BA 15P02329 5e54fa5f6780f
BA 15P02329 5e54fa5f6780f
CNC 1
15P02212
2 SKS
Pada hari ini Kamis tanggal 1 bulan Agustus tahun 2019 Bahan Ajar Mata Kuliah
CNC 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik telah diverifikasi
oleh Ketua Program Studi Teknik Mesin
DAFTAR ISI
Prakata 4
Daftar Isi 5
Bab I CNC 6
A. Deskripsi Singkat 6
B. Capaian pembelajaran pertemuan 6
C. Materi 6
1. Definisi Mesin CNC 6
A. Deskripsi Singkat 30
C. Materi 30
30
1. Definisi Siklus pemrograman
E. Pertanyaan 61
Bab IV Langkah kerja simulasi cnc turning menggunakan software swansoft cnc simulation 62
A. Deskripsi Singkat 62
B. Capaian pembelajaran pertemuan 62
C. Materi 62
D. Rangkuman 76
E. Pertanyaan 76
Bab V Langkah kerja pemrograman cnc milling menggunakan software mastercam 77
A. Deskripsi Singkat 77
B. Capaian pembelajaran pertemuan 77
C. Materi 77
D. Rangkuman 90
E. Pertanyaan 90
Daftar pustaka
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKLAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 91 17 Februari 2017
BAB I
A. Deskripsi Singkat
BAB ini membahas tentang Pengertian/definisi Mesin CNC, Sejarah Mesin
CNC, Dasar-dasar pemrograman Mesin CNC, Gerakan sumbu utama pada mesin
CNC, Standarisasi Pemrograman Mesin Perkakas CNC.
lama secara ekonomis akan meningkatkan biaya produksinya, harga jual produk
akan menjadi semakin mahal, sehingga semakin sulit bersaing dengan produk
import.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua,
antara lain: (a) mesin CNC Training Unit (TU), yaitu mesin yang digunakan untuk
keperluan pendidikan, pelatihan atau training. (b) mesin CNC Production Unit
(PU), yaitu mesin CNC yang digunakan untuk membuat benda kerja/komponen
yang dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Dari segi jenisnya mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain: (a) mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya
hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu X, dan Z, atau dikenal dengan
mesin bubut CNC. (b) mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang
memiliki gerakan sumbu utama ke arah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal
dengan mesin frsais CNC. (c) mesin CNC kombinasi (arbeitscentrum), yaitu mesin
CNC bubut dan frais yang dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat
melakukan pengontrolan kualitas benda kerja yang dihasilkan. Mesin CNC pada
umumnya berupa mesin CNC bubut dan mesin CNC frais.
koordinat yang sering digunakan antara lain system koordinat kartesius, yaitu
koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (incremental). Langkah
kedua adalah memahami prinsip gerakan sumbu utama dalam mesin CNC.
A (1, 1)
B (5, 1 )
C (3, 3 )
(∆X , ∆Y)
A (1,1)
B (4,0 )
C ( -2 , 2 )
M03 = Sumbu utama berputar searah dengan jarum jam; Kode ini biasanya pada
awal intruksi. Adanya kode ini menyebabkan sumbu utama mesin akan
berputar searah jarum jam. Pada mesin bubut CNC cekam benda kerja akan
berputar searah jarum jam, sedangkan pada mesin frais CNC yang berputar
adalah tempat alat potong arbornya
Gambar 9 Arah putaran spindle berlawanan arah dengan jarum jam (M04)
M06 = Penggantian alat potong dilakukan agar kualitas benda kerja meningkat.
Bentuk benda kerja yang semakin kompleks akan cenderung menggunakan alat
potong yang banyak, seperti pemakanan kasar, pengeboran, pembuatan alur, dan
pemakanan finishing. Masing-masing jenis pemakanan memerlukan alat potong
yang khusus, sebagai contoh alat potong yang digunakan untuk melakukan
pemakanan kasar akan berbeda dengan alat potong yang digunakan untuk membuat
ulir.
Pada proses pengerjaan benda kerja, terjadi gesekan antara benda kerja dan alat
potong. Alat potong dan benda kerja akan menjadi panas. Bila tidak didinginkan
maka alat potong akan cepat tumpul/ rusak. Oleh karena itu perlu didinginkan
dengan cara memerintahklan mesin untuk mengalirkan cairan pendingin (coolant).
