Anda di halaman 1dari 8

Universitas Padjadjaran Bandung

HAND OUT
Mata Kuliah : Konsep Kebidanan
Topik : Memahami teori dan model konseptual asuahan kebidanan
Sub Topik : Dasar pemikiran, Fokus dan tujuan dalam teori kebidanan
1. Teori reva rubin
2. Teori ramona t.marcer
3. Teori ela joy lehrman
4. Teori ernestine
5. Teori jean ball
Waktu : 120 menit
Dosen : Herni Kurnia, S.ST

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Setelah mengikuti perkuliahan ini :


1. Mahasiswa mampu memahami dasar pemikiran, fokus dan tujuan dalam teori kebidanan
dengan baik

REFERENSI

1. Bryar, R ( 1995 ). Theory for Midwifery Practice Edisi 1 Macmillan, Houndmillo


2. Enkin. K, et.al ( 2000 ). A Guide to Effective care in Pregnancy, Childbirth and Early
Parenting. Oxford : University Press
3. Kroll, D.L ( 1996 ). Midwifery care for the future, Edisi 1 Baillere Tindall, London
4. Pyne. R.H ( 1992 ). Profesional Disiplin in Nurssing, Midwifery and Health Visiting. Edisi
2, Black well Scientific Publication, London
5. Varney, H. ( 1997 ). Varney’s Midwifery. Jones and Bartlet Publishers, Sudbury,
Massachusetts, USA

URAIAN MATERI

A.    Dasar Pemikiran, Fokus dan Tujuan Dalam Teori Kebidanan


1.     Teori Reva Rubin
Menurut Rubin seorang wanita sejak hamil sudah mempunyai harapan sebagai berikut :
- Kesejahteraan ibu dan bayi
- Penerimaan masyarakat
1
Universitas Padjadjaran Bandung

- Penentuan identitas diri


- Mengerti tentang arti memberi dan menerima

Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil :


- Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik untuk dapat
berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
- Membutuhkan sosialisasi

Tahap Psikososial (Psikososial Stage)


- Anticipatory Stage
Tahap ini ibu-ibu melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak lain.
- Honeymoon Stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya, pada tahap ini ibu memerlukan bantuan
anggota keluarga yang lain.
- Plate Stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi ibu. Tahap ini
membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.
- Disangagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahap ini peran
sebagai orang tua belum jelas.

Reaksi umum pada kehamilan :


- Trimester I
Ambivalen, takut, fantasi, khawatir
- Trimester II
Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan
dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang egosentrik dan self
centered.
- Trimester III
Berperasaan aneh, sembrono, jelek menjadi introvert, merefleksikan terhadap pengalaman
masa kecil.

Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu :


- Gambaran tentang idaman
Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang dijadikannya contoh
- Gambaran tentang diri
Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana seorang wanita tersebut memandang
dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya.
- Gambaran tubuh
Gambaran tentang tubuh berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi selama
kehamilan dan perubahan yang spesifik yang terjadi selama kehamilan dan setengan
melahirkan.
2
Universitas Padjadjaran Bandung

Tahap Phase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi ibu


- Taking On
Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagai tahap meniru
- Taking In
Fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang
dilakukannya. Pada tahap sebelumnya Introjection, Projection dan Rejection merupakan
tahap dimana wanita menirukan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya.
- Letting Go
Merupakan phase dimana wanita mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah
dilaksanakannya.

Sehingga dibutuhkan peran dari lingkungan dalam menghadapi masa transisi pada masa
postpartum kemasa menjadi orang tua, menurut Rubin (1960) sebagai berikut :
- Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
- Hubungan dari pengalaman melahirkan
- Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
- Pengaruh budaya

2. TEORI RAMONAT T.MARCER


Teori Marcer lebih menekankan pada stress antepartum dan pencapaian peran ibu.

Efek Stress Antepartum


Tujuan : memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta
dukungan sosial serta kurangnya kepercayaan diri.
Enam faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan :
- Hubungan interpersonal
- Peran keluarga
- Stress antepartum komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam hidup
- Dukungan sosial
- Rasa percaya diri
- Penguasaan rasa takut, depresi dan keraguan.

Pencapaian Peran Ibu


Empat langkah dalam peran ibu (tahapan)
- Anticipatory
Suatu masa sebelum menjaid ibu memulai penyesuaian sosial dan psikologi terhadap peran
barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
Contoh : Latihan masak, belajar tentang ASI, belajar perawatan anak, dll.
- Formal
Dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu, bimbingan peran secara formal dan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem wanita dan wanita.
3
Universitas Padjadjaran Bandung

- Informal
Saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan peran barunya
ini.
- Personal
Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Marcer melihat bahwa peran
aktif seorang wanita dalam pencapaian peran umumnya dimulai setelah bayi lahir yaitu
pada 3 bulan sampai 7 bulan postpartum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran ibu yaitu :


a. Faktor Ibu
- Umur ibu pada waktu melahirkan anak pertama lahir
- Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama kali
- Memisahkan ibu dan anak secepatnya
- Stress sosial
- Dukungan sosial
- Konsep diri
- Sifat pribadi
- Sikap terhadap membesarkana anak
- Status kesehatan ibu
b. Faktor bayi
- Tempramen
- Kesehatan bayi
c. Faktor-faktor lain
- Latar belakang etnik
- Status perkawinan
- Status ekonomi

Faktor-faktor pendukung pencapaian peran ibu :


a. Emosional Support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti
b. Informasional Support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan informasi
yang berguna dan berhubungan dengan masalah situasi
c. Phisical Support
Pertolongan yang langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan dukungan
dana.
d. Appraisal Support
Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan bagaimana ia
menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan individu mampu mengevaluasi
dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan orang lain.

