Anda di halaman 1dari 25

1.

Reaksi Pendesakan Reaksi pendesakan atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi
dimana suatu unsur menggantikan posisi unsur lain dalam suatu senyawa. Contoh: Jika logam seng
dicelupkan ke dalam larutan tembaga(II) sulfat akan menggantikan posisi tembaga.

Persamaan reaksinya: Zn(s) + CuSO4(aq) ⎯⎯→ Cu(s) + ZnSO4(aq)

Reaksi pendesakan pada sel volta berlangsung apabila logam pendesak berada disebelah kiri logam yang
didesak. Pada sel volta, logam pendesak merupakan anoda dan yang didesak merupakan katoda.

2. Potensial elektroda standar (Eo)

Merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk melepaskan atau mempertahankan
elektron, diukur dalam keadaan standar. Nilai potensial elektroda mengacu pada deret Volta dan
dikaitkan dengan reaksi reduksi. Potensial sel standar adalah beda potensial listrik antara anoda dan
katoda pada sel Volta, diukur dalam keadaan standar. Potensial sel tidak dipengaruhi koefisien reaksi.

Elektroda yang memiliki potensial reduksi lebih kecil akan mengalami oksidasi, sebaliknya elektroda
yang potensial reduksinya lebih besar akan mengalam reduksi. Suatu sel elektrokimia dapat terjadi
secara spontan atau tidak spontan, dapat diperkirakan dari nilai potensial sel atau E0 sel. Jika potensial
bernilai positif, maka reaksi berlangsung spontan.Sebaliknya jika potensial sel bernilai negatif maka
reaksi tidak berlangsung spontan
Unsur-unsur kimia yang berada pada golongan 17/VII A di dalam tabel
periodik dikelompokan sebagai golongan Halogen. Golongan tersebut
dinamakan “Halogen” yang artinya “pembentuk garam” (berasal dari bahasa
yunani: Halos: Garam; Genes : Pembentuk). Unsur-unsur pembentuk garam
tersebut terdiri dari: Flourin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Yodium (I), Astatin (At)
Sifat fisik halogen :
Sifat fisik Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Wujud zat gas gas Cair Padat Padat
Warna Kuning muda Hijau kekuningan Merah kecoklatan Ungu - Titik didih -
188,14oC -34,6oC 58,78oC 184,35oC 337oC Titik beku -219,62oC -100,98oC
-7,25oC 113,5oC 302oC Kerapatan (g/cm3) 1,1 1,5 3,0 5,0 - Kelarutan dalam
air (g/Lair) bereaksi 20 42 3 - Daya pengoksidasi Data potensial reduksi:
F2 + 2e- → 2F- Eo= +2,87 Volt
Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo= +1,36 Volt
(2)
I2 + 2e- → 2I- Eo= +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan
disebut
oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial
reduksi terkecil.
 Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2  Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron
ion iodida paling mudah melepas elektron sehingga bertindak sebagai
reduktor kuat.
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida, dan
oksilhalida.
Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida
(HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan
ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan
antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat.
Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya
memiliki bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 ) untuk Cl,Br,I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan
semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O
pada O-H sangat polar sehingga ion H+ mudah lepas. Urutan kekuatan asam
oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat).
Unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan air, hidrogen, logam, non-logam,
metalloid, basa, dan antar halogen.
Reaksi dengan air
Flourin bereaksi dengan air akan membentuk larutan asam dan oksigen. 2F2 +
2H2O → 4HF +O2 (dalam tempat gelap)
(3)
Klorin dan bromin bereaksi dengan air membentuk larutan asam halida dan
asam oksilhalida. Cl2 + H2O → HClO + HCl
Br2 + H2O → HBrO + HBr
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi. I2 + H2O → (tidak
bereaksi)
Tetapi I2 larut dalam larutan KI
I2 + KI → KI3
Reaksi dengan logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa
garam/halida logam. 2Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3 Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
Halida logam yang terbentuk bersifat ionic jika energi ionisasina rendah dan
logamnya memiliki biloks rendah. Hampir semua halide bersifat ionik. Contoh
Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.
Reaksi dengan non-logam
Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa
halide. Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur
lain. Contoh :
Xe + F2 → XeF2 2Kr + 2F2 → KrF4 2P + 3Cl2 → 2PCl3.
