Anda di halaman 1dari 2

5. d.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3264) yang telah beberapa kali
diubah dengan Undang-Undang
e. Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan,
dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan
landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang yang mengatur mengenai
kepabeanan.

Daerah diluar pabean adalah Daerah selain dalam wilayah negara kesatuan Indonesia,
dan Dalam wilayah negara kesatuan Indonesia dimana wajib pajak berada/berdomisili
dalam sebuah kawasan berikat, ini berarti wajib pajak yang berada dikawasan tersebut
ketika menyerahkan BKP/JKP akan terkena pajak.

f.
Metode penghitungan PPN ada tiga cara sebagai
berikut :
a. Subtraction Method (pengurangan secara langsung),
yakni dengan cara mengalikan tarif PPN dengan selisih antara
harga jual dengan harga beli
Contoh Subtraction Method
Uraian Petani Pabrikan Distributor Pengecer Total
(A) (B) (C) (D)
Perhitungan Nilai Tambah:
(1) Penjualan 1.000.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 8.500.000
(2) Pembelian 0 (1.000.000) (2.000.000) (2.500.000) (5.500.000)
(3) Nilai Tambah (Added 1.000.000 1.000.000 500.000 500.000 3.000.000
Value) = Selisih (1) dan (2)

Perhitunganan PPN:
(4) Utang Pajak Bersih = 200.000 200.000 100.000 100.000 600.000
20% x (3)

b. Indirect Substraction Method ( pengurangan secara tidak


langsung ), yakni dengan cara mengurangkan PPN yang
dipungut oleh penjual atau pengusaha jasa atas penyerahan
barang atau jasa dengan PPN yang dibayarkan kepada penjual
atau pengusaha jasa lain atas perolehan barang dan atau jasa.

Contoh Indirect Substraction Method/Invoice Credit Method

Uraian Petani Pabrikan Distributor Pengecer Total


(A) (B) (C) (D)
Perhitungan Nilai Tambah:
(1) Penjualan 1.000.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 8.500.000
(2) Pembelian 0 (1.000.000) (2.000.000) (2.500.000) (5.500.000)
(3) Nilai Tambah (Added 1.000.000 1.000.000 500.000 500.000 3.000.000
Value) = Selisih (1) dan (2)

Perhitungan PPN:
(4) PPN atas Penjualan (PPN 200.000 400.000 500.000 600.000 1.700.000
Keluaran) = 20% x (1)
(5) PPN atas Pembelian (PPN 0 (200.000) (400.000) (500.000) (1.100.000)
Masukan ) = 20% x (2)
(6) Utang Pajak Bersih = 200.000 200.000 100.000 100.000 600.000
Selisih (4) dan (5)

c. Addition Method (Metode penghitungan nilai tambah), yakni


mengalikan tarif PPN dengan hasil penjumlahan unsur‐unsur
nilai tambah.
Contoh:
Jumlah komponen biaya produksi dan distribusi yang ditambahkan serta laba:
 Biaya gaji dan upah ................................................. Rp. 50.000.000,-
 Biaya listrik, biaya penyimpanan dan lainnya ........ Rp. 20.000.000,-
 Biaya penyusutan .................................................... Rp. 10.000.000,-
 Biaya sewa .............................................................. Rp. 5.000.000,-
 Biaya bunga ............................................................ Rp. 10.000.000,-
 Laba ........................................................................ Rp. 15.000.000,- +
--------------------------
Jumlah biaya yang ditambahkan dan laba ............. Rp. 110.000.000,-
Pajak Pertambahan Nilai = 10% x Rp. 110.000.000,- = Rp. 11.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai