Anda di halaman 1dari 3

UU No 40 tahun 2009 ttg kepemudaan adalah pengakuan sejarah perjuangan Indonesia ttg peran

penting pemuda dimulai dari pergerakan budi utomo 1908, sumpah pemuda 1928, proklamasi 1945,
pergerakan pemuda, pelajar dan mahasiswa 1966, pergerakan mahasiswa 1998 yang telah membawa
bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Pemuda berperan aktif menjadi garda terdepan dalam
proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.

Pemuda merupakan kekuatan moral, control social, dan agen perubahan dalam pembangunan nasional.
Kepemudaan dibangun berdasarkan asas ketuhanan yme, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan,
demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian. Pembangunan
kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing,
serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

pelayanan kepemudaan berfungsi menyadarkan, memberdayakan, dan mengembangkan potensi pemuda


dalam bidang kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan. Pelayanan kepemudaan dikembangkan
sesuai dengan karakteristik pemuda yang memiliki semangat kejuangan, sifat kritis, idealis, inovatif, progresif,
dinamis, reformis, dan futuristik tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Indonesia yang tercermin dalam
kebhinekatunggalikaan.

Kebijakan pelayanan kepemudaan mempunyai arah untuk meningkatkan pertisipasi dan peran aktif pemuda
dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Selain itu, kebijakan pelayanan kepemudaan
juga diarahkan untuk menumbuhkan patriotisme, dinamika, budaya prestasi, dan semangat profesionalitas
dalam rangka mencapai pemuda yang maju, yaitu pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya
saing.

Undang-Undang ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi dan kesempatan kepada setiap warga negara yang
berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi
diri, dan cita-citanya. Di samping itu, Undang-Undang ini memberikan jaminan perlindungan dan kepastian
hukum atas eksistensi serta aktivitas kepemudaan. Undang-Undang ini juga memberikan kepastian hukum bagi
Pemerintah dan pemerintah daerah untuk mengintegrasikan program pelayanan kepemudaan.
Undang-Undang ini memuat pengaturan mengenai segala aspek pelayanan kepemudaan yang berkaitan dengan
koordinasi dan kemitraan, prasarana dan sarana, dan organisasi kepemudaan. Selain itu, juga memuat
pengaturan mengenai peran serta masyarakat dalam pelayanan kepemudaan, pemberian penghargaan,
pendanaan, serta akses permodalan bagi kegiatan kewirausahaan pemuda secara terencana, terpadu, terarah,
dan berkelanjutan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan disahkan Presiden Dr. H.
Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 Oktober 2009 di Jakarta. UU 40 tahun 2009 tentang
Kepemudaan mulai berlaku sejak diundangkan oleh Menkumham Andi Mattalatta pada tanggal 14 Oktober
2009 di Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan diundangkan dan
ditempatkan pada Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 148. Penjelasan Atas UU 40
tahun 2009 tentang Kepemudaan diundangkan dan ditempatkan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5067.

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:


1. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
2. Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter,
kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.
3. Pembangunan kepemudaan adalah proses memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan
kepemudaan.
4. Pelayanan kepemudaan adalah penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemimpinan,
kewirausahaan, serta kepeloporan pemuda.
5. Penyadaran pemuda adalah kegiatan yang diarahkan untuk memahami dan menyikapi perubahan
lingkungan.
6. Pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda.
7. Pengembangan kepemimpinan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi keteladanan,
keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda.
8. Pengembangan kewirausahaan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi keterampilam dan
kemandirian berusaha.
9. Pengembangan kepeloporan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan,
melakukan terobosan, menjawab tantangan, dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah.
10. Kemitraan adalah kerja sama untuk membangun potensi pemuda dengan prinsip saling membutuhkan,
saling memperkuat, dan saling menguntungkan.
11. Organisasi kepemudaan adalah wadah pengembangan potensi pemuda.
12. Penghargaan adalah pengakuan atas prestasi dan/atau jasa di bidang kepemudaan yang diwujudkan
dalam bentuk materiel dan/atau nonmateriel.
13. Masyarakat adalah warga negara Indonesia yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang
kepemudaan.
14. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
15. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
16. Menteri adalah menteri yang bertanggungjawab menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kepemudaan.
Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan:
1. menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi
kehidupan kepemudaan;
2. memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual; dan/atau
3. meningkatkan kesadaran hukum.
Peran aktif pemuda sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan:
4. memperkuat wawasan kebangsaan;
5. membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara;
6. membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum;
7. meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik;
8. menjamin transparansi dan akuntabilitas publik; dan/atau
9. memberikan kemudahan akses informasi.
Peran aktif pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan:
10. pendidikan politik dan demokratisasi;
11. sumberdaya ekonomi;
12. kepedulian terhadap masyarakat;
13. ilmu pengetahuan dan teknologi;
14. olahraga, seni, dan budaya;
15. kepedulian terhadap lingkungan hidup;
16. pendidikan kewirausahaan; dan/atau
17. kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
Pemuda bertanggungjawab dalam pembangunan nasional untuk:
a. menjaga Pancasila sebagai ideologi negara;
b. menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa;
d. melaksanakan konstitusi, demokrasi, dan tegaknya hukum;
e. meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat;
f. meningkatkan ketahanan budaya nasional; dan/atau
g. meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa
Setiap pemuda berhak mendapatkan:
a. perlindungan, khususnya dari pengaruh destruktif;
b. pelayanan dalam penggunaan prasarana dan sarana kepemudaaan tanpa diskriminasi;
c. advokasi;
d. akses untuk pengembangan diri; dan
e. kesempatan berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengambilan
keputusan strategis program kepemudaan.
PENYADARAN (pendidikan,penumbuhan rasa, pemahaman) , PEMBERDAYAAN (peningkatan iman dan
ilmu, penyelenggaraan, peningkatan), PENGEMBANGAN (kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan),
KOORDINASI DAN KEMITRAAN

Terdiri dari 16 bab, 54 pasal


Dasar hukum Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan adalah Pasal 5 ayat (1), Pasal 20,
Pasal 27, Pasal 28C, dan Pasal 31 ayat (1), ayat (4), dan ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945.

Provinsi Lampung memiliki potensi SDA pertanian cukup besar dan melimpah, di
antaranya padi (peringkat 7 Nasional), jagung (penghasil nomor 3 Nasional),
ubikayu (nomor 1 Nasional), tebu (nomor 2 Nasional) serta beberapa komoditas
lainnya (kopi, lada, kakao, kelapa sawit, karet, sapi potong, dan ternak
kambing). 

Anda mungkin juga menyukai