Reaksi dengan unsur metalloid 2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4 Reaksi dengan basa
Reaksi halogen dengan basa enser dingin menghasilkan halida ( X- ) dan
hipohalida ( XO- ), sedangkan reaksi halogen dengan basa pekat panas
menghasilkan halida ( X- ) dan halat ( XO3- ). Contoh :
X2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
X2 + 2NaOH ( pekat, dingin ) → NaX +NaXO + H2O ( X = Cl, Br, I )
2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) → 2NaF + OF2 + H2O
(4)
Reaksi pendesakkan
Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya ditentukan oleh potensial sel. Tetapi,
berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakkan
halogen. Halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam
keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak
dibawahnya.
Contoh: F2 + 2KCl → 2KF + Cl2
Br- + Cl2 → Br2 + Cl
-Br2 + 2I- → Br- + I2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
I2 + Br- → (tidak bereaksi)
Reaksi antar unsur halogen
Unsur-unsur halogen memiliki harga elektronegativitas yang berbeda
sehingga akan terbentuk senyawa kovalen. Senyawa yang terbentuk memiliki
4 kategori : XY, XY3, XY5,
XY7 (X adalah halogen yang lebih elektronegatif). Contoh :
F2 + Cl2 → 2FCl Cl2 + 3I2 → 2ClI3
Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutam,a dengan
natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit. Klor tergolong dalam grup
unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan
mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis.
Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10
volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume. Kebanyakan klor
diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi,
pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor
digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan
ekstraksi brom. Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses
pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-
obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak
produk lainnya. Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam skala labooratorium
dengan cara :
(5)
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2→MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl
o Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
CaSO4 + H2O + Cl2→CaOCl2 + H2SO4
o Mereaksikan KMnO4 dan HCl
2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2→KMnO4 + HCl
Brom termasuk ke dalam golongan halogen. Diperoleh air garam alamiah dari
sumber mata air di Michigan dan Arkansas. Brom juga diekstrak dari air laut,
dengan kandungan hanya sebesar 82 ppm.
Brom adalah satu-satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah
bergerak, cairan berwarna coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu
kamar menjadi uap merah dengan bau yang sangat tajam., menyerupai klor,
dan memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Brom mudah larut
dalam air atau karbon disulfida, membentuk larutan berwarna merah, tidaak
sekuat klor tapi lebih kuat dari iod. Dapat bersenyawa dengan banyak unsur
dan memiliki efek pemutih. Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan
rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius,
dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat dengan cara : o Mencampurkan
CaOCl2, H2SO4, dengan bromida. CaSO4 + H2O→CaOCl2 + H2SO4+Cl2
Br2 +2Cl-→Cl2 + 2Br
-o Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat.
o Mencampurkan bromida, H2SO4, dan MnO-2.
Iod atau Yodium yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan
kalium iodida dengan tembaga sulfat. Ada pula metode lainnya yang sudah
dikembangkan.
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada
suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk
senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang
kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam.
Iod mudah larut dalam kloroform, karbon
(6)
tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan
berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Unsur iodine dapat dibuat dengancara.
o Dengan mereaksikan NaIO3 dan natrium bisilfit.
2NaIO3 + 5N4H2SO3→3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
Dalam skala laboratorium pembuatan iodin analog dengan pembuatan
bromin, hanya saja bromida diganti dengan iodida.
Senyawa HF dan HCl dapat dibuat juga di laboratorium dengan mereaksikan
garam halide (NaF dan CaCl2) dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan
sesuai dengan persamaan
reaksiberikut :
2NaF + H2SO4 → Na2SO4 + 2HF
CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 +2HCl
Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat seperti itu karena Br- atau I- akan
dioksidasi oleh H2SO4.
2NaBr + H2SO4 → Na2SO3 + Br2 + H2O
MgI2 + H2SO4 → MgSO3 + I2 + H2O
HBr dan HI biasanya dibuat dengan pereaksi H3PO4.
3NaBr +H3PO4 → Na3PO4 + 3HBr
(7)
VI. CARA KERJA :
Seujung sendok teh MnO2
Hasil
Hasil
+ beberapa butir NaCl + sedikit larutan H2SO4
Dipanaskan
Kertas saring dibasahi larutan KI dan amilum, diletakkan diatas gas tersebut
Diulangi, NaCl diganti KBr
2.
