Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA 2

“INVERTING AMPLIFIER”

Oleh :

Willy Adi Saputra Ismail

2320600004

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO


INDUSTRIPOLITEKNIK ELEKTRONIKA
NEGERI SURABAYA SURABAYA
2021
Praktiku PRAKTIKUM RANGKAIAN
m ELEKTRONIKA 2
3
INVERTING AMPLIFIER

I. TUJUAN
Percobaan ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dan prinsip kerja dari penguat
inverting
2. Mahasiswa mampu mengetahui karakteristik gelombang input dan gelombang
output dari penguat inverting

II. DASAR TEORI


a. Penguat operasional (Op-Amp)
Penguat operasional (Operational Amplifier) atau sering disebut juga dengan
Op amp merupakan sebuah rangkaian penguat penting yang membetnuk dasar
dari rangkaian-rangkaian penguat audio dan video, penyaring atau tapis, buffer,
penggerak-penggerak saluran, penguat instrumentasi, komparator atau
pembanding, dan berbagai rangkaian analog lainnya. Rangkaian op amp pada
saat ini sudah dirancang dalam sebuah rangkaian terintegrasi atau integrated
circuit (IC), walaupun bisa juga dirangkai menggunakan komponen elektronika
analog.
Op amp merupakan sebuah blok komponen yang sederhana. Sebuah op amp
memiliki dua buah terminal masukan (input) yaitu masukan inverting dan non
inverting. Masukan inverting (membalik) diberi tanda – (negative) dan masukan
non inverting (tidak membalik) diberi tanda + (positif). Secara umum op amp
memiliki satu buah keluaran (output), tetapi ada pula yang memiliki dua keluaran
yang biasa dipakai pada rangkaian frekuensi radio. Symbol op amp diperlihatkan
pada gambar di bawah.

Rangkaian op amp yang paling banyak digunakan dalam bidang kontrol


adalah op amp sebagai komparator. Sebuah komparator pada dasarnya
merupakan rangkaian yang digunakan untuk mengindera atau mendeteksi
kondisi suatu sinyal yang berubah dan sudah mencapai atau melampaui level
tegangan tertentu. Komparator yang menggunakan op amp dapat juga digunakan
sebagai penggerak rangkaian digital. Tidak semua jenis op amp dapat digunakan
sebagai komparator. Persyaratan op amp dapat digunakan sebagai komparator
adalah memiliki offset dan drift yang rendah serta waktu peralihan nilaikeluaran
yang cepat.
b. Inverting Amplifier
Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional
sebagai penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output memiliki
phase yang berkebalikan dengan phase sinyal input. Pada dasarnya
penguat operasional (OpAmp) memiliki faktor penguatan yang sangat
tinggi (100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik.
Dalam inverting amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor
umpan balik (feedback) dan resistor input adalah untuk mengatur faktor
penguatan inverting amplifier (penguat membalik) tersebut. Dengan

dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor input (Rin) maka faktor
penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali.

Gambar 2.2 Inverting Amplifier


Gambar 2.2 menunjukkan sebuah penguat pembalik (inverting
amplifier). Tegangan input Vin menggerakkan input pembalik melalui
resistor R1. Ini menghasilkan tegangan input pembalik V2. Tegangan
input diperkuat oleh penguatan tegangan loop terbuka untuk menghasilkan
tegangan keluaran terbalik. Tegangan keluaran diumpankan kembali ke
masukan melalui resistor umpan balik Rf. Ini menghasilkan umpan balik
negatif (negative feedback) karena output 180° keluaran fase input. Atau,
setiap perubahan V2 yang dihasilkan oleh tegangan input adalah kebalikan
sinyal keluaran. Negative feedback mampu menstabilkan penguatan
tegangan keseluruhan saat gain tegangan loop terbuka AVOL meningkat,
tegangan output akan meningkatkan dan memberi tegangan feedback lebih
banyak ke input inverting. Umpan balik yang berkebalikan ini
menyebabkan tegangan V2 berkurang. Oleh karena itu, meskipun AVOL
telah meningkat, V2 menurun, dan output akhir meningkat jauh lebih
sedikit daripada tanpa negative feedback. Hasil keseluruhannya adalah
peningkatan tegangan output yang sangat kecil, sehingga hampir tidak
terlihat.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Resistor
2. Fuction Generator
3. Op-Amp
4. Ground
5. AC Amperemeter
6. AC Voltmeter

IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

V. LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN


Percobaan ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Buat rangkaian seperti gambar diatas
2. Beri RF = (1, 2, 5) kΩ dan Rin = 100Ω, RL = 1,5 KΩ
3. Bangkitkan Vin dari f.g sinyal sinus dengan frekuensi 100 Hz harga Vin p-p =
100mV. Ulangi untuk Vin = 500mV, 1V.
4. Ukur dengan osciloskope Vin dan Vout, ada 9 data Vout.
5. Gunakan rumus penguatan seperti berikut :
𝐴𝐶𝐿 = −𝑅𝐹/𝑅i𝑛
6. Gambar IC 741C dengan kaki-kaki sebagai posisi tampak atas, dengan
penjelasan dibawah dan gunakan supply simetri diset pada harga +12V dan -
12V.
Kaki : 1 offset nul
2 inv input
3 non inv input
4 supply negativ
5 offset nul
6 output
7 supply positif
8 NC
7. Hitung nilai Av dan buat analisanya.

VI. DAFTAR PUSTAKA

“Albert Paul Malvino, David J. Bates - Electronic Principles_ With SimulationCD


(2006, McGraw Hill Higher Education).pdf.”
Buku Panduan Modul “Praktikum Rangkaian Elektronika 2”
eprints.polsri.ac.id/1168/3/BAB%20II.pdf
“Dickson Kho” Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier”. Available :
https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/
“Rasyid Abdurrahman” Op-Amp Sebagai Penguat Inverting ”. Available :
https://www.samrasyid.com/2019/08/op-amp-sebagai-penguat-inverting.html

Anda mungkin juga menyukai