Anda di halaman 1dari 27

Lampiran

Peraturan Desa Bahung Sibatu-batu Nomor Tahun 2020


Tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2021

NASKAH
RENCANA KERJA PEMERINTAH
DESA
(RKPDES) TAHUN 2021

DESA BAHUNG SIBATU-BATU


KECAMATAN SEI DADAP
KABUPATEN ASAHAN
DAFTAR ISI

Peraturan Desa Tentang RKP – Desa

Keputusan BPD tentang Persetujuan RKP-Desa

Sekapur sirih Kepala Desa

Kata Pengantar Tim Penyusun RKP-Desa

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum penyusunan
1.3. Visi dan Misi
1.4. Andasan Hukum

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RKP-DESA TAHUN SEBELUMNYA


2.1. Kondisi Objektif Desa
2.1.1. Sejarah Desa
2.1.2. Sumber daya alam desa
2.1.3. Sumber daya manusia
2.1.4. Sumber Daya pembangunan Desa
2.1.5. Sumber daya sosial budaya
2.2. Evaluasi Pelaksanaan RKP-Desa Tahun sebelumnya
2.2.1. Evaluasi bidang Penyelenggaraan Pemerintah
2.2.2. Evaluasi bidang Pelaksanaan Pembangunan
2.2.3. Evaluasi bidang pembinaan Kemasyarakatan
2.2.4. Evaluasi bidang pemberdayaan masyarakat
2.2.5. Evaluasi Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan
Mendesak Desa

BAB III. GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA


3.1. Evaluasi Keuangan Desa Tahun sebelumnya
3.2. Pagu Indikatif Desa
3.3. Pendapatan Asli Desa
3.4. Swadaya masyarakat Desa
3.5. Bantuan keuangan dari Pihak ketiga

BAB IV PRIORITAS PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN DESA


4.1. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa yang dikelola
oleh desa.
4.4.1. Rencana Penyelenggaraan Pemerintah Desa
4.4.2. Rencana Pelaksanaan Pembangunan Desa
4.4.3. Rencana Pembinaan Kemasyarakatan Desa
4.4.4. Rencana Pemberdayaan masyarakat Desa
4.2. Prioritas Program , kegiatan Anggaran Desa yang dikelola
melalui kerja sama antar desa/ atau kerja sama dengan
pihak ketiga
4.3. Rencana Program Kegiatan Anggaran yang dikelola oleh Desa
sebagai kewenangan Penugasan dari Pemerintah ,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten.
BAB V. PELAKSANAAN KEGIATAN DESA

BAB VI. PEDOMAN DAN TATA CARA PERUBAHAN RKP DESA

BAB VII. PENUTUP

LAMPIRAN :
1. Berita acara Musdes Penyusunan Rencana Pembangunan Desa
2. SK Tim Penyusun RKP-Desa dan Lampiran
3. Hasil pencermatan Pagu Indikatif
4. Daftar Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan
Kabupaten/Kota
5. Penyusunan Rancangan RKP DEsa
- Berita acara Penyusunan Rancangan RKP Desa
- Form Rancangan RKP Desa
- Daftar usulan RKP Desa
6. Berita Acara Penyusunan Usulan Pelaksanaan Kegiatan
7. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran biaya
- Proposal Teknis kegiatan
- Gambar rencana prasarana
- Foto kegiatan 0 %
8. Pelaksanaan Verifikasi oleh Tim Verifikasi
- Pemeriksaan Dokumen Proposal Teknis dan RAB
- Surat Pernyataan Hibah /surat izin dari pihak ketiga
- Berita acara pelaksanaan Verifikasi
9. Berita acara Penyampaian Laporan Tim Penyusun RKP_Desa kepada
Kepala Desa
10. Berita acara penyusunan Rancangan RKP Desa

11. Draft Rancangan Perdes


12. Rapat keputusan Bersama Kades dan BPD untuk menetapkan
Perdes RKP-Des
- Berita acara Penetapan RKP Desa
- SK BPD
13. Foto Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hadirnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ini
telah memberikan daulat kepada Desa untuk mengatur rumah tangga
Desa, mengelola anggaran dan melaksanaan proses proses-proses
pembangunan Desa sejak dari proses perencanaan hingga proses
pelestarian. Tidak hanya itu, regulasi Desa yang telah ditunggu sekian
lama oleh masyarakat desa ini telah menghilangkan dikhotomi
otonomiDesa dan otonomi daerah yang sebelumnya memang tidak jelas.
Pelaksanaan pembangunan dalam skala Desatersebut, pelaksanaannya
sesuai dengan daftar skala prioritas pembangunan Desa baik di bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan, Bidang Pembangunan Desa, Bidang
Pembinaan Kemasyarakatan dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat,
maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Desa.

RPJM Desa Bahung Sibatu-batu ini merupakan rencana strategis


Desa untuk mencapai tujuan dan cita-cita Desa. RPJM Desa tersebut
nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan
perencanaan tingkat Kabupaten. Spirit ini apabila dapat dilaksanakan
dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi
kesempatan kepada Desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan
pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan
yang baik (Good Governance) seperti partisipasif, transparan dan
bertanggung jawab.