Hasil
Hasil
1 mL NaCl 1 mL NaCl 1 mL NaCl
Hasil +beberapa tetes HgNO3 0,1 M Hasil Hasil Hasil
Diulangi, NaCl diganti KBr
Hasil
+ beberapa tetes AgNO3 0,1 M
Semua warna endapan dibandingkan
+ sedikit larutan timbal asetat 0,1 M
(8)
Hasil
+ beberapa tetes HCl 0,1 M -dimasuki kertas berwarna
Filtrate II
Hasil Filtrate I
Seujung sendok kecil kaporit
-dimasuki kertas berwarna -dibiarkan di udara terbuka
+ setabung reaksi air
- Dimasukkan dalam gelas kimia, disaring
4. 1 sendok teh NaCl
Diulangi dengan hablur KBr dan KI
Hasil
Hasil
Hasil
- Dimasukkan dalam labu reaksi + sedikit H2SO4 pekat
- Ditutup
- Selang dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi air - dipanaskan
- Diuji denga kertas lakmus - Diuji dengan kertas saring
yang ditetesi KI dan amilum
(9)
1 mL NaCl 1 mL NaCl Hasil 1 mL NaCl Hasil 6. Warna dibandingkan -
Disalurkan gas Cl2 + larutan Cs2 Sepucuk spatula Iodine padat
1 butir Iodine 1 butir Iodine 1 butir Iodine
Hasil Hasil Hasil Hasil - Dibanding kelarutannya - Diamati warnanya + larutan
KI + air
Diamati bentuk dan warnanya
(10)
VII. HASIL PENGAMATAN :
No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
1. - MnO2 + NaCl + H2SO4 0,1M
- diatas larutan diletakkan kertas saring yang dibasahi KI+amilum
- MnO2 + KBr + H2SO4 0,1M
- diatas larutan diletakkan kertas saring yang dibasahi KI+amilum
- MnO2 = kristal hitam
keabu-abuan
- larutan hitam keruh
- kertas saring berubah menjadi ungu kehitaman
-ada asap putih
- MnO2 = kristal hitam
keabu-abuan
- larutan keruh, ada asap putih - kertas saring berubah menjadi ungu
MnO2(s) + NaCl(aq) + H2SO4(aq) 
Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(aq)
+ Cl2(g) ↑
Larutan hitam, ada asp putih yaitu gas Cl2. Uji dengan kertas saring :
2I-(aq) + Cl2(g)  I2(g) + 2 Cl-(aq)
Kertas saring yang berwarna ungu disebabkan oleh pembebasan iod (I2 dan
amilum = ungu ).
MnO2(s) + KBr(aq) + H2SO4(aq) 
K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(aq) +
Br2(g) ↑
Larutan hitam, ada asp putih yaitu gas Br2. Uji dengan kertas saring :
2I-(aq) + Br2(g)  I2(g) + 2 Br-(aq)
Kertas saring yang berwarna ungu
Terbentuk gas Cl2 ditandai asap
putih, saat pengujian terjadi pembebasan iod ditandai kertas saring menjadi
ungu kehitaman. Terbentuk gas Br2 ditandai asap
putih. Saat pengujian terjadi pembebasan iod (kertas saring berubah warna
menjadi ungu)
(11)
disebabkan oleh pembebasan iod (I2 dan amilum = ungu ).
2. - tabung I : 1 mL NaCl + perak nitrat 0,1M
- tabung II : 1 mL NaCl + raksa (1) nitrat 0,1M
- tabung III : 1 mL NaCl + timbal (II) asetat 0,1M
- tabung I : 1 mL KBr + perak nitrat 0,1M
- Larutan jernih tak berwarna, ada endapan (++)
- Perak nitrat = 10 tetes
- Larutan jernih tak berwarna, ada endapan (+). Endapan melayang lama-
kelamaan mengendap - Raksa (I) nitrat = 10 tetes
- Larutan jernih tak berwarna, ada endapan (+++), lama-kelamaan pb larut.
- Timbal (II) asetat = 10 tetes
- Larutan jernih tak berwarna, ada endapan (+++)
AgNO3(aq) + NaCl(aq)  NaNO3(aq)
+ AgCl(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih.
HgNO3(aq) + NaCl(aq)  NaNO3(aq)
+ HgCl(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih. Endapan bersifat melayang.
(CH3COO)2PB(aq) + 2NaCl(aq) 
2CH3COONa(aq) + PbCl2(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih.
AgNO3(aq) + KBr(aq)  KNO3(aq) +
AgBr(s)
Semua larutan terdapat endapan, dengan jumlah
endapan yang berbeda. Halogen dapat membentuk endapan dengan Ag+,
Hg+, Pb2+.
(12)
- tabung II : 1 mL KBr + raksa (I) nitrat 0,1M
Tabung III : 1 mL KBr + timbal (II) asetat 0,1M
- Perak nitrat = 5 tetes
- Larutan jernih tak berwarna, ada endapan (+). Endapan melayang lama-
kelamaan mengendap - Raksa (I) nitrat = 10 tetes
- Larutan jernih tak berwarna, ada endapan (+++), lama-kelamaan pb larut.
- Timbal (II) asetat = 10 tetes
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih.
HgNO3(aq) + KBr(aq)  KNO3(aq) +
HgBr(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih. Endapan bersifat melayang.
(CH3COO)2PB(aq) + 2KBr(aq) 
2CH3COOK(aq) + PbBr2(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih.
3. - kaporit + H2O
-disaring - filtrat dibagi 2
- tabung I : filtrat + kertas warna
- kaporit = putih
- larutan kaporit putih keruh - filtrat = jernih tak berwarna
- tabung I : kertas warna memudar (+)
CaOCl2(s) + H2O(l) + CO2(g) 
CaCO3(aq) + HOCl(aq) + CaCl2(aq)
Kertas warna memudar
HOCl(aq) + H+ + Cl- Cl2(g) ↑ +
H2O(aq)
Kertas warna lebih cepat memudar
Kertas warna pada kedua tabung warnanya memudar, tetapi pada tabung II
lebih cepat memudar karena dibantu oleh larutan asam yang mengandung
klor yang bereaksi dengan kaporit.
(13)
- tabung II : filtrat + HCl + kertas warna
- HCl = 10 tetes
- tabung II : kertas wrna lebih cepat memudar (++)
4. - NaCl + H2SO4 pekat
- Ditututp, dipanaskan
- Diuji : kertas lakmus biru dan kertas saring dibasahi KI + amilum
- KBr + H2SO4 pekat
- Ditututp, dipanaskan
- Diuji : kertas lakmus biru dan kertas saring dibasahi KI + amilum
- KI + H2SO4 pekat
- Ditututp, dipanaskan
- Diuji : kertas lakmus biru dan kertas saring dibasahi KI +
- Larutan jernih tak berwarna - Lakmus biru menjadi merah - Kertas saring
tidak mengalami
perubahan - Ada asap putih
- Larutan putih berbuih - Lakmus biru tetap
- Kertas saring terdapat bercak ungu
- Ada asap putih
- Larutan jernih tak berwarna - Lakmus biru tetap
- Kertas saring tidak mengalami perubahan
NaCl(s) + H2SO4(aq)  HCl(g) +
NaHSO4(aq)
Lakmus biru menjadi merah, kertas saring tidak mengalami perubahan
KBr(s) + H2SO4(aq)  Br2(g) ↑ +
SO2(aq) + 2K2(aq) + SO42-(aq) +
2H2O(aq)
Lakmus biru menjadi merah, kertas saring berwarna ungu
2I-(s) + 2H2SO4(aq)  I2(g) ↑ +
SO42-(aq) + 2H2(g)
Lakmus biru menjadi merah, kertas saring berubah ungu
Terbentuk gas Cl2 ditandai
dengan asap putih. Setelah proses pemanasan terbentuk gas HCl ditandai
lakmus biru menjadi merah, dan kertas saring tidak terjadi perubahan.
Terbentuk gas Br2 dan I2
ditandai dengan asap putih tetapi tidak terbentuk gas HBr dan HI. Lakmus
tidak berubah warna, tetapi kertas saring berubah menjadi ungu
(pembebasan iod) pada gas Br2
dan tidak mengalami perubahan pada gas I2.
(14)
amilum - Ada asap putih 5. - Tabung I : 1 mL NaCl + Cl2 + CS2 - Tabung II : 1
mL KBr + Cl2 + CS2 - Tabung III : 1 mL KI + Cl2 + CS2
- Larutan sedikit kuning (+) jernih, ada gelembung. Larutan 2 fasa.
- Larutan jernih tak berwarna, ada gelembung. Larutan 2 fasa.
- Larutan jernih tak berwarna, ada gelembung. Larutan 2 fasa.
NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 
NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)
Ada gelembung melayang, larutan 2 fasa
2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 
2KCl(aq) + Br2(g) + CS2(aq)
Ada gelembung melayang, larutan 2 fasa
2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 
2KCl(aq) + I2(g) + CS2(aq)
Ada gelembung melayang, larutan 2 fasa
Terbentuk gas Cl2, Br2, dan I2
pada masing-masing tabung karena gas Cl2 yang dialirkan
mendesak larutan untuk membentuk NaCl dan KCl sehingga terbentuk gas
Cl2, Br2,
dan I2.
