Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Sejarah Gereja di Timur Tengah


Turki-Arab-Irak-Iran-Yordania-Israel/Palestina

Disusun oleh :
Kelompok 2

Natalia Kaunang
Faria Lontaan
Virginia Lapian
Eunike Meruntu
Yesika Tuwondila

Dosen Pengampuh
Pdt.Dr. Arthur R Rumengan, M.Pd.K

Prodi Teologi Kristen Protestan

Fakultas Teologi

Univeristas Kristen Indonesia Tomohon


KATA PENGANTAR

Syalom,Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ‘’Sejarah Gereja
Asia di Timur Tengah’’.

Adapun tujuan penulis makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sejarah Gereja Asia dan mengajak orang Kristen yang belum mengenal Sejarah Gereja
di Timur Tengah.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis makalah ini masih terbatas dan jauh
dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang
dimiliki. Namun demikian penulis tetap berusaha agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis, dan bagi pembaca sekalian .

Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………… i

KATAPENGANTAR…………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………..……………………………………………………......1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………2

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………………......3

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN

2.1Turki…………………………………………………………………………….....5

2.2Arab…………………………………………………………………………….…6

2.3Irak………………………………………………………………………….…..7

2.4Iran……………………………………………………………….……………….8

2.5Yordania………………………………………………………………………….9

2.6Israel/Palestina………………………………………………………………10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Sejarah Gereja adalah kisah tentang perkembangan-perkembangan dan perubahan-
perubahan yang dialami gereja selama di dunia ini.
Antiokhia, ibukota propinsi Siria, kota ketiga dalam Kekaisaran Romawi, menjadi pusat
Penginjilan kepada orang-orang bukan-Yahudi. Di kota inilah para pengikut Yesus untuk
pertama kalinya disebut “Kristen” (Kis 11:26). Gereja di Antiokhia menjadi gereja pengutus
bagi perjalanan Paulus dan Barnabas ke propinsi Asia Kecil (Turki). Gereja-gereja ditanam di
propinsi tersebut, terutama di Efesus, tempat Rasul Yohanes mungkin wafat.Gereja di
Antiokhia bertanggung jawab atas pengembalaan di daerah tersebut, sebagaimana tampak
pada tujuh pucuk surat tulisan Ignatius, Uskup Antiokhia, Ketika ia sedang dibawa ke Kota
Roma untuk dihukum mati pada tahun 107 M. Konsili Nicea pada tahun 325M mengakui
Uskup Antiokhia sebagai salah satu di antara tiga uskup agung (beserta Uskup Roma dan
Uskup Alexandria). Uskup Antiokhia berkuasa atas daerah di sebelah timur Laut Tengah.Dua
negara besar yang berkuasa atas daerah Timur Tengah pada abad pertama adalah Roma dan
Partia (kemudian disebut Persia). Dalam kekaisaran Romawi ada beberapa factor yang
menolong penyebaran Injil kearah Barat. Hukum dan tata-kenegaraan Romawi (Pax
Roman’perdamaian Roma’) menjamin keamanan dan stabilitas. Negara-negara dengan
berbagai agama, adat dan Bahasa dipersatukan di bawah pemerintahan Roma yang kuat,
dengan satu Bahasa perantara, yaitu Bahasa Yunani, dan satu kebudayaan Bersama, yaitu
kebudayaan Romawi-Yunani, atau Helenisme. Penjajah Roma telah mendirikan sistem
perhubungan dan transportasi yang efisien, baik melalui laut maupun jalan-jalan raya.Daerah
daerah di Kawasan timur kurang stabil dibandingkan dengan Kekaisaran Romawi. Lembah
Sungai Efrat, daerah yang berbatasan dengan Kekaisaran Romawi, tergoncang oleh
pepeerangan antara Roma dan Partia/Persia. Namun, sistem perhubungan melalui jalan
perdagangan(“jalan sutra”) dari Siria ke lembah Tigris-Efrat (Irak,Iran), menuju ke Cina,
ataupun melalui arah perjalanan laut dari Mesir ke Arabia dan India sudah baik. Penyebaran
Injil ke Asia mengikuti jalan-jalan perdagangan tersebut. Daerah timur juga mempunyai
bahasa bersama. Bahasa Siria (Arami), yang dipakai sebagai Bahasa sehari-hari oleh orang
Yahudi. Terjemahan Alkitab dalam Bahasa Siria menjadi sarana penginjilan yang
penting.Bangsa Yahudi menjadi jembatan untuk penginjilan di seluruh daerah Timur Tengah.
Ada keturunan orang yang dibuang ke Babel masih berdiam di Partia, dan ada juga orang-
orang Yahudi yang bertempat tinggal di India, di Arabia, dan di setiap propinsi Kekaisaran
Romawi.Orang-orang Yahudi pada umumnya berhasil dalam perdagangan, dan mereka
sering dibenci oleh masyarakat lain yang iri hati atas harta benda mereka. Ketaatan orang-
orang Yahudi pada Taurat menyebabkan mereka harus hidup terasing dari tetangga-tetangga
dan tidak bergaul dengan orang-orang bukan-Yahudi. Akan tetapi ada banyak orang yang
tertarik pada agama Yahudi yang monoteistis dan pada etika Yahudi yang tinggi. Sebagian
orang menjadi proselit; yaitu dengan orang yang masuk agama Yahudi melalui acara sunat
dan yang menaati seluruh hukum Taurat. Ada pula orang-orang yang “takut akan Allah” (kis
10:1-2); yaitu mereka yang percaya kepada Allah dan turut berbakti di rumah ibadah
(sinagoge), meski belum disunat dan belum menaati seluruh hukum Taurat. Banyak orang
yang percaya kepada Kristus sebagai hasil penginjilan Rasul Paulus berasal dari golongan
orang yang takut akan Allah.Pada hari Pentakosta Injil dikabarkan kepada orang-orang
Yahudi dan “ penganut agama Yahudi” yang berasal dari empat belas daerah, termasuk lima
tempat di Asia; yaitu Partia, Media, Elam, Mesopotamia dan Arabia (kis 2:9-11). Sebagai
hasilnya banyak orang percaya dan dibaptis. Mereka mungkin menjadi penginjil-penginjil
pertama yang menyebarkan Injil di megaranya masing-masing. Setelah kehancuran Kota
Yerusalem pada tahun 70 M, terjadilah “diaspora kedua”, dan banyak di antaranya orang
Kristen Yahudi. Ada tanda-tanda, misalnya nama orang Kristen, yang menunjukkan bahwa
jemaat-jemaat Kristen pertama di Asia, di luar Kekaisaran Romawi, mempunyai akar-akar
ke-Yahudian.

