Anda di halaman 1dari 4

Nama : Miftahul Hidayana

Nim : A1C0919149
Kelas : D Akuntansi
Mata Kuliah : Metode Penelitian Kuantitatif

CRITICAL REVIEW:
KELOMPOK 5
“METODE PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA, OBSERVASI, KUESIONER”

Adapun hasil persentasi dari kelompok 5 yaitu Metode pengumpulan data terdiri dari
wawancara, observasi, dan kuesioner. Ketiga metode ini memiliki keuntungan dan kerugian
masing masing.
 Wawancara adalah percakapan terarah dan terarah antara dua orang atau lebih. Ada banyak jenis
wawancara. Wawancara individu atau kelompok mungkin tidak terstruktur atau terstruktur, dan
dilakukan tatap muka, melalui telepon, atau online.
 Observasi menyangkut rencana untuk melihat, merekaman, menganalisis, dan interpretasi
perilaku, tindakan, dan peristiwa. Berbagai pendekatan pengamatan telah digunakan dalam
penelitian bisnis.
 Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulirformulir yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti

Sebagai manajer akan melibatkan konsultan untuk melakukan penelitian dan mungkin tidak
mengumpulkan data sendiri melalui wawancara, kuesioner, atau observasi. Namun, beberapa
pengetahuan dasar tentang karakteristik dan keuntungan dan kerugian dari metode primer untuk
pengumpulan data akan membantu Anda untuk mengevaluasi pendekatan alternatif untuk
pengumpulan data primer dan untuk memahami mengapa seorang konsultan memilih metode
tertentu atau kombinasi metode. Sebagai sponsor penelitian, akan dapat memutuskan pada
tingkat kecanggihan apa yang diinginkan untuk mengumpulkan data, berdasarkan kompleksitas
dan tingkat keparahan situasi. Masukan akan membantu peneliti/konsultan untuk memikirkan
daftar topik mereka (dalam wawancara), skema pengkodean mereka (dalam observasi), atau isi
pertanyaan mereka (dalam kuesioner).
SESI TANYA JAWAB
1. Nada Putri Fadilah
Berikan cara kerja dalam bentuk contoh dari metode observasi yang aktivitasnya secara
biologis dan psikologis (putri)
Jawaban:
Sebenarnya tidak ada metode observasi secara biologis ataupun secara psikologis, kata
tersebut diungkapkan dalam pengertian observasi menurut sutrisno hadi yang pada
dasarnya bermakna bahwa observasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang
mencakup aspek biologis ( penelitian mengenai keaddan dan sifat makhluk hidup seperti
keadaan manusia dan lain lain ) serta aspek psikologis ( sifat sifat kejiwaaan yang
melekat pada diri manusia seperti roh dan batin ataupun budaya budaya yang di
timbulkan dari dua hal tersebut )

2. Miftahul Jannah
Ketika menggunakan sistem wawancara tdk terstruktur, bagaimana cara kita agar
pertanyaan yg diajukan ttp berkualitas/baik?
Jawaban:
Yaitu dengan cara menyajikan atau menambahkan beberapa masalah awal yang tidak ada
dalam perencanaan peneliti untuk dijadikan pertanyaan baru pada saat dilakukannya
proses wawancara. Sehingga dapat menentukan factor-faktor apa saja dalam penelitian
yang memerlukan penyelidikan atau pembahasan lebih mendalam dan peneliti dapat
menggali informasi lebih luas. Contohnya manajer pada tingkat atas dan menengah
mungkin akan ditanya lebih banyak pertanyaan langsung tentang persepsi mereka tentang
masalah dan situasi. Karyawan di tingkat yang lebih rendah mungkin harus didekati
secara berbeda. Klerikal dan karyawan lain pada tingkat hierarki yang lebih rendah dapat
ditanyai pertanyaan terbuka yang luas tentang pekerjaan mereka dan lingkungan kerja
selama wawancara tidak terstruktur. Supervisor dapat ditanyai pertanyaan luas yang
berkaitan dengan departemen mereka, karyawan di bawah pengawasan mereka, dan
organisasi. Dari seorang manajer tertarik untuk memecahkan masalah di lingkungan
kerja. Untuk memahami situasi secara keseluruhan, peneliti dapat mewawancarai
karyawan di beberapa tingkatan. Pada tahap awal, hanya pertanyaan terbuka yang luas
yang harus diajukan, dan jawaban atas pertanyaan tersebut harus menginformasikan
peneliti tentang persepsi individu. Jenis dan sifat pertanyaan yang diajukan kepada
individu dapat bervariasi sesuai dengan tingkat pekerjaan dan jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka

3. Mahilun
Dalam melakukan metode penelitian kuantitatif mana yg lebih baik digunakan data
primer atau sekunder, dan apakah peneliti bisa menggunakan satu jenis data saja?
Jawaban:
Dalam hal kemampuan akurasi, data primer dikatakan lebih akurat karena dikumpulkan
dari data mentah yang ditemukan di lapangan. Sedangkan data sekunder, relatif akurat
karena telah mengalami berbagai tahap pengolahan atau analisis jadi dalam metode
penelitian kuantitatif data primer yang paling dibutuhkan. Peneliti memang hanya
menggunakan satu jenis data saja untuk melakukan penelitian, kalau memang
dibutuhkannya data lain lagi maka peneliti menggabungkan antara data primer dan data
sekunder sehingga informasi yang didapatkan lebih lebih lengkap. Semakin banyak
informasi yang didapatkan, tentu dapat membantu peneliti untuk mengamati berbagai hal
atau hasil temuan secara lebih luas. Akan tetapi semakin informasi semakin susah
menelaah informasi yang benar-benar dibutuhkan.

4. Nia Herlindawati
Apakah pretesting kuesioner juga berlaku pada ketiga jenis kuesioner tersebut ?
Bagaimana pengaruh baik atau buruknya dalam ketiga jenis kuesioner tersebut(nia)
Jawaban:
Berlaku, karena pretesting sangat penting untuk menyemprunakan kuesioner serta
menguji kesesuaian pertanyaan dan pemahaman mereka. Ini membantu untuk
memperbaiki kekurangan apapun sebelum memberikan instrumen secara lisan atau
melalui kuesioner kepada responden, dan dengan demikian mengurangi bias. Akan lebih
baik untuk menanyakan hasil pretest dan memperoleh informasi tambahan dari kelompok
kecil peserta (yang berperan sebagai kelompok fokus) tentang reaksi umum mereka
terhadap kuesioner dan bagaimana perasaan mereka tentang menyelesaikan instrument.
5. Bagaimana maksudnya "Pewawancara tidak masuk dalam setting wawancara"?, Etika
dalam penyebaran kuesioner mengatakan bahwa, tidak boleh dipaksakan menanggapi
survei. Berkaitan dengan hal itu, bagaimana strategi agar peneliti dapat memenuhi target
pengisian kuesioner? Dan Pada observasi pasrtisipan penuh, peneliti seolah-olah "
Menipu" Objek (masyarakat) yang diteliti sehingga muncul anggapan bahwa hal ini
menyalahi etika penelitian. Bagaimana tanggapan kelompok anda terhadap hal tersebut?
Jawaban:
Ketika narasumber atau peneliti melakukan penelitiannya kelapangan tidak membuat
pertanyaan secara sistematis sebelumnya atau tidak mengikuti pedoman pada saat
melakukan sesi wawancara, sehingga tidak masuk dalam setting wawancara
Berkaitan dengan strategi, terdapat banyak hal yang bisa dilakukan peneliti dalam
menarik minat responden untuk mengisi kuesioner kita, salah satunya dengan
memberikan embel-embel dorprice di kuesioner kita. Contohnya, membuat suatu
penelitian

Anda mungkin juga menyukai