NIM : 012011223002
Siklus menstruasi terbagi menjadi dua fase, yaitu fase sebelum ovulasi dan sesudah
ovulasi. Ovulasi sendiri merupakan proses keluarnya sel telur yang siap dibuahi dari
pabriknya, yaitu ovarium. Oleh karena itu, fase sebelum ovulasi bertujuan untuk
mempersiapkan sel telur agar dapat dibuahi oleh sperma. Pada fase ini ada dua organ
yang bertugas yaitu, ovarium sebagai pabrik dan endometrium sebagai rumah barunya
apabila berhasil dibuahi. Awalnya di ovarium atau pabrik terdapat banyak calon sel telur
yang melalui proses pematangan. Proses pematangan ini akan dibantu dengan hormone
FSH. Namun, dalam prosesnya hanya akan ada satu sel telur yang berhasil mengalahkan
Walaupun, sel telur ini berhasil mengalahkan yang lain. Telur tersebut masih butuh
melewati proses untuk dapat keluar dari cangkangnya dan meninggalkan pabrik. Dalam
tahap ini dibutuhkan peran lonjakan hormone LH. Sebelum lonjakan LH terjadi, proses
hormonal diawali dengan kadar estrogen yang meningkat. Selama proses ini terjadi, di
Setelah berhasil keluar dari pabriknya, sel telur memiliki umur selama 1x24 jam untuk
bertemu sperma, apabila dalam waktu tersebut tidak bertemu dan dibuahi sperma maka
konsepsi tidak akan terjadi. Selama proses ini juga, cangkang yang masih tersisa dipabrik
rumah hasil konsepsi. Namun, apabila konsepsi tidak terjadi. Lama kelamaan dinding
yang telah dibangun juga akan luruh. Hal ini, juga diakibatikan supply hormone
menstruasi.
spermatogonium menjadi spermatosit primer yang harus melewati proses mitosis dan
dilanjutkan dengan proses miosis I untuk menjadi spermatosit sekunder. Setelah tahap ini,
Pada tahap kedua adalah spermiogenesis, yaitu proses spermatid menjadi spermatozoa
atau sel sperma. Dan pada tahap terakhir adalah spermation, yaitu keluarnya sel sperma
dari sel sertoli pada tahap ini sel sperma telah mampu membuahi sel telur.
Rasa nyeri/kram yang ditimbulkan pasca pemasangan IUD merupakan sebuah proses
adaptasi yang dilakukan oleh tubuh. Ibaratkan IUD sebagai murid baru dalam kelas,
sebelum dapat bekerja dan membiasakan diri dilingkungan yang baru. IUD harus
melewati masa adaptasi yang pada tiap individu dapat berbeda-beda, ada yang merasa
langsung nyaman. Namun, juga ada yang harus merasakan rasa tidak nyaman terlebih
dahulu. Tetapi kondisi ini, hanya akan terjadi dimasa awal pemasangan.
2b. Terapi yang dapat digunakan : Analgesik dalam bentuk asamenefenamat 500 mg
Sebelum terjadinya menstruasi, lapisan dinding rahim telah dipersiapkan sebagai tempat
Namun, apabila tidak terjadi pembuahan dan jumlah hormone progesterone menurun
maka dinding rahim yang dipersiapkan untuk hasil konsepsi akan luruh dan terjadinya
menstruasi.
dari luar. Maka kebutuhan progesterone sudah tercukupi dan selalu dalam jumlah yang
stabil. Sehingga tidak akan memancing munculnya Hormone FSH yang berguna bagi
pematangan sel telur, yang mengakibatkan tidak terjadinya ovulasi. Dengan tidak adanya
rahim untuk hasil konsepsi juga tidak dihasilkan, sehingga dinding rahim untuk tempat
hasil konsepsi tidak perlu dipersiapkan dan dengan progesterone yang selalu stabil maka
Menunda kehamilan :
Tujuan dari kontrasepsi yang ingin dicapai oleh jenis akseptor ini adalah untuk
merupakan pasangan pengantin baru, atau WUS yang masih dibawah usia 20
tahun. pada kondisi ini kehamilan ditunda karena keinginan pribadi atau memang
Menjarangkan kehamilan
Jenis akseptor ini sering ditemui pada usia 20-35 tahun. Pada kondisi ini
pasangan telah memiliki anak dan masih memiliki keinginan untuk memiliki
anak. Pada kondisi diperlukan kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan yang
Merupakan akseptor yang tidak berkeinginan untuk memilki anak lagi. Utamanya
pada usia >35 tahun, atau pada calon akspetor yang memiliki kondisi tertentu
Menunda kehamilan
penggunaan IUD karena berkaitan dengan persepsi pasangan atau keluarga, apabila
sebelum menikah telah dipasang IUD/AKDR, hindari barrier karena berkaitan dengan
rasa tidak nyaman, untuk kontrasepsi suntik 3 bulan, berkaitan dengan revesibilitynya
Menjarangkan kehamilan
Tanyakan terlebih dahulu kapan rencana memiliki anak lagi dan sesuaikan dengan
kondisi atau kebutuhan Ibu. Apabila, dalam waktu 3-5 tahun bisa disarankan
IUD/AKDR.
Bila telah berkeingann tidak hamil lagi dapat disarankan penggunaan AKDR apabila
mengehendaki penggunaan alat. Namun, apabil telah yakin dan tidak nyaman
yang berkaitan akan hal ini sudah terlihat. Dengan adanya baby boomb tentu saja
menyebabkan permasalahan baru, semakin banyak Ibu yang berada pada pilihan Hidup
dan Mati karena melewati fase kelahiran, dan semakin banyak bayi dengan imunitas
yang rendah terancam tertular virus COVID-19. Apabila kita masih berkutat dengan