1.2Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu

1. Bagaimana sejarah gereja di Timur Tengah?


2. Bagaimana perkembangan gereja yang ada di Timur Tengah?
3. Bagaimana dampak adanya gereja yang ada di Timur Tengah?
1.3 Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal sangat penting karena setiap penelitian yang
dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui sejarah gereja yang ada di Timur Tengah
2. Mengetahui perkembangan gereja di Timur Tengah
3. Mengetahui dampak adanya gereja di Timur Tengah
1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, diharapkan penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti tentang sejarah dan perkembangan gereja
yang ada di Timur Tengah
2. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti tentang sejarah dan perkembangan gereja di
Timur Tengah
3. Sebagai penambah bahan bacaan bagi mahasiswa fakultas teologi
BAB II

PEMBAHASAN

2.2Turki

Istanbul dan Sejarah Gereja di Turki

Istanbul merupakan satu-satunya kota di dunia yang terhampar di dua benua. Bagian utama
kota itu, yang membentuk bagian paling tenggara benua Eropa, terpisah dari bagian pinggiran
kotanya disisiAsia oleh selat Bosporus, yang mengalir melalui celah dalam yang memisahkan
dua benua di sudut barat laut Turki. Bagian Eropa kota itu terbagi lagi oleh Tanduk Emas,
muara berbentuk pedang scimitar yang dibagian pangkalnya dialiri dua sungai dan dikenal
sebagai Perairan Manis Eropa, sungai Cydaros dan Barbyzes dari Yunani. Beberapa orang
menyebut kota tua dengan Stamboul, walaupun orang Yunani akan selalu menyebutnya
sebagai Constantinopolis, atau dalam bahasa Inggris sebagai Constantinople, dan dalam
bahasa Indonesia Konstantinopel. Mulanya, kota ini dikenal sebagai Byzantium; berusia
seribu tahun saat Konstantin Agung menjadikannya ibu kota Kekaisaran Romawi pada 330
M. sejak itulah kota ini dinamai Konstantinopel, kota Konstantin. Pada tahun 1453 M bangsa
Turki dibawah kepemimpinan sultan Mehmet II menguasi Konstantinopel, dan
menjadikannya ibu kota Kekaisaran Usmani dengan namanya yang sekarang Istanbul.
Kekaisaran Usmani berakhir pada tahun 1923 M dengan pendirian Republik Turki modern,
dan ibu kotanya terletak di Ankara. Karena itu, untuk pertama kalinya, Instanbul tak lagi
menjadi ibu kota kekaisaran dunia, walaupun pada tahun-tahun setelahnya ia tetap menjadi
kota paling penting di Turki, dengan populasi yang kini melebihi 12 juta orang. Daerah
pinggiran kota Eropa dan Asianya terhampar di sepanjang kedua sisi Bosporus sehingga
menjangkau laut hitam.