6. - Tabung I : I2 + H2O - I2 = kristal hitam
- Larutan coklat muda jernih, ada endapan hitam (+++)
I2(s) + H2O(l)  I2(s) + H2O(l)
Larutan kuning jernih, ada endapan hitam
Iodin tidak larut dalam air, sehingga kristal tetap
mengendap. Sedangan dalam larutan KI dan HCl larut tetapi
(15)
- Tabung I : I2 + KI
- Tabung I : I2 + HCl
- Larutan merah kecoklatan, ada sedikit endapan hitam (+)
- Larutan jingga jernih, ada endapan hitam (++)
I2(s) + KI(aq)  KI3(aq)
Larutan merah kecoklatan, tidak ada endapan hitam
I2(s) + HCl(aq)  HI(g) ↓ + Cl2(g)
Larutan jingga jernih, mula-mula ada endapan lama-kelamaan endapan larut
(16)
VIII. PEMBAHASAN :
1. Percobaan pertama yaitu untuk mengetahui cara pembuatan gas klor,
broom serta iod serta mengidentifikasi gas tersebut dengan cara menguji
dengan kertas saring yang dibasahi KI dan amilum. Pada percobaan ini
pembuatan gas klor disebut dengan proses weldon.
a. Tabung pertama diisi dengan batu kawi (MnO2) ditambah larutan natrium
klorida
dan larutan asam sulfat, menghasilkan larutan hitam keruh dengan asap putih
yang keluar dari larutan.
MnO2(s) + NaCl(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(aq) +
Cl2(g)
↑Kertas saring yang telah dibasahi KI dan amilum diletakkkan diatas larutan
sehingga warnanya berubah menjadi ungu karena adanya pembebasan iod
oleh gas klor.
Uji dengan kertas saring : 2I-(aq) + Cl2(g)  I2(g) + 2 Cl-(aq)
Kertas saring yang berwarna ungu disebabkan oleh I2 dan indikator amilum.
b. Tabung kedua diisi batu kawi, larutan kalium bromida dan larutan asam
sulfat, menghasilkan larutan keruh dengan asap putih yang keluar.
MnO2(s) + KBr(aq) + H2SO4(aq)  K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(aq) +
Br2(g) ↑
Dengan cara yang sama diuji dengan kertas saring yang dibasahi KI+amilum.
Kertas saring berubah wrana menjadi ungu karena adanya pembebasan iod
oleh gas brom. Larutan hitam, ada asp putih yaitu gas Br2.
Uji dengan kertas saring : 2I-(aq) + Br2(g)  I2(g) + 2 Br-(aq)
Kertas saring yang berwarna ungu disebabkan oleh I2 dan indikator amilum.
2. Percobaan kedua yaitu untuk mengetahui sifat-sifat gas klor, brom, iod
serta senyawanya atau mengetahui reaksi ion halogen dengan ion perak, ion
raksa, serta ion timbal.
a. Percobaan pertama menggunakan larutan natrium klorida yang diisikan
pada 3 tabung. Kemudian tabung pertama ditambah perak nitrat
menghasilkan larutan jernih tak berwarna dan ada endapan putih (++).
Tabung kedua ditambah raksa (I) nitrat menghasilkan larutan jernih tak
berwarna dan ada endapan putih (+) setelah dibiarkan beberapa menit.
Tabung ketiga ditambah timbal (I) asetat menghasilkan larutan jernih tak
berwarna, ada endapan putih (+++). Sesuai persamaan reaksi berikut :
(17)
Tabung I : AgNO3(aq) + NaCl(aq)  NaNO3(aq) + AgCl(s)
Tabung II : HgNO3(aq) + NaCl(aq)  NaNO3(aq) + HgCl(s)
Tabung III : (CH3COO)2PB(aq) + 2NaCl(aq)  2CH3COONa(aq) + PbCl2(s)
b. Percobaan kedua yaitu mengulangi percobaan pertama dengan mengganti
larutan natrium klorida dengan kalium bromida. Sehingga mendapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabung I : AgNO3(aq) + KBr(aq)  KNO3(aq) + AgBr(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih (+++). Tabung II : HgNO3(aq)
+ KBr(aq)  KNO3(aq) + HgBr(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih (+). Endapan bersifat
melayang, setelah dibiarkan beberapa menit endapan ada didasar tabung.
