KEPERILAKUAN
Dosen Pengampu :
Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si.
Disusun oleh :
Devi Febriana
C1C019128
Mata Kuliah
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
KELAS R-10
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FILOSOFI RISET
AKUNTANSI KEPERILAKUAN”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan yang diampu oleh bapak Wirmie Eka Putra,
S.E.,M.Si. dan Riski Hernando, S.E., M.Sc. Saya berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan. Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. karena itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari maklah ini. Demikian apa yang bisa saya
sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.
C. Tujuan
Mengetahui tentang apa itu filsafat, pendekatan filsafat riset akuntansi keperilakuan,
paradigma riset akuntansi keperilakuan, peluang riset akuntansi keperilakuan pada
lingkungan akuntansi, teori keperilakuan tentang perusahaan, dan wawasan untuk masa
depan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
1.8 Kesimpulan
Kata filosofi (philosophy) berasal dari bahasa Yunani “philos” (suka, cinta) dan
“sophia” (kebijaksanaan). Filsafat dapat didefinisikan dalam beragam istilah. Pertama, filsafat
adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya
diterima secara tidak kritis. Kedua, filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yang sangat dijunjung tinggi. Problematik filsafat tidak dapat
dipecahkan dengan sekadar mengumpulkan fakta. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode
dasar untuk penyelidikan filsafat adalah metode dialektika. Paradigma riset akuntansi
keperilakuan ada paradigma fungsionalisme/positivistik, paradigma interpretif, paradigma
strukturalisme radikal, paradigma humanis radikal, paradigma posmodernisme, paradigma
akuntansi kritis. Masalah utama di masa mendatang adalah pendanaan untuk riset ini akan
berkurang jumlahnya. Oleh karena riset keperilakuan saat ini cenderung menjadi lebih mahal
dibandingkan dengan usaha akuntan, maka akan terasa lebih sulit melakukan pekerjaan
tersebut. Tidak ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan pemahaman seseorang terhadap
satu fenomena, kecuali dengan melakukan riset dan menulis tentang fenomena tersebut
kepada orang lain dan melakukan berbagai perbaikan. Adanya penghargaan seperti
penghargaan akademis (academic rewards), baik terhadap riset maupun kegiatan pengajaran
yang secara tidak langsung akan mendorong pengembangan riset, merupakan suatu
keuntungan guna mengangkat dan menganalisis masalah terbaru.