Anda di halaman 1dari 6

NAMA / NIM : DEISY FITRIANA MAUNU / 431419012

PRODI / KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI / B

MATA KULIAH : BIOLOGI SEL

RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN

Ribosom berupa organel kecil berdiameter antara 17-20 um yang tersusun


oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup. Ribosom
merupakan tempat sel membuat atau mensintesisi protein. Sel yang memiliki laju
sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat
banyak. Misal, sel hati manusia memiliki beberapa juta ribosom. Tidak
mengejutkan jika sel yang aktif dalam mensintesis protein juga memiliki nukleus
yang terlihat jelas.

Ribosom telibat dalam proses sintesis protein. Pada ribosom akan terjadi
proses penerjamahan kode-kode genetik, kodon yang dibawa oleh mRNA. Selama
proses penerjemahan ribosom menempel dan bergeser sepanjang molekul mRNA
dari ujung 5-3'. Dalam penerjemahan tersebut akan terlibat tRNA yang membawa
anti kodon. tRNA tersebut menggandeng asam amino.

Jumlah ribosom sendiri sangat banyak, tetapi jumlahnya berfariasi


tergantung pada macam organismenya. Ribosom dibangun dari molekul protein
dan RNA. Hasil pengamatan dengan mikroskop elektron dalam bentuk 3 dimensi
dan teknik-teknik pewarnaan tertentu menunjukkan bahwa ribosom sebenarnya
adalah gabungan dari sub unit kecil dan sub unit besar.

Ribosom terdiri dari rantai kimia yang panjang, disebut asam ribonukleat
(RNA). dan protein. Setiap ribosom memiliki dua subunit saling terkait, satu besar
dan satu kecil, yang berperilaku sebagai mesin molekuler tunggal. Ribosom
menyerupai jalinan benang atau segenggam karet gelang dilempar bersama-sama
Struktur Ribosom

Ribosom terbentuk globular dengan dimeter sekitar 250 sampai 350 nm.
Ribosom mampu menyebarkan maupun menyerap electron dengan sangat kuat
sehingga mikroskop electron dapat digunakan secara intensif untuk meniliti
ribosom lebih dalam.sebenarnya selain dengan mikrosof electron, ribosom dapat
diteliti dengan berbagai cara antara lain dengan defraksi sinar X, sentrifugasi atau
pemusingan, maupun dengan imunositokimia. Analisis biokimia juga bisa
dilakukan untuk mengetahui jumlah dan mengidentifikasi protein-protein dalam
sub unit ribosom. Ribosom ditemukan baik pada sel prokariota maupun eukariota.
Pada sel prokariota ribosom terdapat bebas di sitosol. Sedangkan pada sel
eukariota selain terdapat bebas di sitoso juga terdapat di matriks mitokondria,
stroma kloroplas atau menepel pada permukaan membrane REK.

Hasil penelitian secara biokimia menunjukkan bahwa ribosom sel-sel


prokariota memiliki massa molekul yang lebih kecil jika dibandingkan dengan
massa molekul ribosom pada sel eukariota. Hasil ini didapat dengan analisis
sedimentasi. Analisis ini mendasarkan pada pengukuran laju pengendapan suatu
molekul di dalam larutan kental biasanya larutan sukrosa yang dipusing dalam
kecepatan yang sangat tinggi. Koefisien sedimentasi dinyatakan dalam S yaitu
unit Svedberg, ribosom sel prokariota memiliki koefisien sedimentasi 70S.
sedangkan sel eukariota koefisien sedimentasinya 80S. selain koefisien Svedberg,
laju pengendapan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu berat molekul,
bentuk makromolekul, atau rakitan, makromolekulnya. Beberapa buah ribosom
terkadang berkumpul membentuk lingkaran lingkaran kecil disebut polisom. Hasil
pengamatan dengan teknik pewarnaan negatif dan pengamatan dengan mikroskop
elektron menghasilkan petunjuk bahwa ribosom terdiri dari dua bagian yang tidak
sama besar.

Ribosom subunit kecil, tampilannya mirip embrio yaitu seperti memiliki


kepala dan badan yang dihubungkan dengan leher yang pendek. Leher tersebut
dibentuk dengan takikan (sedikit lekukan) pada satu sisi dan lekukan yang dalam
paa sisi yang lain. Badannya berbentuk batang yang membengkak. Pada subunit
kecil terdapat daerah datar pada satu sisi bagian ini menempel pada sub unit.

Analisis kimia pada sub unit-sub unit ribosom tersebut menunjukkan


bahwa sub unit besar ribosom sel-sel prokariotik mengandung dua molekul ,selain
rRNA juga terdapat 31 sampai 34 macam protein. Sedangkan pada sub unit kecil
ribosom hanva mengandung sebuah rRNA dan 21 macam protein.pada eukariota,
ribosomnya terdiri dari 2 sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Sub unit
besar mempunyai 3 buah rRNA masing-masing dengan koefisien sedimentasi
28S. 5S. 8S. dan 5S serta mengandung 45-49 macam protein. sedangkan sub unit
kecil hanya memiliki satu rRNA dengan koefisien sedimentasi 18S dan 33 macam
protein.

Fungsi Ribosom

Ribosom mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai tempat sintesis protein.

2. Protein yang dihasilkan oleh ribosom pada jalinan endoplasma kasar


dirembeskan dalam bentuk snzim atau hormon.

3. Protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas digunakan oleh sel itu untuk
pembesaran dan memungkinkan tindak balas yang dijalankan di dalam sel itu.

Sintesis Protein di Ribosom

Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom


(polisom). Sebagian besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di
dalam sitosol. Sedang ribosom terikat umumnya membuat protein yang
dimasukkan ke dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu
seperti lisosom atau dikirim ke luar sel.

Ribosom berperan dalam proses sintesis protein atau tepatnya perakitan


polipeptida. Ribosom mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses
perakitan polipeptida. Untuk perakitan polipeptida memerlukan pemandu yang
diperlukan untuk menentukan apakah kodon yang terdapat pada mRNA dapat
tepat berpasangan dengan anti kodon yang terdapat pada tRNA, sehingga
penerjemahannya tidak meleset. Kejadian ini difasilitasi dan dikatalisis oleh
ribosom, rRNA yang terkandung dalam ribosom akan bertindak sebagai
katalisator. Dalam proses penerjemahan ini sub unit kecil ribosom berperan
mengikat mRNA, sedangkan sub unit besar berpern sebagai tempat masuk dan
keluarnya tRNA untuk membentuk ikatan polipeptida.

Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang proses sintesis protein maka
sebagai langkah awal kita harus mengingat dulu pengetahuan yang sudah kita
peroleh tentang pasangan kodon dan anti kodoon molukul mrna akan mengandung
adenine (A).urasil (U).guanin (G)dan cytosine (C). Tiga basa ini akan bergabung
membentuk kodon misalnya , UUC, merupakan kodon untuk asam amino
fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino triptofan (Try), sebagai contohnya
mRNA akan menyusun kodon-kodon tersebut dalam suatu rangkaian misalnva
UGC/UUC/UGCUUC kodon-kodon ini akan dibaca Try-Phe-Try-Phe.

Akan dapat di terjemahkan kodon-kodon tersebut harus berpasangan dengan anti


kodonya. Misalnya A akan selalu bergabung dengan U anti kodonnya, demikian
juga sebaliknya, seangkan G akan bergabung dengan C. jadi jika kodonnya adalah
UUC maka anti koonnya adalah AAG. Kalau kodon dimiliki oleh mRNA maka
anti kodon miliki oleh tRNA. tRNA selain memiliki antikodon juga memiliki
asam amino. Jadi misalnya kodon mRNA adalah UUC yang berarti harus dibaca
fenilalanin maka antikodonnya AAG yang terdapat pada tRNA, menggandeng
asam amino maka fenilalanin (Phe), sehingga kodon dan antikodon bersatu maka
asam amino yang dibawa adalah sesuai dengan pesanan dari kodon.

Kita dapat membagi translasi, sintesis rantai polipeptida menjadi tiga tahap :
inisiasi, clongasi, dan terminasi.

1. Inisiasi

IRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit
ribosom Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA
inisiator khusus. Sub unit ribosom kecil melekat pada segmen leader pada ujung
5'(upstream) dari mRNA. Pada aral downstream dari mRNA terdapat kodon
inisiasi, AUG. yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi. tRNA
inisiator vang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi.

Penyatuan mRNA, IRNA inisiator, dan sub unit ribosom kecil dikuti oleh
perlekatan subunit ribosom besar, menyempurnakan proses inisiasi translasi.

2. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan satu peratu pada
asam amino pertama.

a. Pengenalan kodon : kodon mRNA pada tempat A dari ribosom membentuk


ikatan hydrogen dengan anti kodon molekul tRNA yang baru masuk yang
membawa asam amino yang tepat.

b. Pembentukan ikatan peptida: molekul rRNA dari subunit ribosom besar,


berfungsi sebagai ribozim, mengkatalis pembentukan ikatan peptide yang
menggabungkan polipeptida memanjang dari tempat P keasam amino yang baru
tiba di tempat A. pada tahap ini polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat
perlekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan pada
asam amino yang dibawa oleh tRNA ditempat A.

c. Translokasi: IRNA ditempat A. sekarang terikat pada polipeptida yang sedang


tumbuh, di translokasikan ketempat P. saat RNA berpindah tempat, antikodonnya
tetap berikatan dengan hydrogen pada kodon mRNA, mRNA bergerak bersama-
sama dengan anti kodon ini dan membawa kodon berikutnya untuk ditranslasi di
tempat A. sementara itu tRNA yang tadinya berada pada tempat P ke tempat E
dan dari tempat ini keluar dari ribosom.

3. Terminasi

Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop
mencapai tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini yaitu UAA, UAG,
UGA, tidak mengkode suatu asam amino melainkan betindak sebagai sinyal untuk
menghentikan transasi. Suatu protein yang disebut sebagai faktor pelepas
langsung mengikatkan diri pada kodon stop ditempat A. Faktor pelepas ini
menyebabkan penambahan molekul air, bukan asam amino, pada rantai
polipeptida. Reaksi ini menghidrolisis polipeptida yang sudah selesai ini dari
tRNA yang berada ditempat P, melepaskan polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa
penyusunan translasi kemudian terpisah-pisah.

Anda mungkin juga menyukai