1 Sel Galvanik
II.1.1 Pengertian
Sel galvanik merupakan sel elektrokimia yang menghasilkan energi listrik diperoleh dari reaksi
kimia yang berlangsung spontan. Beberapa literatur menyebutkan juga bahwa sel galvani sama dengan
sel volta. Diperoleh oleh gabungan ilmuan yang bernama Alexander Volta dan Luigi Galvani pada tahun
1786. Bermula dari penemuan baterai yang berasal dari caian garam. Pada sel Volta anoda adalah kutub
negatif dan katoda kutub positif. Anoda dan katoda akan dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang
terhubung oleh jembatan garam. Jembatan garam memiliki fungsi sebagai pemberi suasana netral
(grounding) dari kedua larutan yang menghasilkan listrik. Dikarenakan listrik yang dihasilkan harus
melalui reaksi kimia yang spontan maka pemilihan dari larutan elektrolit harus mengikuti kaedah deret
volta. Deret volta disusun berdasarkan daya oksidasi dan reduksi dari masing-masing logam.
(Harahap, 2016)
Prinsip kerja dari Sel galvani adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang
memberikan aliran elektron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia yang teroksidasi ke zat kimia yang
direduksi. . Sel galvanik memanfaatkan kemampuan untuk memisahkan aliran elektron dalam proses
oksidasi dan reduksi, menyebabkan setengah reaksi dan menghubungkan masing-masing dengan kawat
sehingga jalur dapat dibentuk untuk aliran elektron melalui kawat tersebut. Aliran elektron ini pada
dasarnya disebut arus. Arus semacam itu dapat dibuat mengalir melalui kawat untuk sirkuit dan
memperoleh outputnya di perangkat apa pun seperti televisi atau arloji. Dalam sel galvani, oksidasi
berarti dilepaskan elektron oleh atom, molekul dan ion. Sedangkan reduksi berarti diperolehnya
elektron oleh partikelpartikel atom, molekul dan ion. Sel galvanik dapat dibuat dari dua logam. Kedua
logam ini dapat membentuk anoda dan katoda jika dibiarkan kontak satu sama lain.
(Rohman, 2019)
II.1.3 Skema