PENDAHULUAN
Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan. Dihitung dari awal
psikologis pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang muncul pada masa
kecemasan selama kehamilan banyak dialami oleh ibu hamil karena kurangnya
kondisi ini merupakan kejadian yang tidak terelakan dan selalu menyertai
kehamilan karena adanya perubahan fisik dan psikologis. Perubahan ini terjadi
akibat perubahan hormon yang akan mempermudah janin untuk tumbuh dan
1
Di Indonesia sekitar 28,7% dari 107.000.000 mengalami kecemasan dan
di pulau Jawa, sebesar 52,3% atau 355.873 dari 679.765 ibu hamil trimester III
yang diteliti diperoleh 93,6% mengalami kecemasan ringan dan 64% mengalami
kecemasan berat.
Tingkat kecemasan yang rendah pada ibu hamil dapat mengurangi komplikasi
kehamilan dan selama masa kehamilan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan
2
mempersiapkan kondisi fisik dan psikologis ibu hamil dalam menghadapi
pernafasan yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil (Suananda, 2018). Tujuan
yoga adalah mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk
proses persalinan (Pratignyo, 2014). Menurut sebuah survey terhadap 422 wanita
hamil, 65% dari mereka percaya itu bermanfaat, dan akan berlatih yoga selama
kehamilan, dan 55% lebih mungkin untuk mengambil kelas yoga, jika itu
untuk yoga adalah pendekatan terapi tubuh pikiran holistik kuno terhadap
keinginan dan reaksi terhadap stress, pikiran negatif, emosi, dan memberikan
kesehatan tubuh secara maksimal. Gerakan relaksasi, mengatur postur tubuh dan
olah nafas ini sama dengan gerakan yang dilakukan pada saat senam hamil.
dada, perut, pinggang, dasar panggul, paha dan tungkai. Bentuk meditasi selama
ini yaitu berupa imaginasi terbimbing, dimana ibu hamil dianjurkan mengatur
posisi yang paling rileks, kemudian diminta untuk memejamkan mata dan
3
mengikuti imaginasi yang diarahkan oleh petugas. Petugas mendeskripsikannya
melalui kalimat dengan diiringi irama musik yang lembut. (Suananda, 2018).
jumlah kematian ibu di Puskesmas Astapada pada tahun 2018 berjumlah 1 orang
karena perdarahan yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Sedangkan Angka
puskesmas Astapada sendiri belum pernah diadakan senam yoga hanya saja
Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon. Pada bulan Maret tahun 2019 hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Bidan Desa Palir dan Bidan Desa
Kalitengah mengenai ibu hamil bahwasannya jumlah ibu hamil di Desa Palir
berjumlah 35 orang akan tetapi yang mempunyai resiko tinggi berjumlah 7 orang
diantaranya 4 orang ibu hamil mengalami anemia, 2 orang ibu hamil mengalami
KEK, dan 1 orang ibu hamil mengalami usia > 35 tahun. Adapun upaya proaktif
yang dilakukan pada ibu hamil di Desa Palir adalah kelas ibu hamil dan
kunjungan ibu hamil resiko tinggi. Sedanghan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada Bidan Desa Kalitengah mengenai ibu hamil bahwasannya jumlah
ibu hamil di Desa Kalitengah berjumlah 25 orang akan tetapi yang mempunyai
resiko tinggi berjumlah 9 orang diantaranya 4 orang ibu hamil mengalami KEK,
4
2 orang ibu hamil mengalami Usia > 35 tahun dan 3 orang ibu hamil mengalami
Anemia . Adapun upaya proaktif yang dilakukan pada ibu hamil ibu hamil di
Desa Kalitengah adalah promosi kesehatan, kelas ibu hamil dan kunjungan ibu
Desa Palir Belum pernah diadakan senam yoga. Pada saat saya wawancara
kepada 3 orang ibu primigravida ibu tersebut mengatakan bahwa kecemasan ibu
hamil muncul disebabkan oleh rasa takut dan salah satu rasa takut yang paling
banyak dialami oleh ibu hamil adalah rasa cemas dan takut dalam menghadapi
persalinan dari orang lain. 2 orang ibu primigravida mengatakan merasa takut
akan kondisi bayi yang lahir dalam keadaan tidak normal seperti bayi lahir
mengatakan takut lahir seksio sesarea, 2 orang mengatakan lupa cara mengejan
dikarenakan jarak antara kehamilan pertama dan kedua cukup jauh sekitar 8
tahun.
akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Senam Yoga terhadap Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil di Desa Palir kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon
Tahun 2019.
5
1.2 Rumusan Masalah
“Apakah Ada Pengaruh Senam Yoga terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di
Tahun 2019.
