sebagai suatu sindrom atau pola
psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan
adanya distress misalnya gejala nyeri atau disabilitas yaitu kerusakan pada satu atau lebih area fungsi
yang penting atau disertai peningkatan risiko kematian yang menyakitkan nyeri disabilitas atau sangat
kehilangan kebebasan (Sheila L Videbeck, 2008).

Menurut Depkes RI 2000 gangguan jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada fungsi jiwa misalnya menimbulkan penderitaan pada individu atau hambatan
dalam melaksanakan peran sosial dan merupakan suatu perubahan dalam fungsi jiwa baik dalam proses
berpikir kemampuan maupun tindakan yang mengakibatkan gangguan dalam peran sosial.

Teori terjadinya gangguan kesehatan jiwa menurut psychobiology

sistem saraf pusat terdiri dari otak, medula spinalis dan saraf yang mengontrol gerakan volunter.
struktur otak dibagi menjadi serebrum batang otak cerebellum dan sistem limbik menurut Louis (2000).

A. Serebrum dibagi menjadi dua hemisfer, hemisfer kiri otak mengontrol sisi kanan tubuh dan
merupakan pusat pemikiran logis dan fungsi analitis seperti membaca menulis dan tugas matematika.
hemisfer kanan otak merupakan pusat berpikir kreatif intuisi dan kemampuan artistik serta mengontrol
Sisi kiri tubuh. hemisfer serebrum masing-masing dibagi menjadi 4 lobus yakni lobus frontalis Parietalis,
temporalis dan oksipitalis. beberapa fungsi berbeda-beda di antara tiap lobus. Lobus frontalis
mengontrol organisasi pikiran Gerakan tubuh memori emosi dan perilaku oral kelainan pada lobus
frontalis dikaitkan dengan skizofrenia defisit perhatian atau gangguan hiperaktivitas dan demensia.

Lobus parietalis menginterpretasi sensasi rasa dan sentuhan serta membantu dalam orientasi ruang.
lobus temporalis merupakan pusat sensasi pendengaran memori dan ekspresi emosi. lobus oksipitalis
membantu dalam mengkoordinasi penyusunan bahasa dan interpretasi visual seperti persepsi yang
dalam.

B. Cerebellum
Cerebellum terletak di bawah cerebrum dan merupakan pusat koordinasi gerakan dan penyesuaian
postura. cerebellum menerima dan mengintegrasi informasi dari semua area tubuh seperti otot sendi
organ dan komponen lain sistem saraf pusat.

C batang otak

Batang otak meliputi otak tengah pons dan medula oblongata serta nukleus saraf kranial ke- 3 sampai
ke-12. medula yang terletak di puncak medula spinalis berisi pusat vital untuk fungsi pernapasan dan
kardiovaskular. otak tengah mempengaruhi aktivitas motorik tidur kesadaran dan kewaspadaan.

D. sistem limbik

Sistem limbik merupakan area otak yang terletak di atas batang otak yang terdiri dari talamus
hipotalamus hipokampus dan amigdala. thalamus mengatur aktivitas sensasi dan emosi hipotalamus
terlibat dalam pengaturan suhu tubuh mengontrol nafsu makan fungsi endokrin dorongan seksual dan
perilaku impulsif yang terkait dengan perasaan marah mengamuk dan gembira hipokampus dan
amigdala terlibat dalam bangkitan emosi dan memori. gangguan sistem limbik menyebabkan Berbagai
gangguan jiwa seperti kehilangan memori pada penderita demensia atau pengontrolan emosi dan
impuls yang buruk pada perilaku Maniak atau psychotic.

Neurotransmitter adalah suatu zat kimia yang berfungsi sebagai perantara dalam penghantaran impuls
saraf dari neuron presinaptik ke neuron posinaptik. kategori utama neurotransmitter yaitu

A. Kolinergik yaitu asetilkolin fungsi sebagai perangsang tidur dan bangun tidur, persepsi nyeri, gerakan
memori dan koordinasi

B monoamin

1.norepinefrin berfungsi sebagai perangsang pernapasan dan ansietas

2. Dopamin berfungsi sebagai perangsang regulasi gerak dan koordinasi emosi

3. serotonin berperan pada bangun tidur, nafsu makan Alam perasaan dan persepsi nyeri

4.Histamin berfungsi sebagai neurotransmitter dan neuromodulator

Neuro endokrinolog

i sistem endokrin terdiri dari kelenjar -kelenjar endokrin. kelenjar endokrin atau kelenjar buntu
merupakan suatu kelenjar yang tidak memiliki saluran pelepasan untuk mengeluarkan hasil sekresi atau
penggetahan nya keluar dari tubuh kelenjar. Sekret atau getah yang diproduksi oleh kelenjar yang
disebut hormon karena tidak memiliki saluran pelepasan maka hormon ini langsung merembes ke
peredaran darah limfa dan cairan tubuh dari sel sampai ke sel target atau sasaran.

Proses terjadinya stres secara fisiologis


ketika stressor fisik bertindak atas tubuh sistem sensorik saraf somatik dipicu melalui stimulasi dari
tubuh saraf sensorik kemudian secara dramatis mengurangi kemampuan penghalang darah otak
termasuk hormon yang memasuki otak dari aliran darah jika respon stres berlanjut dan menjadi kronis di
dalam sistem saraf pusat akibatnya akan memiliki efek yang parah pada kesehatan mental seseorang
ketika stessor bertindak atas tubuh sistem endokrin dipicu oleh pelepasan neurotransmiter dan sistem
saraf otomatis ini akan cepat memberikan sinyal kepada korteks adrenal untuk melepaskan
kortikosteroid kortisol dan hormon kortikotropin Releasing atau CRH langsung ke dalam aliran darah dan
biasanya individu akan terjadi cemas stres dan depresi

Anda mungkin juga menyukai