Tabung III : (CH3COO)2PB(aq) + 2KBr(aq)  2CH3COOK(aq) + PbBr2(s)
Larutan jernih tak berwarna, ada endapan putih(+++).
3. Percobaan ketiga yaitu untuk mengetahui pembuatan gas klor dengan
mereaksikan kaporit dengan larutan asam yang mengandung klor, yang
ditandai memudarnya kertas warna jika dicelupkan dalam larutan ini. Proses
pertama yaitu melarutkan padatan kaporit (CaOCl2) kedalam air kemudian
larutan disaring sehingga
menghasilkan filtrat jernih tak berwarna. Filtrat dibagi dalam 2 tabung reaksi,
tabung pertama ditambah kertas warna dan dibiarkan di udara terbuka
sehingga kertas warna memudar dan dihasilkan gas klor.
CaOCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)  CaCO3(aq) + HOCl(aq) + CaCl2(aq)
Tabung kedua ditambah larutan asam klorida dan kertas warna sehingga
kertas warna lebih cepat pudar dan dihasilkan gas klor, hal ini disebabkan
penambahan larutan asam yang mengadung klor akan menambah komposisi
klor dalam larutan sehingga mempercepat pembentukan gas klor dan kertas
warna lebih cepat memudar.
HOCl(aq) + H+ + Cl- Cl2(g) ↑ + H2O(aq)
4. Percobaan keempat yaitu untuk mengetahui pembuatan gas HCl, HBr, dan
HI yang diidentifikasi dengan lakmus biru dan kertas saring yang dibasahi
larutan KI dan amilum.
a. Tabung 1 diisi padatan natrium klorida dan larutan asam sulfat pekat
kemudian ditutup dengan sumbat yang diberi selang dan dipanaskan. Gas
yang terbentuk dialirkan kedalam gelas kimia yang berisi air. Setelah larutan
dipanaskan akan terbentuk gas HCl.
(18)
Gas HCl akan merubah kertas lakmus biru menjadi merah karena sifatnya
asam, dan kertas saring yang dibasahi KI+amilum tidak berubah warna karena
tidak dapat terjadi pembentukan iod.
b. Tabung kedua diberikan perlakuan yang sama seperti tabung I tetapi
padatan natrium klorida diganti padatan kalium bromida. Setelah larutan
dipanaskan tidak terbentuk gas HBr tetapi terbentuk gas Br2, karena asam
sulfat oksidatir kuat yang
akan mengoksidari HBr menjadi Br2. Hal ini ditunjukkan lakmus biru tidak
berubah warna, tetapi kertas saring yang dibasahi KI+amilum berubah
menjadi ungu karena terjadi pembebasan iod oleh gas brom seperti
persamaan berikut : KBr(s) + H2SO4(aq)  Br2(g) ↑ + SO2(aq) + 2K2(aq) +
SO42-(aq) + 2H2O(aq)
Br2 + I-  Br- + I2
I2 + amilum akam menyebabkan warna ungu.
c. Tabung ketiga diberikan perlakuan yang sama seperti tabung I tetpai
padatan natrium klorida diganti padatan kalium iodida. Setelah larutan
dipanaskan tidak terbentuk HI tetapi I2, karena asam sulfat termasuk oksidator
kuat yang akan
mengoksidasi HI menjadi I2. Hal ini ditunjukkan tidak adanya perubahan
warna
lakmus biru, dan kertas saring yang dibasahi KI+amilum tidak berubah warna
juga karena I2 dan I- akan membentuk polihalida I3-. Sesuai persamaan reaksi
berikut :
2I-(s) + 2H2SO4(aq)  I2(g) ↑ + SO42-(aq) + 2H2(g)
I2 + I-  I3-
5. Percobaan kelima yaitu untuk menguji reaksi pendesakkan oleh gas klor
terhadap garam halogen. Percobaan dilakukan dengan mengisi tabung I
dengan larutan natrium klorida dialiri gas klor dan ditambah larutan CS2.
Menghasilkan larutan jernih tak
berwarna, ada gelembung, larutan terpisah menjadi 2 fasa. NaCl(aq) + Cl2(g) +
CS2(aq)  NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)
Gas klor mendesak ion Cl- sehingga terbentuk garam natrium klorida.
Tabung II diisi larutan kalium bromida dialiri gas klor dn ditambah larutan CS2.
Menghasilkan larutan jernih tak berwarna, ada gelembung, larutan terpisah
menjadi 2 fasa.
2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + Br2(g) + CS2(aq)
(19)
Tabung III diisi larutan kalium iodida dialiri gas klor dan ditambah larutan CS2.
Menghasilkan larutan jernih tak berwarna, ada gelembung, larutan terpisah
menjadi 2 fasa.
2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + I2(g) + CS2(aq)
Gas klor mendesak ion I- sehingga terbentuk garam kalium klorida dan gas I2.
6. Percobaan keenan yaitu untuk mengetahui kelarutan I2 dalam larutan.
Dengan
memasukkan padatan I2 yang berwarna hitam keabu-abuan dalam 3 tabung
yang
berbeda.
a. Tabung I ditambah air sehingga larutan berwarna kuning jernih dan ada
endapan, hal ini karena I2 tidak larut dalam air.
I2(s) + H2O(l)  I2(s) + H2O(l)
Warna kuning larutan dapat disebabkan oleh debu yang menempel.
b. Tabung II ditambah larutan KI sehingga larutan berwarna merah kecoklatan,
ada sedikit endapan. I2 yang ditambah larutan KI akan membentuk ion
polihalida I3
-sehingga lebih cepat larut. Adanya sedikit endapan pada larutan dapat
disebabkan terlalu banyaknya padatan I2 yang direaksikan sehingga
membutuhkan waktu
yang lama.
I2(s) + KI(aq)  KI3(aq)
c. Tabung III ditambah HCl sehingga larutan berwarna jingga jernih dan ada
endapan. Endapan akan larut tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama,
karena kelarutan HCl lebih kecil dari KI. I2 akan mengoksidasi ion Cl- sehingga
terbentuk gas klor sesuai persamaan berikut : I2(s) + HCl(aq)  HI(g) ↓ + Cl2(g)
(20)
IX. KESIMPULAN :
1. Di dalam laboratorium, gas klor dapat dapat dibuat dari NaCl dan asam
sulfat dengan serbuk batu kawi sebagai pengoksidasi dimana akan dihasilkan
gas klor yang bewarna putih. Hal tersebut juga dapat dilakukan untuk
membuat gas brom yaitu dengan mengganti NaCl dengan KBr. Gas yang
terbentuk diuji dengan kertas saring yang dibasahi larutan KI dan amilum,
sehingga jika gas terbentuk akan terjadi pembebasan iod.
2. Halogen yang bereaksi dengan Pb2+, Ag+, dan Hg+ akan membentuk
garam yang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan berwarna putih
dadih.
3. Kemampuan klor untuk memudarkan warna pada kertas warna tergantung
pada sedikit banyaknya komposisi gas klor. Semakin banyak komposisi gas
klor, maka semakin cepat larutan untuk memudarkan warna.
4. Pembuatan HCl dalam bentuk gas dapat menggunakan pereaksi H2SO4.
Sedangkan
pembuatan gas HBr dan gas HI tidak dapat menggunakan pereaksi H2SO4
karena
H2SO4 merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi HBr menjadi Br2
dan
mengoksidasi HI menjadi I2, jadi untuk gas HBr dan HI digunakan pereaksi
H3PO4.
5. Gas klor dapat mengalami reaksi pendesakan. Dengan mendesak Br dan I
dari kalium bromida dan kalium iodida dan mengusir Cl dari natrium klorida.
Karena halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan
diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak
dibawahnya, sehingga membentuk garam klor.
6. Iodin tidak laut dalam air tetapi larut sempurna dalam larutan KI dan sedikit
larut/larut kurang sempurna dalam larutan HCl pekat. Karena dalam larutan KI,
iodin akan membentuk ion polihalida I3-.
(21)
X. JAWABAN PERTANYAAN :
1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium? o Proses Weldon
Dengan memanaskan campuran MnO2, H2SO4, dan NaCl
Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2
o Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4
CaOCl2 + H2SO4 → CaSO4 + H2O + Cl2
o Mereaksikan KMnO4 dan HCl
KMnO4 + HCl → 2KCl + MnCl2 + 8H2O + 5Cl2
2. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya?
pembuatan plastic (PVC) ; pembuatan pelarut untuk cat, untuk membersihkan
logan dari lemak, dry cleaning ; pembuatan unsur (Mg, Ti, Br2) ; pembuatan
senyawa
organic, insektisida ; HCl digunakan pada industri logam. Untuk mengekstrasi
logam tersebut ; NaCl digunakan sebagai garam dapur ; KCl sebagai pupuk
tanaman ; NH4Cl
sebagai bahan pengisi batu baterai ; NaClO digunakan sebagai pengelontang
( breaching agent )untuk kain dan kertas ; ClO- + zat pewarna → Cl- + zat tak
berwarna ; ZnCl2 sebagai bahan pematri (solder) ; CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )
( ClO- ) sebagai serbuk
pengelontang atau kapur klor ; [Ca( OCl2 )2] sebagai zat disenfekton pada air
ledeng ;
KCl bahan pembuat mercon dan korek api.
3. Tuliskan semua persamaan reaksi pada semua percobaan?
Reaksi 1 : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2
MnO2 + 2H2SO4 + 2 KBr → Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Br2
Reaksi 2 : AgNO3 + NaCl → NaNO3 + AgCl
HgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgCl
Pb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2
AgNO3 + KBr → KNO3 + AgBr
HgNO3 + KBr → KNO3 + HgBr
Pb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2
(22)
OCl - + H + → HOCl HOCl + HCl → H2O + Cl2
Reaksi 4 : H2SO4 + NaCl → 2 NaHSO4 + HCl
2 H2SO4 + 2 KBr → 2 K+ + SO2 + SO42- + H2O + Br2
2 H2SO4 + 2 I- → SO42- + 2 H2O + I2
Reaksi 5 : NaCl + Cl2 → NaCl + Cl2
2 KBr + Cl2 → 2 KCl + Br2
2 KI + Cl2 → 2 KCl + I2
Reaksi 6 : I2 + H2O → 2 HI + O2
I2 + KI → KI3
I2 + 2 HCl → 2 HI + Cl2
4. Mengapa iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium
iodida? Karena iod yang dilarutkan dalam KI membentuk polihalida I3-
sehingga dapat larut
dalam KI, sedangkan iod dalam air tidak dapat larut karena air tidak dapat
mengoksidasi iod sehingga tidak terjadi reaksi antara keduanya.
5. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada percobaan no 2? AgNO3 + NaCl
→ NaNO3 + AgCl (endapan putih ++)
HgNO3 + NaCl → NaNO3 + HgCl (endapan putih +)
Pb(CH3COO)2 + NaCl → 2 CH3COONa + PbCl2 (endapan putih +++)
AgNO3 + KBr → KNO3 + AgBr (endapan putih +++)
HgNO3 + KBr → KNO3 + HgBr (endapan putih +)
Pb(CH3COO)2 + KBr → 2 CH3COOK + PbBr2 (endapan putih +++)
6. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI?
Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat dengan menggunakan pereaksi
H2SO4,
karena asam sulfat merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi HBr
menjadi Br2 dan mengoksidasi HI menjadi I2.
(23)
XI. DAFTAR PUSTAKA :
Lee, J.D.. 1931. Consise Inorganic Chemistry – 4th edition. Chapman and Hall.
Tim penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Surabaya :
Kimia- Unesa.  Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT. Kalman
Media Pusaka.
Sugiyarto, Kristian. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : JICA.
http://inspirehalogen.wordpress.com/2009/11/29/pembuatan-halogen/
(Diakses pada
tanggal 20-03-2012 12:22:30)
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/brom/ (Diakses pada tanggal 23-
03-2012 12:45:25)
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/klor/ (Diakses pada tanggal 23-03-
2012 11:40:20)
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/yodium/ (Diakses pada tanggal 23-
03-2012 13:31:38)
(24)
LAMPIRAN
Percobaan 5. Masing-masing larutan membentuk 2 fasa.
Kertas saring berubah ungu karena ada pembebasan iod oleh Cl2.
(25)
Percobaan 5. Setelah masing-masing larutan dialiri gas klor
Percobaan 2. Masing-masing tabung membentuk endapan.
(26)
Praktikum no 2. Tabung kiri kaporit+HCl, dan tabung kanan kaporit.
Lakmus biru menjadi merah menandakan ada gas HCl
Kertas saring berubah ungu disebabkan ada pembebasab iod oleh Br2, tidak
terbentuk gas
(27)
Percobaan 6. Dari paling kiri yaitu air+iod, KI+iod, HCl+iod
Percobaan 1 ada pembebasan iod oleh Br2

Figur
Memperbarui...
Referensi
1. http://inspirehalogen.wordpress.com/2009/11/29/pembuatan-halogen/
2. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/brom/
3. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/klor/
4. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/yodium/

Anda mungkin juga menyukai