6
1.4 Mafaat Penelitian
1 Bagi Responden
2 Bagi Masyarakat
masyarakat Desa Palir khususnya ibu hamil untuk melakukan senam yoga
persalinan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan
kehidupan nanti setelah anak itu lahir. Perubahan siklus radikal ini di
selama kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat bayi lahir (Sukarni
adalah suatu proses yang normal dan alamiah sehingga dapat terjadi
8
2.1.2 Proses Kehamilan
disebut gestasi), zigot membelah ketika melewati tuba fallopi dan melekat
pra-embrio, embrio dan fetus mengubah zigot menjadi janin cukup bulan.
tuba fallopi dan kemudian berkembang menjadi sebuah massa kecil sel
yang disebut morula. Morula mencapai uterus pada atau sekitar hari ketiga
permukaan endometrium.
Sel telur yang sudah dibuahi sperma biasanya dibungkus oleh suatu
selaput. Jadi, sperma tadi terkurung, tidak bisa keluar. Sesudah terjadi
Embrio tadi akan bergerak turun dari ujung saluran telur menuju
rahim. Di sini, janin akan tumbuh dan berkembang bulan demi bulan
(Saputra, 2014).
9
2.1.3 Tanda-tanda Kehamilan
perubahan tubuh calon ibu sebagai persiapan terhadap janin yang nantinya
haid belum bisa dipastikan mengalami kehamilan. Bisa jadi hal itu
lainnya.
Bercak darah sering di salah artikan sebagai haid. Bercak merah timbul
sekitar 8-10 hari setelah ovulasi. Pada saat itu terjadi implantasi atau
datang lebih awal dari haid dan pada umumnya bercak yang terjadi
10
hanya sedikit. Kram juga umum terjadi di awal kehamilan. Gejala ini
akan terus terjadi sampai kehamilan pada trimester kedua, sampai letak
uterus mapan di tengah dan disangga dengan baik oleh tulang panggul.
4. Penggelapan areola
5. Lelah berlebihan
cukup signifikasi.
6. Sakit kepala
Mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering dari pada
biasa. Ini bisa dikarenakan rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah
11
dengan beristirahat dan biasakan diri untuk relaks. Bila sakit kepala
serta tangan.
7. Pusing
Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya
dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi
darah kesulitan untuk beradaptasi. Bila rasa pusing tetap timbul ketika
juga terjadi pada waktu pagi, siang atau malam. Gejala ini dialami 50-
12
terjadinya haid. Peningkatan kadar hormon secara tiba-tiba dapat
Mual muntah pada ibu hamil bisa terpicu hanya karena mencium
bau makanan atau parfum tertentu, yang mana pada kondisi normal
tidak membuat mual. Hal ini terjadi karena perubahan hormon dalam
tubuh.
buang air kecil menjadi lebih sering dari biasanya. Ini dikarenakan
terisi oleh urin dan keinginan buang air kecil pun menjadi lebih sering.
13
dikarenakan tablet zat besi (iron) yang diberikan oleh dokter. Tablet
zat besi ini juga akan menyebabkan warna feses (tinja) kehitaman.
terjadi seperti menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul
keguguran.
14
15. Meludah (Hipersalivasi)
Atasi dengan sikat gigi atau kocok mulut atau isap permen yang
Tes kehamilan dilakukan dengan test pack yang bisa dibeli bebas
di apotek. Tes urin akurat untuk kehamilan 10-14 hari. Ingat, test
kehamilan yang bisa dilakukan dirumah itu belum tentu 100 % benar,
bahkan setelah melalui cek darah sekalipun. Jika semua tes hasilnya
17. Pusing
karena menurunnya kadar gula dalam darah. Gejala ini muncul ketika
berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba.
(Indiarti, 2015).
dengan tanda kehamilan. Terdapat 3 kategori tanda ini yang disebut tanda
15
kemungkinan adalah tanda perubahan yang dapat diobservasi oleh pemeriksa,
seperti tanda hegar, ballottement, test kehamilan dan tanda goodel. Adapun
tanda pasti atau disebut juga tanda positif kehamilan bila telah diidentifikasi
gambaran embrio
a. Rahim membesar
b. Tanda Hegar
c. Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva
e. Braxton Hicks.
berkontraksi.
16
f. Ballottement positif
kehamilan dan penyulit pada trimester I dan II adalah kejadian yang sering
atau kurang zat besi. Faktor yang menyebabkan anemia defisiensi besi
adalah kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, gangguan
gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil
17
hingga dapat mempengaruhi berat badan ibu, turgor kulit dan timbul
aseton dalam urine. Hal ini juga dapat dikatakan berat, ibu hamil selalu
muntah setiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh sangat lemas,
muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis, aktifitas
hidup di luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 g, atau
uteri.
1) Kehamilan dengan hipertensi yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari
atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan karena
18
kelainan saraf) dan atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan
gejala-gejala pre-eklampsia.
2) Kehamilan ganda, yaitu adanya janin dalam rahim lebih dari satu orang,
kandungan
persalinan
mendekati lengkap
19
9) Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim, setelah umur hamil
gerakan pertama
kehamilannya.
3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
20
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
5. Libido meningkat
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik.
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
4. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
8. Libido menurun
21
2.3 Terapi Komplementer
sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh, agar tubuh
bersumber dari badan kesehatan dunia pada tahun 2005, terdapat 75-80%
konvensional.
22
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2007 tersebut ;
pengobatan komplementer.
23
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang
1. Pijat urut
2. Aromaterapi
3. Chiropratik
4. Yoga
5. Meditasi
6. Akupuntur
7. Osteopati
8. Akupresur
9. Shiatsu
11. Hipnoterapi
13. Do’a
24
14. Naturopati
15. Homeopati
17. Tuina
18. Jamu
19. Gurah
23. Hiperbarik
bagi pasien dan keluarganya dari segi latar belakang kultural, tersedianya
bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam beberapa bulan
25
Adapun manfaat terapi komplementer sebagai berikut :
Senam yoga adalah jenis olahraga tubuh, pikiran dan mental yang
tahun yang berasal dari India ini, sebagai suatu bentuk penghargaan
secara holistik berupa fisik, mental dan spiritual (Biljani, 2008 dalam
bila melakukannya.
2013).
26
Yoga adalah salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang
lebih kuat dan elastis. Sirkulasi darah disekitar daerah panggul menjadi
normal. Dengan latihan pernafasan yang dilakukan selama yoga, ibu akan
terbiasa melakukan nafas pendek dan cepat dengan ritme yang teratur
serta panjang dan dalam baik saat menghirup maupun melepaskan udara.
suatu jenis olah tubuh, pikiran dan mental yang sangat membantu ibu
1. Fisik
27
c. Meningkatkan kualitas tidur
melahirkan
3. Spiritual
meditasi
dan fisik. Ketika seorang wanita hamil melakukan latihan secara teratur (3
28
jam pasca salin dan mengurangi risiko persalinan lama. Selain itu dapat
yoga ada 2 yaitu kesiapan fisik dan kesiapan psikologis. Kesiapan fisik
fisik.
hamil mengikuti ritme pada saat proses melahirkan nanti. Ibu hamil
dikatakan siap secara fisik bila tidak mudah lelah, lemas, kualitas tidur
psikologis bila tenang, rileks, bahagia, dan percaya diri yang membantu
1. Sadari dan hayati nafas alami dari dalam tubuh. Bernafas dengan ringan
2. Dengarkan signal tubuh anda. Amati dan sadari setiap gerakan. Jika
29
3. Tidak melakukan postur inverse/ terbalik, seperti shoulder stand (postur
bertumpu pada pundak), head stand (postur bertumpu pada kepala) dan
lembut.
10. Hindari suhu yang terlalu tinggi. Cari tempat yang nyaman saat berlatih
yoga.
Berlatih di pagi hari atau sore hari ketika perut kosong. Lakukan
dan dapat dilakukan oleh semua wanita hamil dimulai pada usia
30
kehamilan 18 minggu, tidak memiliki riwayat komplikasi selama
b. Gangguan penglihatan
f. Jantung berdebar-debar
3. Jaga agar perut tidak terlalu kenyang dan tidak terlalu lapar
31
4. Gunakan bantal, guling atau kursi sebagai alat bantu melakukan postur
yoga
tubuh. Menurut Husin (2013) latihan yoga pada kehamilan terdiri dari
1. Asanas
fleksibilitas otot dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu asanas
2. Kesadaran Bernafas
32
sehingga ibu tetap tenang dan suplai oksigen ke janin tetap adekuat.
Selain itu latihan ini merupakan pengalihan konsentrasi ibu dari nyeri
persalinan.
3. Nidra
pada rasa tenang. Ketika terjadi konsentrasi dan fokus antara pikiran,
dan akibatnya tubuh merasa nyeri atau pegal setelah latihan. Pemanasan
33
Menurut Tia (2014) pemanasan tersebut terdiri dari gerakan-gerakan
sebagai berikut :
a. Pemanasan leher
Manfaat :
Gerakan :
a) Gerakan 1
(c) Tengok kepala kearah kanan. Tahan posisi dan bernafas relaks
3-5 kali.
(d) Tengok kepala kearah kiri. Tahan posisi dan bernafas relaks 3-5
kali.
b) Gerakan 2
c) Gerakan 3
34
(b) Perlahan putar pergelangan leher dan kepala ke kiri, ke
kali.
(c) Putar leher dan kepala kearah sebaliknya. Lakukan sebanyak 3-4
kali
Manfaat :
Gerakan :
a) Gerakan 1
atas. Tahan lembut posisi ini dan bernafas normal 3-5 kali.
b) Gerakan 2
Tahan lembut posisi ini dan bernafas normal 3-5 kali. Ulangi
sisi lainnya.
35
c. Peregangan bahu dan pundak
Manfaat :
Gerakan :
a) Gerakan 1
bersentuhan
keatas
Manfaat :
Gerakan :
36
b) Bungkukkan badan ke depan, tekuk kedua lengan dan rebahkan
tulang selangkang
Gerakan :
jari tangan
37
e) Setelah selesai, istirahat sejenak dengan posisi postur anak.
berikutnya.
Manfaat :
Gerakan :
jari tangan
pada gambar
38
d. Gerakan 4 postur harimau (tiger stretch)
Manfaat :
Gerakan :
Manfaat :
39
Gerakan :
kaki
kedalam
Manfaat :
Gerakan :
40
c) Hembuskan nafas, condongkan tubuh kesamping kanan. Jaga
8 kali
Manfaat :
Gerakan :
e) Tahan lembut posisi ini dan bernafas normal perlahan 5-8 kali
Manfaat :
41
c) Melatih keseimbangan tubuh
Gerakan :
tubuh
Manfaat :
Gerakan :
42
b) Rentangkan kedua tangan ke samping sejajar bahu. Kedua
Gerakan
Manfaat :
Gerakan
pada alas. Satukan kedua tangan dan kedua siku didalam lutut
43
l. Gerakan 12 postur bersandar dinding (forward bend on walls)
Manfaat :
Gerakan :
ke belakang
on walls)
Gerakan :
sebaliknya
44
3. Gerakan penutup relaksasi penuh kesadaran senam yoga dalam
kehamilan
yang lebih dalam dan mengkondisikan ibu hamil untuk relaks dan
45
7. Rasakan seluruh kaki relaks
kaki
dan relaks
seluruh tubuh
46
2.5 Kecemasan
menimbulkan reaksi tubuh yang akan terjadi secara berulang seperti rasa
kepala, rasa mual, buang air kecil dan buang air besar. Perasaan ini disertai
(Pamungkas, 2011)
Satu diantara simtom neurotik yang paling umum ialah keadaan takut
kecemasan.
Cemas adalah respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara
47
rangsang, maka rangsangan akan dikirim melalui saraf simpatis ke kelenjar
antara lain nafas menjadi lebih dalam, nadi meningkat, dan tekanan darah
meningkat.
serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas.
yaitu :
menimbulkan rasa mual pada perut, mulut kering, grogi, dan lain-lain.
48
3. Aspek mental atau kognitif, timbulnya gangguan terhadap perhatian dan
jenis, yaitu :
1. Kecemasan neurosis
diketahui. Perasaan itu berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan id.
2. Kecemasan moral
apa yang mereka yakini benar secara moral. Kecemasan moral merupakan
rasa takut terhadap suara hati. Kecemasan moral juga memiliki dasar dalam
3. Kecemasan realistik
49
2.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan (Anxiety)
cemas, hal yang mendasarinya adalah ibu merasa khawatir terhadap proses
persalinan yang akan dihadapinya. Rasa cemas itulah yang justru memicu
rasa sakit saat melahirkan, ibu merasa tegang dan takut, akibat telah
terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin,
saat lahir jika kecemasan selama kehamilan tidak ditangani dengan baik.
Kecemasan dan stress yang terus menerus selama masa kehamilan akan
50
Kemudian Risnawita (2014) menyatakan terdapat dua faktor yang
Sebab utama dari timbulnya rasa cemas kembali pada masa kanak-
permaslahannya.
inspirasi.
c. Persetujuan
berikut :
51
a. Faktor Predisposisi
2017).
1. Biologi
2. Psikologis
52
3. Sosial Budaya
b. Presipita
1. Biologi (fisik)
akan menurun.
53
studi di Swedia mengatakan bahwa 41,2% pasien dengan cedera otak
2. Psikologi
kerja atau ketika menerima peran baru (istri, suami, murid dan
sebagainya).
3. Sosial Budaya
dengan status ekonomi yang kuat akan jauh lebih sukar mengalami
54
2.5.3 Tanda dan Gejala Kecemasan
gejala-gejala psikis.
a. Ketegangan motorik atau alat gerak seperti gemetar tegang, nyeri otot,
letih, tidak dapat santai, gelisah, tidak dapat diam, kening berkerut, dan
mudah kaget.
kaki, mulut kering, pusing, rasa mual, sering buang air kecil, diarte,
c. Rasa khawatir yang berlebihan tentang hal-hal yang akan datang seperti
55
meluas dan memiliki indra yang tajam. Kecemasan ringan masih
masalah.
3 Respon perilaku dan emosi meliputi tidak dapat duduk tenang. Tremor
1 Respon fisiologis meliputi sering napas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, mulut kering, diare atau konstipasi, tidak nafsu makan, mual dan
berkeringat setempat.
bingung.
56
3 Respon perilaku dan emosi meliputi bicara banyak, lebih cepat, susah
Selain itu, memiliki perhatian terpusat pada hal yang spesifik dan tidak
1 Respon fisiologis meliputi napas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
dari:
57
2 Lapang kognitif meliputi lapang persepsi sangat sempit, dan tidak dapat
berfikir logis.
biologi Jakarta (KPBJ) dalam bentuk Anxiety Analog Scale (AAS). Validitas
AAS sudah diukur oleh Yul Iskandar pada tahun 1984 dalam penelitiannya
alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).
skala HARS terdapat 14 symtoms yang nampak pada individu yang mengalami
58
Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang
diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam
pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala HARS telah
pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi
Petunjuk penggunaan alat ukur Hamilton Scale for Anxiety (HAS-A) adalah:
1. Skor
0 : Tidak ada
1 : Ringan
2 : Sedang
3 : Berat
2. Total Skor
59
2.6 Pengaruh Senam Yoga terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Kita sudah melihat banyak hal yang dapat menimbulkan gangguan dan
melakukan yoga yang sesuai dengan masa kehamilan, seperti Relaksasi dan
Membantu mengatasi rasa nyeri, Mempersiapkan fisik dan mental untuk proses
khususnya suami. Faktor yang dapat mengurangi kecemasan yang terjadi pada
wanita yang akan melahirkan adalah adanya dukungan keluarga yang dapat
berupa dari suami, keluarga atau saudara lainnya, orang tua dan mertua
(Aswitawi, 2017).
Latihan yoga adalah sebuah aktivitas fisik yang ternyata juga dapat
Secara psikologis senam hamil dapat mengurangi rasa panik dan akhirnya
kecemasan berkurang. Dampak lain yang diakibatkan oleh yoga adalah kegiatan
yang dilakukan secara bersama-sama dengan ibu-ibu dalam trimester III, hal ini
60
psikologis. Ketenangan psikologis ini menyebabkan rasa cemas terhadap
kehamilan menjelang persalinan dan cemas dapat berkurang (Jawiah et.al, 2014).
61
2.7 Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan teori diatas, dapat dijelaskan dalam kerangka teori sebagai
berikut :
Terapi Komplementer
Kehamilan Kecemasan
1. Massage
2. Terapi energi
3. Aromaterapi
Perubahan Faktor-faktor yang 4. Accupressure
Psikologis pada memengaruhi kecemasan 5. Healing touch
Ibu Hamil 6. Yoga
1. Pengalaman negatif pada
masa lalu
2. Pikiran yang tidak rasional 7. Berdo’a
3. Usia ibu, tingkat pendidikan,
dukungan keluarga,
pekerjaan, dan pengalaman
paritas
Kategori Kecemasan
4. Sangat berat
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
62
2.8 Kerangka Konsep
dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
63
2.9 Hipotesis
Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh
senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil di Desa Palir Kecamatan
64
BAB III
METODE PENELITIAN
yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired t-test. Dimana desain
dengan cara sebelum diberikan senam yoga tingkat kecemasan ibu hamil diukur
X1 Senam X2
Yoga
Keterangan
1. Batasan Populasi
65
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Nasir et.al, 2011). Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil pada
trimester III pada bulan juli di Desa Palir Kecamatan Tengah Tani Kabupaten
2. Besar Sampel
jumlah populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu hamil pada
trimester III di Desa Palir Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon yang
a. Kriteria Inklusi
populasi suatu target dan terjangkau untuk diteliti atau karakteristik sampel
66
b. Kriteria Eksklusi
sebelumnya
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil
67
2 Variabel Kecemasan pada HARS Kuesioner 0 = tidak cemas Ordinal
dependen : ibu hamil akan 14 kelompok kurang dari 14
Tingkat membawa gejala 1 = Ringan 14-20
Kecemasan dampak dan 2 = Sedang 21-27
pengaruh terhadap 3 =Berat 28-41
fisik dan psikis, 4 = Sangat Berat
baik pada ibu 42-56
maupun janin. Shodiqoh (2014)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang
berisi tentang data umum responden, hasil tingkat kecemasan sebelum dilakukan
senam yoga dan hasil tingkat kecemasan sesudah dilakukan senam yoga.
Pengolahan data adalah proses yang dilakukan untuk memperoleh data atau
angka ringkasan (summary figure) dari data mentah dengan menggunakan rumus
tahap seperti :
a. Editing
banyaknya lembaran daftar pertanyaan yang telah diisi sesuai dengan jumlah
yang ditentukan.
68
Peneliti memeriksa daftar pertanyaan sesaat setelah kuesioner
b. Coding
ibu hamil sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan senam yoga. Penelitian ini
kurang dari 14 tidak ada kecemasan, skor 1 14-20 kecemasan ringan, skor 2
21-27 kecemasan sedang, skor 3 28-41 kecemasan berat, dan skor 4 42-56
sangat berat.
c. Entry data
entry data dengan memasukan data jawaban terkait tingkat kecemasan ibu
hamil
d. Tabulating
dalam SPSS (Statistical Package for the Social Science). Data yang telah
69
terkumpul dilanjutkan dengan melakukan tabulasi untuk mengetahui
e. Cleaning (merapikan)
a. Uji Validitas
menentukan sah atau valid tidaknya suatu butir pertanyaan. Skala butir
16.0 for windows. Sebuah kuesioner dinyatakan valid bila tidak ada soal yang
memiliki nilai “corrected item total correlation” bertanda negative dan lebih
besar dari 0,05. Pada bagian Corrected Item. Total Correlation seluruh soal
memiliki nilai positif dan lebih besar dari syarat 0,05. Maka dapat diputuskan
Bila r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel artinya variabel tidak valid
b. Uji Reliabilitas
70
Uji reliabilitas didefinisikan sebagai kesamaan hasil apabila suatu
pengukuran dilakukan oleh orang berbeda dan dalam waktu yang berbeda
juga. Variabel yang dikur dalam penelitian ini adalah senam yoga dan tingkat
jika memiliki nilai Crombach’s alpha > 0,06. Pengujian dilakukan dengan
program SPSS 16.0 for windows. Pada tabel reliability statistic terlihat bahwa
nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,793 dengan jumlah items 14 butir. Oleh
karena nilai Cronbach’s Alpha = 0,793 ternyata lebih besar dari 0,6, maka
perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena kuesioner ini sudah baku.
pelaksanaan, pamantauan, dan penilaian yang kurang dengan standar yang ada.
a. Analisa Univariat
setiap variabel yang diteliti dan mengetahui gambaran pemusatan data berupa
71
menyajikan data kategorik yang meliputi data tingkat kecemasan ibu hamil,
1. Mean (Me)
n
Dimana :
Me = Mean (rata-rata)
Xi = Nilai x ke i sampai ke n
2. Median (Md)
Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun
urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, aytau sebaliknya dari
Md = b + p (1/2 n - F)
Dimana :
72
Md = Median
3. Modus (Mo)
nilai yang sedang popular atau yang sering banyak muncul dalam
b 1 + b2
Dimana :
Mo = Modus
terdekat sebelumnya
(Sugiyono, 2012)
( n – 1)
Dimana :
73
S = Simpangan baku atau standart deviasi
n = Jumlah data
fi = Frekuensi
nilai mean (rata-rata), median, standar deviasi dan inter quartile range,
maka nilai yang tepat untuk analisis data adalah median dan inter quartile
range (IQR).
b. Analisa Bivariat
interaksi dua variabel secara korelatif. Pada penelitian korelatif bivariat yang
menggunakan uji dependen t-test atau paired sampel t-test, yang artinya jenis uji
statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua group yang saling
74
berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan
subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Uji hipotesis metode two
related samples test atau uji wilcoxon digunakan sebagai alternatif dari uji paired
normalitas dan uji homogenitas. Uji-t, uji normalitas, uji homogenitas tersebut
(SPSS) versi 22. Berikut dijabarkan beberapa teknik analisis data yang digunakan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terjaring
dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini
normalitas dari data yang diuji cukup dengan membaca nilai Asymp. Sig. (2-
1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berasal
2) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berasal
75
uji homogenitas dari data cukup dengan membaca nilai Sig (signifikansi).
1) Jika nilai signifikansi > 0,05 dapat disimpulkan bahwa varian sama secara
signifikan (homogen).
2) Jika nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa varian berbeda secara
secara langsung oleh ibu hamil di Desa Palir Kecamatan Tengahtani Kabupaten
pengumpulan data :
Muhammadiyah Cirebon.
c) Peneliti meminta ijin penelitian kepada instansi Desa Palir Kecamatan Tengah
d) Peneliti mendatangi dan memilih calon responden yang sesuai dengan kriteria
76
e) Peneliti dibantu oleh instruktur yoga dan fasilitator. Fasilitator membantu
h) Peneliti menyiapkan tempat, dan instrument untuk penelitian pada saat hari
pelaksanaan penelitian
Palir
kuesioner.
77
j) Peneliti melakukan proses pengolahan data dengan semua kuesioner yang
terkumpul.
1. Tempat penelitian
Kabupaten Cirebon.
2. Waktu
bulan Maret 2019 sampai Agustus 2019. Proses pengumpulan data bulan
Maret 2019 – April 2019. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2019.
yaitu:
1. Otonomi
Hak dalam memilih bersedia atau tidak untuk melakukan penelitian dengan
terhadap salah satu hak asasi subjek penelitian dalam hubungan peneliti dan
responden, yaitu hak atas informasi yang terkait dengan hak untuk
78
menghormati hak-hak responden. Lembar persetujuan diberikan kepada
responden yang memenuhi kriteria dengan disertai judul dan tujuan penelitian.
Pada penelitian ini, peneliti memberikan kebebasan kepada ibu hamil untuk
2. Beneficence
3. Confidentiality
4. Veracity
dari peneliti.
5. Nonmaleficence
79
tidak merugikan atau membahayakan responden karena peneliti hanya
menggunakan kuesioner.
6. Justice
80
BAB IV
Cirebon. Desa Palir adalah Desa yang terpencil, masyarakatnya hanya sedikit
Desa serta Desa Palir mempunyai saran olahraga berupa Gedung Serbaguna.
Masyarakat Desa Palir sudah sadar akan kesehatan dan kebersihan tempat tinggal
mereka.
hamil. Pengambilan data dilakukan selama 6 kali pertemuan pada bulan Agustus
81
Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden
a. Karakteristik Responden
hamil di Desa Palir menunjukkan bahwa rata-rata usia ibu hamil berusia
28,05 tahun, dengan usia termuda 24 tahun dan usia tertua 34 tahun. Hal
ini berarti semua usia ibu hamil yang menjadi responden berada pada
usia yang aman untuk hamil dan melakukan persalinan yaitu usia 20-35
tahun. Usia reproduksi sehat adalah usia 20-35 tahun. Pada masa ini
adalah waktu yang optimal bagi seorang wanita untuk hamil karena
organ reproduksi wanita pada saat ini sudah siap dan matang, demikian
Pendidikan
- SD 15 75.0
82
- SMP 3 15.0
- SMA 1 5.0
- Perguruan Tinggi 1 5.0
Total 20 100.0 %
Berdasarkan distribusi frekuensi responden dari tingkat
ibu hamil (75.0 %), 3 orang ibu hamil berpendidikan SMP (15.0 %), 1
ibu hamil di Desa Palir dikarenakan faktor biaya karena mayoritas mata
kesehatan.
13 orang ibu hamil (65.0 %). Dan sebagian kecilnya bekerja sebagai
83
swasta 7 orang ibu hamil (35.0 %). Kurangnya aktivitas yang dialami
Primigravida 8 40,0 %
Multigravida 12 60,0 %
Total 20 100.0 %
Berdasarkan distribusi frekuensi responden dari paritas ibu hamil
multigravida sebanyak 12 orang ibu hamil (60.0 %), dan ibu hamil
84
yoga terdapat 3 orang ibu primigravida mengalami kecemasan sedang
85
kecemasan ibu hamil di Desa Palir mengalami penurunan sehingga ibu
sesudah dilakukan senam yoga. Hasil tersebut disajikan pada tabel berikut
ini :
86
nilai rata-rata (mean) berada pada skor 2.35, nilai standar deviasi (SD)
nilai rata-rata (mean) berada pada skor 0.90, nilai standar deviasi (SD)
uji statistik di peroleh p value = 0.000 (p < 0,05). Berikut ini adalah
diketahui bahwa p-value uji wilcoxon tersebut lebih kecil dari 0.05
4.2 Pembahasan
responden, pengaruh senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil di Desa
87
4.2.1. Karakteristik Responden
a. Usia
dan usia terendah berusia 24 tahun. Usia ibu hamil di Desa Palir
sebagian besar dengan kondisi fisik wanita dalam keadaan prima dan
mengalami cemas ringan daripada cemas berat hingga panik. Pada usia
20-35 tahun wanita secara fisik sudah siap hamil karena organ
jumlah responden 50 ibu hamil trimester III dengan hasil ibu hamil
88
yang mengalami kecemasan ringan di usia 20-35 tahun sebanyak 13
berat yaitu dari 5 orang responden usia muda terdapat 3 orang (60%)
Sesuai dengan teori bahwa usia ibu hamil dibagi menjadi 2 yaitu
usia tidak beresiko atau usia aman dan usia beresiko. Usia aman ibu
hamil adalah antara 20-35 tahun dan usia beresiko yakni usia kurang
dari 20 tahun atau ibu dengan usia lebih dari 35 tahun dengan
yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia beresiko dapat terjadi
89
kecemasan pada ibu hamil, seperti pekerjaan, pendidikan, dan
2013). Wanita yang berusia 20-35 tahun secara fisik sudah siap hamil
2012). Ibu hamil yang berusia cukup juga memiliki mental yang siap
karena kondisi fisik yang belum siap, sedangkan ibu hamil yang
Kecemasan berat yang dialami oleh ibu hamil yang berusia muda
dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Sedangkan, ibu hamil yang
90
Asumsi Peneliti bahwa ibu hamil di usia < 20 tahun mengalami
gejala kecemasan berat karena kondisi fisik belum 100 % siap. Usia
b. Pendidikan
91
hamil dipengaruhi oleh faktor pengetahuan ibu hamil mengenai
92
kurangnya pengetahuan akan bahaya kehamilan. Tingkat pendidikan
c. Pekerjaan
hamil trimester III presentase tertinggi adalah ibu hamil yang hanya
hamil (65,0 %). Dan sebagian kecilnya bekerja sebagai swasta 7 orang
responden ibu hamil yang tidak bekerja, lebih banyak yang mengalami
93
pelayanan kesehatan dapat terjamin, sehingga ibu dapat mengetahui
ibu hamil karena aktivitas yang menyita waktu sehingga ibu hamil
kecemasan ibu hamil dapat berkurang sehingga ibu hamil tidak selalu
d. Paritas
orang ibu hamil (60.0 %), dan ibu hamil Primigravida sebanyak 8
sedang maupun cemas berat. Ibu yang pernah hamil sebelumnya atau
94
multigravida mengalami kecemasan berhubungan dengan pengalaman
11 responden (22%).
kehamilan, penemuan jati diri ibu dan persiapan menjadi orang tua,
95
memikirkan proses persalinan yang akan dialami. Hal ini juga
membuat ibu merasa tidak nyaman seperti sering buang air kecil,
tentu wajar bila merasakan kecemasan dan ketakutan karena bagi ibu
memikirkan hal-hal yang membuat ibu takut akan terjadi hal yang
buruk pada bayi dan diri ibu saat proses persalinan. Hal ini juga tidak
sebelumnya.
32 responden (54,2%).
96
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
97
kecemasan berat, dan kecemasan sangat berat (panik). Hasil penelitian
gejala cemas sedang, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti banyaknya informasi yang didapatkan oleh ibu hamil, usaha ibu
yaitu usia produktif dimana ibu hamil merasa siap untuk mempunyai
98
Berdasarkan uji statistika menggunakan Uji alternative berupa uji
Cirebon. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai (p value = 0.000) < (α =
III.
Hal ini sejalan dengan penelitian Cramer (2015), bahwa wanita hamil
yang latihan yoga baik untuk kesehatan, sikap dan lingkungan sekitarnya.
hubungan yang signifikan antara senam yoga terhadap kesiapan ibu hamil
baik secara fisik maupun mental dapat mengurangi kecemasan ibu hamil
99
Berdasarkan hasil penelitian Aswitami (2017) tentang pengaruh
senam yoga terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil TW III dalam
pengaruh senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III
kecemasan. Hal ini menunjukkan bahwa senam yoga pada fase prenatal
100
Temuan di atas didukung oleh teori Stoppard (2012), yoga
dan pengaturan pernapasan yang memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil
2011). Jadi, dengan adanya senam yoga tingkat kecemasan ibu hamil
dapat menurun. Sehingga senam yoga penting untuk ibu hamil dalam
101
Proses penelitian seharusnya dilakukan selama 6 kali berturut-turut, akan
tetapi instruktur senam yoga tidak bisa melakukan senam yoga secara rutin.
BAB V
5.1 Kesimpulan
kecemasan ibu hamil di Desa palir Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon
1. Dari 20 orang ibu hamil sebelum dilakukan senam yoga terdapat 13 orang ibu
hamil yang mengalami kecemasan sedang dan 7 orang ibu hamil mengalami
kecemasan berat.
2. Dari 20 orang ibu hamil sesudah dilakukan senam yoga terdapat 4 orang ibu
102
3. Ada pengaruh senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil di Desa Palir
5.2 Saran
senam yoga pada ibu hamil trimester III, sehingga perawat dapat
2. Bagi Responden
Dari penelitian yang sudah dilakukan bahwa senam yoga sangat besar
manfaatnya untuk ibu hamil maka disarankan untuk ibu hamil pada trimester
3. Bagi Masyarakat
pada ibu hamil, maka diharapkan peran serta dari masyarakat khususnya ibu
hamil untuk mengikuti senam yoga. Sehingga ibu hamil dapat mempersiapkan
103
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
104