Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH ETIKA

ADMINISTRASI
NAMA: ANI SUPIANI
NPM : 209020007

LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
dengan arus globalisasi, Indonesia menetapkan berbagai kebijakan dan langkah-langkah
strategis dalam rangka pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang
pembangunan yang tidak kalah pentingnya adalah kebijakan public dalam rangka
demokratisasi dan pemerintahan yang efektif.
Penerapan kebijakan publik dalam organisasi public sangat ditentukan oleh sistem
dan tata kelola pemerintahan yang memiliki kemampuan dan kapabilitas tertentu sehingga
mampu menjawab berbagai permasalahan pemerintah, pembangunan dan pelayanan
masyarakat. Menurut Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powel (dalam Ramses,
22009:7) bahwa pemerintah  dalam hal ini berfungsi sebagai penuyeimbang berbagai
keukatan yang adad di dalam negara dan mengatur rakyatnya agar masing-masing dapat
menjalankan kehidupannya dengan hak-hak negara,. Selain itu fungsi pemerintah secara
substantif adalah menjalankan peran sebagai pelayanan masyarakat dengan dasar bahwa
masyarakat adalah pemilik mandate.
Penyelenggaraan pemerintahan negara yang pada akhir-akhir ini bertumpu pada
pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah satu isu sentral dalam
penyelenggaran pemerintah, dimana pemerintah harus melakukan perbaikan dalam sistem
penyelenggaraan pemerintah. Pemerintah diharapkan menjadi lebih demokratis dan efisien
dalam penggunaan sumber daya public, efektif dalam menjalankan fungsi pelayanan
public, lebih tanggap serta mampu menyusun kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan yang dapat menjamin hak asasi dan keadilan sosial serta meningkatkan taraf
hidup masyarakat. 
Sejalan dengan harapan baru terhadap peran negara tersebut, warga juga
diharapkan menjadi warga yang memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya, lebih
terinformasi, memiliki solidaritas terhadap sesama, bersedia berpartisipasi aktif dalam
penyelenggaraan urusan publik, serta memiliki kemampuan untuk berurusan dengan
pemerintah dan institusi publik lainnya. Kondisi seperti ini berlaku secara nasional pada
semua tingkatan pemerintah (pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota) terutama dalam memberikan pelayanan publik.
Kabupaten Ciamis sebagai daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat. Kabupaten Ciamis memiliki 27 Kecamatan dan  243
desa dan 7 Kelurahan. Dalam sejarahnya Ciamis memiliki wilayah cakupan yang luas,
dengan perjalanan waktu dan kebutuhan masyarakat maka  dilakukannya pemisahan
seperti Kecamatan Banjar, yang dulunya bagian dari Kabupaten Ciamis, ditingkatkan
statusnya menjadi kota administratif, dan sejak tanggal 11 Desember 2002 ditetapkan
menjadi kota (otonom), yang terpisah dari Kabupaten Ciamis. selain itu bagian Selatan
Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran pada tanggal 25 Oktober 2012 menjadi
Kabupaten Pangandaran yang memiliki 10 Kecamatan.
Dalam proses penyelenggaraan pemerintah di daerah, Kepala daerah dibantu
perangkat daerah. Perangkat daerah terdiri dari unsur staf yang membantu penyusunan
kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Lembaga sekretariat, unsur pendukung
Kepala daerah dan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik
diwadahi dalam Lembaga teknis daerah serta unsur pelaksana urusan daerah diwadahi
dalam Lembaga dinas daerah.
Mengikuti uraian diatas maka pemerintah daerah merupakan salah satu organisasi
publik di daerah yang mulai dari proses pembentukannya sampai dengan penataan
administrasi pemerintahan, pola rekrutmen aparatur, penempatan aparatur dalam jabatan
(struktural dan fungsional) sesuai kompetensi serta mutasi aparatur dan lain-lain diatur
berdasarkan peraturan perundang undangan. Gambaran diatas memberikan kesan bahwa
organisasi public (pemerintah daerah) dalam melakukan berbagai aktivitas seperti 
penyelenggaraan pemerintahan, pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah
serta koordinasi intern dan antar organisasi perangkat daerah, senantiasa dilakukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Namun pada penerapannya belum bisa
diterapkan secara maksimal, Walaupun berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah
dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya aparatur, namun dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan, masih terdapat berbagai hambatan seperti pola rekrutmen
pegawai belum memperhitungkan kebutuhan organisasi, penerapan peraturan disiplin
belum memadai, promosi dalam jabatan struktural kurang mempertimbangkan aspek
kompetensi aparatur, serta faktor faktor lainnya yang turut mempengaruhi
penyelenggaraan pemerintah daerah. Oleh karena itu penelitian ini menjadi kajian penting
sebagai upaya mengetahui hasil dari implementasi kebijakan pemeintah daerah dalam
meningkatkan kompetensi aparatur tersebut apakah berpengaruh atau tidak.
Penyelenggara pemerintah daerah terutama berkaitan dengan penataan sumber
daya aparatur, pemerintah daerah telah menempuh kebijakan. Salah satu kebijakan yang
ditempuh adalah peningkatan kualitas sumber daya aparatur. Kebijakan tersebut mencakup
Pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis, Pendidikan pelatihan penjenjangan serta
Pendidikan lanjutan secara formal. Pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis serta
Pendidikan lanjutan pada dasarnya bertujuan untuk peningkatan kualitas sumber daya
aparatur dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi pada organisasi perangkat daerah
seperti sekretariat, dinas daerah dan Lembaga teknis daerah. Dengan demikian kiranya
perlu ditelaah terkait efektifitas dari implementasi kebijakan yang telah diterapkan sebagai
bahan perbaikan peningkatan aparatur.
Rencana Judul Penelitian ini yaitu, ANALISIS IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI APARATUR DI KABUPATEN CIAMIS. Penelitian ini berupaya
menelaah secara menyeruh terkait implementasi kebijakan pemerintah daerah ciamis
dalam upaya meningkatkan postensi SDM nya dalam menjalankan roda organisasi
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai