Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi sebagai persyaratan tugas Mata Kuliah

PROMKES

Oleh Kelompok 13:

1. RIZKA SEPTIANI (191211594)

2. TRI YULI HESTIANA ( 191211603 )


3. ZUL ABROR (191211607)

Dosen Pengampu
AFRIZAL, SKM,M.Kes

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadiran Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya .sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “kegiatan promosi kesehatan”. sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.Dengan adanya makalah ini. Dalam menyelesaikan tugas
makalah ini kami banak menerima bantuan dan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai
pihak, karena itu kami mengucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing dan rekan –rekan
yang sudah ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya
menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat
maupun tat bahasanya. Oleh karena itu, saya terbuka untuk menerima segala masukan dan
kritikan yang besifat membangun dari pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan
makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Padang, 1 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………..


B. Perumusan Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..

A.Definisi Promosi Kesehatan.


B.Sasaran Dalam Promosi Kesehatan.
 C MetodePromosi Kesehatan.

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..

A. Kesimpulan ……………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan


setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan
dan persalinan.
Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih,
sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang
berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan
orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is the
process of enabling people to increase control over, and to improve, their health, WHO, 1986).
Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang
pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-
usaha untuk menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik
fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok harus mampu mengenal serta mewujudkan
aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Penyelenggaraan promosi
kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan
sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam
masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum
yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu
sekaligus kolektif (Taylor, 2003).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu promosi kesehatan?
2.      Bagaimana sasaran dalam promosi kesehatan?
3.      Bagaimana metode promosi kesehatan?
4.       promosi kesehatan?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengatahui definisi promosi kesehatan.
2.      Untuk mengatahui sasaran dalam promosi kesehatan.
3.      Untuk mengetahui metode promosi kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan


menyebarkan pesan,menanamkan keyakinan sehingga sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu
dan mengerti ,tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran yang ada hubungannya
dengan kesehatan Menurut machfoedz,et al,2005, promosi kesehatan merupakan proses
perubahan yang bertujuan mengubah individu, kelompok dan masyarakat menuju hal hal yang
positif secara terencana melalui proses belajar. Perubahan tersebut mencakup antara lain
pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui proses promosikesehatan. Adapun tujuan promosi
jangka panjang adalah terciptanya prilaku sehat dan tujuan jangka menengah adalah terciptanya
pengertian , sikap, norma dan sebagainya.sedangkan tujuan jangka pendek ialah tentang
jangkauan kelompok sasaran atau bisa juga menyangkut terlaksananya kegiatan kegiatan
penyuluhan.

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku
mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan
tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Banyak masalah kesehatan
yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat
kaitannya dengan perilaku masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab
utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air
besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum
air yang tidak sehat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya
menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program
kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat
sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan
sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada
peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau
memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat.

B.Kegiatan Promosi Kesehatan

Kesehatan merupakan prasyarat-prasyarat yang terdiri dari berbagai sumber daya dan
kondisi dasar, meliputi perdamaian (peace), perlindungan (shelter), makanan (food), pendapatan
(income), ekosistem yang stabil (a stable eco-system), sumber daya yang berkesinambungan (a
sustainable resources), serta kesetaraan dan keadilan sosial (social justice and equity)
(WHO,1986). upaya-upaya peningkatan promosi kesehatan harus memerhatiakn semua prasyarat
tersebut. WHO, lewat konferensi internasional pertama tentang promosi kesehatan di Ottawa
pada tahun 1986, telah merumuskan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh setiap negara
untuk menyelenggarakan promosi kesehatan. Menurut piagam ottawa, kegiatan-kegiatan promosi
kesehatanmeliputi :

1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan ( Build health public policy)

Promosi kesehatan lebih daripada sekedar perawatan kesehatan . promosi kesehatan


menempatkan kesehatan pada agenda dari pembuat kebijakan disemua level, mengarahkan
mereka supaya sadar akan konsekuensi kesehatan dari keputusan mereka dan agar mereka
menerima tanggung jawab mereka atas kesehatan. Kebijakan promosi kesehatan
mengombinasikan pendekatan yang berbeda namun dapat saling mengsi termasuk legislasi,
perhitungan fiskal, perpajakn dan perubahan organisasi. Ini adalah kegiatan yang terkoorganisasi
yang membawa kepada kesehatan, pendapatan, kebijakan sosial yang menghasilkan kesamaan
yan lebih besar. Kegiatan terpadu memberikan kontribusi untuk memastikan barang dan jasa
yang lebih aman dan lebih sehat, pelayanan jasa publik yang lebih sehat dan lebih bersih, dan
lingkngan yang lebih menyenangkan.
Kegiatan promosi ksehatan memerlukan identifikasi hambatan untuk diadopsi pada
kebijakan luar sektor kesehatan, serta cara menghilangkannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat
membuat pilihan yang lebih sehat dan lebih mudah untuk pembuat keputusan.

2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)

Masyarakat kita kompleks dan saling berhubungan. Kesehatan tidak dapat dipisahkan
dari tujuan-tujuan lain. Kaitan yang tak terpisahkan antara manusia dan lingkunganya
menjadikan basis untuk sebuah pendekatan sosio-ekologis bagi kesehatan. Prinsip panduan
keseluruhn bagi dunia, bangsa, kawasan dan komunitas yang serupa, adalah kebutuhan untuk
memberi semangat pemeliharaan yang timbal-balik untuk memelihara satu sama lain,
komunitas, dan linkungan alam kita. Konservasi sumber daya alam diseluruh dunia harus
ditekatkan sebagai tanggung jawab global. Perubahan pola hidup, pekerjaan, dan waktu luang
memiliki dampak yang signifikan pada kesehata. Pekerjaan dan waktu luang harus menjadi
sumber kesehatan untuk manusia. Cara masyarakat untuk mengatur kera harus dapat membantu
menciptakan masyarakat yang sehta. Promosi kesehatan menciptakan kondisi hidup dan kondisi
kerja aman, yang menstimulasi, memuaskan, dan menyenangkan. Penjajakan sistematis dampak
kesehatan dari linkungan yang berubah pesat, terutama di daerah teknologi, daerah erja.

3. Membangun kegiatan-kegiatan komunitas( strengthen community actions)

Promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas yang kongkret dan efisien dalam
mengatur prioritas, membuat keputusan, merencanakn strategi dan melaksanakannya untuk
mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti dari proses ini adalah memberdayakan komunitas
kepemilikan mereka dan kontrol akan usaha dan nasib mereka.pengembangan komunitas
menekankan pengadaan sumber daya manusia dan material dalam komunitas untuk
mengembangkan kemandirian dan dukungan sosial, dan untuk mengembangkan akses yang
penuh serta terus menerus akan informasi, memelajari kesempatan untuk kesehatan, sebagaimana
penyelenggara dukungan.
4. Mengembangkan keterampilan individu ( develop personal skills)

Promosi kesehatan mendukung pengembangan personal dan sosial melalui penyediaan


informasi, pendidikan kesehatan, dan pengembangan keterampilan hidup. Dengan demikian, hal
ini meningkatkan pilihan masyarakat yang tersedia bagi masyarakat untuk melatih dalam
mengontrol kesehatan dan dan lingkungan mereka, dan untuk membuat pilihan yang kondusif
bagi kesehatan memungkinkan masyarakat untuk belajar melalui kehidupan dalam menyiapkan
diri mereka untuk semua tingkatannya dan utnuk menangani penyakit dan kecelakaa sangatlah
penting. Hal ini harus difasilitasi dalam sekolah , umah, tempat kerja, dan seua lingkungan
komunitas.

5. Reorientasi pelayanan kesehatan ( reorient health services)

Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan dibagi diantara
individu, kelompok komunitas, profesional kesehatan, institusi pelayanan kesehatan, dan
pemerintah. Mereka harus bekerja sama dalamsuatu sistem perawatan kesehatan
yangberkontribusi untuk pencapaian kesehatan. Peran sektor kesehatan harus bergerak
menuingkat pada arah promosi kesehatan, disamping tanggung jawabnya dalam menyediakan
pelayanan klinis dan pengobatan. Pelayanan kesehatan harus memegang mandat yang meluas
yang merupakan hal sensitif dan ia juga harus menghormati kebutuhan kultural. Mandat ini harus
mendukung kebutuhan individu dan komunitas untuk kehiudpan yang lebih sehat, dan membuka
saluran antara sektor kesehatan dan komponen sosial, ekonomi, dan lingkungan fisik yang lebih
luas

Reoreantasi pelayanan kesehatan juga meerlukan perhatian yang kuat untuk penelitian
yang kuat untuk penelitian kesehatan sebagaimana perubahan pada peletihan dan pendidikan
profesional. Hal ini harus membawa kepada perubahan sikap dan pengorganisasian pelayanan
kesehatan dengan memfokuskan ulang kepada kebutuhan total dari individu sebagai manusia
seutuhnya.

6. Bergerak kemasa depan (moving into the future)

Kesehatan diciptakan dan dijalani oleh manusia diantara pengaturan dari kehidupan
mereka sehari-hari dimana mereka belajar, bekerja, bermain, dan mencintai. Kesehatan
diciptakan dengan memelihara satu sama lain dengan kemampuan untuk membuat keputusan dan
membuat dan membuat kontrol terhadap kondisi kehidupan seseorang, dan dengan memastikan
bahwa masyarakat yang didiami seseorang menciptakankondisi, yang memungkinkan
pencapaian kesehatan oleh semua anggotanya. Merawat, kebersamaan , dan ekologi dan adalah
isu-isu yang penting dalam mengembangakan strategi untuk promosi kesehatan. Untuk itu,
semua yang terlibat harus menjadikan setiap fase perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kegiatan promosi kesehatan serta kesetaraan antara pria dan wanita sebagai acuan utama.

C.Sasaran promosi kesehatan


Dalam pelaksanaan promosi kesehatandikenal dengan adanya 3 jenis sasaran, yaitu
1.sasaran primer

Sasaran primer upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien individu sehat dan
keluarga sebagai kompnen dari masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah prilaku hidup
mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi prillaku sehat dan bersih atau PHBS. Akan
tetapi disadari bahwa mengubah perilaku bukanlah sesuatu yang mudah.perubahan prilaku
pasien, individu sehat dan keluarga akan sulit dicapai jika tidak didukung oleh: sistem nilai dan
norma norma sosila serta norma hukum yang dapat diciptakan / dikembangkan oleh para pemuka
masyarakat , baik pemuka informal maupun pemuka formal.

2 .Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal maupun pemuka
formal misalnya pemuka adat, pemuka agama ,dan lain lain, organisasi kemasyarakatan dan
media massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien,
individu sehat dan keuarga dengan cara; berperan sebagai panutan dalam mempraktikan PHBS.
Turut menyebar luasaka informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi
PHBS. Berperan sebagai kelompok penekanguna mempercepat terbentuknya PHBS.

3.sasaran sekunder

Sasran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal misalnya pemuka
adat,pemuka agamadan lain lain, maupun pemuka formal misalnya petugas kesehatn, pejabat
pemerintahan danlain . organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat
turut serta dalam upaya peningkatan PHBS pasien, individu sehat dan keluaraga denagan cara;
 Memberlakukan kebijakan / peraturan perundangundangan yang tidak merugikan
kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan
masyarakat.
 Membnatu menyediakan sumber daya sepert dana dan sasaran yang dapat mempercepat
terciptanya PHBS dikalangan pasien, individu sehat dankeluarga pada khusunya serta
masyarakat luas pada umumnya.

D. Strategi Promosi Kesehatan


Pembanguanan sarana air bersih, sarana sanitasi dan program promosi kesehatan dapat
dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan apabial;
 Program tersebut direncanakan sendiri oleh masyarakat berdasarkan atas identifikasi dan
analisis situasi yang dihadapi oleh masyarakat, dilaksanakan , dikelola dan dimonitor
sendiri oleh masyarakat.
 Ada pembinaan tekhnis terhadap pelaksanaan program tersebut oleh tim teknis pada
tingkat kecamatan.
 Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas sektoral dan tim lintas
program ditingkat kabupaten dan provinsi.

Langkah – langkah promosi kesehatan ;


1. Langkah –langkah promosi kesehatan di puskesmas

Pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas pada dasarnya adalah penerapan strategi


promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi di tatanan saran kesehatan,
khususnya puskesmas. Oleh karena itu, langkah awalnay adalah berupa penggerakan dan
pengorganisasian untuk memperdayakan para petugas puskesmas agar agar mampu
mengidentivikasi masalah –masalah kesehatan yang disandangpasien puskesmas dan menyusun
rencana untuk menanggulanginya dari posisi promosi kesehatan . setelah itu barulah
dilaksanakan promosi kesehatan sesuai dengan peluang –peluang yang ada, yaitu peluang
peluang didalam puskesmas merupakan unit pelaksanaan teknis dari kabupaten kota.
2.langakh promisi kesehatan di masyarakat
a) pengenalan kondisi masayarakat
pengenalan kondisi wilayah dilakukan olehfasilitator dan petugas puskesmas dengan mengkaji
data profil desadan situasi analis desa.seperti data geografi, tingkat pendidikan ,data kesehtan ,
jumlah ibu hamil.

b) survei mawasdiri
dalam survei ini akan diidentifikasidan dirumuskan hal seperti;masalah-masalah kesehatan yang
masih diderita masyarakatserta urutan prioritas penanganannya.

c) Musyawarah desa.Musyawarah desa dilakukan sebagai tindak lanjutsurvei muwasdiri,


sehinnga masih menjadi tugasfasilisator dan petugas puskesmasuntuk mengawalnya.

d) Perencanaan.setelah diperolehnya kesepaktan dari masyarakat setempat,kemudian


melakukan pertemuan secara intensifguna menyusun rencana pengembanagan kesehatan
masyarakat.

e.Pelaksanaan kegiatan
Sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan, petugas puskesmas
dan fasilisator mengajak forum desamerekrut atau memanggil lagi bagian keshatan
f.Evaluasi dan pembinaan kelestarian
dalam rangka pembinaan kelestarian juga dilakanakan pencatatan dan pelaporan perkembangan
kesehatan masyarakat, temasuk PHBS dirumah tangga yang berjalan secara berjenjangdan
terintegrasi dengan sistem informasi pembanguanan kesehatan yang dilakukan.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Promosi kesehatan merupakan proses memperdayaan seorang untuk meningkatkan


kesehatannya.Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan, dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. Dengan demikian, promosi
kesehatan merupakan upaya memengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku beresiko
tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau paling tidak berisiko rendah.

A. Saran
1. Dalam melakukan promosi kesehatan perawat harus menjaga hubungan dengan klien,
agar isi dari promosi kesehatan yang disampaikan dapat diterima dan diterapkan oleh
klien.
2. Dalam menerima promosi kesehatan klien harus berperan dalam menentukan keputusan
untuk dirinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007. Proomosi kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
Astiti, Dwi.(2012).Promosi Kesehatan. (diakses tanggal 30 Agustus 2014 pukul 20.00 wita)

Andessi.(2012).Makalah Promkes. (diakses tanggal 30 Agustus 2014 pukul 20.00

Anda mungkin juga menyukai