KTT MDG
KTT Bumi New York,
l972,
Stockholm 2000
PENGERTIAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah sebuah
upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan
bahkan budaya untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan
atau mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.
HAKEKAT PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Prinsip pembangunan berkelanjutan membedakan sifat sumberdaya alam. Pada SDA
tidak dapat diperbarui, perlu upaya sumber daya alternatif untuk menggantikan SDA
yang habis dan diinvestsikan ke SDA terbarukan (pertanian, perkebunan, perikanan,
pariwisata, dan SDM).
Fungsi ekosistem yang tidak mendapatkan imbalan jasa (nilai ekonomi) karena tidak
ada pasar berakibat borosnya penggunaannya dan acuh pada komponen ekosistem
SDA mengalami degradasi, pencemaran dan kehancura. Penilaian terhadap jasa
lingkungan merupakan bagian penting pembangunan berkelanjutan.
Transformasi total dari pembangunan konvensional ke pembangunan berkelanjutan
dengan memperhatikan:
• Sifat khas SDA yang dapat diperbarui agar berlanjut
• Sifat khas SDA tidak dapat diperbarui pengembangan aktivitas alternatif
berbasis SDA terbarui
• Nilai Jasa Lingkungan dikembangkan dengan pendekatan-pendekatan khusus
Tiga Cakupan Program Pembangunan Berkelanjutan
World Summit on Sustainable Development (Johannesburg,2002)
Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya,
sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari).
Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain
dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan sekarang maupun kehidupan masa datang.
Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik
fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak memboroskan dan tidak merusak SDA yang
ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya.
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Output:
Outcome:
• Kelestarian fungsi LH,
Pembangunan berkelanjutan
Pemanfaatan SDA • Peningkatan nilai (peningkatan kesejahteraan
dukung ekosistem, masyarakat dan kelestarian
• Pemanfaatan tata nilai kelangsungan
berkelanjutan. kehidupan)
Pengelolaan LH
Prinsip pengelolaan LH,
1. Pengendalian Kerusakan LH Green Issue:
• Konservasi SDA (keanekaragaman hayati, Air, Energi, dan SDA Lainnya);
• Kesesuaian peruntukan pemanfaatan/fungsi lahan Tata ruang/tataguna lahan;
• Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan
(nilai tambah, bentuk, dan pola pemanfaatan berkelanjutan);
2. Pengendalian pencemaran LH (Pengelolaan Limbah/Sampah) Brown Issue:
• Minimalisasi limbah/sampah { Teknologi bersih (hemat bahan baku/energi) dan 3R}
• Pengolahan limbah/sampah { Kompos, Biogas, incenerator, Landfill, dll.}
DI INDONESIA SEHARUSNYA DITERAPKAN 5 PILAR
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Ekonomi (Growth)
Kelembagaan
lingkungan Penegakan hukum
Sosial
(stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari)
IDEALNYA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI
INDONESIA
1. pertama, berkelanjutan ekologis, yakni akan menjamin berkelanjutan eksistensi bumi
a. memelihara (mempertahankan) integrasi tatanan lingkungan, dan keanekaragaman hayati;
b. memelihara integrasi tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan bumi ini tetap terjamin;
c. memelihara keanekaragaman hayati, meliputi aspek keanekaragaman genetika, keanekaragaman species dan
keanekaragaman tatanan lingkungan.
2. Kedua, berkelanjutan ekonomi; dalam perpektif ini pembangunan memiliki dua hal utama, yakni, berkelanjutan
ekonomi makro dan ekonomi sektoral. Berkelanjutan ekonomi makro, menjamin ekonomi secara berkelanjutan dan
mendorong efesiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Berkelanjutan ekonomi sektoral untuk
mencapainya;
a. sumber daya alam dimana nilai ekonominya dapat dihitung harus diperlakukan sebagai kapital yang “tangible”
dalam rangka akunting ekonomi;
b. koreksi terhadap harga barang dan jasa perlu diintroduksikan. Secara prinsip harga sumber daya alam harus
merefleksikan biaya ekstraksi/pengiriman, ditambah biaya lingkungan dan biaya pemanfaatan.