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKLAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19dari 91 17 Februari 2017
(a) (b)
Gambar 11 Gerakan cepat alat potong di atas benda kerja
Lintasan alat potong di atas akan bergerak cepat ke bawah di sebelah benda
kerja tanpa pemakanan (Gambar 29 b), pemrograman inkrementalnya dapat ditulis:
(b) (b)
Gambar 12 Pembubutan lurus (a) dan tirus (b) pada mesin bubut CNC
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKLAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22dari 91 17 Februari 2017
(c) (b)
Gambar 13 Pemakanan lurus pada mesin CNC frais
M99 = merupakan parameter gerak alat potong membentuk radius yang berpusat
di titik M yang memiliki jarak dengan titik awal searah sumbu X disebut I,
searah dengan sumbu Y disebut J, dan searah dengan sumbu Z disebut K
5.2.5. Parameter I, J, K
Setiap gerakan alat potong yang membentuk lintasan radius, baik searah
jarum jam (G02) maupun yang berlawanan arah dengan jarum jam (G03) harus
dilengkapi parameteri I, J, K. Parameter I artinya jarak titik awal lintasan radius ke
titik pusat lengkungan searah X, Parameter J artinya jarak titik awal lintasan radius
ke titik pusat lingkaran searah Y, Parameter K artinya jarak titik awal lintasan radius
ke titik pusat lingkaran searah Z.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKLAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26dari 91 17 Februari 2017
G 18 Pengaturan persumbuan ke 2
G 19 Pengaturan persumbuan ke 3
G 20 Pengaturan persumbuan ke 4
G 21 Pengaturan persumbuan ke 5
G 22 Pengaturan persumbuan ke 6
G 54 Penggeseran posisi 1
G 55 Penggeseran posisi 2
G 57 Penggeseran posisi 3
G 58 Penggeseran posisi 4
G 71 Ukuran dalam mm
G 81 Pemboran, penyenteran
A 02 Nilai X Salah
A 03 Nilai F salah
A 05 Kurang perintah M 30
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Rektorat UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Warek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: rektor@mail.unnes.ac.id
FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKLAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 32dari 91 17 Februari 2017
A 06 Kurang perintah M 03
A 15 Salah nilai Y
D. Rangkuman
1. CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin
perkakas yang dilengkapi dengan sistem kontrol berbasis komputer yang
mampu membaca instruksi kode N dan G (G-kode) yang mengatur kerja
sistem peralatan mesinnya, yakni sebuah alat mekanik bertenaga mesin
yang digunakan untuk membuat komponen/benda kerja.
2. Adanya mesin CNC berawal dari berkembangnya sistem Numerically
Controlled (NC) pada akhir tahun 1940an dan awal tahun 1950an yang
ditemukan oleh John T. Parsons dengan bekerjasama dengan Perusahaan
Servomechanism MIT.Sebelum mesin menggunakan sistem CNC,
penemuan diawali dengan mesin sistem NC.
3. Sistem pemrograman mesin CNC, yaitu: (a) sistem pemrograman absolut,
inkremental dan polar.
4. Dalam pemogrammman mesin CNC perlu diperhatikan bahwa dalam setiap
pemograman menganut, prinsip bahwa sumbu utama (tempat pahat/pisau
frais) yang bergerak ke berbagai sumbu, sedangkan meja tempat dudukan
benda diam meskipun pada kenyataanya meja mesin frais yang nergerak
5. Standar pemrograman Mesin Perkakas CNC yaag berlaku antara lain: DIN
(Deutsches Institut fur Normug) 66025, ANSI (American Nationale
Standarts Institue), AEROS (Aeorospatiale Frankreich), ISO, dll.
E. Pertanyaan/Diskusi
1. Sebutkan perbedaan kode G40, G41, dan G42!
2. Apakah fungsi kode M08 pada mesin CNC, dan bagaimana dampaknya
apabila tidak menggunakan kode tersebut!
3. Jelaskan perbedaan sistem pemrograman absolut, inkremental, dan polar!