Anda di halaman 1dari 9

SUMBER HUKUM ISLAM

KE TIGA
3. IJTIHAD
 Ijtihad (‫ )اجتهاد‬adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, untuk
memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun
hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.
 Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi keperluan umat manusia akan
pegangan hidup dalam beribadah kepada Allah di suatu tempat tertentu
atau pada suatu waktu tertentu.
Fungsi Ijtihad
 Jika terjadi persoalan baru bagi kalangan umat Islam di
suatu tempat tertentu atau di suatu masa waktu tertentu
maka persoalan tersebut dikaji apakah perkara yang
dipersoalkan itu sudah ada dan jelas ketentuannya dalam
Al Quran atau Al Hadist. Sekiranya sudah ada maka
persoalan tersebut harus mengikuti ketentuan yang ada
sebagaimana disebutkan dalam Al Quran atau Al Hadits
itu. Namun jika persoalan tersebut merupakan perkara
yang tidak jelas atau tidak ada ketentuannya dalam Al
Quran dan Al Hadist, pada saat itulah maka umat Islam
memerlukan ketetapan Ijtihad. Tapi yang berhak membuat
Ijtihad adalah mereka yang mengerti dan paham Al Quran
dan Al Hadist.
Jenis-jenis ijtihad
 IJMA’ artinya kesepakatan yakni kesepakatan para
ulama dalam menetapkan suatu hukum hukum dalam
agama berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits dalam suatu
perkara yang terjadi. Adalah keputusan bersama yang
dilakukan oleh para ulama dengan cara ijtihad untuk
kemudian dirundingkan dan disepakati. Hasil dari
ijma adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para
ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti
seluruh umat.
 Qiyas (analog) adalah menggabungkan atau
menyamakan artinya menetapkan suatu hukum atau
suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa
sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab,
manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara
terdahulu sehingga dihukumi sama. Dalam Islam,
Ijma dan Qiyas sifatnya darurat, bila memang terdapat
hal-hal yang ternyata belum ditetapkan pada masa-
masa sebelumnya
Contoh Ijma’
 Pemesanan barang yang baru akan dibuat (istishna) yang seharusnya
tidak boleh, karena hal ini berarti membeli barang yang tidak ada. Akan
tetapi keputusan ijma' membolehkan pemesanan tersebut karena
diperlukan.
Contoh Qiyas (analog)
 Diqiyaskan (disamakan) kepada setiap minuman lain seperti anggur,
wiski, dan brandy. Ketentuan hukum meminum minuman tersebut tidak
jelas, tetapi hukumnya disamakan dengan minuman khamar, karena
anggur, wiski dan brandy adalah minuman yang memabukkan.
 penggunaan qiyas adalah meminum khamar (arak) adalah perbuatan
yang telah ditetapkan oleh nash, yaitu haram. Berdasarkan Firman Allah
swt dalam Surat Al Maaidah ayat 90 sebab khmar adalah minuman yang
memabukkan.
NAMA MUJTAHID YANG TERKENAL
 1.Madzab Hanafiah. Imamnya Abu Hanifah (80-150 H); -
(IRAQ)
2.Mazhab Malikiyah. Imamnya Malik ibn Anas (93-179 H);(
MADINAH)
3.Madzhab Syafi’iyah. Imamnya Muhammad ibn Idris al-
Syafi’i (150-204);(PALESTINA)
4.Madzhab Hanabilah. Imamnya Ahmad ibn Hanbal (164-
241 H); (IRAQ)
5.Madzhab Zhahiri. Imamnya Dawud ibn Ali al-Asbahani
(202-270 H)
6.Madzhab Zaidiyah. Imamnya Zaid ibn Ali Zainul Abidin
(80-122 H);
7.Madzhab Ja’fariah. Imamnya Ja’far al-Shadiq (80-122 H);

(Dua madzhab yang terakhir, adalah madzhab fiqh


dikalangan Syi’ah.)

Anda mungkin juga menyukai