kotak kecil
o Kapsul merupakan bentuk sediaan padat dari bahan obat,
dimana obat tertutup (enclosed) didalam cangkang yg terbuat
dari gelatin.
o Kapsul tsb terbuat dari campuran gelatin, sedikit certified,
bahan pengopak, plastisizer dan pengawet
1. Kapsul menutupi rasa dan bau obat yg tdk menyenangkan dan dapat dengan
mudah diberikan
2. Kapsul memiliki penampilan yg menarik
3. Kapsul licin pada saat lembab, sehingga mudah ditelan dengan sedikit air
4. Dibanding dengan tablet, sedikit bahan tambahan (adjunct) yg dibutuhkan
5. Cangkang kapsul bersifat iner secara fisiologi dan mudah dan cepat dicerna di
dalam saluran GIT.
6. Kapsul ekonomis
7. Kapsul mudah di tangani dan dibawa
8. Cangkang kapsul dapat dibuat opak (dengan TiO2) atau diberi warna untuk
membrikan perlindungan dari cahaya
1. The drugs which are hygroscopic absorb water from the capsule
shell making it brittle and hence are not suitable for filling into
capsules.
irritation of stomach.
➢ Semua formulasi untuk pengisian kedalam kapsul harus memenuhi
persyaratan dasar yg sama
1. Formulasi harus mampu diisi dengan seragam u/ memberikan
produk yg stabil
2. Formulasi harus melepaskan kandungan aktinya (API) dalam
bentuk yg tersedia untuk absorpsi oleh pasien
3. Formulasi harus mematuhi persyaratan farmakope dan regulatory
authorities, e.g. dissolution tests
o Pengisi e.g laktosa (free-flowing) u/ low dose
API
o Diluen u/ sifat plug-forming ad/ laktosa,
starch 1500 and microcrystalline cellulose.
o Glidants, bahan yg digunakan yg mengurangi
gesekan antarpartikel e.g colloidal silicon
dioxide,
o lubricants, bahan yg mengurangi adesi serbuk
terhadap logam (powder-to-metal adhesion),
e.g. magnesium stearate,
Sifat Formulasi untuk Pengisian kapsul
o Opacifiers : Tio2
bones
o Sifat gelatin yg sangat penting untuk pabrikan kapsul ad/ Bloom
strenght dan viskositas.
1. The Bloom strength ad/ pengukuran rigiditas gel.
Bloom strength ditentukan dengan membuat gel standard (6.66%
b/v) dan mmbuatnya (maturing it) pada suhu 10°C. Bloom
strenght didefenisikan sebagai load dalam gram yg dibutuhkan
untuk mendorong a standard plunger 4 mm menjadi gel. Bloom
strength pada kapsul gelatin keras ad/ 200-250 g. sedangakn
pada kapsul gelatin lunak ad/ 150 g karena dibutuhkan film yg
kaku
o Sifat gelatin yg sangat penting untuk pabrikan kapsul ad/ Bloom
strenght dan viskositas.
1. The Bloom strength ad/ pengukuran rigiditas gel.
Bloom strength ditentukan dengan membuat gel standard (6.66%
b/v) dan mmbuatnya (maturing it) pada suhu 10°C. Bloom
strenght didefenisikan sebagai load dalam gram yg dibutuhkan
untuk mendorong a standard plunger 4 mm menjadi gel. Bloom
strength pada kapsul gelatin keras ad/ 200-250 g. sedangakn
pada kapsul gelatin lunak ad/ 150 g karena dibutuhkan film yg
kaku
Body
cap
o The final determination may be largely the result of trial and error.
o For human use, empty capsules ranging in size from 000 (thelargest) to 5
(the smallest)
o Larger capsules are available for veterinary use.
Steps involved in making empty gelatin capsules…
1. Dipping (pencelupan)
2. Spinning (pemutaran)
3. Drying (pengeringan)
4. Stripping (pelepasan/pemotongan dari cetakan)
5. Trimming and Joining
6. Cleaning and Polishing
➢ Dipping :
Pasangan pin (cetakan) stainless steel dicelupkan kedalam dipping
solution untuk secara bersamaan membentuk kepala dan badan
kapsul (caps and bodies).
Dipping solution dipertahankan pada suhu sekitar 50˚C didalam
heated, jacketed dipping pan.
➢ Spinning :
Pin diputar untuk mendistribusikan gelatin diseluruh pin secara
seragam dan untuk menghindari pembentukan bead pada ujung
kapsul
➢ Pengeringan :
Gelatin dikeringkan dengan blast of cool air untuk membetnuk
cangkang kapsul keras
Pins dilewatkan pada serangkaian pengeringan kiln udara untuk
menghilangkan air
➢ Stripping :
Serangkaian bronze jaws memotong (strip) bagian kepala dan
badan kapsul dari pin (cetakan)
➢ Bagian kepala dan badan yg telah dipotong (stripped) di
trimmed menjadi ukuran yg diinginkan dengan pisau
(stationary knives). After trimming to the right length, the
cap and body portion are joined and ejected from the
machine.
1. Bench-scale filling
There is a requirement for filling small quantities of capsules, from 50 to 10 000, in
hospital pharmacies or in industry for special prescriptions or trials.
2. Industrial-scale filling
Mesin untuk pengsisian kapsul keras skala industri bermacam2 bentuk dan ukuran,
dengan output yg berbeda2 dari semi-otomatis hingga fully otomatis dari 3000-
150.000 per jam.
Mesin otomtis dapat berupa gerakan kontinyu (continuous in motion) seperti rotary
tablet press, atau berselang (intermittent), dimana mesin berhenti bekerja dan
kemudian berputar ke posisi selanjutnya untuk mengulang pengerjaan
2. Industrial-scale filling (lanjutan)
2. Plasticizers
o Plasticizers digunakan untuk membuat cangkang softgel elastis dan pliable.
o Digunakan pada konsentrasi 20–30% dari formulasi gel basah
o Plasticizer yg digunakan ad/ gliserol, meskipun sorbitol dan propilenglikol
seringkali digunakan, seringkali kombinasi dengan gliserol
o Pemilihan jenis dan konsentrasi plastisizer penting dalam menjamin
kompatibilitas optimum dari cangkang dengan liquid fill matrix.
3. Water
o Konsentrasi air 30-40% dari formulasi gel basah
o Air penting dalam memastikan pemrosesan yg tepat selama pembuatan gel
dan enkapsulasi softgel
o Kandungan air pada Softgel kering berkisar dari 5-8% b/b yg merupakan
bagian air yg terikat pada gelatin di dalam cangkang softgel
4. Colourants
o Pewarna (soluble dyes or insoluble pigments or lakes) digunakan pada
konsentrasi yg rendah
o Pewarna dapat berupa pewrna sintetik atau alami digunakan pada cangkang
o Tujuan digunkan : untuk identifikasi produk
5. Opacifier (Bahan pengopak)
o Digunakan konsentrasi rendah pada formulasi gel basah
o Titanium dioksisa (TiO2) dapat ditambahkan pada saat formulasi isi (fill
formulation) ad/ suspensi atau untuk mencegah fotodegradasi dari fill (isi) yg
sensitif terhadap cahaya
o TiO2 dapat digunakan secara tunggal untuk menghasilkan cangkang berwarna
putih opak atau kombinasi dengan pigment untuk menghasilkan cangkang
berwarna yg opak
1. Permebilitas oksigen
Cangkang gelatin dari kapsul gelatin lunak
merupakan barrier yg baik terhadap difusi
oksigen kedalam kandungan produk
Kadar oksigen (q) yg menembus gelatin
ditentukan oleh koefisien permeabilitas (P), area
(A), ketebalan (h) cangkang, perbedaan tekanan
(p1 – p2) dan waktu difusi (t) dengan pers.
berikut:
2. Kandungan sisa (residu) air
Softgels mengandung sedikit sisa air dan
senyawa yg rentan terhadap hidrolisis dapat
dilindungi jika dilarutkan atau didispersikan
didalam bahan pengisi cair minyak (oily
liquid fill) dan dienkapsulasi sebagai kapsul
softgel
Kandungan sisa air u/ banyak Senyawa
farmasetik yg disimpan pada RH 20% (kondisi
pengeringan u/ softgel) ad/ rendah dan
kadar air di dalam isi dari softgel sangat
sedikit.
1. Kapasitas untuk melarutkan obat (jika larutan fill (isi)
2. Kecepatan dispersi dalam saluran cerna (GIT) setelah
cangkang softgel hancur dan melepaskan matriks isi (fill
matrix)
3. Kapasitas untuk menahan obat didalam larutan dalam GIT
4. Kompatibilitas dengan cangkang softgel
5. Kemampuan untuk mengoptimalkan kecepatan, perluasan
dan konsistensi oabt yg diabsorbsi
1. Lipophilic liquids/oils. Trigylceride oils, such as soya bean oil, are commonly used in
softgels.
2. Hydrophilic liquids. PEG 400 dengan BM 400 Da sering digunakan u/ melarutkan atau
mensuspensikan obat. Cairan hidrofilik sprt PVP atau counterion seperti ESS (Enhanced
Solubility System) dapat ditambahkan u/ meningkatkan kelarutan obat dalam fill
matriks.
3. Self-emulsifying drug delivery systems (SEDDS).
Dapat berupa nano-atau mikroemulsi yg dpt terbentuk secara spontan di dalam GIT .
‘preconcentrated’ diformulasi ke dalam fill matriks mengandung komponen lipid dan 1
atau lebih surfaktan
4. Lipolysis systems
Formulasi lipid didalam fill matrix dimana terdiri dari trigliserida atau parsial (mono-/di-)
gliserida. Lipid yg digunakan cenderung mengalami intestinal fat ingestion atau lipolisis.
Lipolisis ad/ aksi enzim pankreatik lipase atau trigliserida dan parsial gliserida
membentuk 2-monogliserida dan asam2 lemak. Monogliserida dan asam2 lemak tsb
dikenal sebagai produk lipolitik (lipolisis), yg kemudian berinteraksi dengan garam2
empedu (bile salts) mmebntuk tetesan2 yg kecil atau vesikel.
Vesikel yg terbentuk dipecah lagi menjadi vesikel2 yg lbh kecil dan lebih kecil, dan
akhirnya membentuk misel campuran (mixed micelles) dengan ukuran sekitar 3-10 nm.
The shape of soft gelatin capsule are round, oval, oblong, tube.
The shape of soft gelatin capsule are round, oval, oblong,
tube.
The shape of soft gelatin capsule are round, oval, oblong,
tube.
Soft gelatin capsule is manufactured by four methods :
1. Plate process
2. Rotary die process
3. Reciprocating die
4. Accogel machine
Plate process: : Place the gelatin sheet over a die plate
containing numerous die pockets, Application of vacuum
to draw the sheet in to the die pockets, Fill the pockets
with liquid or paste, Place another gelatin sheet over the
filled pockets, and Sandwich under a die press where the
capsules are formed and cut out
Rotary die process: The material to be encapsulated flows by
gravity. the gelatin sheets are feed on rolls contain small orifice
lined up with the die pocket of the die roll. Two plasticized gelatin
ribbons are continuously and simultaneously fed with the liquid or
paste fill between the rollers of the rotary die mechanism where
the capsule are simultaneously filled, shaped, hermetically sealed
and cut from the gelatin ribbon. The sealing of the capsule is
achieved by mechanical pressure on the die rolls and the
heating(37-40°C) of the ribbons by the wedge.
During the encapsulation process the following four tests are
carried out:
1. The gel ribbon thickness
2. Softgel seal thickness at the time of encapsulation
3. Fill matrix weight and capsule shell weight
4. Softgel shell moisture level and softgel hardness at the
end of the drying stage.
Bloom or gel strength:
It is a measure of cohesive strength of cross-linkage that occurs
between molecules and is proportion to the molecular weight of
gelatin.
Bloom is determined by measuring the weight in grams required
to move a plastic plunger of 0.5 inches in diameter, 4mm into a
62/3% gelatin that has held at 10°C for 17 hrs. The unit of bloom
is grams and it is between 150-250g
Viscosity:
Is determined on a 62/3% gelatin of water at 60°C and it is a
measure of the molecular chain length.
Standard used: 25-45 mill poise.
Iron content: Iron is always present in raw gelatin, and its
concentration usually depends on the iron content of the large
quantities of water used in its manufacture, amount should not
exceed 15ppm.
1. Dissolution test
2. Disintegration test
3. Weight variation
4. Content uniformity
5. Moisture permeation test
RIRIN S.FARM.,M.SC
TUJUAN PENYALUTAN
1. Untuk melindungi obat dari lingkungan
eksternal
2. Untuk menutupi rasa pahit
3. Menambah kekuatan mekanik
4. Memudahkan proses menelan
5. Meningkatkan/tujuan estetika
6. Untuk tujuan komersial
7. Memperbaiki penampilan dan identitas produk
Sugar - Coated Tablets
• Tablet kempa yang disalut dengan lapisan gula yang berwarna
atau tidak berwarna
• Salutnya bersifat larut air dan dengan cepat melarut setelah
ditelan
• Keuntungan :
1. Melindungi obat yang tertutup dari lingkungan (oksidasi)
2. Menutupi rasa dan bau obat yang tidak menyenangkan
3. Meningkatkan penampilan dari tablet kempa dan permits
imprinting of identifying manufacturer’s information.
Sugar - Coated Tablets
• Kerugian
1. Waktu dan ketrampilan yang diperlukan dalam proses
penyalutan
2. Meningkatnya ukuran, berat dan biaya shipping.
3. Sugarcoating may add 50% to the weight and bulk of
the uncoated tablet.
Sugar - Coated Tablets
• https://www.youtube.com/watch?v=PVg8z4TnwxU
Film-Coated Tablets
• Film-coated tablets ad/ tablet kempa yang disalut dengan
lapisan tipis dari polimer yang mampu membentuk film
seperti kulit (skin-like film)
• Film biasanya berwarna
• Keuntungan :
1. Lebih durable
2. Kurang bulky
3. Kurang memakan waktu untuk di aplikasikan
• Salut di desain untuk pecah dan expose inti tablet pada lokasi
yang diinginkan dalam GIT
Film-Coated Tablets
• Memiliki sifat dan fungsi yg sama dengan tablet salut
gula
• Berat yg lebih ringan (hingga sekitar 5%)
• Dapat ditambahkan pelarut organik
• Turunan sellulosa sering digunakan sebagai film-forming
polymer
• Metode utama yg digunakan modified conventional
coating pans, side-vented pans, and fluid-bed coating
Film-Coated Tablets
1. Obat2 labil
Salut Delayed Larut asam
film release dalam air
pada pH 2 Obat2
(gastro-
>5-6 irritant pada
resistant) lambung
Modified
release
Memodifikasi
Extended Tidak larut pelepasan
release dalam air obat >6-12
jam
Film-Coated Tablets
• Pewarna yg digunakan :
1. Insoluble pigment (superior)
2. Lakes
3. Water soluble dyes (jika menggunakan pelarut air)
• Keunggulan Pigment : mengurangi difusi kelembaban
menembus film dan memperbaiki stabilitas cahaya
• Kerugian : sulit di dispersikan di dalam sistem salut
• Pre-dispersed color matched pigment concentrates yg
tersedia secara komersial tersedia dalam bentuk cairan
atau bentuk kering
Film-Coated Tablets
• The dry forms may contain all of the components needed
for a total film-coating system that can be dispersed in
water or other solvents directly at the coating pan.
• Masalah dalam salut film :
1. Migrasi warna pada film yg kering (mottled)
2. Perbedaan ketebalan lapisan film mengakibatkan
intensitas warna yg tidak merata
Film-Coated Tablets
• Produk salut film dan its associated manufacturing process
seharusnya di desain dan dikontrol u/ menjamin sifat berikut
1. Memperlihatkan penutupan yg merata (even coverage) dan
warna dari salut pada permukaan masing2 unit bentuk
sediaan dalam suatu batch dan dari batch ke batch
2. Tidak memperlihatkan adanya cacat yg dapat mengurangi
penampilan produk jadi atau mempengaruhi fungsionalitas
dan stabilitas bentuk sediaan
3. Sesuai dengan spesifikasi produk jadi dan persyaratan
kompedia yg relevan
Film - Coated Tablets
• https://www.youtube.com/watch?v=SXEduweiViw
• https://www.youtube.com/watch?v=VUeAeVmNStY
• https://www.youtube.com/watch?v=QYFe0SAbvH0
• https://www.youtube.com/watch?v=snLEMu1NAdM
• https://www.youtube.com/watch?v=4V-TEb6VdOU
Film - Coated Tablets
Tablet Wrapping or Enrobing
• Inovasi terkini dalam penyalutan tablet yg
menggunakan gelatin dan non-animal -derived
coatings for tablets
• Formulasi dari pre-formed film yang kemudian
digunakan u/ enkapsulasi product (e.g., Banner ’ s Sofl
et Gelcaps or Bioprogress ’Nrobe technology).
• Dapat di desain dengan warna yg berbeda u/ tujuan
Branding
Tablet Wrapping or Enrobing
• Keuntungan :
1. Memudahkan proses menelan pasien
2. Memiliki sifat yg paling baik (superior) dalam
menutupi rasa dan bau
GELATIN-COATED TABLETS
• Merupakan Inovasi terkini
• The innovator product, the gelcap, merupakan tablet
kempa berbentuk kapsul (Fig. 8.4) yang membiarkan
produk yang disalut sekitar 1/3 lebih kecil dari kapsul
yang diisi dengan serbuk dalam jumlah yang sama
• Salut gelatin memudahkan proses menelan
• Tablet salut gelatin lebih tamper evident than unsealed
capsules.
• Examples include Extra Strength Tylenol PM Gelcaps
• (McNeil-CPC).
GELATIN-COATED TABLETS
ENTERIC-COATED TABLETS
• Enteric-coated tablets memiliki sifat delayed-release
• Didesain untuk melewati lambung dalam bentuk utuh ke usus
dimana tablet terdisintegrasi dan disolusi obat dan absorpsi
dan/atau efek
• Salut enterik digunakan pada saat :
1. API dirusak oleh asam lambung
2. API mengiritasi lambung atau
3. Pada saat melewati lambung meningkatkan absorpsi obat
• Examples include Ecotrin Tablets and Caplets (Smith- Kline
Beecham).
Compression Coating and Layered Tablets
• https://www.youtube.com/watch?v=S3hguod4nRg
• https://www.youtube.com/watch?v=osoiACrKIuE
1. PHARMACEUTICAL MANUFACTURING HANDBOOK.
Production and Processes. SHAYNE SHAYNE COX GAD, PH.D.,
D.A.B.T. Wiley-Interscience. 2008
2. ENCYCLOPEDIA PHARMACEUTICAL TECHNOLOGY
3. AULTON ED 4TH
4. ANSEL 9TH ED
TABLET COATING
Types of coating
•Film coating
•Sugar coating
The reasons why tablets are coated are varied. The major ones can be
summarized as follows:
1. Ingredients may need protection from the environment, particularly light
and moisture.
2. Many drugs have a bitter or otherwise unpleasant taste : coating is an
efficient way to mask such tastes. Tablets that are coated are also
somewhat easier to swallow than uncoated tablets.
3. Coloured coatings also mask any batch differences in the appearance of
raw materials and hence all any patient concern over tablets of differing
appearance
REASONS FOR TABLET COATINGS
Process description
❑ Film coating involves the deposition,usually by a spray method, of a
thin film of polymer surrounding the tablet core.
❑ It is possible to use conventional panning equipment, but more usually
specialized equipment is employed to take advantage of the fast
coating times and high degree of automation possible
1. FILM COATING
Process description
❑ The coating liquid (solution or suspension) contains a polymer in a
suitable liquid medium together with other ingredients such as pigments
and plasticizers.
❑ This solution is sprayed onto a rotating, mixed tablet bed or fluid bed.The
drying conditions permit the removal of the solvent so as to leave a thin
deposition of coating material around each tablet core.
1. FILM COATING
1. Polymer
a. Kelarutan :
• Harus memiliki kelarutan yg baik di dalam cairan berair u/
memudahkan disolusi API dari sediaan jadi.
• u/ modified release, seharusnya dipilih polimer dgn
permeabilitas dan kelarutan yg rendah
b. Viskositas :
Polimer dengan viskositas yg rendah yang dipilih dengan
konsentrasi t3 u/ memudahkan trouble-free spraying dari larutan
polimer dalam alat salut
1. FILM COATING
c. Permeabilitas :
Permeabilitas salut sangat penting pada saat salut film di tujukan u/ :
1. Menutupi rasa API dalam bentuk sediaan
2. Memperbaiki stabilitas bentuk sediaan dengan membatasi pemaparan
uap dan gas di atmosfer khususnya uap air dan oksigen
3. Memodifikasi kecepatan pelepasan API dari bentuk sediaan
1. FILM COATING
d. Sifat mekanik :
Untuk mencapai tujuan yg diinginkan, salut harus menutupi bentuk
sediaan dengan sempurna dan bebas dari cacat (defect) u/ itu polimer
seharusnya memiliki sifat :
1. Film strength, yg mempengaruhi kemampuan salut (coating) u/ tahan terhadap
tekanan mekanik pada saat proses penyalutan dan selama penanganan produk yg
disalut
2. Film flexibility, (sama dengan film strenght) dan meminimalkan film cracking
selama penanganan atau penyimpanan
3. Film adhesion, diperlukan menjamin bahwa salut tetap melekat pada permukaan
bentuk sediaan hingga diminum oleh pasien
1. FILM COATING
Types of Polymer Available:
1. Cellulose derivatives :
HPMC (hiroksimetilsellulosa) is widely used. It Is soluble in aqueous media and forms
films which are mechanically tough and relatively easy to apply.
2. Vinyl derivatives
Copolymer of vinyl pyrrolidone and vinyl acetate, copovidone pembentuk film yg lebih
baik dibanding PVP.
PVA juga dapat digunakan karena memiliki sifat mekanik yg sesuai dan sangat melekat
pada tablet dan memiliki sifat barrier yg baik terhadap gas di lingkungan (Okhamafe &
York 1983) and water vapour (Jordan et al 1995).
3. Methacrylate amino ester copolymers :
Polimer ini tidak larut dalam air dengan pH dibawah pH4, tetapi akan mengembang
dan meningkat permeabilitasnya pada media netral atau alkali
1. FILM COATING
Types of film-coating polymers: modified-release coatings
1. Cellulose derivatives
ethyl cellulose (EC), which is preferred for many extendedrelease applications (Porter 1989)
2. Methylmethacrylate copolymers
Ester polimer akrilat tidak larut dalam air , dapat digunakan u/ aplikasi Extended release
3. Methacrylic acid copolymers
Adanya gugus asam karboksilat mmbuat polimer ini berfungsi sebagai gastro-resistant coatings (Dittgen et
al 1997). Disebabkan karena polimer ini tidak larut dalam air pada pH rendah tetapi akan larut secara
bertahap karena meningkatnya pH (usus kecil)
4. Phthalate esters
Contoh umum dari polimer ester2 ftalat ad/ hydroxypropylmethylcellulose phthalate (HPMCP), cellulose
acetate phthalate (CAP), and polyvinyl acetate phthalate (PVAP).
Phthalate ester polymers dapat digunakan sebagai larutan dalam pelarut organik atau sebagai dispersi
polimer berair
1. FILM COATING
2. Plastisizer
• Ditambahkan untuk memodifikasi sifat fisika polimer (brittle and inflexible dari
polimer)
• Keuntungan :
1. Meningkatkan fleksibilitas film
2. Mengurangi residual stresses dalam salut karena salut menyusut disekitar
inti (core) selama pengeringan
• Contoh plastisizer :
1. Polyols, such as polyethyleneglycol 400,
2. Organic esters, such as diethylphthalate,
3. Oils/glycerides, such as fractionated coconut oil
1. FILM COATING
3. Colourants
• Any permitted colourants in a film coat formula are invariably water-
insoluble colours (pigments).
• Pigments have certain advantages over water-soluble colours:
• Advantage of pigment : they tend to be more chemically stable towards
light, provide better opacity and covering power, and optimize the
impermeability of a given film to water vapour.
• Examples of colourants are: iron oxide pigments, titanium dioxide,
aluminium Lakes
1. FILM COATING
4. Solvents
• Modern techniques now rely on water as a solvent because of the significant
drawbacks that readily became apparent with the use of organic solvents.
