Anda di halaman 1dari 4

PRODIDIII

PRODI DIII PEMBERIAN IMUNISASI


PEMBERIAN IMUNISASI DASAR
DASAR LENGKAP
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
GUNUNGSITOLI
GUNUNGSITOLI
BCG, DPT,
BCG, DPT, HEPATITIS
HEPATITIS B,
B, POLIO,
POLIO, DAN CAMPAK
POLTEKKES
POLTEKKES
KEMENKESMEDAN
KEMENKES MEDAN
No. Dokumen
No. Dokumen No. Revisi
No. Revisi Halaman
A
A 1/4

Ditetapkan Oleh :
Ditetapkan
Tanggal Terbit
Tanggal Terbit Kaprodi DIII
Kaprodi DIII Keperawatan
Keperawatan Gunungsitoli
Poltekkes Kemenkes
Poltekkes Kemenkes Medan
STANDAR
STANDAR
PROSEDUR
PROSEDUR
OPERASIONAL
OPERASIONAL

ISMED KRISMAN
ISMED KRISMAN AMAZINOHO,
AMAZINOHO, SKM, MPH
NIP. 19720511
NIP. 19720511 199203 1 003
1.
1. Vaksin BCG
Vaksin BCG merupakan
merupakan vaksin
vaksin beku
beku kering yang mengandung
Mycobacterium bovis
Mycobacterium bovis hidup
hidup yang
yang dilemahkan (Bacillus
Calmette Guerin),
Calmette Guerin), untuk
untuk pemberian
pemberian kekebalan aktif terhadap
tuberculosis.
tuberculosis.
2.
2. Vaksin DPT
Vaksin DPT adalah
adalah vaksin
vaksin kombinasi
kombinasi yang diberikan untuk
difteri, pertusis
difteri, pertusis (batuk
(batuk rejan),
rejan), dan
dan tetanus.
tetanus.
3.
3. Vaksin hepatitis
Vaksin hepatitis B B adalah
adalah vaksin
vaksin untuk
untuk mencegah infeksi
virus hepatitis
virus hepatitis B B (HBV).
(HBV). Vaksin
Vaksin hepatitis
hepatitis B merupakan salah
satu jenis
satu jenis vaksinasi
vaksinasi yangyang wajib
wajib pada
pada bayi. Vaksin hepatitis
PENGERTIAN
PENGERTIAN BB mengandung
mengandung antigen
antigen permukaan
permukaan virus hepatitis
BB (HBsAg)
(HBsAg) yang
yang sudah
sudah dinonaktifkan.
dinonaktifkan.
4.
4. Vaksin polio
Vaksin polio adalah
adalah vaksin
vaksin yang
yang diberikan
diberikan untuk mencegah
terjadinya penyakit
terjadinya penyakit poliomyelitis
poliomyelitis atau
atau polio.
5.
5. Vaksin campak
Vaksin campak adalah
adalah vaksin
vaksin yang
yang digunakan
digunakan untuk mencegah
penyakit campak.
penyakit campak. Terdapat
Terdapat duadua jenis
jenis vaksin yang digunakan
untuk mencegah
untuk mencegah campak,
campak, yaitu vaksin MR dan vaksin MMR.
yaitu vaksin
Vaksin MR
Vaksin MR mencegah
mencegah penyakit
penyakit campak
campak dan rubella, sedangkan
vaksin MMR
vaksin MMR mencegah
mencegah penyakit
penyakit campak, rubella, dan
gondongan.
gondongan.
1.
1. Untuk mengurangi
Untuk mengurangi resiko
resiko terjadinya
terjadinya penyakit TBC, tetanus,
TUJUAN
TUJUAN bepatitis B,
bepatitis B, polio,
polio, campak.
campak.
2.
2. Untuk menambah
Untuk menambah kekebalan
kekebalan imunitas
imunitas tubuh si anak.
1.
1. Vaksin BCG
Vaksin BCG :: Bayi
Bayi yang
yang berumur
berumur << 33 bulan.
2.
2. Vaksin DPT
Vaksin DPT :: Bayi
Bayi yang
yang berumur
berumur 2-18
2-18 bulan.
INDIKASI
INDIKASI 3.
3. Vaksin Hepatitis
Vaksin Hepatitis BB :: Bayi
Bayi yang
yang berumur
berumur < 24 jam.
4.
4. Vaksin Polio
Vaksin Polio :: Bayi
Bayi yang
yang berumur
berumur ≤≤ 66 bulan.
5.
5. Vaksin Campak
Vaksin Campak :: Bayi
Bayi yang
yang berumur
berumur 9 bulan.
1.
1. Vaksin BCG,
Vaksin BCG, DPT,DPT, Hepatitis
Hepatitis B,B, Polio, dan Campak +
Aquadest.
Aquadest.
PERSIAPAN
PERSIAPAN
2.
2. Spuit disposable
Spuit disposable 11 cc.
cc.
TEMPATDAN
TEMPAT DAN
3.
3. Kapas DTT.
Kapas DTT.
ALAT
ALAT
4.
4. Nierbeken.
Nierbeken.
5.
5. Handscoon.
Handscoon.
1. Petugas memperkenalkan diri.
PERSIAPAN
PASIEN 2. Identifikasi pasien.
3. Beritahukan pasien/keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
a. Persiapkan lingkungan yang aman dan nyaman serta terhindar
PERSIAPAN dari suara bising.
LINGKUNGAN
b. Atur lingkungan yang aman dan libatkan orang tua si bayi.

