Ahmad Zakaria Makalah LMS
Ahmad Zakaria Makalah LMS
Dosen Pembimbing :
Dr. Evi Fatimatur Rusdiyah, M. Pd.I
Oleh :
Achmad Zakaria ()
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi internet pada dasawarsa
terakhir membuat orang dari dunia pendidikan mempunyai banyak pilihan dalam
memanfaatkan teknologi tersebut untuk pembelajaran. Berbagai bentuk solusi pengajaran
maupun pembuatan materi yang lebih baik, akan mudah diakses oleh guru maupun siswa
itu sendiri, didalam mendukung hasil akhir yang lebih optimal.
Salah satu contoh implementasi teknologi dalam dunia pendidikan adalah dengan
menggunakan media ajar online atau yang biasa disebut dengan Elearning. E-learning
merupakan sebuah salah satu bentuk dari pendidikan jarak jauh. Sistem E-learning
merupakan sebuah sistem pendidikan yang berbasis internet yang dilakukan secara online
pada sebuah website. E-learning juga dapat didefenisikan sebagai proses belajar mengajar
yang dirancang dengan menggunakan berbagai macam teknologi, menjangkau
mahasiswa yang berada di lain tempat, dan dirancang untuk mendorong terjadinya
interaksi dari mahasiswa.
Seiring dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan informasi, penggunaan
sistem informasi berbasis web sangat diminati. Peningkatan performa komunikasi antara
pihak administrasi, dosen, mahasiswa maupun alumni menjadi salah satu alasan
diperlukannya sistem ini, adapun hal lainnya seperti proses belajar mengajar antara dosen
dan mahasiswa baik di kelas dan di laboratorium, proses administrasi seperti pencarian
data mahasiswa, beasiswa, berita perkembangan program studi, atau bahkan penyediaan
informasi mengenai kesempatan berkarir bagi alumni.
Melihat kelebihan-kelebihan dari aplikasi E-learning ini, maka kegiatan
pembelajaran E-learning diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam
hal efisiensi dan efektifitas. Selain itu juga untuk menjawab tuntutan zaman akan
kemajuan teknologi yang semakin pesat. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
mengambil judul “Learning Management System”.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian LMS (Learning Management System)
Menurut Roni Yunis LMS adalah sistem yang saling tersambung dan menyeluruh
dan dapat juga difungsikan sebagai program aplikasi pembelajaran berbasis elektronik.
LMS memiliki ciri, antara lain pengelolaan isi pelajaran, pengeloalaan proses
pembelajaran, evaluasi dan penilaian yang dilakukan secara daring, serta administrasi
mata pelajaran, forum, dan diskusi. Dengan demikian, maka kegunaan LMS yang
berhubungan dengan e-learning yang harus ada adalah proses pengelolaan isi mata
pelajaran dan pengelolaan kegiatan pembelajaran. Kedua poin ini harus dipersiapkan
menurut persyaratan dan kebutuhan pengguna.
Menurut Courts dan Tucker (2012), LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk
mengelola pembelajaran, mengirimkan konten, (Content Delivery System), dan melacak
aktivitas daring seperti memastikan kehadiran dalam kelas maya, memastikan waktu
pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa.
LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu
perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan
sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke
internet), E- Melalui pemanfaatan pusat sumber belajar virtual menjadikan
sistem pembelajaran yang interaktif dan mandiri (independent learning).Secara kuanitatif,
program ini menghasikan produk berupa:
c. Dihasilkannya model multimedia interaktif yang berbasis web dan stand alone
tentang materi-materi penguasaan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional.
. Adapun fungsi secara umum yang harus dimiliki LMS antara lain :
a. Uploading and sharing material : LMS menyediakan layanan untuk mempermudah
proses publikasi material proses pembelajaran. Instruktur akan meng-upload materi
ajar sesuai dengan silabus yang telah dibuat, bisa berupa catatan materi, artikel-
artikel, quiz, penilaian dan lainnya.
b. Forum and chat : Forum dan chatting online merupakan komunikasi dua arah antara
instruktur/pengajar dengan siswanya, baik dilakukan secara sinkron (chat), maupun
asinkron (forum, email). Dengan fasilitas yang ada ini memungkinkan peserta didik
untuk menulis tanggapannya, dan mendiskusikannya dengan teman-temannya yang
lain.
c. Quizzes and surveys : kuis dan survei secara online dapat memberikan grade secara
instan bagi peserta didik. Hal ini merupakan tool yang sangat baik digunakan untuk
mendapatkan respon (feedback) langsung dari peserta didik yang sesuai dengan
kemampuan dan daya serap yang mereka miliki.
d. Gathering and reviewing assignment : hasil yang diperoleh dari evaluasi/monitoring
keberhasilan pembelajaran yaitu pemberian nilai atau skor kepada peserta didik
dilakukan secara otomatis dan online.
e. Recording grades : untuk evaluasi peserta didik dalam LMS telah ada fasilitas untuk
pemantauan dan perekaman data grade dari peserta didik secara otomatis.
B. JeniS-Jenis LMS
1) Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat
merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini
memungkinkan siswa untuk masuk kedalam "ruang kelas" digital untuk
mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat
membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu
sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning
Environment.
Menurut Aldis Andoy, Moodle dapat difungsikan oleh siapapun dengan
sumber terbuka atau open source. Moodle dapat membuat kita merancang model
dan system pembelajaran dengan berbasis elektronik (E-Learning) maupun
pembelajaran jarak jauh (Distance Learning). Moodle didukung oleh fitur-fitur
pembelajaran di bawah ini:
a. Pembelajaran (assignment)
b. Percakapan (chat)
c. Forum
d. Quiz
e. Survei
Lanjut menurut Aldis, ada kelebihan dan kekurangan jika kita
menggunakan Moodle antara lain:
a. Kelebihannya adalah model dan system yang berbasis terbuka atau
open source yang memungkinkan kita untuk merubah sesuai keinginan
kita. Selain itu, fitur-fitur yang ditawarkan lengkap untuk sebuah
pembelajaran berbasis elektronik maupun berbasis jarak jauh.
b. Kekurangannya adalah sebagai operator kita harus memiliki
pemahaman yang lebih tentang program ini mengingat Moodle adalah
aplikasi berbasis open source di mana kita bebas untuk mengutak-atik
program tersebut tanpa takut masalah hak cipta.
2) Dokeos
Dokeos adalah jenis dari sekian banyak LMS yang berkembang. Dokeos
adalah elearning tools untuk aplikasi berbasis web. Dokeos ini free alias gratis
dan dokeos adalah software yang direlease oleh GNU GPL dan
pengembangannya didukung oleh dunia internasional. Sistem operasinya
bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai konten dari sistem managemen untuk
pendidikan. Contennya meliputi distribusi bahan pelajaran , kalender , progres
pembelajaran, percakapan melalui text/audio maupun video, latihan dan test, serta
menyimpan catatan.
Menurut Hanif Kazwiniwati, Dokeos sudah diterjemahkan ke dalam 31
bahasa dan banyak organisasi yang menggunakannya. Menurutnya, Dokeos
adalah LMS yang penggunannya mudah dan fleksibel sehingga mudah
dioperasikan oleh pendidik guna pembelajaran yang inovatif.
Adapun kelebihan Dokeos menurut menurut Divo Ayyatul adalah
tampilan yang powerfull dan user friendly. Namun kekurangannya adalah Dokeos
adalah program berbayar. Apabila hendak menyunting CSS, maka harus membeli
program Dokeos.
3) Olat
Olat adalah singkatan dari Pembelajaran Online Dan Pelatihan. Ini adalah
sebuah aplikasi web - yang disebut Sistem Manajemen Pembelajaran yang
mendukung setiap jenis pembelajaran online, pengajaran, dan les dengan
beberapa pendidikan. Olat adalah perangkat lunak bebas dan open source.
Pengembangannya dimulai pada tahun 1999 di Universitas Zürich dan
TERAKHIR memenangkan hadiah medida-Prix pada tahun 2000 Dengan versi
3.0, sistem ini dibangun kembali dan sekarang tersedia sebagai aplikasi
komponen-berorientasi dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java.
Olat memiliki dukungan untuk berbagai standar e-learning seperti IMS
(IMS Content Packaging, SCORM. Dengan versi 4.0, banyak add-ons telah
diperkenalkan ke sistem, yang membuatnya sangat mudah untuk memperluas
fungsionalitas LMS. Dengan versi 5.0, fitur baru seperti Wiki, Calendar, AJAX
Modus Beta IMS QTI) dan fulltext Cari telah dilaksanakan. Versi 6.0 terdiri
layout baru dan ditingkatkan berdasarkan evaluasi kegunaan. Sebuah versi
berikutnya menyediakan skalabilitas penuh, berarti Olat dapat dijalankan pada
sekelompok server. Olat 7.0 menambahkan banyak fitur baru, seorang penyihir
kursus ditambah penerapan standar penting seperti REST API, IMS Dasar LTI
dan IMS QTI 2.1. Pada musim gugur 2011 beberapa kontributor komunitas inti
meninggalkan komunitas OLATHE karena perbedaan strategis dan memulai
cabang alternative.
4) ATutor
aTutor adalah sebuah LMS yang dirancang dengan kemampuan akses
cepat dan kemudahan adaptasi. Admin dapat menginstall (juga mengupdate)
aTutor, mengatur tema baru, dan dengan mudah mengembangkan semua
fungsinya dengan modul fitur dengan mudah dan cepat. Siswa dapat dengan
cepat menambahkan, mengemas, dan mendistribusi ulang konten instruksi
berbasis Web, dengan mudah mengimpor konten paket kemasan baru dan
menggabungkan kursus secara online. Siswa belajar dalam lingkungan
pembelajaran adaptif.
Keunggulan LMS :
Kelemahan LMS :
LMS yang diciptakan dengan rencana yang baik, manajemen dan sumber daya yang
baik pula menjadikan proses belajar mengajar yang interaktif, mandiri, komunikatif, dan
menciptakan lingkungan belajar efektif dan efisien.
\
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
E-Learning adalah mutlak diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan
jaman dengan dukungan Teknologi Informasi dimana semua menuju ke era
digital, baik mekanisme maupun konten. Pengembangan sistem e-Learning sistem
harus didahului dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan dari pengguna
(user needs). Sesuai dengan paradigma rekayasa sistem dan perangkat lunak,
kebutuhan dari pengguna ini memiliki kedudukan tertinggi, dan merupakan dasar
kreasi dan kerja pengembangan Pendidikan.
LMS memiliki kemampun untk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan,
melakukan administrasi seperti pendaftaran, melakukan tracking pendidikan
seperti pemberian nilai tes, penyediaan bahan pembelajaran, dan lainnya. LMS
digunakan untuk menyediakan bahan pembelajarana bagi para mahasiswa ini. dan
terkadang digunakan sebagai bagian dari Virtual class antara dosen dan
mahasiswanya.
Untuk melakukan E-Learning atau ada berbagai cara bisa menggunakan
konsep seperti sebuah Virtual Class, Simulation, Chatt, Video Confference, atau
juga menggunakan LMS. Untuk LMS memiliki karakteristik sendiri dan
kebutuhan yang unik dibandingkan virtual class lainnya, sehingga LMS memiliki
karakteristik tertentu pada fitur-fiturnya untuk memenuhi bahwa LMS ini bisa
digunakan sebagai bagian dari E-Learning.
Pada intinya sebuah LMS memiliki fungsi inti sebagai perangkat lunak yang
mampu melakukan perencanaan, pengiriman,dan pengelolaan kegiatan
pembelajaran dalam sebuah organisasi, termasuk "online”, ruang kelas virtual,
dan program instruktur terpimpin. LMS memiliki fokus untuk mengelola siswa,
mencatat kemajuan mereka dan kinerja di semua jenis kegiatan yang termasuk
bagian dari pelatihan. LMS melakukan tugas-tugas administratif, seprti
melaporkan kepada instruktur, SDM tetapi berbeda dengan sistem ERP, karena
sistem ERP tidak mampu untuk mengelola isi kursur sedangkan sistem pada LMS
mampu untuk melakukkannya. Saran
B. Saran
http://www.slideshare.net/wilycahyadi/lms-dan-lcms-wily
http://www.m-edukasi.web.id/2012/11/teknologi-e-learning.html
http://lenterabelajar.blogspot.com/2012/03/open-source-e-learning-claroline.html
http://galleryimran.blogspot.com/2012/12/cms-open-source-untuk-web-e-learning.html
https://fathimah1.wordpress.com/2012/12/27/cms-joomla/
http://vinsensiusng.blog.binusian.org/?p=4
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2358/BAB%20II.pdf?
squence=3
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/196603252001121-
MUNIR/PJJ_TIK/PJJ_TIK-Learning_Management_System_%28LMS.pdf