Anda di halaman 1dari 8

Kata sulit:

- Indra :

Kata kunci: indra penciuman, indra pengecap

Soal

1. Apa saja sensasi pengecapan utma?


2. Lokasi taste bud?
3. Bagaimana mekanisme perangsangan taste bud?
4. Bagaimana transmisi sinyal pengecap ke system saraf pusat ?
5. Gangguan indera penghidu
6. 6
7. 7

Jawab :

1. Sesasi
- Rasa Asin. Rasa asin dihasilkan dan garam yang terionisasi, terutama karena konsentrasi ion
natrium. Kualitas rasanya berbeda-beda antara garam yang satu dengan yang lain, karena
beberapa garam juga menghasilkan sensasi rasa selain rasa asin. Kation garam, khususnya kation
natrium, terutama berperan membentuk rasa asin, tetapi anion juga ikut berperan walaupun
lebih kecil.
- Rasa Manis. Rasa manis tidak dibentuk oleh satu golongan zat kimia saja. Beberapa tipe zat
kimia yang menyebabkan rasa ini mencakup gula, glikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester,
beberapa asam amino, beberapa protein kecil, asam sulfonat, asam halogenasi, dan garam-
garam anorganik dari timah dan berilium. Perhatikan bahwa kebanyakan zat yang membentuk
rasa manis adalah zat kimia organik. Sungguh sangat menarik bahwa perubahan yang sangat
kecil pada struktur kimia, seperti penambahan radikal sederhana, sering kali dapat mengubah
zat dan rasa manis menjadi pahit. Rasa Pahit.
- Rasa pahit, seperti rasa manis, tidak dibentuk hanya oleh satu tipe agen kimia. Di sini sekali lagi,
zat yang memberikan rasa pahit hampir seluruhnya merupakan zat organik. Dua golongan zat
tertentu yang cenderung menimbulkan rasa pahit adalah: (1) zat organik rantai panjang yang
mengandung nitrogen, dan (2) alkaloid. Alkaloid meliputi banyak obat yang digunakan dalam
obat-obatan, seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.
- Rasa Umami. Umami adalah kata dalam bahasa Jepang (yang berarti "lezat") untuk menyatakan
rasa kecap yang menyenangkan, yang secara kualitatif berbeda dan rasa asam, asin, manis, atau
pahit. Umami merupakan rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-
glutamat, seperti pada ekstrak daging dan keju yang menua, dan beberapa ahli fisiologi
menganggap rasa ini harus dipisahkan, sehingga menjadi kategori kelima dari perangsangan
pengecapan utama. Reseptor rasa untuk L-glutamat mungkin berkaitan dengan salah satu
reseptor glutamat yang juga diekspresikan di sinaps neuron otak. Namun, mekanisme molekuler
tepat yang berperan dalam rasa umami masih belum jelas.
2. Taste bud ditemukan pada tiga tipe papila lidah, yakni sebagai berikut:
• (1) Sebagian besar taste bud terletak di dinding saluran yang mengelilingi papila
sirkumvalata, yang membentuk garis V di permukaan lidah posterior.
• (2) Sejumlah taste bud terletak pada papila fungiformis di atas permukaan anterior
lidah.
• (3) Sejumlah lainnya terletak pada papila foliata yang terdapat di lipatan-lipatan
sepanjang permukaan lateral lidah.
• Taste bud tambahan terletak pada palatum, dan beberapa ditemukan pada pilar
tonsilar, epiglotis, dan bahkan di esofagus bagian proksimal.

