Anda di halaman 1dari 6

PR Pengujian Undang-Undang

di Mahkamah Konstitusi
Oleh:
Violla Reininda (KoDe Inisiatif)
April 2021
Pengujian Undang-Undang Sepanjang
Pandemi COVID-19
16
(2020-2021)
14
Jenis Pengujian (Total: 38)
12
Formil, 6 6
Formil,
Materiil, 10
12
8
4
6 0
5

4 4
4 2 0
2
Materiil, 3 3
20 2 0 0 2
1 1 1
0 0 0 0 0
Jika dibandingkan dengan tahun 2019 Cipta Kerja Keuangan Mahkamah Pilkada (Perppu) (Perppu) Minerba
COVID Konstitusi Keuangan Pilkada
(8 perkara pengujian UU KPK), COVID
meningkat hampir 5 kali lipat.
Formil Materiil Formil, Materiil
Status Perkara
UU/Perppu Diuji On Tidak Dapat Penarikan Belum Diregistrasi
Progress Diterima Kembali
Cipta Kerja 8 - 1 5
Keuangan Negara untuk 7 1 1 -
COVID-19
Mahkamah Konstitusi 3 1 - -
Pilkada 1 - - -
Perppu Keuangan Negara - 2 1 -
untuk COVID-19
Perppu Pilkada 1 - - -
Pertambangan Mineral dan 3 2 1 -
Batu Bara
TOTAL 23 6 4 5
Upaya Judicial Review
di Masa Pandemi COVID-19
• Meningkatnya kecenderungan pengujian formil merupakan residu dari proses pembentukan
undang-undang yang tidak partisipatif, tidak transparan, tergesa-gesa, dan tidak deliberatif.
• Kepentingan judicial review perkara dewasa ini ditujukan untuk kepentingan publik, bukan
pemulihan hak privat perorangan, serta menjadi saranan untuk advokasi legislasi yang
konstitusional.
• Revisi UU Mahkamah Konstitusi tidak memberikan pengaruh berarti bagi penguatan MK
dalam memeriksa dan memutus perkara judicial review UU kontroversial, terutama dari segi
hukum acara, paradigma dan progresivitas hakim konstitusi, serta tindak lanjut putusan MK.
• MK diharapkan dapat menjadi katalisator pada checks and balances system yang mengembalikan
proses pembentukan dan substansi undang-undang agar sejalan dengan prinsip-prinsip
konstitusi (rule of law dan demokrasi).
Fokus “Konstitusional Tanpa Paradoks”
• Constitutional Test pada Pengujian Formil
MK harus lebih serius merespon pengujian formil. Membuat penilaian berdasarkan turunan
implementasi nilai-nilai: demokrasi [1 (2)]; negara hukum [1 (3)]; prosedur dan kewenangan
pembentukan UU [5 (1), 20, 22D), 28C (1) dam (2), jaminan dan kepastian hukum (28D (1)),
persamaan dalam pemerintahan (28D (3)), perolehan informasi publik (28F)

• Membuka Akses yang Lebih Luas Bagi


Public Interest Standing
Fokus pada kepentingan konstitusional ketimbang kerugian konstitusional. Indikator
penilaian: (1) genuine interest Pemohon; (2) substansi pengujian yang berdampak pada
kepentingan publik; (3) remedi yang dikehendaki ditujukan untuk kepentingan publik.
• Konsistensi dengan Yurisprudensi yang Progresif
Penggalian “spirit” atau politik hukum undang-undang.
Contoh: Pembatalan UU Perkoperasian dan UU Sumber Daya Air
Sekian dan Terima Kasih
Violla Reininda (Peneliti KoDe Inisiatif)
viollarei@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai