FIRST AID
BASIC LIFE SUPPORT TRAINING
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali terjadi terjadi kecelakaan yang menyebabkan
masalah kegawatdaruratan yang bisa menyebabkan kematian mendadak sebelum korban di
bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Keadaan kegawatdaruratan adalah suatu
keadaan dimana korban akan mengalami kecacatan atau bahkan kematian, bila tidak
mendapatkan pertolongan dengan segera. Kondisi tersebut dapat terjadi kapan saja, dimana
saja dan siapa saja. Saat ini, masih banyak dijumpai keadaan korban yang tergolong gawat
darurat yang mestinya dapat terselamatkan, tetapi karena manejemen pertolongan pertama
yang tidak adekuat, sehingga pertolongan tersebut menjadi sia-sia. Salah satu jenis masalah
kegawatdarutan yang dapat menimbulkan kematian mendadak biasanya ditemui diakibatkan
oleh henti jantung (cardiac arrest), dalam keadaan ini tindakan resusitasi segera sangat
diperlukan. Tindakan resusitasi harus sudah dilakukan 4 menit pertama sejak terjadinya
cardiac arrest. Jika tidak segera dilakukan bantuan resusitasi dapat menyebabkan kematian
atau jika masih sempat tertolong dapat terjadi kecacatan otak permanen. Waktu sangat
penting dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan jantung bila tidak mendapat oksigen
lebih dari 8 - 10 menit akan mengalami kematian, sehingga korban tersebut dapat meninggal.
Tindakan Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan
layanan kesehatan dasar yang dilakukan terhadap korban yang mengancam jiwa sampai
penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna di unit pelayanan
kesehatan. Tindakan BLS umumnya dilakukan oleh paramedis, namun di beberapa negara-
negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada serta Inggris dapat dilakukan oleh masyarakat
umum yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Tindakan Bantuan Hidup Dasar secara
garis besar dikondisikan untuk keadaan di luar Rumah Sakit sebelum mendapatkan perawatan
lebih lanjut, sehingga tindakan Tindakan Bantuan Hidup Dasar dapat dilakukan di luar
Rumah Sakit tanpa menggunakan peralatan medis.
Sejalan dengan itu, kondisi kegiatan yang akan disampaikan oleh dokter kepada para
pekerja, sehingga risiko kecelakaan yang mengancam jiwa juga kemungkinan dialami oleh
tenaga kerja. Fakta yang ada di lapangan, sebenarnya banyak sekali orang yang ingin
memberikan pertolongan ketika terjadi bencana atau kecelakaan namun tidak memiliki
wawasan atau ketrampilan dasar dalam memeberikan pertolongan pertama. Sehingga yang
malah terjadi pertolongan yang diberikan memperparah keadaan korban. Sehubungan dengan
itu, kegiatan pembekalan ketrampilan dasar pada mahasiswa menjadi penting sekali untuk
dapat dimiliki oleh mahasiswa sebagai upaya pertolongan pertama pada kegawatdaruratan.
Oleh karena itu, pelatihan ketrampilan First Aid Basic Life Support menjadi penting untuk
dilakukan.
B. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan First Aid Basic Life Support adalah peserta
pelatihan mampu :
1. Perserta memahami sistem pertolongan penderita gawat darurat secara terpadu.
2. Peserta memahami konsep dasar pertolongan pada penderita gawat darurat sesuai
dengan standar.
3. Peserta memahami konsep dasar DRABC (Danger, Response, Airway, Breathing,
Circulation) sebagai prinsip dasar pertolongan pertama.
4. Peserta mengenali dan mampu menggunakan APD (alat perlindungan diri) sebelum
melakukan pertolongan.
5. Peserta mampu mengenali keadaan yang mengancam nyawa pada penderita gawt
darurat medis atau trauma.
6. Peserta mampu melakukan penanggulangan/penanganan penderita berdasarkan
prioritas pertolongan.
7. Peserta mampu melakukan triage pada saat keadaan bencana atau musibah masal di
perusahaan.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan pelatihan ini akan diikuti oleh karyawan PT. SLJ Global Tbk (Unit
Sumalindo Lestari Jaya IV Kabupaten Berau).
F. ANGGARAN DANA
Supporting Dana dari WWF/GFTN Indonesia.
G. JENIS PELATIHAN
First Aid Basic Life Support (Rincian Terlampir)
A. WAKTU PELATIHAN
Waktu Pelatihan meliputi 3 Jam Teori, 4 jam praktek dan 1 jam Simulasi.
B. MATERI PELATIHAN
Pre Test
Medical Emergency Response System
Adult Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)
Chocking Management : Heimlich Manuver & Abdominal Thrust
Wound and Fracture
Lifting, moving the patient
Simulation
Post Test
Catatan :
1. Alat dan bahan tersebut dipersiapkan di lapangan/perusahaan.
2. Perusahaan menyediakan alat simulasi berupa bantal untuk tiap peserta atau per
kelompok.
3. Setiap peserta membawa alat tulis dan buku catatan