3. Potensial Reseptor. Membransel-sel pengecap, seperti kebanyakan sel-sel reseptor sensorik


lainnya, mempunyai muatan negatif di bagian dalam yang berlawanan dengan bagian luar.
Pemberian zat pengecap pada rambut-rambut pengecap akan menyebabkan hilangnya sebagian
potensial negatif sehingga sel pengecap mengalami depolarisasi. Di sebagian besar keadaan
biasanya, penurunan potensial, hampir sebanding dengan logaritma dan konsentrasi zat
perangsang. Perubahan potensial listrik pada sel pengecap ini disebut potensial reseptor untuk
pengecapan. Mekanisme reaksi untuk memulai potensial reseptor di sebagian besar zat yang
terangsang oleh vili pengecap adalah dengan pengikatan zat kimia kecap pada molekul reseptor
protein yang dekat atau menonjol melalui membran vilus. Hal ini kemudian akan membuka
lcanal ion, sehingga ion natrium yang memiliki muatan positif masuk dan mendepolarisasi
kenegatifan normal di dalam sel. Selanjutnya, zat kimia kecap secara bertahap dibersihkan dari
vilus pengecap oleh saliva, sehingga akan menghilangkan rangsangan. Tipe protein reseptor di
setiap vilus pengecap menentukan tipe rasa yang akan diterima. Untuk ion natrium dan ion
hidrogen, yang secara berurutan melepaskan sensasi kecap rasa asin dan asam, protein reseptor
akan membuka kanal ion yang spesifik pada membran sel kecap di bagian apikal, dengan cara
mengaktifkan reseptor. Namun demikian, untuk sensasi rasa manis dan pahit, bagian molekul
protein reseptor yang menonjol ke membran di bagian apikal, akan mengaktifkan transmiter
caraka kedua (second messenger transmitter) di dalam sel, dan caraka kedua ini akan
menyebabkan perubahan kimia untuk melepaskan sinyal pengecapan.

4. Impuls pengecap dari 2/3 anterior lidah mula-mula akan diteruskan ke nervus lingualis,
kemudian melalui korda timpani menuju nervus fasialis, dan akhirnya ke traktus solitarius di
batang otak. Sensasi pengecap dari papila sirkumvalata di bagian belakang lidah dan dari daerah
posterior rongga mulut dan tenggorokan lainnya, akan ditransmisikan melalui nervus
glossofaringeus juga ke traktus solitarius, tetapi pada tempat yang sedikit lebih posterior.
Akhirnya, beberapa sinyal pengecap dari dasar lidah dan bagian-bagian lain di daerah faring,
akan dihantarkan ke traktus solitarius melalui nervus vagus. Semua serat pengecapan bersinaps
di batang otak bagian posterior dalam nukleus traktus solitarius. Nukleus ini mengirimkan
neuron orde-kedua ke daerah kecil di nukleus medial posterior ventral talamus, yang terletak
sedikit ke medial Dari talamus, neuron orde ketiga dihantarkan ke ujung bawah girus
postsentralis pada korteks serebri parietalis, tempat neuron ini melipat ke dalam fisura sylvii,
dan ke dalam daerah operkular-insular. Daerah ini terletak sedikit ke lateral, ventral, dan rostral
dari daerah untuk sinyal taktil lidah di area somatik serebri I. Dari penjelasan mengenai jaras
pengecap ini, dapat terlihat jaras ini mengikuti dengan ketat jaras somatosensorik dari lidah.

5. Saya ingin menambahkan untuk nomer 8 ketua


Anosmia
Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau. Kondisi
ini juga dapat menghilangkan kemampuan penderitanya untuk merasakan
makanan.
Gangguan yg disebabkan oleh anosmia:

 Gangguan di dinding dalam hidung

 Penyumbatan di rongga hidung

 Kerusakan pada otak dan sistem saraf


LO baik teman teman sekarang kita mengajukan LO

1. Bagaimana cara kerja pembentukan persepsi indera pengelihatan,


pendengarannya, dan pengecapannya beserta reseptor dan jaras sensoris
yang berperan dalam pembentukan persepsi di otak?

2. Bagaimana stimulasi sel olfaktorius?

Sumber :

- Guyton and Hall

Jawab :

1. Jaras sensoris

- Pengelihatan

jaras utama penglihatan dari kedua retina ke korteks penglihatan.

 Sinyal saraf penglihatan meninggalkan retina melalui nervus optikus. Selanjutnya Di


kiasma optikum, serat nervus optikus dari bagian nasal retina menyeberangi garis
tengah, tempat serat nervus optikus bergabung dengan serat-serat yang berasal dari
bagian temporal retina mata yang lain sehingga terbentuk traktus optikus.
 Serat-serat dari tiap traktus optikus bersinaps di nukleus genikulatum lateralis dorsalis
pada talamus, dan dari sini, serat-serat genikulokalkarina berjalan melalui radiasio
optikus (atau traktus genikulokalkarina), ke korteks penglihatan primer yang terletak
difisura kalkarina lobus oksipitalis.

Serat penglihatan juga melalui beberapa daerah yang lebih primitif di otak:

(1) dari traktus optikus menuju nukleus suprakiasmatik di hipotalamus, untuk pengaturan
irama sirkadian yang menyinkronisasikan berbagai perubahan fisiologi tubuh dengan
siang dan malam

(2) ke nuklei pretektalis di otak tengah, untuk mendatangkan gerakan refleks mata agar
mata dapat difokuskan ke arah objek yang penting dan untuk mengaktifkan refleks pupil
terhadap cahaya

(3) ke kolikulus superior, untuk mengatur pergerakan arah kedua mata yang cepat

(4) menuju nukleus genikulatum lateralis ventralis pada talamus dan daerah basal otak
sekitarnya, untuk membantu mengendalikan beberapa fungsi sikap tubuh.

- Pendengaran
jaras pendengaran utama.

 Pertama serat saraf dan ganglion spiralis Corti memasuki nukleus koklearis dorsalis dan
ventralis yang terletak di bagian atas medula. Disini, semua serat bersinaps, dan neuron
tingkat dua berjalan melalui korpus trapezoid ke sisi yang berlawanan dari batang otak
dan berakhir di nukleus olivarius superior.

 Selanjutnya dari nukleus olivarius superior, jaras pendengaran berjalan ke atas melalui
lemniskus lateralis. Sebagian serat berakhir di nukleus lemniskus lateralis, dan sebagian
besar melewati nukleus ini dan berjalan terus ke kolikulus inferior, tempat semua atau
hampir semua serat pendengaran bersinaps.

 Selanjutnya jaras berjalan ke nukleus genikulatum medial, tempat semua serat betul-betul
bersinaps. Akhirnya, jaras berlanjut melalui radiasio auditorius ke korteks auditorik, yang
terutama terletak di girus superior lobus temporalis.

- Penghidu

Traktus olfaktorius memasuki otak pada sambungan anterior antara mesensefalon


dan serebrum; di sini, traktus akan terbagi menjadi dua jaras

 Satu berjalan di sebelah medial menuju area olfaktorius medial

Area olfaktorius medial terdiri atas sekelompok nuklei yang terletak di


bagian tengah basal otak tepat di anterior hipotalamus. Sebagian besar
bentuk yang mencolok ini adalah nuklei septum, yang merupakan nuklei
di garis tengah yang masuk ke dalam hipotalamus dan bagian primitif
lainnya dalam sistem limbik otak. Sistem ini merupakan area di otak yang
paling berkaitan dengan perilaku dasar.

 Dua berjalan di sebelah lateral menuju area olfaktorius lateral.

Area olfaktorius lateral terutama terdiri atas korteks prepiriformis dan


korteks piriformis ditambah bagian kortikal nuklei amigdaloid. Dari
daerah ini, jaras sinyal berjalan ke hampir semua bagian sistem limbik,
terutama ke bagian yang kurang primitif, seperti hipokampus, yang
tampaknya menjadi hal paling penting dalam proses belajar untuk
menyukai atau tidak menyukai makanan tertentu yang bergantung pada
pengalaman seseorang terhadap makanan.

2. Stimulasi sel ofaktorius secara kimiawi

Zat yang berbau, yang tercium pada saat kontak dengan permukaan membran olfaktorius,
mulamula menyebar secara difus ke dalam mukus yang menutupi silia. Selanjutnya, akan
berikatan dengan protein reseptor di membran setiap silium.

(1) Aktivasi protein reseptor oleh substansi bau dapat mengaktivasi kompleks protein-G.
(2) Hal ini kemudian mengaktivasi banyak molekul adenilat siklase di bagian dalam
membran sel olfaktorius.
(3) Selanjutnya, hal ini akan menyebabkan pembentukan jumlah molekul cAMP menjadi
berkali lipat lebih banyak.
(4) Akhirnya, cAMP tetap membuka kanal ion natrium yang jumlahnya semakin banyak
Ion natrium yg selanjutnya ion natrium akan meningkatkan potensial listrik ke arah
positif di sisi dalam membran sel, sehingga merangsang neuron olfaktorius dan
menghantarkan potensial aksi ke sistem saraf pusat melalui nervus olfaktorius.

Anda mungkin juga menyukai