TINJAUAN PUSTAKA
6
7
3. Aspek-aspek kognitif
a. Orientasi
Orientasi dinilai dengan pengacuan pada personal, tempat dan
waktu. Orientasi terhadap personal (kemampuan menyebutkan nama
sendiri ketika ditanya) menunjukan informasi yang “overlearned”.
Kegagalan dalam menyebutkan nama sendiri sering merefleksikan
negatifism, distrakti, gangguan pendengaran, ataungangguan
penerimaan bahasa. Orientasi tepat dinilai dengan menanyakan negara,
provinsi kota, gedung dan lokasi dalam gedung. Sedangkan orientasi
waktu dinilai dengan menyakan tahun, musim, bulan, hari dan tanggal.
Karena perubahan waktu lebih sering daripada tempat, maka waktu
dijadikan indeks yang paling sensitif untuk disorientasi.
b. Bahasa
Fungsi bahasa merupakan kempuan yang meliputi 4 paramenter,
yaitu kelancaran, pemahaman, pengulangan dan naming.
1) Kelancaran
Kelancaran merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan
kalimat dengan panjang, ritme dan melodi yang normal. Suatu
metode yang dapat membantu menilai kelancaran klien menulis atau
berbicara secara spontan.
2) Pemahaman
Pemahaman merujuk pada kemampuan untuk memahami
suatu perkataan atau perintah, dibuktikan dengan mampunya seorang
untuk melakukan perintah tersebut.
3) Pengulangan
Kemampuan seseorang untuk mengulangi suatu pertanyaan
atau kalimat yang diucapkan sesorang.
4) Naming
Naming merujuk pada kemampuan seseorang untuk menamai
suatu objek beserta bagian-bagiannya.
8
c. Atensi
Atensi merujuk pada kemampuan seseorang untuk merespon
stimulasi dengan mengabaikan stimulus yang lain dilingkungannya.
d. Memori
1) Memori verbal, yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat
kembali informasi yang diperoleh.
2) Memori visual, yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat
kembali informasi berupa gambar.
e. Fungsi konstruksi
Fungsi kontruksi mengacu pada kemampuan seseorang untuk
membangun dengan sempurna. Fungsi ini dapat dinilai dengan meminta
orang tersebut untuk menyalin gambar, memanipulasi balok atau
membangun kembali sesuatu bangunan balok yang telah rusak
sebelumnya.
f. Kalkulasi
Kemampuan seseorang untuk menghitung angka
g. Penalaran
Kemampuan seseorang untuk membedakan baik buruknya suatu
hal, serta berpikir abstrak.
4. Fungsi kognitif pada lansia
Perubahan kognitif yang terjadi pada lansia, meliputi berkurangnya
kemampuan mengingat fungsi intelektual, berkurangnya efesiensi
transmisi saraf di otak (menyebabkan, proses informasi melambat dan
banyak informasi hilang selama transisi), berkurangnya kemampuan
mengakumulasi informasi baru dan mengambil informasi dari memori,
serta kemampuan mengingat kejadia masa lalu lebih baik dibandingkan
kemampuan mengingat yang baru saja terjadi.Penurunan terkait penuaan
ditunjukan dalam kecepatan, memori jangka pendek, memori kerja dan
memori jangka panjang. Perubahan ini telah dihubungkan dengan
perubahan pada struktur dan fungsi otak.
9
b. Faktor predisposisi
Respon kognitif pada umumnya merupakan akibat dari
gangguan biologis fungsi sitem saraf pusat. Faktor yang mempengaruhi
individu mengalami gangguan kognitif termasuk :
13
3. Rencana keperawatan
Sunaryo (2016), rencana keperawatan (intervensi) adalah
penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
mengulangi masalah sesuai dengan diagnoa keperawatan yang dalam
dunia keperawatan dikenal dengan proses keperawatan. Perawat
mengembangkan rencana pelayanan yang berhubungan dengan lansia dan
hal-hal yang berkaitan. Tujuan, prioritas, serta pendekatan keperawatan
yang digunakan dalam rencana perawatan termasuk di dalamnya
kepentingan terapeutik, promotif, preventif, dan rehabilitatif.
Tindakan/intervensi :
a. Kaji derajat gangguan kognitif, seperti perubahan orientasi terhadap
orang, tempat, waktu; rentang perhatian; kemampuan berpikir.
Bicarakan dengan orang terdekat mengenai perubahan dari tingkah laku
yang biasa/lamanya masalah yang telah ada.
Rasional : Memberikan dasar untuk evaluasi/perbandingan yang akan
datang dan mempengaruhi pilihan terhadap intervensi
b. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
Rasional : Kebisingan, keramaian, orang banyak biasanya merupakan
sensori yang berlebihan yang meningkatkan gangguan neuron.
c. Lakukan pendekatan dengan cara perlahan dan tenang.
Rasional : Pendekatan yang terburu-buru dapat mengancam pasien
bingung yang mengalami kesalahan persepsi atau perasaan terancam
oleh imajinasi orang atau situasi tertentu.
d. Tatap wajah ketika bercakap-cakap dengan pasien.
Rasional : Menimbulkan perhatian terutama pada orang-orang dengan
gangguan perseptual.
e. Panggil pasien dengan namanya
Rasional : Nama merupakan bentuk identitas diri dan menimbulkan
pengenalan terhadap realita dan individu.
f. Hormati individu dan evaluasi kebutuhan secara spesifik.
16
C. Konsep Demensia
1. Defenisi Demensia
Demensia adalah penurunan menyeluruh dari fungsi mental luhur
yang bersifat progresif dan irevesible dengan kesadaran yang baik (Katona,
2012). Demensia adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan
kemampuan daya ingat dan daya pikir, dan penurunan kemampuan tersebut
menimbulakan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari. Kumpulan
gejala yang ditandai dengan penurunan kognitif, perubahan mood dan
tingkah laku sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari
penderita (Aspiani, 2014).
2. Etiologi
Penyebab demensia yang reversible penting diketahu karena
pengobatan yang baik pada penederita dapat kembali menjalankan
kehidupan sehari-hari yang normal. Untuk mengingat berbagai keadaan
tersebut telah dibuat suatu “jembatan keledai” sebagai berikut :
17
D : Drugs (obat).
Obat sedative.
Diabtes Melitus.
Hipoglekemi.
Gangguan ginjal.
Gangguan elektrolit.
N : Nutritional.
I : Infeksi, seperti.
TBC.
Parasit.
18
Fugus.
Abses otak.
Neurosifilis.
3. Patofisiologi
19
8. Pemeriksaan Demensia
Pemeriksaan penting yang harus dilakukan untuk penderita, mulai
dari pengkajian latar belakang individu, pemeriksaan fisik, pengkajian
status mental dan sebagai penunjang juga diperlukan tes laboratorium.
Tabel 2.3 Pemeriksaan pengkajian kemampuan aspek kognitif
menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
No Aspek kognitif Nilai Nilai Kriteria
Maks Klien
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun :
Musim :
Tanggal :
Hari :
Bulan :
2 Orientasi 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara :
Propinsi :
Kabupaten/kota:
Panti :
Wisma :
3 Registrasi 3 Sebutkan 3 nama objek (misal :
kursi, meja, kertas), kemudia
ditanyakan kepada klien, menjawab
4 Perhatian dan 5 Meminta klien berhitung mulai dari
kalkulasi 100 kemudia kurang 7 sampai lima
tingkat
5 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada point ke-2 (tiap
poin nilai 1)
6 Bahasa 9 Menanyakan kepada klien tentang
benda (sambil menunjukan benda
tersebut)
Minta klien untuk mengulang kata
berikut (poin 3)
(tidak ada jika, dan, atau tetapi)
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri 3
langkah.
Ambil kertas di tangan anda, lipat
dua dan taruh di lantai, (poin 3)
Perhatikan pada klien untuk hal
berikut “Tutup mata anda” (bila
aktivitas sesuai nilai 1 poin)
Total Nilai 30
(Sumber: Nasrullah, 2016)
Interpretasi hasil :
24-30 : Tidak ada gangguan kognitif.
26