Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JURNAL

Mata Kuliah : Dasar Dasar Teknologi Benih


Angkatan : 2020
Judul Praktikum : Penetapan kadar benih
Nama Peserta : Ratih Vionica
NIM : 2010243003
Nama Dosen : Dede Suhendra..SP.MP
Nama Asisten Pnggung Jwb: Starla Kusuma Ardhana

A. Landasan Teori
Kadar air (KA) benih merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
viabilitas selama penyimpanan sehingga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pengecambahan benih. Oleh karena itu, kemampuan untuk menduga KA benih dengan tepat
merupakan kebutuhan dasar bagi produsen kecambah. Bagi benih-benih berukuran besar
seperti benih kelapa sawit, International Seed Testing Association mensyaratkan penggunaan
oven suhu tinggi dan suhu rendah serta penerapan pemecahan benih untuk penentuan KA yang
lebih tepat, sedangkan beberapa produsen menggunakan benih utuh untuk proses penentuan
parameter tersebut.
Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan
pengolahan, maupun penyimpanan benih. Telah diketahui bahwa kadar air memiliki dampak
besar terhadap benih selama penyimpanan. Menyimpan benih ortodok pada kadar air tinggi
berisiko cepat mundurnya benih selama dalam penyimpanan. Kadar air benih merupakan salah
satu komponen yang dinilai oleh BPSB dalam sertifikasi benih sehingga uji ini merupakan satu
pengujian rutin para analisis benih di laboratorium benih. (Amira 2010).
Copeland dan McDonald (2001) menyatakan bahwa terdapat setidaknya empat faktor
lingkungan yang mempengaruhi daya dan laju perkecambahan, yaitu suhu lingkungan,
kelembaban, udara (ketersediaan oksigen dan pengaruhnya terhadap kandungan karbon
dioksida), serta intensitas cahaya, karena kelembaban (kadar air benih dan kelembaban nisbi
ruang perkecambahan serta interaksinya) dianggap sebagai faktor terpenting yang menentukan
daya kecambah dibanding faktor-faktor lingkungan lain. Pentingnya kelembaban bagi
perkecambahan karena kandungan air dalam benih dengan proporsi yang sesuai akan
mengaktifkan enzim-enzim yang mendukung proses perkecambahan, memindahkan enzim-
enzim tersebut ke lokasi-lokasi yang dibutuhkan bagi embrio untuk tumbuh dan berkembang,
serta mengurai cadangan makanan benih sebagai sumber energi bagi pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
Penyimpanan benih yaitu upaya pelestarian benih yang mempunyai daya hidup, mulai dari
pengumpulan hingga berakhir di lapangan sampai dengan saat akan digunakan kembali
sebagai bahan tanam. Tujuan utama penyimpanan benih adalah agar benih dapat ditanam pada
tahun yang sama dilain musim, atau untuk waktu. Semakin lama benih disimpan, viabilitas
benih akan semakin menurun. Suhu ruang penyimpanan dan kadar air benih merupakan faktor
penting yang mempengaruhi masa simpan benih maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah suhu, kelembaban ruang memiliki pengaruh terhadap kadar air pada benih
selama penyimpanan dalam gudang PT Sang Hyang Seri (Persero).

B. Penerapan Berdasarkan Video Tutorial.


Kadar air merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi,pengolahan,
penyimpanan dan pemasaran benih , salah satu nya ketika benih kita simpan vigor dan varietas
benih dapat turun apalagi yang bersangkutan kadar air . kalau kadar air yang terlalu tinggi
ketika benih di simpandan dapat berkecambah. Dalam pengukuran kadar air benih
menggunakan 2 metode yaitu , menggunakan oven dan moisture test. Dalam video tersebut
tujuan melakukan praktikum ini untuk mempelajari kadar air benih. Dan ada alat dan bahan
dalam menggunakan praktikum di laboratorium :
Alat : bahan :
1. Desikator 1. Benih
2. Timbangan analitik
3. Mortal
4. Cawan
5. Moisture test
6. Oven
Pengukuran benih benih suatu tanaman yaitu dengan cara di keringkan denga oven listrik
selama waktu dan suhu yang di tentukan hingga di dapatkan bobot kering tanaman yang
konstan. Pertama yang kita lakukan dalam melakukan praktikum ini yaitu
- Menimbang benih dan cawan menggunakan timbangan analitik
- Setelah itu hancurkan benih yang sudah di timbang tadi .
- Setelah itu kita masukkan ke oven
- Setelah dioven selama 18 jam di suhu 105°C di oven
- Selanjutnya di masukkan kedalam mesinkator +- 30 menit
- Setelah itu benih kita timbang kembali menggunakan timbangan analitik , hasil
penimbangan ini adalah berat kering dari tanaman tersebut . Setelah itu melakukan metode ke
2 yaitu moisture test . Cara pengukurannya , ambil benih trus kita hancurkan setelah itu di
masukkan kedalam tempat yang sudah di sediakan. Setelah itu di masukkan ke dalam alat
moisture test. Menggunakan alat moisture test ini sangat mudah dan sederhana . dan dilakukan
sebanyak 3x.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Mohamad, and Nur Muhammad Akbar Illahi. "Aplikasi metode oven suhu tinggi
tetap dan benih utuh dalam pengujian kadar air benih kelapa sawit (Elaeis guineensis
L. Jacq.)." Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 26.3 (2018): 153-159.
Fachruri, Muhammad, Junaedi Muhidong, and Muhammad Tahir Sapsal. "Analisis
Pengaruh Suhu dan Kelembaban Ruang terhadap Kadar Air Benih Padi di Gudang
Penyimpanan PT. Sang Hyang Seri (Analysis of the Effect of Temperature and
Humidity of Room on Rice Seed Water Content in PT. Sang Hyang Seri (Persero))."
Jurnal Agritechno 12.2 (2019).
Amira 2010. Pengukuran Kadar Air. http://www.ramadhan. Diakses pada tanggal 28 Desember
2010 pukul 22.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai