MAKALAH
PROMKES
Dosen Pengampu
AFRIZAL, SKM,M.Kes
Puji syukur ke hadiran Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya .sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “kegiatan promosi kesehatan”. sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.Dengan adanya makalah ini. Dalam menyelesaikan tugas
makalah ini kami banak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai
pihak, karena itu kami mengucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing dan rekan –rekan
yang sudah ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya
menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat
maupun tat bahasanya. Oleh karena itu, saya terbuka untuk menerima segala masukan dan
kritikan yang besifat membangun dari pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan
makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..
A. Kesimpulan ……………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu promosi kesehatan?
2. Bagaimana sasaran dalam promosi kesehatan?
3. Bagaimana metode promosi kesehatan?
4. promosi kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengatahui definisi promosi kesehatan.
2. Untuk mengatahui sasaran dalam promosi kesehatan.
3. Untuk mengetahui metode promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan merupakan prasyarat-prasyarat yang terdiri dari berbagai sumber daya dan
kondisi dasar, meliputi perdamaian (peace), perlindungan (shelter), makanan (food), pendapatan
(income), ekosistem yang stabil (a stable eco-system), sumber daya yang berkesinambungan (a
sustainable resources), serta kesetaraan dan keadilan sosial (social justice and equity)
(WHO,1986). upaya-upaya peningkatan promosi kesehatan harus memerhatiakn semua prasyarat
tersebut. WHO, lewat konferensi internasional pertama tentang promosi kesehatan di Ottawa
pada tahun 1986, telah merumuskan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh setiap negara
untuk menyelenggarakan promosi kesehatan. Menurut piagam ottawa, kegiatan-kegiatan promosi
kesehatanmeliputi :
Masyarakat kita kompleks dan saling berhubungan. Kesehatan tidak dapat dipisahkan
dari tujuan-tujuan lain. Kaitan yang tak terpisahkan antara manusia dan lingkunganya
menjadikan basis untuk sebuah pendekatan sosio-ekologis bagi kesehatan. Prinsip panduan
keseluruhn bagi dunia, bangsa, kawasan dan komunitas yang serupa, adalah kebutuhan untuk
memberi semangat pemeliharaan yang timbal-balik untuk memelihara satu sama lain,
komunitas, dan linkungan alam kita. Konservasi sumber daya alam diseluruh dunia harus
ditekatkan sebagai tanggung jawab global. Perubahan pola hidup, pekerjaan, dan waktu luang
memiliki dampak yang signifikan pada kesehata. Pekerjaan dan waktu luang harus menjadi
sumber kesehatan untuk manusia. Cara masyarakat untuk mengatur kera harus dapat membantu
menciptakan masyarakat yang sehta. Promosi kesehatan menciptakan kondisi hidup dan kondisi
kerja aman, yang menstimulasi, memuaskan, dan menyenangkan. Penjajakan sistematis dampak
kesehatan dari linkungan yang berubah pesat, terutama di daerah teknologi, daerah erja.
Promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas yang kongkret dan efisien dalam
mengatur prioritas, membuat keputusan, merencanakn strategi dan melaksanakannya untuk
mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti dari proses ini adalah memberdayakan komunitas
kepemilikan mereka dan kontrol akan usaha dan nasib mereka.pengembangan komunitas
menekankan pengadaan sumber daya manusia dan material dalam komunitas untuk
mengembangkan kemandirian dan dukungan sosial, dan untuk mengembangkan akses yang
penuh serta terus menerus akan informasi, memelajari kesempatan untuk kesehatan, sebagaimana
penyelenggara dukungan.
4. Mengembangkan keterampilan individu ( develop personal skills)
Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan dibagi diantara
individu, kelompok komunitas, profesional kesehatan, institusi pelayanan kesehatan, dan
pemerintah. Mereka harus bekerja sama dalamsuatu sistem perawatan kesehatan
yangberkontribusi untuk pencapaian kesehatan. Peran sektor kesehatan harus bergerak
menuingkat pada arah promosi kesehatan, disamping tanggung jawabnya dalam menyediakan
pelayanan klinis dan pengobatan. Pelayanan kesehatan harus memegang mandat yang meluas
yang merupakan hal sensitif dan ia juga harus menghormati kebutuhan kultural. Mandat ini harus
mendukung kebutuhan individu dan komunitas untuk kehiudpan yang lebih sehat, dan membuka
saluran antara sektor kesehatan dan komponen sosial, ekonomi, dan lingkungan fisik yang lebih
luas
Reoreantasi pelayanan kesehatan juga meerlukan perhatian yang kuat untuk penelitian
yang kuat untuk penelitian kesehatan sebagaimana perubahan pada peletihan dan pendidikan
profesional. Hal ini harus membawa kepada perubahan sikap dan pengorganisasian pelayanan
kesehatan dengan memfokuskan ulang kepada kebutuhan total dari individu sebagai manusia
seutuhnya.
Kesehatan diciptakan dan dijalani oleh manusia diantara pengaturan dari kehidupan
mereka sehari-hari dimana mereka belajar, bekerja, bermain, dan mencintai. Kesehatan
diciptakan dengan memelihara satu sama lain dengan kemampuan untuk membuat keputusan dan
membuat dan membuat kontrol terhadap kondisi kehidupan seseorang, dan dengan memastikan
bahwa masyarakat yang didiami seseorang menciptakankondisi, yang memungkinkan
pencapaian kesehatan oleh semua anggotanya. Merawat, kebersamaan , dan ekologi dan adalah
isu-isu yang penting dalam mengembangakan strategi untuk promosi kesehatan. Untuk itu,
semua yang terlibat harus menjadikan setiap fase perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan promosi kesehatan serta kesetaraan antara pria dan wanita sebagai acuan utama.
Sasaran primer upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien individu sehat dan
keluarga sebagai kompnen dari masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah prilaku hidup
mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi prillaku sehat dan bersih atau PHBS. Akan
tetapi disadari bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah.perubahan prilaku
pasien, individu sehat dan keluarga akan sulit dicapai jika tidak didukung oleh: sistem nilai dan
norma norma sosila serta norma hukum yang dapat diciptakan / dikembangkan oleh para pemuka
masyarakat , baik pemuka informal maupun pemuka formal.
2 .Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka
formal misalnya pemuka adat, pemuka agama ,dan lain lain, organisasi kemasyarakatan dan
media massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien,
individu sehat dan keuarga dengan cara; berperan sebagai panutan dalam mempraktikan PHBS.
Turut menyebar luasaka informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi
PHBS. Berperan sebagai kelompok penekanguna mempercepat terbentuknya PHBS.
3.sasaran sekunder
Sasran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal misalnya pemuka
adat,pemuka agamadan lain lain, maupun pemuka formal misalnya petugas kesehatn, pejabat
pemerintahan danlain . organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat
turut serta dalam upaya peningkatan PHBS pasien, individu sehat dan keluaraga denagan cara;
Memberlakukan kebijakan / peraturan perundangundangan yang tidak merugikan
kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan
masyarakat.
Membnatu menyediakan sumber daya sepert dana dan sasaran yang dapat mempercepat
terciptanya PHBS dikalangan pasien, individu sehat dankeluarga pada khusunya serta
masyarakat luas pada umumnya.
b) survei mawasdiri
dalam survei ini akan diidentifikasidan dirumuskan hal seperti;masalah-masalah kesehatan yang
masih diderita masyarakatserta urutan prioritas penanganannya.
e.Pelaksanaan kegiatan
Sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, petugas puskesmas
dan fasilisator mengajak forum desamerekrut atau memanggil lagi bagian keshatan
f.Evaluasi dan pembinaan kelestarian
dalam rangka pembinaan kelestarian juga dilakanakan pencatatan dan pelaporan perkembangan
kesehatan masyarakat, temasuk PHBS dirumah tangga yang berjalan secara berjenjangdan
terintegrasi dengan sistem informasi pembanguanan kesehatan yang dilakukan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Saran
1. Dalam melakukan promosi kesehatan perawat harus menjaga hubungan dengan klien,
agar isi dari promosi kesehatan yang disampaikan dapat diterima dan diterapkan oleh
klien.
2. Dalam menerima promosi kesehatan klien harus berperan dalam menentukan keputusan
untuk dirinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007. Proomosi kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
Astiti, Dwi.(2012).Promosi Kesehatan. (diakses tanggal 30 Agustus 2014 pukul 20.00 wita)