Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP KEWIRAUSAHAAN
(Disusun untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan)
Dosen pengampuh : Suhartono, S.E, M.Si.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
EMI SARMILA 90400119074
ICE HARDANINGSIH 90400119076
AYU ASHARI NINGSIH 90400119088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "KONSEP
KEWIRAUSAHAAN" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah
KEWIRAUSAHAAN. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 05 September 2021

KELOMPOK 1

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah suatu kemampuan untuk
mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan
agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup dimasa
mendatang.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak orang yang menafsirkan dan
memandang bahwa Kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru
dilakukan ‘usahawan” atau “wiraswasta”. Pandangan tersebut tidaklah tepat,
karena jiwa dan sikap Kewirausahaan (Entrepreneurship) tidak hanya dimiliki
oleh usahawan akan tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir
kreatif dan bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat
umum seperti petani, karyawan, pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan
pimpinan organisasi lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa makna dan hakikat Kewirausahaan ?
2. Bagaimana konsep Kewirausahaan ?
3. Bagaimana kerangka berfikir Kewirausahaan ?
4. Bagaimana Kewirausahaan dalam perspektif sejarah ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna dan Hakikat Kewirausahaan


Sebelum memahami apa itu Kewirausahaan, adakalanya untuk mengetahui
definisi dari kata dasarnya, yaitu “wirausaha”. Kata “wirausaha” berasal dari
gabungan kata wira dan usaha.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, “wira” berarti; pejuang, berani,
berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan kata “usaha” berarti; bekerja,
berbuat amal, perbuatan untuk mencapai sesuatu. Jadi menurut asal katanya
tersebut, wirausaha adalah seorang pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu.
Istilah “wirausaha” umumnya dipakai dalam kegiatan bisnis. Dalam hal
ini, wirausaha merujuk pada konsep membangun, mengembangkan, dan
mengelola usaha bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan mengambil
beberapa risiko di dunia usaha.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan pada hakikatnya
adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli terkait Kewirausahaan, di
antaranya:
1. Joko Untoro
Menurut Joko Untoro, Kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk
melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan

4
segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi dirinya dan orang lain.
2. Eddy Soeryanto Soegoto
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, Kewirausahaan adalah usaha kreatif
yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang
baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan
kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
3. Ahmad Sanusi
Menurut Ahmad Sanusi, Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
4. Soeharto Prawiro
Menurut Soeharto Prawiro, Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
5. Peter Drucker
Menurut Peter Drucker, Kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.
6. Thomas Zimmerer
Menurut Thomas Zimmerer, Kewirausahaan adalah sebuah proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis.
7. Siswanto Sudomo
Menurut Siswanto Sudomo, Kewirausahaan adalah segala sesuatu
yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki
sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan
berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.

B. Konsep Kewirausahaan
Hingga saat ini konsep Kewirausahaan masih terus berkembang.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif
berdaya, bercipta, berkarya dan berusaha dalam rangka meningkatkan

5
pendapatan dalam kegiatan usahanya. Wirausahawan adalah orang-orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis;
mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil
tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan
kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata,
karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang
bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik
karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang (Opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup
(Prawirokusumo, 1997).
Kewirausahaan (Entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu
berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Esensi dari
Kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat
bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan
melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan baru
3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit

6
C. Kerangka Berfikir Kewirausahaan

1. Pola Tanggapan
Pola tanggapan adalah bentuk atau kondisi pasar yang akan menerima
segala jenis produk kita (barang/jasa). Pola tersebut dibagi menjadi dua yaitu:
a) Karakteristik Perorangan
Karakter yang melekat pada satu pribadi atau perseorangan yang memiliki
daya tarik sendiri dan cukup berperan sangat besar dalam menciptakan
selera produk yang ditawarkan. Karakter ini melekat pada jenis bahan,
kualitas bahan, model dan bentuk tampilan, dan semua karakter ini hanya
berfokus pada pribadi seorang. Contoh yang bisa dipakai adalah Pakaian
Kebaya Pernikahan; bahan, model, aksesoris dan kelengkapannya, warna,

7
ukuran selalu disesuaikan dengan minat pribadi seorang yang akan
menggunakannya.
b) Karakteristik Kelompok Sosial
Karakter yang melekat pada lebih dari satu pribadi dan cenderung
berkelompok dan masal yang memiliki daya tarik dan cukup berperan
sangat besar dalam menciptakan selera produk yang ditawarkan.
Karakteristik ini sangat membantu dalam menentukan tema produk yang
akan dibuat dan ditawarkan kepada mereka karena tidak perlu
memperhatikan hal-hal kecil yang sifatnya selera personal. Contoh dari
karakter ini adalah pakaian batik yang dapat dipakai untuk acara resepsi.
Pakaian batik ini bisa dibuat dengan berbagi jenis bahan yang berbeda,
ukuran yang berbeda, bentuk yang berbeda (pria: lengan panjang/pendek
dan wanita model yang lagi tren), dan dapat dijual dengan harga yang
berbeda berdasarkan kualitas bahan dan banyaknya bahan yang dipakai.
2. Pola Peluang
Pola peluang adalah bentuk dan warna yang ada dimasyarakat dan
memberikan kesempatan untuk memperoleh kesempatan berbisnis.
a) Kebutuhan Ekonomi
Pada sektor ekonomi sangat menarik sekali untuk membangun bisnis.
Salah satu contoh sektor ini adalah keuangan yang meliputi: konsultan
manajemen, konsultan pajak, konsultan akuntansi, konsultan software
yang berhubungan dengan akuntansi-keuangan-pajak.
b) Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi yang tidak pernah berhenti adalah sasaran yang paling
menarik untuk mengembangkan bisnis. Peluang dalam bisnis ini adalah
komputer, software, mesin, perindustrian dan perakitan, otomotif,
pendidikan, dll.
3. Perilaku Wirausaha
Perilaku wirausaha adalah langkah-langkah calon pebisnis menentukan
arah ke depan yang tertata dan terstruktur dengan baik. Langkah-langkah
tersebut di antaranya:

8
a) Mendirikan Usaha
Orang yang punya minat dan ide untuk membuat bisnis alangkah baiknya
segera mendirikan bisnis tersebut di tempatnya. Sehingga ide dan
keinginan tidak hanya tinggal di pikiran dan angan-angan saja. Dengan
mendirikan usaha baik sendiri maupun bersama maka niat berbisnis
tersebut sudah terawali.
b) Mengelola Usaha
Setelah bisnis sudah di dirikan, maka usaha tersebut harus dikelola dengan
profesional. Pengelolaan secara profesional menyangkut keuangan: utang-
piutang, kepemilikan modal, konsep pemasaran, cara memproduksi yang
efektif, tempat beroperasi, dll.
c) Mengembangkan Usaha
Bisnis yang sudah dapat dikelola dengan baik alangkah menariknya jika
dikembangkan lebih maksimal. Pengembangan tersebut bisa dalam bentuk
produk, lini pemasaran, organisasi perusahaan, kemampuan beroperasi
yang semakin meningkat, modal, dll.
d) Melembagakan Usaha
Semakin berkembang dan maju bisnis yang dimiliki, maka alangkah lebih
baik lagi bila segera dilembagakan dalam bentuk PT, CV, atau UD
sehingga dapat membantu dalam peningkatan omset, permodalan dengan
pihak kedua (investor dan bank), keamanan produk dari duplikasi dan
jiplakan oleh pengusaha lain, dll.
4. Hasil Usaha
Ketika seseorang menjalankan bisnis dan dapat berkembang maka manfaat
yang telah dicita-citakan dapat dilihat dari Perusahaan yakni adanya Tepat
guna, Hemat usaha, Unggul mutu, serta Pembaharuan.

D. Kewirausahaan dalam perspektif Sejarah


Sejarah Kewirausahaan terbagi dalam beberapa periode:
1. Periode awal

9
Sejarah Kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh
pengusaha sebagai go-between adalah Marco polo, yang mencoba untuk
mengembangkan rute perdagangan hingga timur jauh. Dalam masanya,
terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif. Pihak pasif bertindak
sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan yang sangat
banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang
menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan
mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak risiko baik fisik maupun
sosial akan tetapi keuntungan yang diperoleh sebesar 25%. Yang selanjutnya
akan dibedakan antara pemilik modal dengan wirausaha atau yang
menjalankan usaha tersebut.
2. Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini
Wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek
besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan risiko namun mereka
menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh
pemerintah. Tipe Wirausahawan yang menonjol antara lain orang yang
bekerja dalam bidang arsitektural (baik arsiteknya sebagai perancang yang
menjual jasa ataupun pekerja yang mengerjakan jasa tersebut dan yang
memberikan modal sekaligus menjadi manajer bagi mereka).
3. Abad 17
Di abad 17, seorang ekonom Richard Cantillon menegaskan bahwa
seorang Wirausahawan adalah seorang pengambil risiko, dengan melihat
perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan
harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi
risiko.
4. Abad 18
Berlanjut di abad ke 18, seorang Wirausahawan tidak dilekatkan pada
pemilik modal, tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal.
Wirausahawan akan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan

10
inovasinya. Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan Wirausahawan
sebagai seorang penemu.
Para ahli membedakan pengertian investor atau orang yang memiliki
modal dengan orang yang membutuhkan modal atau wirausaha. Salah satu
penyebab terjadi pemisahan ini adalah karena revolusi industri yang melanda
dunia. Berbagai penemuan terjadi pada abad ini sebagai reaksi terhadap
perubahan dunia.
Seperti Eli Whitney dan Thomas Edison, kedua orang ini berhasil
mengembangkan era teknologi baru tetapi mereka tidak mempunyai modal
untuk membiayai riset mereka dan penelitian mereka. Eli Whitney membiayai
mesin pemisah kapas dari bijinya dengan menggunakan pinjaman pemerintah,
sedangkan Thomas Edison membiayai usaha riset listrik dan kimianya dari
sumber dana perseorangan. Baik Eli maupun Thomas adalah pengguna modal
(wirausaha) bukan sebagai pemasok dana. Seorang pemasok dana adalah
seorang manajer keuangan profesional yang menginvestasikan uangnya pada
investasi yang berisiko dalam bentuk penyertaan modal untuk mendapatkan
hasil yang tinggi dari investasi tersebut.
5. Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan awal abad 20, Wirausahawan didefinisikan
sebagai seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk
meningkatkan pertambahan nilai personal. Di mana Wirausaha tidak
dibedakan dengan manajer dan hanya dilihat dari pandangan ekonom.
Wirausaha mengorganisir dan mengoperasikan perusahaan untuk manfaat
pribadi. Ia membiayai bahan baku yang digunakan dalam bisnis, tanah, gaji
karyawan, dan modal yang diperlukan. Ia memberikan kontribusi inisiatif,
keahlian dalam pembuatan perencanaan, pengorganisasian, dan administrator
perusahaan. Ia harus menanggung risiko rugi karena hal-hal yang tidak dapat
dikontrolnya. Nilai bersih keuntungan pada akhir tahun atau masa menjadi
keuntungannya. Wirausaha yang dikenal pada masa ini adalah Andrew
Carnegie, ia tidak menemukan sesuatu tetapi hanya mengadopsi dan
membentuk teknologi baru dan produk menjadi penting dan menghasilkan. Ia

11
berhasil membawa industri baja Amerika menjadi industri yang tidak henti-
hentinya ketimbang menghasilkan suatu penemuan atau kreativitas tertentu.
6. Abad 20 sampai sekarang
Pada abad ini, gagasan wirausaha sebagai penemu mulai dikenalkan;
Fungsi wirausaha adalah untuk melakukan reformasi atau revolusi pola-pola
produksi dengan mengeksploitasi penemuan atau, secara umum,
menggunakan teknologi baru (yang sebenarnya belum pernah dicoba orang
lain) untuk menghasilkan produk baru atau menghasilkan produk lama dengan
cara baru, membuka sumber bahan baku baru, membuka pasar baru, dengan
mengorganisir kembali industri yang ada sekarang. Konsep inovasi sangat
menonjol pada masa ini. Inovasi untuk mengenalkan sesuatu yang baru
adalah sebagian dari tugas berat wirausaha. Inovasi tidak saja membutuhkan
kemampuan untuk menghasilkan dan mengembangkan konsep tetapi juga
harus mengerti segala kekuatan yang bekerja atau terdapat di lingkungan
(sekitarnya). Sesuatu yang baru bisa berupa produk baru atau sebuah sistem
baru, untuk simplikasi struktur organisasi baru. Kemampuan inovasi adalah
sebuah insting yang membedakan seseorang dengan orang lain.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa
berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan pada hakikatnya
adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata,
karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang
bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik
karyawan swasta maupun pemerintahan.
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan
inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang (Opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html?m=1
https://www.maxmanroe.com/pengertian-kewirausahaan.html
https://core.ac.uk/download/pdf/234690819.pdf
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-
pendidikan-kewirausahaan/
https://teddywirawan.wordpress.com/2010/09/15/kerangka-berpikir-tentang-
kewirausahaan/
http://fannisa08.blogspot.com/2014/03/kewirausahaan-dalam-perspektif-
sejarah.html?m=1
http://dhila21.blogspot.com/2014/04/tugas-softskill-1-kewirausahaan-dalam.html?
m=1
https://kekeyzakaria5.wordpress.com/2017/01/03/sejarah-kewirausahaan/
http://kumpulanskripdanmakalah.blogspot.com/2018/01/makalah-kewirausahaan-
pemahaman-tentang.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai