non polar yang suka minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran
yang terdiri dari minyak dan air. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja
menurunkan tegangan permukaan cairan, sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda
molekulnya. Bagian polar molekulnya dapat bermuatan positif, negatif ataupun netral,
bagian polar mempunyai gugus hidroksil semetara bagian non polar biasanya merupakan
rantai alkil yang panjang. Surfaktan pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi dan
limbahnya dapat mencemarkan lingkungan, karena sifatnya yang sukar terdegradasi, selain
itu minyak bumi merupakan sumber bahan baku yang tidak dapat diperbarui.[1]
Penggunaan
Surfaktan banyak ditemui di bahan deterjen, kosmetik, farmasi dan tekstil. Produk pangan
seperti es krim juga menggunakan surfaktan sebagai bahannya. Karena sifatnya yang
menurunkan tegangan permukaan, surfaktan dapat digunakan sebagai bahan pembasah
(wetting agent), bahan pengemulsi (emulsion agent) dan sebagai bahan pelarut (solubilizing
agent).
Jenis-jenis Surfaktan
1. Surfaktan anionik, surfaktan yang bagian alkilnya terikat suatu anion. Contohnya
garam alkana sulfonat, garam olefin sulfonat
2. Surfaktan kationik, surfaktan yang bagian alkilnya terikat suatu kation. Contohnya
garam alkil trimethil amonium, garam dialkil-dimethil amonium, garam alkil dimethil
benzil amonium.
3. Surfaktan nonionik, surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan. Contohnya ester
gliserin, ester sorbitan, ester sukrosa, polietilena alkil amina, glukamina, alkil
poliglukosida, mono alkanol amina, dialkanol amina dan alkil amina oksida.
4. Surfaktan amfoter, surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan
negatif. Contohnya asam amino, betain, fosfobetain.
http://id.wikipedia.org/wiki/Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
contoh dari surfaktan. Molekul surfaktan mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung
polar (hidrofilik) dan ujung non polar (hidrofobik) . Surfaktan dapat digolongkan menjadi
dua golongan besar, yaitu surfaktan yang larut dalam minyak dan surfaktan yang larut
dalam air.
Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa
fluorokarbon, dan senyawa silikon.
Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat
pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat
yang termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan negatif, surfaktan
yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan
amfoter yang bermuatan negatif dan positif bergantung pada pH-nya.
Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan sifat fisik yang mendadak pada daerah
konsentrasi yang tertentu. Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh pembentukan
agregat atau penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada
konsentrasi kritik misel (CMC) .
http://ibnuhayyan.wordpress.com/2008/09/10/surfaktan/