Ke Kristenan di Turki

Kekristenan memiliki sejarah panjang di Anatolia dan Dataran tinggi Armenia (sekarang
bagian dari Turki), yang merupakan tempat kelahiran dari banyak Rasul Kristen dan Santo,
seperti Paulus dari Tarsus, Timotius, Nikolas dari Myra, Polikarpus dari Smirna dan banyak
lainnya.Dua dari lima pusat (Patriarkat) dari Pentarchy kuno di Turki: Konstantinopel
(Istanbul) dan Antiokhia (Antakya). Antiokhia juga merupakan tempat di mana para pengikut
Yesus disebut sebagai "Kristen" untuk pertama kalinya dalam sejarah, serta menjadi tempat
salah satu gereja paling awal yang masih hidup dan tertua, yang didirikan oleh Simon Petrus
sendiri. Selama seribu tahun, Hagia Sophia adalah gereja terbesar di dunia.Turki juga rumah
bagi Tujuh Jemaat di Asia Kecil, di mana Wahyu kepada Yohanes diturunkan. Rasul
Yohanes dianggap telah membawa Perawan Maria ke Efesus di bagian barat Turki, di mana
dia menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya di sebuah rumah kecil, yang dikenal sebagai
Rumah Perawan Maria, yang masih bertahan sampai saat ini dan telah diakui sebagai situs
suci untuk berziarah oleh gereja-gereja Katolik dan Ortodoks, serta menjadi tempat suci bagi
umat Muslim. Gua Ashabul Kahfi juga terletak di Efesus.Semua dari Tujuh Konsili
Ekumenis Pertama yang diakui oleh gereja-gereja Barat dan Timur digelar disini yang
sekarang menjadi Turki. Dari jumlah tersebut, Doa Syahadat Nicea, yang dideklarasikan
dengan Konsili Nicea I (Iznik) pada tahun 325 M, menjadi bagian yang sangat penting dan
telah memberikan definisi penting dari kekristenan masa kini.Hari ini, bagaimanapun, Turki
memiliki persentase penduduk Kristen yang lebih kecil daripada negara tetangga, termasuk
Suriah dan bahkan Iran, karena pemindahan penduduk antara Turki dan tetangga Kristennya
(terutama Yunani) pada runtuhnya Kekaisaran Ottoman, diikuti oleh emigrasi terus menerus
dari orang Kristen yang tersisa selama abad berikutnya. Selain itu, sebagian besar orang
Kristen di Turki telah menjadi anggota kelompok etnis yang memiliki hubungan buruk
dengan Turki (Yunani, Armenia, dan Asyur), yang digabungkan dengan emigrasi Yahudi di
negara itu dan tidak berhubungan atas agama-agama lain, berarti bahwa Turki adalah negara
Islam secara de facto, dan etnis Turki yang hampir secara eksklusif sebagai Muslim. Hari ini
penduduk Kristen dari Turki diperkirakan lebih dari 120.000 orang Kristen termasuk 80.000
Apostolik Armenia, 35.000 Katolik Roma, 17.000 Assyrian-Syriac Orthodox, 4.000 Assyria
dari Katolik Chaldean, Ortodoks Yunani 3.000-4.000, 10.000 Antiokhia Yunani] dan jumlah
yang lebih kecil dari Bulgaria, Georgia, dan Protestan. Menurut Bekir Bozdag, Wakil
Perdana Menteri Turki, ada 349 gereja yang aktif di Turki (Oktober 2012). 140 Yunani,
Assyria 58 dan 52 Armenia.