IDEALNYA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DI INDONESIA
3. Ketiga, berkelanjutan sosial budaya
a. stabilitas penduduk,
b. pemenuhan kebutuhan dasar manusia,
c. Mempertahankan keanekaragaman budaya dan
d. mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan.
4. Keempat, kelembagaan
Pengembangan peran serta masyarakat, kelembagaan dan ketenagaan, serta penyelenggaraan tata
kepemerintahan yang baik dalam pengelolaan lingkungan hidup.
KEBIJAKAN
• Pembangunan Berkelanjutan termuat GBHN 1973 -1978 : IV. GBHN 1999 – 2004
• Dalam pelaksanaan pembangunan sumber alam Indonesia Pendayagunaan Sumber Daya Alam untuk kemakmuran rakyat
harus digunakan secara rasionil. Penggalian sumber kekayaan dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
tersebut harus diusahakan tidak merusak tata lingkungan hidup lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan, kepentingan
manusia, dilaksanakan dengan kebijakan yang menyeluruh dan ekonomi dan budaya lokal, serta penataan ruang.
dengan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan
datang. V. RPJMN 2004 – 200 Bab 32 tentang Perbaikan Pengelolaan Sumber
Daya Aalam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup.
I. Repelita II 1974 – 1979 VI. Perpres 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian SDGs (3 Pilar
Kebijaksanaan sebagai landasan bagi pengelolaan Sumber Daya Sosial Ekonomi dan Lingkungan) dan Tindak Lanjut Tim Koordinasi
Alam + Lingkungan Hidup yang lintas sektoral Nasional Peta Jalan, RAN dan RAD.
II. Repelita III 1979 – 1983 VII. RPJMN 2020 – 2024 Pembangunan Rendah Karbon dan
Dalam 3 program: Berketahanan Iklim – SDGs + Penanggulangan Bencana.
Intervensi:
1. Program Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air;
- Bauran Energi : EBT, Efisiensi energi, Biofuel, Pengurangan
2. Program Pembinaan Sumber Alam dan Lingkungan Hidup subsidi BBM dan Fosil, B30-B100, mobil listrik
3. Program Pengembangan Meteorologi dan Geofisika - Kehutanan dan Lahan
- Reforestasi dan Deforestasi
III. Repelita IV 1983 - 1988 - Pengendalian Karhutla
3 program yang sama dengan Repelita III ditambah dengan satu - Pengelolaan Hutan Lestari
program berupa Inventarisasi dan Evaluasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup. - Restorasi Ekosistem Gambut
- Moratorium Kelapa Sawit dan Hutan Primer
Pengelolaan Lingkungan Indonesia
(1978 – Sekarang)
• UU 4/1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan • Keppres 135/1998 Pengesahan UN Convention on Combat Desertification.
Lingkungan Hidup • UU 19/2009 tentang Pengesahan Stockholm Convention
- PP 29/ 86 tentang AMDAL. • on Persistent Organic (POP)
• Keppres 23/1990 tentang Pengedalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) - Perpres 60/2005 tentang Pengesahan Konvensi Basel.
• UU 23 /1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. - UU 10/2013 tentang Pengesahan Konvensi Rotterdam
• UU 18/2018 tentang Pengelolaan Sampah
• • UU 5/1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological
• UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Diversity.
- PP 27/2012 tentang Izin Lingkungan. - UU 21/2004 tentang Pengesahan Protokol cartagena.
- PP 54/2016 tentang Perubahan Atas PP 71/2014 tentang - UU 11/2013 tentang Pengesahan Protokol Nagoya
Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut
- PP 46/2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan • UU 6/1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention on
- Perpres 77/2018 Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Climate Change,
- UU 17/2004 tentang Pengesahan Kyoto Protokol ,
• UU 11/2020 tentang Cipta Kerja. - UU 16/2016 tentang Pengesahan :Persetujuan Paris.
- PP 22/2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan • UU 26/2014 tentang Pengesahan ASEAN Agreement on Transboundary
Pengeloalaan Lingkungan Hidup. Haze Pollution (AATHP)
- PP 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan
• Perpres 33/2005 tentang Pengesahan Protokol Montreal
1. 1974 - Only One Earth 25. 2000 -The Environment Millennium : Time to Act.