RKP Desa adalah Rencana Kerja Pembangunan Desa yang dibuat


untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berdasarkan penjabaran dari
RPJM Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya, prioritas kebijakan supra Desa dan atau hal- hal yang
karena keadaan darurat/bencana alam. Sebagai Rencana strategis
pembangunan tahunan Desa, RKP Desa merupakan dokumen
perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya
dilakukan oleh LKMD/LPM sebagai lembaga yang bertanggung jawab di
Desa. RKP Desa merupakan satu- satunya pedoman atau acuan
pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam jangka waktu
satu tahun yang selanjutnya dimasukkan dalam APB Desa tahun
anggaran bersangkutan.

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN RKPDes

a. UU Nomor 25 Tahun 2003 tentang sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional
b. UU Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa.
c. UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
e. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentangDana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara,
sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2014 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
g. Permendagri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan di Desa.
h. Permendagri Nomor 20 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Permendagri Nomor 113 Tahun tentang Pengelolaan Keuangan.
i. Permendagri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Desa.
j. Permendagri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa.
k. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
sebagaimana telah diubah dengan Peratuaran Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembanguan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
l. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan
Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.
m. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Prioritas Pembangunan Dana Desa Tahun 2020.
n. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Pembanguan dan Pemberdayaan Masyarakat dsea.
o. Peraturan Desa Bahung Sibatu-batu Nomor 01tahun 2020 tentang
RencanaPembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDesa ) tahun
2020s/d 2026

1.3. VISI DAN MISI.

Sebagai dokumen perencanaan yang menjabarkan dari Dokumen


RPJMDes, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan
yag akan dilakukan oleh Desa secara bertahap dan berkesinambungan
harus dapat menghantarkan tercapainya visi – misi Desa.Visi – Misi Desa
Bahung Sibatu-batu merupakan Visi-Misi Kepala Desa terpilih , juga
diintegritasikan dengan keinginan bersama masyarakat Desa dimana
proses penyusunannya dilakukan secara partisifatif mulai dari tingkat
Dusun sampai tingkat Desa.

Adapun isi-Misi Desa Bahung Sibatu-batu adalah sebagai berikut :

1.3.1. VISI

Berdasarkan gambaran dari masalah dan potensi yang ada di Desa


Bahung Sibatu-batuserta keinginan yang harus terjadi dimasa depan.
Selain faktor tesebut, visi dan misi ini disesuaikan dengan visi dan misi
Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan , hal ini dimaksudkan sepaya ada
kolerasi positif dalam proses pencapaiannya. Dimana Visi dan Misi
Pemerintah Kabupaten Asahan adalah Terwujudnya Masyarakat yang
Religius, Sehat, Cerdas dan Mandiri. Berangkat dari hal tersebut , maka
Kepala Desa Bahung Sibatu-batu menetapkan Visi dan Misi sebagai
Berikut :

1.3.1.1 PERTAMA ( I ) JANGKA PENDEK


A. PEMBANGUNAN NON FISIK
 Birokrasi Pemerintahan Desa :
- Penataan kembali birokrasi pemerintahan desa jika
diperlukan.
- Mengoptimalkan tugas, wewenang, serta fungsi
dalam struktur organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa (SOTK)
- Pelayanan yang lebih dekat serta mudah terhadap
masyarakat.
 Sosial Masyarakat
- Meningkatkan peran serta tugas pemuda dalam
masyrakat.
- Memajukan Lembaga Pendidikan Non Formal yang
mendukung kemajuan Pendidikan Umum/
Keagamaan.
- Pemberdayaan pemuda dalam kegiatan kepemudaan
( olah raga, seni,dll) yang bisa membawa nama baik
desa Bahung Sibatu-batu.
- Pemberdayan ekonomi kerakyatan (membuka
keterampilan atau wirausaha bagi masyarakat)
Wiraswasta bisa bekerjasama dengan universitas
( anak-anak KKN) agar desa kita menjadi binaan
untuk kewirausahaan.
 Kehidupan beragama :
- Peningkatan aktivitas Majelis ta’lim di desa Bahung
Sibatu-batu.
- Pengadaan Pengajian Ibu-Ibu Adz-Zihniyah Setiap
Bulan

1.3.1.2 KEDUA ( II ) JANGKA MENENGAH

PEMBANGUNAN FISIK
- Adanya transparansi dalam alokasi anggaran dana
pembangunan desa.
- Mengoptimalkan tugas dari tim pembangunan, yaitu
TPKD untuk bekerja sama dan musyawarah dengan
lembaga desa lainnya.
- Melaksanakan pembangunan dengam sebenarnya yang
berpedoman pada Rancangan atau Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) yang
didahului dengan musyawarah dengan Tokoh Masyarakat,
RT, RW dan pemerintah dan lembaga desa lainnya.
- Pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang
telah dibentuk oleh pemerintah pusat maupun daerah
seperti PNPM, Gardu Taskin, Koperasi Wanita, dan dana
bantuan lainnya.
- Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja desa lebih
pro rakyat.

1.3.1.3 KETIGA ( III ) JANGKA PANJANG


A. PEMBANGUNAN FISIK
- Peningkatan sarana infrastruktur Desa
Contoh : - perbaikan jalan desa
- Pembangunan Drainase, dll
- Kebersihan lingkungan

B. PEMBANGUNAN NON FISIK


- Peningkatan ekonomi produktif ( membuka ketrampilan )
untuk peningkatan perekonomian masyarakat Desa
Bahung Sibatu-batu.
- Peran serta masyarakat, pemuda, dalam pemberdayaan
masyarakat dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
- Peningkatan hasil pertanian.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Penyusunan Dokumen RKP Desa secara


Partisifatif adalah sebagai berikut :

1.4.1. Maksud

a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan Pembangunan tahunan


yang berkekuatan hukum tetap.
b. Sebagai dasar /pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di
Desa.
c. Sebagai Dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa ( APBD Desa ).

1.4.2. Tujuan

a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat Desa.


b. Sebagai Pedoman dan acuan Pembangunan Desa.
c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di Desa.
d. Menampung Aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan
dipadukan dengan program pembangunan supra Desa.
e. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

1.5 Sistematika Penyusunan RKPDes


Sistematika Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Bahung
Sibatu-batu Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Dasar Hukum Penyusunan
c. Maksud dan Tujuan
d. Hubungan RKPDesa dan RPJMDesa
e. Sistematika Penyusunan

Bab II : Evalusi Pelaksanaan RKPDesa Tahun Sebelumnya


1. Gambaran Umum Desa
2. Evaluasi Pelaksaan RKPDesa Tahun Sebelumnya
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakan Desa
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Bab III : Tata Cara Penyusunan dan Penetapan RKPDesa
a. Mekanisme Penyusunan RKPDesa
b. Mekanisme Penetapan RKPDesa

Bab IV : Mekanisme Pengambilan Keputusan


a. Rumusan Prioritas Masalah
b. Evaluasi Pendapatan Desa Tahun sebelumnya
c. Pagu Indikatif Desa
d. Pendapatan Desa

Bab V : Visi dan Misi


a. Visi Desa
b. Misi Desa
c. Rencana Srategis Desa

Ban VI : Starategi dan Arah Kebijakan


a. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran yang dikelola
Desa
b. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran yang dikelola
Desa melalui kerjasama antar Desa atau kerjasama
dengan Pihak Ketiga
c. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa yang dikelola oleh
Desa sebagai kewenagan penugasan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten
d. Strategi Pelaksaan Kegiatan

Bab VII : Penutup


a. Kesimpulan
b. Saran
BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA

2.1. Kondisi Desa Objektif


2.1.1 Sejarah Desa
Pada mulanya Desa Bahung Sibatu batu merupakan bagian dari
Desa Sei Alim Hassak, dan setelah pemekaran maka terbentuklah
Desa Bahung Sbatu-batu sekitar tahun 1993 dengan luas ±466 Ha.
Desa Bahung Sibatu-batu sebelumnya masuk dalam wilayah
kecamatan Air Batu dan setelah pemekaran Kecamatan, Desa
Bahung Sibatu-batu masuk dalam wilayah Kecamatan Sei Dadap
Kabupaten Asahan dengan batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan desa Tanjung asri


 Sebelah timur berbatasan dengan desa sei dadap III/IV
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan desa Sei Alim Hasak
 Sebalah barat berbatasan dengan desa air batu III/IX

2.1.2. Sumber Daya Alam Desa


Sebagian besar lahan yang ada di Desa Bahung Sibatu-batu untuk
kegiatan Pertanian kebun Kelapa Sawit dan Pemukiman penduduk,
secara rinci pemanfaatan lahan terlihat pada tabel dibawah ini
berikut :

NO PERUNTUKAN LAHAN LUAS KETERANGAN


1 Persawahan 0 Ha
2 Tegalan/perladangan - Ha
3 Perkebunan 200
Ha
4 Perumahan/Pemukiman 6,94
Ha
5 Kolam/Perikanan -
Ha
6 Perkantoran Dan Sarana
Umum / Sosial : 0,1
a. Kantor Balai Desa Ha
b. Jalan 0,3
c. 2 unit Mesjid Ha
d. Puskesmas
0,05
e. Puskesdes
f. 3 unit SD/MI Ha
0,04
g. 2 Unit SMP/MTs Ha
h. 1 Unit SMK 0,01
i. Tanah Lapang Sepak bola Ha
j. Perkuburan
0,05
k. Pasar/Pekan Jum’at
l. PAM Ha
0,05
Ha
0,02
Ha
0,5
Ha
0,3
Ha
0,6
Ha
0,04
Ha
Jumlah 210
Ha

Secara Geografis dan secara administratif,Desa Bahung Sibatu batu


termasuk dalam wilayah Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan
dan memiliki luas Wilayah 466 Ha sertamemiliki 6 (Enam) dusun
yaitu:
1. Dusun I : 81,27 Ha.
2. Dusun II : 78,92 Ha.
3. Dusun III : 272,92 Ha.
4. Dusun IV : 73,29 Ha.
5. Dusun V : 80,07 Ha.
6. Dusun VI : 72,21 Ha.