a. Fase pra interaksi


1. Persiapan diri perawat.
2. Persiapan diri pasien.
3. Menyiapkan alat dan bahan.

b. Fase orientasi
1. Memperkenalkan diri kepada pasien.
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan.

c. Fase kerja
 Pemberian vaksin BCG:
1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoon.
3. Mengatur posisi bayi.
4. Menganjurkan Ibu untuk membantu perawat selama
tindakan berlangsung.
5. Menyiapkan obat (vaksin BCG, 0,05 cc).
6. Melakukan desinfeksi dengan kapas DTT pada daerah
yang akan di injeksi lengan kanan atas.
7. Melakukan injeksi secara intrakutan dengan sudut
jarum 15 % dan pastikan daerah yang di injeksi sampai
menggelembung (jangan dilakukan masase pada daerah
PELAKSANAAN
yang di injeksi dengan kapas).
8. Tarik kembali jarum suntik dan buang di tempatnya
(safety boks).

 Pemberian vaksin DPT:


1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoon.
3. Mengatur posisi bayi.
4. Menganjurkan Ibu untuk membantu perawat selama
tindakan berlangsung.
5. Menyiapkan obat (vaksin DPT, 0,5 cc).
6. Melakukan desinfeksi dengan kapas DTT pada daerah
yang akan di injeksi di paha kanan atas bagian luar.
7. Melakukan injeksi secara intramuskuler dengan sudut
jarum 90 % dan lakukan masase pada daerah yang di
injeksi dengan kapas DTT.
8. Tarik kembali jarum suntik dan buang di tempatnya
(safety boks).

 Pemberian vaksin Hepatitis B:


1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoon.
3. Mengatur posisi bayi.
4. Menyiapkan obat (vaksin Hepatitis B) sesuai dosis.
5. Melakukan desinfeksi dengan kapas DTT pada daerah
yang akan di injeksi paha kiri atas bagian luar.
6. Melakukan injeksi secara intramuskuler dengan sudut
jarum 90 % dan lakukan masase pada daerah yang di
injeksi dengan kapas DTT.
7. Tarik kembali jarum suntik dan buang di tempatnya
(safety boks).

 Pemberian vaksin Polio:


1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoon.
3. Mengatur posisi bayi.
4. Menganjurkan Ibu untuk membantu perawat selama
tindakan berlangsung.
5. Menyiapkan obat (vaksin Polio) sesuai dosis:
- Umur 0 bulan: 1 Tetes
- Umur 2 bulan: 2 Tetes
- Umur 4 bulan: 3 Tetes
- Umur 6 bulan: 4 Tetes
6. Teteskan obat tetes di mulut bayi dan pastikan obat
tersebut sudah ditelan.

 Pemberian vaksin Campak:


1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoon.
3. Mengatur posisi bayi.
4. Menganjurkan Ibu untuk membantu perawat selama
tindakan berlangsung.
5. Menyiapkan obat (vaksin Campak, 0,5 cc).
6. Melakukan desinfeksi dengan kapas DTT pada daerah
yang akan di injeksi lengan kiri atas.
7. Melakukan injeksi secara intramuskuler dengan sudut
jarum 90 % dan lakukan masase pada daerah yang di
injeksi dengan kapas.
8. Tarik kembali jarum suntik dan buang di tempatnya
(safety boks).

d. Fase terminasi
1. Beritahu Ibu pasien bahwa tindakan telah selesai.
2. Rapikan pasien dan lingkungan sekitarnya.
3. Melepaskan handscoon.
4. Mencuci tangan.
5. Mendokumentasikan (mengisi KMS).
6. Memlakukan kontrak waktu dengan Ibu pasien tentang
jadwal imunisasi (jika masih ada imunisasi yang masih
belum terlaksana).
1. Setelah pemberian vaksin BCG, DPT, Hepatitis B, dan campak
umumnya terjadi bisul atau luka bernanah pada kulit. Pasalnya,
vaksin ini mengandung kuman hidup yang akan menimbulkan
reaksi kekebalan tubuh pada pasien. Bisul tersebut akan
muncul pada lokasi penyuntikan vaksin. Setelah beberapa
waktu, bisul akan mengering dan menimbulkan jaringan parut
HAL-HAL YANG
(bekas luka).
PERLU
2. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian atau penyuntikan
DIPERHATIKAN
imunisasi BCG, DPT, Hepatitis B, dan campak maka akan
menyebabkan vaksin tersebut tidak bekerja secara efisien di
dalam tubuh bayi. Oleh karena itu petugas harus terampil
dalam pemberian imunisasi BCG, DPT, Hepatitis B, dan
campak pada bayi sehingga dapat memberikan antibody yang
bayi di dalam tubuh bayi.

DOKUMEN Buku KMS.


TERKAIT

1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
SIKAP
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Sopan.
1. Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan (subjektif dan objektif).
EVALUASI 2. Berikan reinforcement positif pada keluarga.
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
4. Pastikan tidak ada tanda-tanda infeksi.

Anda mungkin juga menyukai