Anda di halaman 1dari 4

1.

Analisis terhadap masing-masing teori yang ada

Jawab :
1. Teori Malthus
Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk adalah akibat dari proses pembangunan.
Namun pertambahan penduduk tidak bisa terjadi tanpa peningkatan kesejahteraan
yang sebanding. Malthus beranggapan bahwa bahan makanan penting untuk
keberlangsungan hidup, nafsu manusia tidak dapat ditahan dan pertumbuhan
penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Teori Malthus menekankan pada
pentingnya keseimbangan antara pertambahan jumlah penduduk dengan persediaan
bahan pangan. Teori Malthus mempermasalahkan lingkungan alam yang tidak mampu
menyediakan dan mencukupi kebutuhan jumblah penduduk yang terus bertambah dan
semakin banyak.
2. Aliran Neo-Malthusian
Teori ini sangat menganjurkan mengurangi jumlah penduduk dengan cara-cara
preventive check yaitu menggunakan alat kontrasepsi.
3. Marxist
Teori ini kesempatan kerjalah yang menekan pertumbuhan penduduk di suatu negara.
Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi
menurut teori Marxist tidak perlu diadakannya pembatasan penduduk.
4. Kontemporer (Fisiologi, Sosial Ekonomi, Teknologi)
 Teori fisiologi dan Sosial Ekonomi
Pendapat John Stuart Mill :
- Laju pertumbuhan penduduk melampaui pertumbuhan makanan
- Manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya
- Manusia dengan produktifitas tinggi, cenderung ingin keluarga kecil
- Standart of living adalah determinan bagi fertilitas
- Kekurangan pangan dapat diatasi dengan migrasi dan impor

Pendapat Arsense Dumont :


Kecenderungan seseorang untuk meraih tempat yang lebih tinggi. Teori ini
mencermikan sifat manusia yang tidak mudah puas dan bisa dibilang serakah.
Bisa kita lihat, banyak orang tua yang memaksa anak-anaknya untuk bersekolah
setunggi-tingginya untuk mendapatkan jabatan yang tinggi nantinya saat
memasuki lingkungan kerja.

Pendapat Emile Durkheim.


Durkheim menekankan perhatiannya pada keadaan akibat dari adanya
pertumbuhan penduduk yang tinggi (Weeks, 1992). Ia mengatakan, akibat dari
tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara penduduk
untuk dapat mempertahankan hidup

Pendapat Michael Thomas Sadler


Sadler mengemukakan, bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah
penduduk yang ada di suatu wilyah atau negara. Jika kepadatan penduduk tinggi,
daya reproduksi manusia akan menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk
rendah, daya reproduksi manusia akan menungkat

Pendapat Doubleday
Doubleday berpendapat bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik
dengan bahan makanan yang tersedia. Jadi kenaikan kemakmuran menyebabkan
turunnya daya reproduksi manusia. Jika suatu jenis makhluk diancam bahaya,
mereka akan mempertahankan diri dengan segala daya yang mereka miliki.
Mereka akan mengimbanginya dengan daya reproduksi yang lebih besar

 Teori teknologi
Teori ini dimotori oleh Herman Khan, ia berpendapat bahwa kemiskinan yang terjadi
di negara berkembang akan dapat diatasi jika negara maju dapat membantu daerah
miskin, sehingga kekayaan dan kemampuan daerah hidup itu akan didapatkan oleh
orang-orang miskin. Ia beranggapan bahwa teknologi maju akan mampu melakukan
pemutaran ulang terhadap nasib manusia pada suatu masa yang disebut Era Substitusi.

5. Teori Sosiologis
 Pendapat menurut Mougeolle
 “Masyarakat manusia meskipun volume maupun kepadatannya bertambah,
ternyata mengalami suatu kemajuan yaitu dalam bentuk perkembangan pembagian
kerja, meluasnya kontak antara tiap-tiap individu, dan meningkatnya koordinasi
kegiatan individual; inovasi teknik semakin menonjol serta terciptanya kondisi-
kondisi lain yang mantap. Semua itu menyebabkan kondisi sosial akan mencapai
taraf yang lebih tinggi, peradaban lebih berkembang ke arah yg positif”
 Coste
“evolusi sosial yang aktual pada hakikatnya merupakan akibat daripada
pertumbuhan penduduk dan peningkatan kepadatannya”
 Dupreel
pertumbuhan penduduk akan membawa berbagai pengaruh seperti mobilitas
sosial, meluasnya kontak-kontak pribadi dan stimulasi sosial maupun intelektual,
demikian juga akan terjadi perubahan yang dititik beratkan kepada masa yang
akan datang; disamping itu harapan manusia akan lebih optimis dan kemajuan
teknologi maupun inovasi akan semakin berkembang”.
 Nitti
“turunnya fertilitas utamanya di negara-negara yang secara ekonomis sudah maju
terjadi bersamaan dengan perubahan lingkungan sosial . Diversifikasi
(penganekaragaman) kegiatan manusia dimana kemampuannya yang semakin
meningkat, perhatiannya lebih diarahkan kepada kesejahteraan, dan semakin
banyaknya lapangan kerja untuk wanita. Sikap masyarakat lebih condong
mengurangi besarnya keluarga, dapat dikaitkan dengan prosedur urbanisasi dan
semakin menonjolnya semangat berpikir rasional”.
 Hankings
turunnya fertilitas disebabkan karena tergesernya energi untuk bersenggama
kearah kegiatan yang lebih intelektual dan bersifat fisik lainnya serta terdorong
oleh way of live masing-masing”.