2.1.3 Sumber Daya Manusia

2.1.3.1 Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk Desa Bahung Sibatu batu berdasarkan Data


Desa tahun 2014-2015 sebesar 3132 jiwa yang terdiri dari 1.579
laki laki dan 1.553 perempuan dan berdasarkan hitungan KK,
Desa Bahung Sibatu batu memiliki 773 Kepala Keluarga.
Sebagian besar penduduk Desa Bahung Sibatu batu bekerja pada
sektor Pertanian disusul sektor industri dan Perdagangan.

2.1.3.2 Komposisi Penduduk

 Komposisi penduduk Desa Bahung Sibatu-batu


berdasarkan dan Agama terlihat pada tabel 1 berikut :
TABEL 1
Jumla
Agama
N Wilaya Jenis h
o h Kelamin Isla katholi Protes Hind Budh
m k t u a

Laki-laki 273 11 - - - 284


DUSUN
1 Perempua 259 - - - - 259
I
n

Laki-laki 202 - - - - 202


DUSUN
2 Perempua 246 - - - - 246
II
n

Laki-laki 316 - - - - 316


DUSUN
3 Perempua 295 - - - - 295
III
n

Laki-laki 307 - - - - 307


DUSUN
4 Perempua 313 - - - - 313
IV
n

Laki-laki 256 - - - - 256


DUSUN
5 Perempua 240 - - - - 240
V
n

Laki-laki 216 - 5 - - 221


DUSUN
6 Perempua 193 - - - - 193
VI
n

3116 11 5 - - 3132
Jumlah

 Komposisi penduduk Desa Bahung Sibatu-batu berdasarkan Suku


terlihat pada tabel 2 berikut :
TABEL 2
Suku Jumlah
Wilayah
Jawa Melayu Batak Aceh Minang Banjar Lainnya

1 DUSUN I 330 - 209 - - - - 539

2 DUSUN II 245 - 210 - - - - 455


3 DUSUN III 384 26 201 3 - 214 - 611

4 DUSUN IV 402 - - - - - - 619

5 DUSUN V 494 - 5 - - - - 499

6 DUSUN VI 404 - 5 - - - - 409

Jumlah 2259 26 630 3 - 214 - 3131

 Komposisi penduduk Desa Bahung Sibatu-batu


berdasarkan Tingkat Pendidikan sebagai berikut :

Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan


YangDitamatkan
Belum Sekolah 137 orang 120 Orang
Tidak tamatSD 23Orang 10 Orang
TamatSD 1035 Orang 750 Orang
TamatSLTP 250 Orang 226 Orang
TamatSLTA 264 Orang 300 Orang
TamatAkademi/PT 10 Orang 7 Orang
 Tampak dengan jelas, bahwa tingkat pendidikan yang
dominan di Desa Bahung Sibatu batu justru hanya
lulusan SLTP, dan disusul dengan lulusan SD.

2.1.4 Sumber Daya Pembangunan Desa


a. Potensi Penduduk
Penduduk Desa Bahung Sibatu-batu berjumlah 3.128 Jiwa
merupakan salah satu sumber daya pembangunan desa, dimana
dominasi suku tertentu sangat dominan dan mempermudah
dalam menciptakan keguyuban dalam penyusunan, perencanaan
dan keterlibatan dalam pembangunan desa.
b. Potensi Sumber Daya Alam
Tanah yang subur di Desa Bahung Sibatu-batu merupakan
potensi dalam peningkatan perekonomian rakyat, khususnya
Tanaman Kelapa Sawit dan ini dibuktikan dengan menurunnya
penerima rastra.
c. Letak Geografis
Desa Bahung Sibatu-batu terletak di sekitar Kota Kisaran yang
merupakan Ibu Kota Kabupaten, sehingga dengan letaknya yang
ada dipinggiran kota mengakibatkan tumbuhnya kegiatan
perekonomian baik formal maupun informal.
d. Adanya bantuan dari Pemerintah Pusat dan Daerah.
e. Alokasi Dana Desa sejak Tahun 2007 sampai dengan saat
ini
f. Dana Desa sejak tahun 2015
g. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
h. Sumber daya pembangunan desa masih mengandalkan
pola swadaya masyarakat dengan kegotong royongan.

2.1.5 Sumber Daya Sosial Budaya


Kehidupan Masyarakat Desa Bahung Sibatu-batu sangat
kental dengan tradisi – tradisi peninggalan leluhur, Upacara-
upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia
( Lahir – Dewasa / berumah tangga – mati ) , seperti upacara
kelahiran , khitanan , perkawinan dan upacara – upacara yang
berhubungan dengan kematian, hampir selalu dilakukan oleh
warga masyarakat . selain itu, tradisi sedekah bumi , bersih desa
yang disebut dengan gendurian ( Syukuran )
Kegotong-royongan Masyarakat masih kuat. Kebiasan
menjenguk orang sakit ( Tetangga atau sanak Famili ) masih
dilakukan oleh Masyarakat. Biasanya ketika menjenguk orang
sakit, bukan makanan yang dibawa , tetapi mereka
mengumpulkan uang bersama – sama warga untuk kemudian
disumbangkan kepada si sakit untuk meringankan beban biaya.
Kebiasaan saling bantu - membantu antar tetangga yang
mengadakan perhelatan juga masih dilakukan. Semua itu
menggambarkan bahwa hubungan ketetanggaan di Desa ini masih
erat / kuat.
Kesenian yang paling disukai oleh warga desa ini adalah
kesenian daerah seperti Kuda Kepang Reog. Namun belakangan
ini para pemuda cenderung lebih menyukai musik dangdut dan
musik – musik modern lainnya, yang lebih banyak efek negatifnya
karena disamping melihat hiburan di barengi dengan kegiatan
perjudian dan minuman keras. Hampir disetiap ada kegiatan
hiburan umum yang diadakan oleh masyarakat.
Kondisi Kesehatan masyarakat tergolong cukup baik karena
selama ini telah didukung dengan Fasilitas Puskesmas pembantu
yang akan ditingkatkan menjadi Puskesmas dan juga Poskesdes
yang setiap minggunya ada Dokter yang datang melayani
kesehatan dari masyarakat, pada musim – musim tertentu warga
masyarakat sering mengalami gangguan kesehatan , terutama
Batuk pilek, keberadaan balita kurang gizi sudah mulai berkurang
, selaras dengan semangkin baiknya perekonomian masyarakat.
Tingkat kesadaran orang tua untuk membawa anaknya ke
POSYANDU juga sudah meningkat dan kita berharap instansi
kesehatan dapat mengoptimalkan petugasnya seperti Bidan Desa
untuk secara proaktif bersama masyarakat melayani ibu-ibu hamil
untuk mencegah kematian ibu saat hamil dan melahirkan.
Kegiatan pengamanan ( Siskamling ) Desa secara bersama
tergolong masih baik, meskipun tampak mulai mengendor.
Kendornya kegiatan Siskamling ini ditengarai karena semakin
banyak waktu yang digunakan oleh warga masyarakat untuk
mencari nafkah ( bekerja ) dan belum dibentuknya satu peraturan
yang mengikat di dalam masyarakat tentang Siskamling.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan RKP Desa Tahun Sebelumnya


Pelaksanaan pembangunan Desa Bahung Sibatu-batutahun 2020
pada prinsipnya terbagi ke dalam Empat bidang kegiatan utama, yaitu
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Pelaksanaaan
Pembangunan Desa, Bidang Pembinaan Kemasyarakatan dan Bidang
Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan yang dilakukan di masing-masing
bidang adalah kegiatan prioritas yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa Bahung Sibatu-batu (RPJMDes)
tahun 2015 s/d 2021.

2.2.1. Evaluasi Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa

Kegiatan Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang terlaksana


TA. 2020 Total Anggaran adalah Rp518.211.803,00- dijelaskan pada
Tabel berikut:
Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjungan Kepala
40.900.000
Desa
Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan Perangkat
300.200.000
Desa
Penyediaan Jaminan Sosial bagi Kepala Desa dan
14.848.200
Perangkat Desa
Penyediaan Oprasional Pemerintah Desa (ATK,Honor
42.076.500
PKPKD dll)
Penyediaan Tunjangan BPD 32.400.000
Penyediaan Oprasional BPD 3.000.000
Lain-lain Sub Bidang Siltap dan Operasional Pemdes 10.000.000
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pemerintah Desa 13.971.550
Pengelolaan Administrasi Kependudukan, Pencatatan
17.750.000
Sipil, Statistik dan Kearsipan
Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa
16.896.000
(RPJMDes/RKPDes dll)
Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 26.169.553

2.2.2.Evaluasi Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


Pelaksanaan Pembangunan Desa yang terlaksana TA. 2020 Total
Anggaran adalah Rp439.642.000,-dijelaskan pada Tabel berikut:

Sub Bidang Pendidikan


138.344.000
Sub Bidang Kesehatan
18.618.500
Kegiatan Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 282.679.500
Evaluasi terhadap pelaksanaan bidang Pembangunan Desa adalah :
1. Masih terdapat 1 kegiatan pembangunan bidang Infrastruktur yang
belum selesai dilaksanakan karena kekurangan biaya dan akan
diprioritaskan kembali pada RKP tahun mendatang.

2.2.3. Evaluasi Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


Kegiatan bidang Pembinaan Kemasyarakatan dalam bentuk Bantuan
Sosial Desa yang dilaksanakan dalam RKP TA. 2020 dengan jumlah
Rp166.839.300 adalah sebagai berikut :
15.971.500
Persiapan Kesiapsiagaan/Tanggap Bencana Skala Lokal Desa
Perayaan HUT RI 26.479.000
Festival Nasyid 15.000.000
Operasional Imtaq 4.000.000
Honor Bilal Mayit 21.000.000
Honor Penggali Kubur 12.600.000
Pembinaan LKMD/LPM/LPMD 48.111.000
Pembinaan PKK 8.677.800

Evaluasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan Bidang Pembinaan


Kemasyarakatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh kelembagaan desa
sudah efektif dan sesuai sasaran yang dicapai dukung dengan Rencana
Kegiatan yang detil oleh masing-masing kelembagaan akuntabilitas
kegiatan juga berjalan dengan baik.

2.2.4. Evaluasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan bidang Pemberdayaan Kemasyarakatan dalam bentuk
Bantuan Sosial Desa yang dilaksanakan dalam RKP TA. 2020 dengan
jumlah Rp. 33.792.000adalah sebagai berikut :

Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa 28.160.000

Peningkatan Kapasitas BPD 5.632.000

Telah diadakan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan pada RKP tahun


sebelumnya, tetapi hasilnya belum seperti yang diharapkan,
Pembangunan Desa selanjutnya juga menyeimbangkan Pembangunan
Fisik dan NonFisik Aparatur dan Masyarakat Desa.
2.2.5. Evaluasi Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan
Mendesak Desa
Kegiatan bidang Penanggulangan Bencana, Darurat dan Mendesak Desa
dalam bentuk Bantuan Sosial Desa yang dilaksanakan dalam RKP TA.
2020 dengan jumlah Rp. 267.605.000adalah sebagai berikut :

Kegiatan Penanggulangan Bencana 141.605.000 Dana Desa

Penanganan Keadaan Mendesak 126.000.000 Dana Desa

2.2.6. Permasalahan, Kendala, Hambatan dan Isu Strategis


Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui
analisa terhadap kesesuaian antara Program dan Kegiatan yang
terdapat dalam RKPDes dan APBDesa tahun 2020 dengan
implementasi pelaksanaan Pembangunan tahun 2020.
Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa catatan masalah sebagai
berikut :
a. Bidang Infrastruktur Desa/Sarana Prasarana
1. Masih banyak jalan desa yang belum memadai masih berupa jalan tanah
dan jalan sirtu sehingga menghambat arus barang dan jasa.
2. Pembangunan yang belum merata sehingga timbul kecemburuan sosial
3. Jembatan yang rusak
4. Drainase yang belum menyeluruh
5. Masih rendah tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan
memilihara bangunan
6. Kemampuan kader desa mendesain dan membuat rencana anggaran biaya
belum memadai.
7. Belum adanya Pasar Desa
b. Bidang Pendidikan
1. Bangunan pelengkap (Infrastruktur) bidang pendidikan masih kurang
(pagar sekolah, Sound system, MCK, Kompter dll).
2. Pustaka Desa belum ada
3. Minat Baca Masyarakat kurang
4. Tenaga Didik PAUD yang kurang perhatian
5. Keterampilan dan teknis mengajar dengan metode baru masih kurang
6. Beasiswa bagi siswa miskin dan berprestasi belum ada
7. Anak Sekolah kurang Pendidikan Komputer dan Bahasa Inggris
8. Banyak anaknya putus sekolah

c. Bidang Ekonomi
1. Belum ada pengembangan potensi ekonomi desa
2. Belum terlaksananya pelatihan-pelatihan di bidang peningkatan
manajemen usaha
3. Penggalian PAD Desa belum dioptimal
4. Lembaga ekonomi desa (BUMDES) belum maksimal

BAB III

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka


penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa
merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban dan
pengawasan keuangan Desa. Agar pengelolaan keuangan Desa lebih
mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai
peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan,
akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin
anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan Desa sesuai amanah
peraturan perundangan yang berlaku, salah satu diantaranya Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 perubahan atas
Permendagri no.113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil
masyarakat, setiap tahunnya Pemerintah Desa bersama Badan
Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) secara partisipatif dan
transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya Desa,
konsultasi publik dan rapat umum BPD untuk penetapannya. RAPB Desa
didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang
pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Kebijakan pengelolaan keuangan Desa untuk tahun anggaran 2021
merupakan sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi Desa. Sehingga
masih harus banyak dilakukan penyesuaian-penyesuaian secara
menyeluruh sampai pada teknis implementasinya.

1.1. Evaluasi Keuangan Desa Tahun Sebelumnya


Mengacu Pendapatan Desa Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp.
1.416.650.257,-(Satu Milyard Empat Ratus Enam Belas Juta Enam
Ratus Lima Puluh Ribu Dua Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah), maka
rencana pendapatan Desa untuk Tahun 2021 adalah sebagai berikut :

URAIAN JUMLAH (Rp)


a. Pendapatan Asli Desa (PADesa);
Hasil Usaha Desa 150.000.000
Hasil Kekayaan Desa/Tanah Kas Desa 0
Hasil Swadaya dan Partisipasi masyarakat 0
Lain-lain pendapatan desa yang sah 1.500.000
b. Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota; 36.754.457
c. Bagian dari Retribusi Kabupaten/Kota; 0
d. Alokasi Dana Desa (ADD); 630.021.800
e. Dana Desa APBN 746.874.000
f. Bantuan Keuangan Provinsi 0
g. Hibah; 0
h. Sumbangan Pihak Ketiga. 0
Jumlah Perkiraan Pendapatan 1.416.650.257
Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran
dari rekening Desa yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun
anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Desa.
Belanja Desa masih diperuntukkan untuk kegiatan yang memang
menjadi Kewenangan Desa sebagaimana amanat UU Nomor 6 Tahun
2014 berikut turunannya Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 01 Tahun
2015. Kewenangan tersebut antara lain untuk kegiatan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan
dan Pemberdayaan Masyarakat.

1.2. Pagu Indikatif Desa


Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai program
dan kegiatan pembangunan skala Desa adalah perkiraan pendapatan
Desa yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa, Kelompok transfer dan
sumbangan pihak ketiga. Sesuai kesepakatan Musrenbang RKP Desa
tahun 2020 maka besaran pagu anggaran sebesar Rp. 1.413.650.257,-
(satu milyard empat ratus tiga belas ribu enam ratus lima puluh ribu dua
ratus lima puluh tujuh rupiah) .
No Indikatif Sumber dana Indikatif
Program/
Dana Desa Alokasi Dana Dana Bantuan keuangan
Kegiatan
(APBN ) Desa (Bagian Bagian dari
Desa
ABPD APBD
dari hasil Pajak
Provinsi Kabupat
Perimbangan dan
en/Kota
Kab/Kota) Retribusi

1 Bantuan ADD 630.021.800

2 Dana Desa 746.874.000


APBN

3 Bantuan
Keuangan Prov

4 Bantuan
Keuangan 36.754.457
lainnya

Jumlah 746.874.000 630.021.800 36.754.457

1.413.650.257

1.3. Pendapatan Asli Desa

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening


Desa yang merupakan hak Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
tidak perlu dibayar kembali oleh Desa.Pendapatan Desa dikelompokan
menjadi Pendapatan Asli Desa, Transfer, dan Pendapatan lain-lain. Kelompok
Pendapatan Asli Desa dibagi terdiri dari Pendapatan hasil usaha, hasil
aset,Swadaya, partisipasi dan gotong royong serta lain-lain.Pendapatan Asli
Desadiperkirakan tidak ada, dikarenakan tidak berjalannya BUMDES
sebagaimana mestinya.

3.4 Swadaya Masyarakat Desa

Kelompok Pendapatan Asli Desa yang berasal dari swadaya,


partisipasi dan gotong royong Masyarakat Desa tahun 2020 diperkirakan
sebesar Rp. 150.000.000,
3.5 Bantuan Keuangan dari Pihak Ketiga

Kelompok Pendapatan Asli Desa yang berasal dari Bantuan Keuangan


dari Pihak Ketiga tahun 2020 tidak ada.

BAB IV
PRIORITAS PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN DESA

4.1. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa yang dikelola


oleh Desa
Prioritas programPembangunan Skala Desa merupakan program
pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh Desa.
Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran Desa,
kewenangan Desa, dan secara teknis dilapangan Desa mempunyai Sumber
Daya.
Adapun Progaram dan kegiatan pembangunan tersebut meliputi :
4.1.1. Rencana Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjungan Kepala Desa 1 orang x 12


bulan

Penyediaan Penghasilan Tetap dan Tunjangan Sekretaris Desa Non PNS


dan Perangkat Desa 13 orang x 12 bulan

Penyediaan Jaminan Sosial bagi Kepala Desa, Skretaris Desa Non PNS
dan Perangkat Desa13 orang x 12 bulan

Penyediaan Oprasional Pemerintah Desa (ATK,Honor PKPKD dll)

Penyediaan Tunjangan BPD 5 orang x 12 bulan

Penyediaan Operasional BPD

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pemerintah Desa

Pengelolaan Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil, Statistik dan


Kearsipan

Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa secara Parisipasif

Penyelenggaran Tata Praja Pemerintah, Perencanaan, Keuangan dan


Pelaporan

Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa (RPJMDes/RKPDes dll)

Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


4.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembangunan Desa

Honor Guru Mengaji Dan Guru Sekolah Minggu 6 x 12 Bulan

Penyelenggaraan Posyandu (Penyediaan Makan tambahan Posyandu


Balita) 5 Posyandu x 12 bulan

Penyelenggaraan Posyandu (Penyediaan Makan tambahan Posyandu


Lansia) 6 Posyandu x 12 bulan

Honor Kader Posyandu 30 x 12 Bulan

Pembangunan Rabat Beton Dusun I Sepanjang 100 m

Pembangunan Rabat Beton Dusun II Sepanjang 100 m

Pembangunan Rabat Beton Dusun III Sepanjang 100 m

Pembangunan Rabat Beton Dusun IV Sepanjang 100 m

Pembangunan Rabat Beton Dusun V Sepanjang 100 m

Pembangunan Lapen Dusun VI Sepanjang 100 m

4.1.3. Rencana Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Pengiriman Peserta MTQ festival Nasyid

Penyelenggaraan Kegiatan Festival Nasyid Tingkat Desa

Operasional Tim Imtaq

Honor Tetap Penggali Kubur 12 orang x 12 bulan

Honor Tetap Bilal Mayid12 orang x 12 bulan

Honor Tetap Guru Mengaji 12 orang x 12 bulan

Honor LPM 15 orang x 12 bulan

Insentif KPMD 2 orang x 12 bulan


Honor Kader Posyandu 25 orang x 12 bulan

Operasional PKK

Bimtek

4.1.4. Rencana Pemberdayaan Masyarakatan Desa

Peningkatan Kapsitas Kepala Desa

Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa

Pelatihan/Bimtek/Produksi Pembibitan Perikananan dan Perternakan


Bagi Masyarakat Desa

Peningkatan Kapasitas BPD

Koperasi ,Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Dukungan Penanaman Modal

4.1.5.Penanggulangan Bencana Keadaan Darurat Dan Mendesak Desa

Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

Desa Aman Covid 19

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa

Pemulihan usaha ekonomi produktif: penyertaan modal Bumdes,


Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif.
Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa: Pengembangan
Desa Wisata, Stunting, Pengembangan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi, SDGs, PKM, Peningkatan Pertanian

4.2. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa yang dikelola


Melalui Kerjasama Antar Desa dan / atau Kerja Sama dengan
Pihak Ketiga
Prioritas Kegiatan Desa yang dikelola Melalui KerjaSama Antar Desa
pada tahun 2021 tidak ada dikarenakan belum adanya program atau
kegiatan yang melibatkan dua Desa atau lebih di tahun 2020

4.3. Rencana Program Kegiatan dan Anggaran yang Dikelola Oleh


Desa Sebagai Kewenangan Penugasan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten
Prioritas Kegiatan Desa yang dikelola oleh desa sebagai
kewenangan Penugasan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten di tahun 2021 ini belum
ada.Adapun rincian bidang, jenis kegiatan, lokasi, volume, sasaran,
waktu pelaksanaan, biaya dan sumber pembiayaan, pola pelaksanaan,
serta rencana pelaksana kegiatan diasajikan dalam bentuk matrik
sebagaimana tertuang pada lampiran dokumen RKP Desa ini.

BAB V
PELAKSANA KEGIATAN DESA

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan


Transmigrasi mengemukakan bahwa prinsip yang harus dipegang dalam
pelaksanakan kegiatan adalah swakelola Desa.Artinya dikelola sendiri
oleh masyarakat Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa dan Perangkat
Desa (Pemerintah Desa).Jenis kegiatan di Desa dapat dibedakan di Desa
dalam kegiatan yang masuk dalam bidang :

1) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

2) Pembangunan Desa.

3) Pemberdayaan Masyarakat Desa.

4) Pembinaan Kemasyarakatan Desa.

5) Penanggulanan Bencana.

Umumnya kegiatan di bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


dilaksanakan oleh Perangkat Desa, tetapi untuk kegiatan dalam bidang
Pembangunan Desa, bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa dan
bidangPembinaan Kemasyarakatan Desa tentu saja tidak harus diketuai
oleh Perangkat Desa (Kaur-Kaur) saja, tetapi dapat dilakukan oleh tim
kerja atau tim pelaksana yang diketuai oleh warga berdasar kemampuan,
keahlian, dan kemauan dari yang bersangkutan, dengan melibatkan
perangkat dan masyarakat (gabungan). Pelaksana kegiatan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa.Dalam hal ini pelaksana kegiatan bertugas
membantu Kepala Desa dalam tahapan persiapan dan tahapan pelaksnaan
kegiatan.Jika pelaksana kegiatan mengundurkan diri, pindah domisili
keluar Desa, dan / atau dikenai sanksi pidana, maka Kepala Desa dapat
mengubah pelaksana kegiatan.

BAB VI
PEDOMAN DAN TATA CARA PERUBAHAN RKPDES

Pedoman perubahan RKPDes diatur dalam Permendagri Nomor 114


Tahun 2014 paragraf 4 tentang perubahan pelaksnaan kegiatan. Yaitu
pasal 75, 76 dan 77. Apabila ada kejadian khusus yang berdampak pada
perubahan pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa maka dapat
dilakukan perubahan terhadap Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).
Kejadian khusus yang dimaksud adalah :

a. Kenaikan harga yang tidak wajar.


b. Kelangkaan bahan material.
c. Terjadi peristiwa khusus seperti bencana alam, kebakaran, banjir, dan
/ atau kerusuhan social.

Perubahan kegiatan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Penambahan nilai pagu dana kegiatan yang ditetapkan dalam APBDes


melalui swadaya masyarakat, bantuan pihak ketiga, dan bantuan
keuangan dari pemerintah, pemerintah Propinsi atau Pemerintah
Kabupaten.
b. Tidak mengganti jenis kegiatan yang ditetapkan dalam APBDes
c. Tidak melanjutkan kegiatan sampai perubahan pelaksanaan kegiatan
disetujui oleh Kepala Desa
d. Kepala Desa menghentikan proses pelaksanaan kegiatan, selanjutnya
membahas dalam rapat kerja dan menyepakati perubahan
pelaksanaan kegiatan. Hasil kesepakatan tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar Kepala Desa menetapkan perubahan
pelaksanaan kegiatan tersebut melalui Keputusan Kepala Desa.
Khusus kegiatan dibidang pembangunan infrastruktur desa harus
dilampirkan perubahan gambar desain dan perubahan rencana
anggaran biaya.

BAB VII
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat Desa pada


dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi
Pemerintahan dan masyarakat Desa saling bekerjasama membangun
Desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi
akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di Desa. Sebaliknya
permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul
manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat
tidak memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar
partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat akan
mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju kemandirian
desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah
diakses masyarakat desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan
APB Desa seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.

Anda mungkin juga menyukai