4
Universitas Padjadjaran Bandung

3. TEORI ELA JOY LEHRMAN


Dalam teori ini Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik
memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada persalinan.

Lehrman mengemukakan  8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal:


- Asuhan yang berkesinambungan
- Keluarga sebagai pusat asuhan
- Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
- Tidak ada intervensi dalam asuhan
- Fleksibilitas dalam asuhan
- Keterlibatan dalam asuhan
- Advokasi dari klien
- Waktu

Asuhan Partisipatif
Dari delapan komponen yang dibuat oleh Lehrman tersebut kemudian diuji cobakan oleh
Morten pada pasien postpartum.
Dari hasil penerapan tersebut Morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam 8
komponen yang telah dibuat oleh Lehrman, yaitu
- Tehnik terapeutik
- Pemberdayaan
- Hubungan sesama

Tehnik Terapeutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan penyembuhan,
misalnya : mendengar aktif, mengkaji, mengklarifikasi, sikap yang tidak menuduh,
pengakuan, fasilitas, pemberian ijin.

Empowerment (pemberdayaan)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan bidan melalui penampilan dan
pendekatan akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi, memvalidasi,
menilai dan memberi dukungan.

Lateral Relationship (hubungan sesama)


Menjalin hubungan yang baik terhadap klien bersikap terbuka, sejalan dengan klien,
sehingga antara bidan dan kliennya nampak akrab, misalnya sikap empati atau berbagi
pengalaman.

4. TEORI ERNESTINE

5
Universitas Padjadjaran Bandung

Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan
persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan
teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek.
Konsep luas yang menurut Wiedenbach yang nyata ditemukan dalam keperawatan,
yaitu :
- The Agent                : perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain
- The Recipient           : wanita, keluarga, masyarakat

- The Goal                  : goal dari intervensi (tujuan)


- The Means                : metode untuk mencapai tujuan
- The Framework        : organisasi sosial, lingkungan profesional

The Agent (The Widwife)


Filosofi Wiedenbach tentang asuhan kebidanan dan tindakan kebidanan dapat dilihat
dalam uraiannya yang jelas pada perawatan maternitas dimana kebutuhan ibu dan bayi
yang segera untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan ibu dan
ayah dalam mempersiapkan menjadi orang tua.

The Goal (purpose)


Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum menentukan
goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan
dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik: emosional, atau fisiological yang
berbeda dari kebutuhan normal.
The Recipient
Wanita, masyarakat yang oleh sebab tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten
dan mampu menentukan kebutuhannya.

The Means
Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Wiedenbach menentukan beberapa tahap,
yaitu :
- Identifikasi kebutuhan klien
- Ministration : memberikan dukungan dalam mencari pertolongan yang dibutuhkan
- Validation : bantuan yang diberikan sungguh merupakan bantuan yang dibutuhkan
- Coordination : dengan usaha yang direncanakan untuk memberikan bantuan.

5. TEORI JEAN BALL


(Teori ”kursi goyang” = keseimbangan emosiona ibu)
Tujuan Asuhan maternitas pada teori ini adalah agar ibu mampu melaksanakan tugasnya
sebagai ibu baik fisik maupun psikologis.

6
Universitas Padjadjaran Bandung

Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses emosional
agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan,
persalinan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi peran baru.

Hypotesa Ball :
Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran
anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang berarti
mereka mendapatkan system keluarga dan sosial.
Persiapan yang sudah diantisipasi oleh bidan dalam masa post natal akan mempengaruhi
respon emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.

Dalam teori kursi goyang dibentuk oleh tiga elemen :


- Pelayanan maternitas
- Pandangan masyarakat terhadap keluarga
- Sisi penyanggah/support terhadap kepribadian wanita

Kesejahteraan seorang wanita sangat tergantung terhadap efektivitas ketiga elemen


tersebut
- Women : Ball memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional, sosial
dan spikologikal seorang wanita dalam proses melahirkan.
- Health : Merupakan pusat dari model Ball.
Tujuan dari post natal care agar wanita mampu menjadi seorang ibu.
- Environment : Lingkungan sosial dan organisasi wanita dalam sistem dukungan post
natal misalnya membutuhkan dukungan sangat penting untuk mencapai
kesejahteraan.
- Midwifery : Berdasarkan penelitian asuhan post natal misalnya, dikhawatirkan
kurang efektif karena kurangnya pengetahuan tentang kebidanan.
- Self : Secara jelas kita dapat melihat bahwa peran bidan dalam memberikan
dukungan dan membantu seorang wanita untuk menjadi yakin dengan perannya
sebagai seorang ibu.

KESIMPULAN

Teori teori asuahan kebidanan ada 5 antara lain, yaitu :


1. Teori reva rubin
2. Teori ramonat t.marcer
3. Teori ela joy lehrman
4. Teori ernestine
5. Teori jean ball
.
7
Universitas Padjadjaran Bandung

Anda mungkin juga menyukai