2. Lakukan komparasi/perbandingan antar teori yang disajikan (Tekanan/Makna yang


menjadi pembeda antar teori)

Jawab :
Teori Malthus menekankan bila penduduk tidak dibatasi maka akan menyebabkan
kekurangan bahan makanan dan teori ini berusaha menjaga keseimbangan antara jumlah
penduduk dan jumlah bahan pangan yang tersedia dan teori Neo-Malthusian ini lebih radikal
dibandingkan teori Malthus, teori ini sangat-sangat menganjurkan mengurangi penduduk
karena apabila tidak, lingkungan akan rusak dan ketersediaan bahan pangan akan tidak
mencukupi. Sedangkan teori Marxist ini tidak sependapat dengan teori Malthus yang
menyatakan penduduk harus dibatasi agar kesediaan bahan pangan tidak habis. Sebaliknya,
menurut teori Marxist, pengurangan penduduk tidak diperlukan karena semakin banyak
jumlah penduduk maka produk yang dihasilkan semakin tinggi pula. Marxist juga
berpendapat bahwa tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap
negara melainkan tekanan terhadap kesempatan kerja.
Dalam teori kontemporer, John Stuart Mill menerima pendapat Malthus, tetapi bedanya Jon
Stuart Mill menganggap jika suatu waktu terjadi kekurangan bahan makanan, maka keadaan
tersebut hanyalah bersifat sementara saja. Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat dua
kemingkinan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengimpor bahan makanan, atau
memindahkan sebagian penduduk ke wilayah lain. Sedangkan Arsene Dumont mengatut teori
kapilaritas sosial. Teori ini mencermikan sifat manusia yang tidak mudah puas dan bisa
dibilang serakah. Bisa kita lihat, banyak orang tua yang memaksa anak-anaknya untuk
bersekolah setunggi-tingginya untuk mendapatkan jabatan yang tinggi nantinya saat
memasuki lingkungan kerja. Apabila Dumont menekankan pada factor-faktor yang maka
Durkheim menekankan perhatiannya pada keadaan akibat dari adanya pertumbuhan
penduduk yang tinggi, akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan
untuk bertahan hidup. Jika Sadler mengatakan bahwa daya reproduksi penduduk berbanding
terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk, maka Doubleday berpendapat bahwa daya
reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia.Teori
teknologi menolak pandangan Malthus yang pesimis dalam perkembangan dunia. Teori ini
berpendapat bahwa kemiskinan di suatu negara dapat diatasi dengan bantuan oleh negara
maju. Sedangkan menurut teori sosiologis mencari hubungan pertumbuhan penduduk dengan
koordinasi dan evolusi dengan kemajuan masyarakat. Menurut Mougeolle masyarakat
manusia meskipun volume maupun kepadatannya bertambah, ternyata mengalami suatu
kemajuan yaitu dalam bentuk perkembangan pembagian kerja, meluasnya kontak antara tiap-
tiap individu, dan meningkatnya koordinasi kegiatan individual. Inovasi teknik semakin
menonjol serta terciptanya kondisi-kondisi lain yang mantap. Semua itu menyebabkan
kondisi sosial akan mencapai taraf yang lebih tinggi, peradapan lebih berkembang kea rah
yang positif.

3. Jelaskan Relevansi salah satu teori tersebut dalam kehidupan saat ini, gunakan contoh
kasus untuk mendeskripsikan relevansi teori tersebut!

Jawab :
Menurut saya, teori yang relevan dengan kehidupan saat ini adalah teori fisiologi dan Sosial
Ekonomi menurut pendapat dari John Stuart Mill.
Contoh kasus : Indonesia mengimpor beras.
karena produksi beras dalam negeri saja masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan
akan beras maka untuk memenuhi kekurangan tersebut pemerintah indonesia melakukan
tindakan berupa mengimpor beras dari luar negeri dengan kriteria kualitas cukup dan murah.

Anda mungkin juga menyukai