Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KE-01

KONSEP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

RESUME

Untuk Memenuhi Persyaratan pada Mata Kuliah Pengantar


Akuntansi
Dosen: Rizcky Oktavia Nur, S.E., M.M., Ak., CA.

Oleh:

Adinda Kurnia Jala Setyaningrum 215020200111038

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2021
1. DEFINISI AKUNTANSI

Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat,


dan mengomunikasikan peristiwa ekonomi suatu organisasi kepada
pengguna yang berkepentingan. Akuntansi disebut juga sebagai “bahasa
bisnis” untuk mengukur hasil kegiatan ekonomi. Akuntansi terbagi atas dua
bagian yaitu accounting dan auditing. Acoounting merupakan proses
pembukuan dalam arti luas, sedangkan auditing merupakan proses evaluasi
dari pembukuan tersebut. Singkatnya, akuntansi adalah sistem informasi
yang memuat data-data kegiatan ekonomi disebuah perusahaan. Peranan
akuntansi sangat penting yaitu untuk memutuskan sesuatu supaya kegiatan
suatu organisasi tidak mengalami kerugian

2. PENGGUNA INFORMASI AKUNTANSI

Informasi akuntansi biasanya digunakan tergantung pada jenis


keputusan yang akan dibuat. Pengguna informasi terbagi menjadi 2, yaitu
pengguna informasi internal dan pengguna informasi eksternal.

Pengguna informasi internal adalah para stakeholders yang


mampu mengambil keputusan secara langsung terhadap perusahaan,
seperti, manajer perusahaan, direksi, pemilik perusahaan, pengawas
produksi, dan petugas perusahaan. Mereka-mereka ini menggunakan
informasi akuntansi tersebut untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengambilan keputusan, dan menentukan strategi
pemasaran. Pertanyaan-pertanyaan mengenai keadaan keuangan,
pemasaran, sumber daya manusia, dan manajemen harus mendapatkan
jawaban yang akurat.

Sementara itu, pengguna informasi eksternal bisa merupakan


perorangan individu atau pun organisasi, contohnya para investor, kreditut,
bahkan pemerintah. Mereka membutuhkann informasi akuntansi untuk
kepentingannya masing-masing. Misalnya, kreditur membutuhkan informasi
akuntansi untuk menentukan perusahaan tersebut layak atau tidak
mendapatkan pinjaman. Contoh lainnya adalah para investor menggunakan
informasi akuntansi untuk membuat keputusan pembelian, menahan, atau
melakukan penjualan saham kepemilikan perusahaan.
3. STANDAR AKUNTANSI DAN PRINSIP PENGUKURAN

Standar diciptakan karena dalam membuat laporan keuangan


dibutuhkan kualitas yang tinggi. Saat ini ada dua standar yang digunakan
yaitu International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dikeluarkan
oleh International Accounting Standard Board (IASB). IASB berpusat di
London dan memiliki 15 anggota dewan yang diambil dari seluruh dunia.
Standar satu lagi yang digunakan adalah Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP) yang dikeluarkan oleh Financial Accounting Standards
Board (FASB). Standar keuangan GAAP digunakan oleh Sebagian besar
perusahan di Amerika Serikat, sedangkan untuk Indonesia sendiri
menggunakan standar akuntansi IFRS. Akan tetapi, terkadang bisa terjadi
gap informasi keuangan antara dua laporan keuangan yang mengadopsi
dua standra berbeda. Untuk mengurangi perbedaan (gap) tersebut, FASB
dan IASB melakukan konvergensi.
Prinsip pengukuran yang biasanya digunakan oleh IFRS ada 2,
yaitu historical cost principle (prinsip biaya historis) dan fair value principle
(prinsip nilai wajar). Pada prinsip biaya historis, prinsip pengukuran aset
dan kewajiban didasarkan pada biaya saat melakukan transaksi tersebut.
Misalnya, perusahaan milik Rudi membeli sebidang tanah dengan harga 5
miliar rupiah, kemudian pada akhir tahun harga sebidang tanah tersebut
menjadi 6 miliar rupiah, maka dengan prinsip pengukuran historis harga
yang dilaporkan dan dicatat tetap 5 miliar rupiah.
Sementara itu, pada prinsip pengukuran nilai wajar, pelaporan aset
dan kewajiban mengikuti nilai pasar saat ini. Intinya, harga aktual pada saat
laporan keuangan disusun. Misalnya, perusahaan milik Rudi membeli
sebidang tanah pada tahun 2020 seharga 5 miliar rupiah. Kemudian, pada
tahun 2021 harga pasar tanah tersebut naik menjadi 8 miliar rupiah. Maka,
harga yang dilaporkan untuk dilakukan pencatatan pada tahun 2021 bukan
lagi 5 miliar rupiah, tetapi menjadi 8 miliar rupiah karena mengikuti harga
pasar.
4. PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan dapat digunakan oleh pemegang kepentingan


baik pihak internal (yang dapat langsung bertindak), maupun pihak
eksternal. Pihak internal yang dimaksud adalah manajer perusahaan,
direksi, pemilik perusahaan, pengawas produksi, dan petugas perusahaan.
Mereka akan senantiasa melakukan pengawasan dan pengendalian
dengan melihat laporan keuangan.

Sementara itu, pihak eksternal adalah individu atau organisasi yang


tidak dapat melakukan Tindakan langsung terhadap perusahaan. pihak
eksternal yang dimaksud adalah para investor, kreditur, maupun
pemerintah. Mereka memerluka laporan keuangan perusahaan untuk
kepentingan mereka masing-masing. Misal, kreditur memerlukan laporan
keuangan untuk membuat keputusan apakah perusahaan tersebut layak
diberikan pinjaman, untuk investor laporan keuangan diperlukan untuk
membuat keputusan dalam transaksi saham, dan untuk pemerintahan,
laporan keuangan diperlukan untuk urusan pajak.

5. ASUMSI DASAR AKUNTANSI


Dalam akuntansi, asumsi diperlukan agar laporan keuangan yang
disajikan akurat dan bisa dipertanggungjawbakan. Macam-macam bentuk
asumsi dalam akuntansi antara lain Monetary Unit Assumption, Economic
Entity Assumption, Accounting Period Assumption, dan Going Concern
Assumption.
Monetary Unit Assumption atau Asumsi Unit Moneter merupakan
asumsi yang mana data transaksi yang dilaporkan harus dalam satuan
mata uang tertentu. Asumsi ini juga terkait langsung dengan penerapan
konsep biaya historis. Hal tersebut mencegah masuknya beberapa
informasi yang relevan dalam pencatatan akuntansi.
Economic Entity Assumption atau Asumsi Entitas Ekonomi
merupakah pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan dengan
transaksi yang dilakukan untuk kepentingan individu atau pribadi. Akan
tetapi, apabila perusahaan dimiliki oleh dua orang atau lebih, biasanya
akan diberlakukan kesepakatan terlebih dahulu. Salah satu contoh
sederhana mengenai asumsi entitas ekonomi adalah, Rudi tidak boleh
memperhitungkan biaya membeli cilok untuk kepentingan pribadi sebagai
beban perusahaan.
Accounting Period Assumption atau Asumsi Periode Akuntansi
terbagi menjadi beberapa periode yaitu bulanan, tiga bulanan, dan
tahunan.
Going Concern Assumption atau Asumsi Kesinambungan Usaha
adalah perusahaan didirikan dengan harapan akan tetap beroperasi dalam
jangka waktu tidak terbatas, tetapi juga tidak untuk dibubarkan dalam
jangka waktu dekat. Jika tidak ada asumsi ini, maka tidak aka nada
penyusutan aset tetap, karena aset tersebut dibeli namun tidak akan
dicatat sebesar harga perolehannya, melainkan dicatat sebesar nilai pada
saat perusahaan dibubarkan.

6. ETIKA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika dalam penyusunan
laporan dibutuhkan supaya tidak ada keraguan dan untuk mewujudkan
keadaan ekonomi yang sehat. Sebagai seorang akuntan, mereka harus
memiliki sifat-sifat berikut ini:

1. Bertanggung jawab
• Laporan yang dituliskan harus bisa
dipertanggungjawabkan
2. Mendahulukan kepentingan publik
3. Integritas tinggi dan kualitas kerja yang baik
• Bersikap lugas dan jujur dalam semua hubunga
profesionalitas dan bisnis
4. Objektivitas
• Tidak boleh bersifat subjektif dan bias. Misal, karena
kasian terhadap temannya, akuntan itu memalsukan
laporan keuangan.
5. Professional
• Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan
menghindari perilaku apa pun yang mengurangi
kepercayaan kepada profesi Akuntan Profesional.
7. PELAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN

Pelaporan keuangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh


perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan
tersebut. Laporan keuangan adalah pencatatan uang dan transaksi yang
terjadi dalam bisnis. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca,
laporan perubahan posisi keuangan, dan laba rugi

8. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Segala bentuk transaksi yang dilakukan oleh peruhasaan tentu saja


memerlukan catatan agar lebih transparan dan tepercaya. Laporan
keuangan juga memberikan informasi sumber kekayaan seperti gambaran
jumlah dividen, kemampuan perusahaan membayarkan kewajiban,
menunjukan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
jangka panjang. Selain itu, pelaporan keuangan juga memberikan
informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aset dan kewajiban.

Anda mungkin juga menyukai