2. 1975 – Human Settlement 26. 2001 - Connect with the World Wide Web of Life.
3. 1976 - Water :Vital Resource for Life 27. 2002 – Give Earth A Chance.
4. 1977 – Ozon Layer Environmental Concern : Land Loss & Soil Degradation 28. 2003 - Water – Two Billion People are Dying for.
5. 1978 – Development without Destruction 29. 2004 – Water, Seas and Oceans – Dead or Life
6. 1979 – Only One Future for Our Children : Development without Destruction 30. 2005 – Green Cities – Plan for Planet.
7. 1980 – A New Challenge for the New Decade without Destruction 31. 2006 – Desert and Desertification – Don’t Desert Drylands
8. 1981 – Ground Water : the Toxic Chemicals in Human Food Chains 32. 2007 – Melting Ice – a Hot Topic.
9. 1982 – Ten Years after Stockholm (Renewal of Environmental Concerns) 33. 2008 – Kick the Habit towards a Low Carbon Economy.
10. 1983 – Managing and Disposing Hazardous Waste : Acid Rain and Energy 34. 2009 – Your Plant Needs You – United to Combat Climate Change.
11. 1984 – Desertification 35. 2010 – Many Species One Planet, Our Future
12. 1985 – Youth Population and the Environment 36. 2011 – Forests Nature at Your Service.
13. 1986 – A Tree for Peace 37. 2012 - Green Economy : Does it Include You.
14. 1987 – Environment and Shelter : More than a Roof 38. 2013 – Think – Eat – Save.
15. 1988 – When People Put the Environment, Development will Last 39. 2014 – Raise Your Voice not the Sea Level.
16. 1989 – Global Warming : Global Warning 40. 2015 – Seven Billion Dreams, One Planet, Consume with Care
17. 1990 – Children and The Environment 41. 2016 – Zero Tolerance for Illegal Wildlife Trade.
18. 1991 – Climate Change Needs for Global Partnership 42. 2017 – Connecting People to Nature – in the City and on the Land, from the
19. 1992 – Only One Earth, Care and Share poles to the Equator.
20. 1993 – Poverty and the Environment 43. 2018 – Beat Plastic Pollution. 44. 2019 – Beat Air Pollution.
21. 1994 – Only One Earth Family 44. 2020 – It’s Time for Nature.
22. 1995 – We the Peoples : United for the Global Environment 45. 2021 – Ecosystem Restoration
23. 1996 – Our Earth Our Habitat, Our Home
24. 1997 – For Life on Earth 1998 : Our Earth Save Our Seas
TANTANGAN ABAD 21 DI INDONESIA DALAM PENGELOLAAN SDA & LH
UNTUK MENUNJANG PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• Pencemaran udara
8
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Indonesia
Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada, namun kesadaran
1 dan tanggung jawab para pengambil keputusan, pelaku pembangunan dan masyarakat
masih kurang (implementasinya rendah).
Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak
2 besar dan penting namun belum memiliki AMDAL atau unit pengelolaan lingkungan atau
unit pemantauan lingkungan, sementara izin untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan
tersebut sudah berjalan
3 Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah Indonesia dengan cara
yang ilegal
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Indonesia
Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena juga tidak mudah
4 untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan tidak melanggar baku mutu dan
kriteria baku kerusakan lingkungan
6 Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi lingkungan hidup
Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam menyampaikan informasi
7 dan/atau menyampaikan laporan, serta memberikan saran pendapat dalam pengelolaan
lingkungan hidup
Kompleksitas Pelaksanaan TPB/SDGs
Memerlukan Komitmen & Usaha yang Kuat
8
AGENDAPEMBANGUNAN GLOBAL: MDGsSDGs
Achieving SDGs
contributes to
addressing the
MDGs (2000-2015) SDGs(2015-2030) challenges ofthe
21st Century
Goals 8 17
Targets 21 169
Indicators 60 ~289
PriorityAreas Human Development Holistic: Economic,Social,Environment,
governance
Scope Developing Countries Universal
44
Sustainable Development Goals 2030