• The drawbacks of using organic solvent :
1. Environmental issues
2. Safety issues
3. Financial issues
4. Solvent residue issues
1. FILM COATING
1. FILM COATING
Modern pan-coating equipment is of the side-vented type (as shown in Fig. 32.1) and
some typical examples include:
• Accela Cota – Thomas Engineering (USA)
• Premier Coater – Bosch-Manesty (UK)
• Hi-Coater – Freund-Vector (Japan and USA)
• Driacoater – Driam Metallprodukt GmbH (Germany)
• HTF/150 – GS (Italy)
• IDA – Dumoulin (France)
• BCF Coater – Bohle (Germany).
1. FILM COATING
1. FILM COATING
Film - Coated Tablets
• https://www.youtube.com/watch?v=SXEduweiViw
• https://www.youtube.com/watch?v=VUeAeVmNStY
• https://www.youtube.com/watch?v=QYFe0SAbvH0
• https://www.youtube.com/watch?v=snLEMu1NAdM
• https://www.youtube.com/watch?v=4V-TEb6VdOU
Sugar coating
2. SUGAR COATING
• Bahan tambahan :
1. Sukrosa atau pengganti sukrosa rendah kalori
2. Fillers,
3. Flavors,
4. Film formers,
5. Colorants, and
6. surfactants
Stages involved in the production of sugar-coated
tablets
1. Initially the tablet cores to be sugar coated are sealed against the
entry of water by the application of a water-impermeable
polymer.
❖ Shellac has traditionally been used for this purpose and is indeed
still used a great deal today, although more reliable materials,
such as cellulose acetate phthalate and
polyvinylacetatephthalate,also find favour
Stages involved in the production of sugar-coated
tablets
3. Tablets will almost certainly have a rough surface, which will have
to be made smooth before the next stage can be commenced.
This is accomplished by the application of a few coats of sucrose
syrup.
• After the colour-coating stage the tablets will require a separate
polishing stage for them to acquire an acceptable appearance.
Stages involved in the production of sugar-coated
tablets
• Salut kempa pada umunya dibuat dari bahan2 yang diserbukkan yang
melarut atau dengan cepat terdisintegrasi di dalam media berair dan
digunakan u/ produk tablet lepas segera (IR)
• salut kempa digunakan u/ produk2 (Chopra 2003, Waterman & Fergione
2003).
• Salut kempa terdiri dari :
1. Coating of tablets
2. Coating of multiparticulates
TYPES OF COMPRESSION COATING
1. Coating of tablets
• Tablet dapat disalut baik dengan salut lepas segera (IR) atau salut dengan pelepasan
termodifikasi (modified-release coatings).
• Beberapa tehnik yg digunakan u/ mengaplikasikan salut pada tablet :
1. Sugar coating –
Menggunakan metode pan-coating tradisional. Dapat menggunakan tehnik
otomatis yang menggunakan salut yang lebih tipis sehingga pengerjaan dapat lebih
cepat (sehari) dibanding dengan tradisional (3-5 hari)
2. Film coating –
Lebih disukai proses pan-coating, tetapi dapat juga menggunakan proses fluidized-
bed u/ tablet kecil.
3. Compression coating –
Lebih sering digunakan sekarang u/ novel DDS, khususnya u/ partial coatings (for
example, those applied only to the upper and lower faces of the tablets) are
required.
TYPES OF COMPRESSION COATING
2. Coating of multiparticulates
• Multiparticulates, umumnya merujuk sebagai 'pellets‘ or 'beads', digunakan u/ bentuk
sediaan modified release.
• Digunakan u/ extended release dan delayed release (gastro-resistant)
• Keuntungan multipartikulat dibanding tablet :
1. Their small size (typically0.7-2.00mm) allows them to pass through the constricted
pyloric sphincter and distribute themselves along the gastrointestinal tract.
2. Because of their small size, it can not lodge within GIT and this can not damage the
gastric mucose
3. Should an individual bead or pellet fail and release all of its contents at once the
patient would not be exposed to any undue risk. This is certainly not the case if a non-
disintegrating tablet failed, when the consequences would potentially be serious.
TYPES OF COMPRESSION COATING
1. Drug crystals
Kristal obat selama dalam bentuk dan ukuran yang tepat (kristal elongated or acicular
seharusnya dihindari),dapat langsung disalut dengan salut modified release
2. Irregular granules
Granulates, seperti yg digunakan u/ membuat tablet dapat disalut film tetapi
perbedaan distribusi ukuran partikel (dari batch ke batch),dan sudut (angular nature)
dari partikel tsb membuatnya sulit u/ mecapai ketebalan salut yang seragam di sekutar
partikel.
Types of Multiparticulate
3. Extruded/spheronized granulates
Dihasilkan dengan menggunakan peralatan granulasi yang dimodifikasi, dengan
granulasi obat di ekstrusi (extruded) melalui suatu mesh atau alat lain dibawah tekanan
u/ membentuk granul2 kecil yang selanjutnya dibulatkan (spheronized).
4. Drug-loaded Non-pareils
Merupakan bulatan2 (spheres) sukrosa yang disalut dengan obat ditambah dengan
adesif yang merupakan polimer larut air (Fig28.4).
Setelah pembentukan bulatan2 tsb, pada tahap pengeringan dapat disalut dengan salut
controlled release
Types of Multiparticulate
Types of Multiparticulate
Types of Multiparticulate
MINI TABLET
• Mini compressed tablet (1-2 mm) dapat digunakan u/ menghindari kekurangan dari
jenis multipartikel yang lain
• Kerugian jenis multipartikel yang lain yaitu :
1. Variasi distribusi ukuran partikel
2. Variasi bentuk partikel dan kekasaran permukaan
• Variabilitas tsb dapat menghasilkan ketebalan salut yang bervariasi dan performans
produk
Mechanisms of drug release from multiparticulates
1. Diffusion
2. Erosion
3. Osmosis
4. Dialysis
Processes for coating multiparticulates
• The following polymers are among those commonly used for the
purposes of enteric coating:
1. Cellulose acetate phthalate
2. Polyvinyl acetate phthalate
3. Suitable acrylic derivatives
4. Enteric Coating
Penyalutan enterik dapat menggunakan tehnik salut gula atau salut film.
1. Enteric film coating
• Polimer enterik dengan berat yg memadai harus digunakan u/ menjamin
efek enterik yang efisien. This is normally two or three times that
required for a simple film coating
2. Enteric sugar coating
• Sealing coat dimodifikasi u/ terdiri dari satu dari polimer2 enterik dalam
kadar yang tidak mencukupi untuk melewati pengujian disintegrasi
enterik. Tahap subcoating dan tahap salut berikutnya kemudian sama
dengan penyalutan gula konvensional
SPECIAL TABLET
• Defenisi :
Tablet yang ditambahkan pada air atau pelarut lain untuk membuat
larutan yang mengandung konsentrasi API yang tepat (fixed)
• Bahan API :
Merkuri klorida atau sianida (antiseptik) dengan pengenceran 1/1000
• Sifat formulasi :
Tablet biasanya besar dan tidak mengandung bahan yang tidak larut
karena akan dibuat menjadi larutan yang jernih
DISPENSING TABLETS
• Sifat khusus :
Karena sifat API yang toksik, tablet dibuat dengan bentuk khusus seperti
diamond, segitiga atau coffin (bentuk peti mati).
Ditandai dengan kata poison (beracun) atau dengan tanda tengkorak dan
tulang menyilang (crossbone).
Dikemas dalam botol dengan bentuk khusus dengan tepi bonjol
(knurled) atau tepi yang kasar, sehingga siapapun yang mengambil
wadah tsb akan hati2 bahwa item tsb bersifat toksik
DISPENSING TABLETS
DISPENSING TABLETS
ORALLY DISINTEGRATING TABLETS
• Faktor formulasi :
Untuk obat dengan rasa yang pahit dapat ditutupi dengan
mikroenkapsulasi atau kompleksasi dengan resin penukar ion
dapat dikombinasi dengan tambahan pengaroma dan
pemanis
• Metode pembuatan :
Freeze drying, compaction atau molding
• ODT Patent pertama : Zydis (Cardinal Health) and Quicksolv
(Janssen Pharmaceutica)
ORALLY DISINTEGRATING TABLETS
• Keuntungan :
1. Dapat diberikan pada orang tua (elderly) atau anak2 yang
sulit menelan tablet
2. Dapat diberikan pada pasien2 dengan mual (nausea) yang
persisten
3. Dapat diberikan pada pasien yang tidak bisa menelan air
(no acces to water) dan hanya sedikit dapat minum air
• Kekurangan :
Potensi bioavalabilitas yang tidak konsisten disebabkan
karena jumlah obat yang ditelan berbeda2
ORALLY DISINTEGRATING TABLETS
ORALLY DISINTEGRATING TABLETS
ORALLY DISINTEGRATING TABLETS
PELLETS
• Transport obat melalui difusi obat yg terlarut di dalam pori yg diisi dengan
juice (cairan) lambung atau cairan usus atau dalam fase padat (polimer) yg
merupakan proses release-controlling
• Release unit dapat berupa :
1. Tablet
2. Partikel sferik (granul atau milisfer) dengan diamter sekitar 1 mm
• Sistem pelepasan :
1. Matrix system : difusi terjadi di dalam pori yg berada di dalam bulk
release unit
2. Reservoir system : difusi berlangsung di dalam film tipis yg tidak larut air
(water insoluble film) atau membran dengan ketebalan sekitar 5-20 μm,
PROLONGED-RELEASE AND PULSATILE RELEASE TABLETS
Diffusion-controlled release systems
PROLONGED-RELEASE AND PULSATILE RELEASE TABLETS
Diffusion-controlled release systems
PROLONGED-RELEASE AND PULSATILE RELEASE TABLETS
Dissolution-controlled release systems
• Pada sistem ini, kecepatan disolusi obat atau bahan lain di dalam cairan
GIT dikontrol
• Mengurangi kelarutan obat dilakukan dengan :
1. Membuat garam yg sukar larut
2. Membuat turunan dari obat tsb
• Alternatif lain ad/ mencampur obat dalam carrier yg lambat melarut atau
dengan menutupi permukaan partikel obat dengan salut yg lambat larut
PROLONGED-RELEASE AND PULSATILE RELEASE TABLETS
Dissolution-controlled release systems
PROLONGED-RELEASE AND PULSATILE RELEASE TABLETS
Erosion-controlled release systems
• Defenisi suppositoria
• Eksipien
• Formulasi suppositoria
• Formulasi suppositoria dan teknik perhitungan bilangan
penganti
• Evaluasi suppositoria
DEFINITION
• LOCAL ACTION
• SYSTEMIC ACTION
TYPES OF ACTIONS
LOCAL ACTION
• REKTAL
1. Antihemorrhoidal biasanya mengandung anastesi lokal,
vasokonstriktor, astringent, analgesik, soothing
emollients, and protective agents.
LOCAL ACTION
• Vaginal suppositories or inserts
1. Digunakan sebagai kontraseptik, antiseptik dalam feminine hygiene,
dan agen t3 u/ memmerangi invasi patogen
• Suppositoria Urethra
Digunakan sebagai antibacterial or a local anesthetic preparative for a
urethral examination.
TYPES OF ACTIONS
SYSTEMIC ACTION
• Efek sistemik Hanya u/ suppo rektal
1. RECTAL SUPPOSITORIES
2. VAGINAL SUPPOSITORIES
3. URETHRAL SUPPOSITORIES
RECTAL SUPPOSITORIES
2. Basis
3. Pengawet
4. Antioksidan
6. Surfaktan
3. HIDROGEL
4. GLISERIN GELATIN
SUPPOSITORY VEHICLE
di/monoglycerides.
COCOA BUTTER AND OTHER FATTY BASES
• Terdiri dari :
1. Polietilenglikol
2. Glycol-surfactant combinations.
3. Gliserin gelatin
POLIETILENGLIKOL
GLYCOL-SURFACTANT COMBINATIONS.
1. Polivinil alkohol,
2. Hidroksietil metakrilat
3. Asam poliakrilat
4. Polioksietilen
2. COMPRESSION·MOLDED (FUSED)
SUPPOSITORIES
• Metode paling
sederhana
• Menghindari
penggunaan panas
dan pencetakan
COMPRESSION·MOLDED (FUSED)
SUPPOSITORIES
a. Diketahui densitas asam tanat terhadap Ol. Cacao = 1.6 --→lihat table
d. Maka :
0.1 𝑔
= 0.062 𝑔
1.6
𝑐𝑜𝑐𝑜𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ 0.1 𝑔 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑡
[100 𝐸−𝐺 ]
f= + 1
[ 𝐺 𝑋 ]
Dimana :
E = berat basis suppo murni
G = berat suppo dengan X% bahan aktif
Lemak coklat dinyatakan dngan 1 sebagai basis standard
METODE FAKTOR PENGGANTI DOSIS
CONTOH 1
Buat suppositoria yang mengandung 100 mg fenobarbital (f=0.81)
menggunakan lemak coklat sebagai basis. Berat suppo tanpa bahan obat ad/
2.0 gram. Karena fenobarbital akan terkandung di dalam suppo dengan berat
2.0 gram, maka persen fenobarbital = 5%. Berapah berat total dari masing2
suppo?
Jadi,
[100 2 − 𝐺 ]
0.81 = +1
[𝐺)(5)]
= 2.019
METODE FAKTOR DENSITAS
𝐵
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝐴−𝐶+𝐵
Dimana :
A = berat rata2 suppo kosong (tanpa obat)
B = berat bahan obat per suppo, dan
C = berat rata2 suppo yang mangendung bahan obat
METODE FAKTOR DENSITAS
7. Ambil berat obat yang dibutuhkan u/ masing2 suppo dan bagi dengan
faktor densitas obat u/ mendapatkan nilai pengganti (nilai tukar) dari
basis suppo.
8. Substrak jumlah di atas dari berat suppo kosong (tanpa obat)
9. Kalikan dengan jumlah suppo yang diperlukan u/ mendapatkan jumlah
basis yang diperlukan
10. Kalikan berat obat per suppo dengan jumlah suppo yang diperlukan u/
memperoleh jumlah obat yang dibutuhkan
METODE FAKTOR DENSITAS
CONTOH 2
0.3
𝐷𝐹 = = 0.6
2 − 1.8 + 0.3
CONTOH 3
Jadi, Berat basis yang diperlukan ad/ 19.4 g, dan berat bahan aktif
ad. 2 gram
EVALUATION
1. APPEARANCE
1. RPS 21st
2. AULTON 4th ED
3. ANSEL 9th ED
4. RPS 18th ED
Template Provided By
www.animationfactory.com