Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Nadia

Catatan : Jum’at, 15 Oktober 2020


A. Pendahuluan
Metabolisme Primer : Suatu jalur/ proses perubahan kimia dan fisika yang mana
menghasilkan produk akhir yang terlibat langsung dalam pertumbuhan, perkembangan dan
reproduksi suatu organisme. Dengan demikian, mereka sangat penting bagi organisme. Sel-
sel menghasilkan metabolit primer terus menerus selama fase pertumbuhannya. Metabolit
primer ini berpartisipasi dalam proses metabolisme primer seperti respirasi dan fotosintesis.
Metabolisme Sekunder : Suatu jalur/ proses perubahan kimia dan fisika yang mana
menghasilkan produk akhir yang tidak secara langsung terlibat dalam pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi suatu organisme. Tetapi mereka penting untuk beberapa fungsi
tambahan seperti perlindungan, kompetisi, dan interaksi spesies. Mereka berasal dari jalur
metabolisme primer sebagai produk sampingan. Namun, tidak seperti metabolit primer,
mereka tidak penting untuk mempertahankan kehidupan sel.
Perbedaan Metabolisme Primer dan Metabolisme Sekunder
N Metabolisme Primer Metabolisme Sekunder
O
1. Menghasilkan produk yang penting Produk yang dihasilkan dari reaksi yang
untuk menjaga dan mempertahankan terjadi pada metabolisme tersebut tidak
kelangsungan hidupnya, seperti menunjukkan fungsi biologis yang
proses pertumbuhan (biosintesis), penting untuk makhluk hidup itu sendiri.
pembentukan dan transformasi Contohnya : pembentukan alkaloid,
energi serta penggantian komponen fenolik, sterol, steroid, minyak atsiri dan
sel. Contohnya : penguraian dan lignin.
pembentukan karbohidrat, lipid, dan
protein
2. Metabolisme primer banyak Metabolisme sekunder menggunakan
menggunakan karbon, nitrogen, dan metabolit-metabolit trace dalam jumlah
sulfur kecil
3. Metabolisme primer diatur secara Tidak diatur
kompleks oleh enzim allosterik

B. Enzim-Enzim Utama pada Metabolisme Sekunder Tumbuhan


1. Enzim pada Titik Percabangan
 Enzim pada titik percabangan adalah enzim yang bertanggung jawab untuk memasukkan
jalur metabolisme primer tertentu ke dalam metabolisme sekunder, dan sering pula
berfungsi sebagai tahap pengatur.
 Enzim pada titik percabangan sintesis turunan fenolik dari fenilpropanoid adalah
fenilalanin amonium liase (PAL), yang mengkatalisis reduksi deaminasi fenilalanin
untuk menghasilkan fenilpropanoid asam trans-sinamik.
 Pada sintesis akaloid dari asam amino, tahap pemasukan pertama adalah dekarboksilasi
asam amino yang sesuai, enzim pada titik percabangannya dekarboksilase.
2. Oksigenase
 Reaksi-reaksi oksidasi dikatalisis oleh enzim-enzim dioksigenase.
 Enzim dioksigenase mrupakan enzim yang memiliki heme.
 Enzim ini menggunakan O2 untuk mengoksidasi alpha-oxoglutarat menjadi suksinat dan
melepaskan CO2. Setelah reaksi oksidasi tersebut enzim dioksigenase menjadi tidak aktif
dalam bentuk komplek Fe3+-O-. Asam askorbat akan mereduksi komplek Fe 3+-O –
menjadi Fe2+ sehingga enzim menjadi aktif kembali.
 Pada tumbuhan enzim-enzim dioksigenase dikenal sebagai sitokrom P450-mixed
function. Sitokrom P450-mixed function merupakan protein yang terikat pada membran
dan paling banyak dijumpai di retikulum endoplasma. Fungsi : sebagai katalis pada
reaksi oksidasi seperti hidroksilasi, epoksidasi atom C, dan oksidasi gugus fungsi yang
mengandung N, P dan S, sitokrom P450 juga mengkatalisis pemutusan ikatan C-C dan
C-N, reaksi-reaksi isomerisasi, dehidrasi, serta reduksi.
 Sitokrom P450 memiliki heme porphyrin pada sisi aktifnya yang bertanggung jawab
untuk mentransfer elektron.
3. Metiltransferase
 Metabolit sekunder umumnya mengandung gugus nukleofilik yang reaktif seperti CO,
NH3, dan OH yang mana mengalami reaksi spontan membentuk produk samping yang
tidak diinginkan.
 Gugus tersebut harus dialkilasi melalui reaksi metilasi (untuk mencegah reaksi spontan),
dikatalisis oleh metiltransferase dengan menggunakan Sadenosil-L-metionina sebagai
sumber gugus metil aktif dan menghasilkan S-adenosil-L-homosisteina sebagai
produknya.
 Gugus metil dapat dihilangkan kembali melalui reaksi hidroksilasi yang dikatalisis oleh
oksidase mixed-function.
 Contohnya : asam kaffeit 3-O-metiltransferase (dalam proses lignifikasi) melindungi
gugus 3-hidroksi fenilpropanoid dari reaksi yang tidak terkontrol.
4. Enzim pada Reaksi Penggabungan Prekusor
 Walaupun beberapa metabolit sekunder memiliki struktur yang mirip dengan prekusor
yang diperoleh dari metabolisme primer, produk akhir memiliki struktur yang lebih
kompleks daripada prekusor tunggal asalnya.
 Contohnya : struktur kalkona tidak dapat diturunkan hanya dari prekusornya saja, yaitu
fenilpropanoid. Kalkona terbentuk melalui penggabungan struktur beberapa prekusornya,
melibatkan kondensasi 3 molekul malonil Co-A urutan dari kepala ke ekor (enzim yang
berperan kalkona sintase), dengan ester Co-A dari asam kumarin.
5. Glikosiltransferase
 Beberapa metabolit sekunder tumbuhan tidak bersifat racun yang spesifik, sehingga
tumbuhan harus memiliki sistem detoksifikasi (penawar racun) yang sangat efektif untuk
menghindari terjadinya autotoksisitas.
 Umunya reaksi detoksifikasi tersebut merupakan reaksi glikosilasi, yang secara normal
mengubah metabolit sekunder atau aglikona menjadi larut dalam air dan tidak aktif.
Beberapa gugus nukleofilik yang dapat diglikosilasi yaitu gugus –NH2, -OH, -SH dan –
COOH, dan beberapa gula yang digunakan, umumnya glukosa, galaktosa, xilosa, dan
ramnosa.

Anda mungkin juga menyukai