2.2 Arab

Orang-orang Arab yang memeluk agama Kristen. Banyak di antaranya adalah keturunan


suku-suku Arab Kristen yang tidak murtad dan memeluk agama Islam, yakni suku-
suku Sabaʿ asal Yaman, semisal Bani Ghassan dan Bani Judham, yang menetap di
kawasan seberang Yordan dan Syam. Selain keturunan suku-suku Arab Kristen, populasi
orang Arab Kristen juga mencakup umat Kristen yang sudah terarabisasi, misalnya umat
Kristen Melkit dan umat Kristen Yunani Antiokhia. Jumlah orang Arab Kristen yang
termasuk umat Gereja Ortodoks Yunani dan Gereja Katolik Yunani berkisar 520.000–
703.000 jiwa di Suriah, 221.000 jiwa di Yordania, 134.130 jiwa di Israel, dan sekitar 50.000
jiwa di Palestina. Ada pula komunitas orang Arab Kristen Ortodoks dalam jumlah yang
cukup besar di Lebanon dan dalam jumlah kecil di Irak, Turki serta Mesir. Komunitas-
komunitas perantau Arab Kristen (termasuk umat Kristen Melkit dan umat Kristen Yunani
Antiokhia) merupakan bagian yang cukup besar dari diaspora Timur Tengah, dengan
konsentrasi-konsentrasi populasi di seluruh benua Amerika, teristimewa di Argentina, Brasil,
Chili, Meksiko, Venezuela, Kolombia, dan Amerika Serikat. Agaknya suku-suku Arab yang
pertama kali memeluk agama Kristen adalah kaum ʾAnbāṭ dan Bani Ghassan. Pada abad ke-5
dan ke-6, Bani Ghassan, yang mula-mula menganut ajaran monofisitisme, membentuk salah
satu konfederasi Arab terkuat yang bersekutu dengan kekaisaran Kristen Romawi Timur, dan
menjadi tameng yang melindungi kekaisaran dari serangan suku-suku Arab penyembah
berhala. Raja terakhir Bani Lakhm, An Nu'man ibnul Mundhir, salah seorang raja
gundal Kekaisaran Sasani pada akhir abad ke-6, juga beralih memeluk agama Kristen
(Nestorian).Orang Arab Kristen berperan penting dalam gerakan An Nahdah (kebangunan)
pada zaman modern. Karena merupakan kaum borjuis dan golongan kelas atas yang
terpelajar dalam masyarakat Arab, orang Arab Kristen juga mempengaruhi percaturan politik,
dunia usaha, dan seni budaya di Dunia Arab. Kini orang Arab Kristen tetap memainkan
peranan penting di Dunia Arab, hidup relatif sejahtera, berpendidikan tinggi, dan berhaluan
politik moderat.Orang Arab Kristen bukanlah satu-satunya kelompok umat Kristen di Timur
Tengah, karena ada cukup banyak komunitas umat Kristen pribumi non-Arab, yakni umat
Kristen Asiria, umat Kristen Aram, umat Kristen Armenia, umat Kristen Kaldea, dan lain-
lain. Meskipun kadang-kadang digolongkan sebagai "umat Kristen Arab", umat
Kristen Maronit dan umat Kristen Koptik, yang merupakan kelompok-kelompok umat
Kristen terbesar di Timur Tengah, sering kali menganggap diri mereka bukan orang Arab.
Sebagian umat Kristen Maronit membanggakan diri sebagai keturunan bangsa Fenisia kuno,
sementara umat Kristen Koptik lebih bangga menjadi keturunan bangsa Mesir kuno daripada
bangsa Arab.

2.3 Irak
Kekeristenan di irak orang Kristen berjumlah sekitar 1.500.000 pada tahun 2003, yang
mewakili lebih dari 5% dari populasi negara itu. Mereka berjumlah lebih dari 1,4 juta pada
tahun 1987 atau 8% dari populasi.Setelah Perang Irak, diperkirakan bahwa jumlah orang
Kristen di Irak telah turun menjadi kurang dari 450.000 pada tahun 2013.

Penduduk Kristen tinggal terutama di Baghdad, Basra, Mosul, Arbil dan Kirkuk dan di kota-
kota Asyur dan daerah seperti Niniwe di utara.Kekristenan dibawa ke Irak pada abad pertama
Masehi oleh Rasul Tomas dan Mar Addai (Tadeus dari Edessa) dan murid-muridnya Aggagi
dan Mari. Tomas dan Tadeus merupakan salah satu dari keduabelas rasul Yesus; walau ada
anggapan bahwa Tadeus di sini adalah salah satu dari tujuh puluh murid Yesus, berbeda
dengan Yudas Tadeus. Bahasa Aram Timur yang digunakan komunitas Kristen Kasdim
diyakini menjadi salah satu yang tertua di dunia.

Orang-orang Kasdim mengadopsi Kristen pada abad pertama Masehi dan Asyur menjadi
pusat Ritus Timur Kristen dan literatur Suriah dari abad ke-1 Masehi sampai Abad
Pertengahan. Pada abad-abad awal setelah penaklukan oleh Islam Arab, penduduk asli Asyur
(dikenal sebagai Ashuriyun oleh orang Arab) sebagai sarjana dan dokter memainkan peran
yang berpengaruh bagi Irak, namun, dari akhir abad ke-13 Masehi hingga saat ini, Kristen
Assyria telah mengalami penganiayaan etnik dan agama, termasuk sejumlah pembantaian.
Irak Utara tetap didominasi etnis Kasdim, Bahasa Aram Timur dan Kristen bertahan sampai
kehancuran Timurleng pada akhir abad ke-14. Gereja Timur Asiria berawal di tempat yang
sekarang di Tenggara Turki dan Assuristan (Sassanid Asyur). Pada akhir abad ke-13 ada dua
belas keuskupan Nestorian dalam jalur dari Peking ke Samarkand.

Ketika panglima perang Muslim abad ke-14 dari keturunan Turco-Mongol, Timur
(Tamerlane), menaklukkan Persia, Mesopotamia dan Suriah, penduduk sipil dihancurkan.
Timur yang memiliki 70.000 Kristen Assyria dipenggal di Tikrit, dan 90.000 lainnya di
Baghdad. Sebuah era baru dimulai pada abad ke-17 ketika Emir Afrasiyab dari Basra
mengizinkan Portugis untuk membangun sebuah gereja di luar kota. Pada tahun kemerdekaan
resmi Irak 1932, militer Irak melakukan pembantaian besar-besaran terhadap Asyur
(Pembantaian Simele) yang telah didukung admistrasi kolonial Inggris sebelumnya.

Pada tahun 1987 M, sensus di Irak terakhir tercatat sebanyak 1,4 juta orang Kristen. Mereka
ditoleransi di bawah rezim sekuler Saddam Hussein, yang bahkan membuat salah satu dari
mereka, Tariq Aziz sebagai wakilnya. Namun penganiayaan oleh Saddam Hussein berlanjut
melawan orang Kristen di tingkat etnis, budaya dan ras, karena sebagian besar adalah
Mesopotamia Aram berbicara etnis Asyur (alias Kasdim-Assyria).

2.4Iran
Kekristenan di Iran mempunyai sejarah panjang, kembali ke masa tahun-tahun awal iman
Kristen. Lebih tua dari Agama resmi yang diterapkan itu sendiri. Kristen Iran telah
memperagakan peran penting dalam sejarah misi Kristen. Ketika ini, setidaknya
mempunyai 600 gereja sebagai 250.000 orang Kristen di Iran. Sebanyak deomiasi Kristen
ditukar di Iran. Banyak bagian yang lebih besar, gereja-gereja tua milik kumpulan etnis
minoritas bangsa Asyur dan Amernia memiliki adat khas mereka sendiri serta bahasa.
Para bagian baru, gereja-gereja kecil yang diambil patut dari etnis minoritas tradisional
Kristen mengkonversi dari latar belakang non-Kristen.
Gereja-gereja Kristen utama adalah:

Gereja Apostolk Armenia Iran (antara 110.000 dan 250.000 pengikut)

Gereja Timur Asiria Iran (sekitar 11.000 pengikut)

Gereja katolik khaldea Iran (sekitar 7.000 pengikut etnis Asyur)

2.5 Yordania
Kristen Yordania yaitu salah satu komunitas Kristen tertua di lingkungan kehidupan.
Kekristenan sudah berada di Yordania setelah penyaliban Yesus Kristus, di awal zaman ke-1
Masehi. Kristen Yordania diperkirakan berjumlah 174.000 hingga 390.000 (2,8-6%) dari total
populasi 6.500.000,yang semakin rendah sekitar 20% pada awal zaman ke-20, dan semakin
rendah dari persentase orang Kristen di negara tetangga seperti Suriah dan Lebanon. Hal ini
terutama diakibatkan oleh tingkat lahir yang semakin rendah dibandingkan dengan umat
Islam dan masuknya imigran Muslim darinegara-negara tetangga. Juga, prosentase semakin
akbar dari orang-orang Kristen dibandingkan dengan Muslim yang beremigrasi ke negara-
negara barat, sehingga diaspora Kristen Yordania menjadi akbar.

Sejarah dari Kristen Yordania

Kristen Yordania yaitu salah satu komunitas Kristen tertua di dunia,dan mayoritas selalu
penganut Ortodoks Patriarkat Ortodoks ke Yerusalem dan Tanah Suci, yang merupakan 16
Gereja St James, dan didirikan selama kehidupan Yesus. Banyak dari mereka yaitu keturunan
dari Arab kuno Ghassanid dan suku Lakhmi, dan mereka sepanjang sejarah berbagi nasib dan
perjuangan dengan saudara-saudara sesuku Muslim mereka ( walaupun sejumlah akbar
Kristen Yordania berasal dari Palestina ). Pada 630 CE, selama hidup nabi Muhammad SAW,
banyak yang bergabung dengan tentara Muhammad ( yang dipimpin oleh anak bawanya Zeid
ibn Haritha dan sepupunya Jafar bin Abi Taleb ), dan bertempur melawan tentara Bizantium
dari Kristen Ortodoks, rekan mereka di Pertempuran Mutah di Karak ( karena pertempuran
ini, mereka memperoleh nama suku mereka " Uzaizat " yang berfaedah " bala bantuan " - dan
Uskup Akbar Fouad Twal sendiri berasal dari suku-suku tersebut), pada tahun 1099 17 CE
beberapa dibantai oleh Tentara Salib Katolik pada kejatuhan Yerusalem bersama rekan-rekan
Muslim mereka, kemudian dari 1916-1918 CE selama pemberontakan Arab akbar, mereka
bertempur melawan Muslim Turki bersama kawan-kawan Muslim Arab, mereka kemudian
mendekam selama beberapa dekade bersama dengan rekan-rekan Muslim mereka di bawah
Mandat Kolonial Protestan, dan di Perang Israel Arab tahun 1948, 1967 dan 1968 mereka
bertempur dengan orang Arab Muslim melawan musuh Yahudi. Kristen Yordania tidak
hanya membela Yordania, tetapi juga membantu untuk membangun Yordania,
memperagakan peran utama dalam bidang pendidikan, kesehatan, perdagangan, pariwisata,
pertanian, ilmu pengetahuan, hukum budaya istiadat dan bidang lainnya.
Denominasi dan masyarakat

Denominasi yang diakui ditengahnya yaitu Ortodoks Yunani, Katolik Roma (Latin), Melkite
Yunani Katolik, Ortodoks Armenia, Maronit Katolik, Anglikan, dan Gereja Asiria
membentuk mayoritas penduduk Kristen Yordania. Juga Lutheran, Ortodoks Koptik, Advent,
United Pentecostal, Orang Suci Zaman Pengahabisan, dan gereja-gereja Presbyterian dengan
denominasi yang diakui sementara, membuat proporsi banyak yang jauh semakin kecil dari
penduduk Kristen.Selain denominasi yang diakui, mempunyai masyarakat yang diizinkan
untuk bertemu secara lepas sama sekali dalam masalah keagamaan, tetapi tidak diakui
sebagai gereja oleh pemerintah. Masyarakat keagamaan yang diakui yaitu Gereja Evangelical
Free, Gereja Nazarene, Majelis Allah, Gereja Baptis, dan Aliansi Kristen dan Missionari.

Kristen di Masyarakat Yordania

Kristen terintegrasi dengan baik di masyarakat Yordania dan mempunyai tingkat kebebasan
tinggi, walaupun mereka tidak lepas sama sekali untuk menginjili umat Islam. Mereka
membentuk bagian penting dari elit politik dan ekonomi kerajaan. Kristen menikmati peluang
ekonomi dan sosial yang tinggi di Kerajaan Yordania dibandingkan beberapa posisi, tapi
tidak semua dari mereka seagama di seluruh Timur Tengah. Kristen diberikan 9 dari total 110
kursi di parlemen Yordania, dan juga memegang portofolio penting menteri, janji duta akbar,
dan posisi pangkat militer tinggi.

Kristen Yordania diperbolehkan oleh sektor publik dan swasta untuk meninggalkan pekerjaan
mereka untuk menghadiri misa pada hari Minggu. Semua upacara keagamaan Kristen secara
publik dirayakan di Yordania. Kristen telah menjalin hubungan baik dengan keluarga
kerajaan dan bermacam pejabat pemerintah Yordania, dan mereka mempunyai pengadilan
gereja mereka sendiri untuk urusan status pribadi.

Pemerintah Yordania telah memberikan kontribusi untuk membangun ziarah ke situs tempat
pembaptisan Yesus Kristus.

2.6Israel/Palestina

Di tanah Palestina . Pada masa kelahiran Gereja, tanah Palestina takluk kepada pemerintahan
Romawi. Bagian Selatan Palestina (Yudea) dikepalai oleh seorang wali negeri Romawi, di
antaranya Pilatus, Festus, Felix, Raja bagian utara (Galilea) pada masa itu ialah Herodes
Antipias.

Di lapangan agama, kaum Yahudi adalah bebas, artinya mereka berhak menyembah Allahnya
menurut hukum-hukum tauratnya. Agamanya dipimpin oleh Majelis “Sanhedrin,”
anggotanya terdiri dari imam-imam dan ahli-ahli taurat, 70 orang banyaknya dan diketahui
oleh imam besar. Pusat agama Yahudi adalah bait Allah di Yerusalem, tetapi kebanyakan
orang Yahudi tak sempat berbakti ke sana, sehingga dalam tiap-tiap jemaat Yahudi
dibangunkan rumah ibadah (sinagoge), tempat mereka berhimpun pada hari Sabat di bawah
pimpinan ahli-ahli taurat. Lambat-laun golongan ahli-ahli taurat itu lebih berkuasa daripada
golongan imam.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas bisa disimpulkan bahwa penginjilan simon petrus dan
lainnya bukan hanya sekedar terjadi di satu tempat saja tetapi mereka juga melaksanakan
penginjilan di berbagai tempat terutama di timur tengah lebih tepatnya kepada orang-orang
non-Yahudi yang belum mengenal Tuhan Yesus karena ada saat itu gereja masih minim
sekali untuk dikenal dan juga masih banyak kepercayaan-kepercayaan lain yang dianut.

Penyebaran Kekristenan di Timur Tengah menunjukkan kepada kita bahwa Karya Selamat
Allah tidak berhenti sampai Jemaat mula-mula saja. Amanat Agung yang diberikan Yesus
Kristus sebelum naik ke surga dijalankan dengan begitu baik oleh Jemaat mula-mula, serta
para Rasul yang dipakai Tuhan sebagai sarana pemberita Injil.Meskipun ada namanya
penyebaran, namun itu dipakai Allah untuk memperluas kerajaanNya di muka bumi.
 

Sehingga, yang bisa kita petik dari materi ini adalah Injil disebarluaskan dengan luar biasa,
seturut dengan kehendak Allah, supaya tergenaplah rencana Allah sejak Dia datang ke dunia
dan menebus dosa kita, yaitu seluruh bangsa, di mana pun itu bisa datang dan menyembah
Allah dalam kebenaran.

Saran
- Marilah kita lebih banyak mengenal lagi tentang sejarah yang ada di gereja timur
tengah
- Memperkenalkan lagi kepada orang-orang tentang sejarah yang ada di timur tengah
sebagai penambah wawsan kita sebagai orang Kristen
- Kiranya wawasan yang kita dapat ini dapat berguna terus untuk kehidupan seterusnya
DAFTAR PUSTAKA
SEJARAH GEREJA Dr. Berkhof. Dr. I. H. Enklaar

SEJARAH GEREJA ASIA Dr.Anne Ruck

ISTANBUL KOTA KEKAISARAN JOHN FREELY

http://p2k.unkris.ac.id/id3/-3065-2962/Kekristenan-Di-Arab-Saudi_70462_sttmcileungsi_p2k-unkris.html

http://p2k.um-surabaya.ac.id (Buku Ensiklopedia Dunia)

Anda mungkin juga menyukai